Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain

KLASIFIKASI DAN TAKSONOMI EKSPLORASI VISUAL DALAM MONOGRAM Brian Alvin Hananto
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.759 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v4i1.4561

Abstract

AbstractClassification and Taxonomy of Visual Explorations in Monogram. Today we can find many monograms being designed. A monogram is composed by using two or more letters. These letters composition is used as a sign that is often used for identification, similar like a logo. As the design of monogram itself uses letters as it’s fundamental elemen, this indicates that typography is an essential knowledge to be learnt to enabledesigners to create monograms. This paper using 16 samples that were taken from several classes from the Visual Communication Design department on Universitas Pelita Harapan. A classification on the visual explorations created from samples that were found. The result were six different categories on explorations approaches for designing monograms. From the six categories, the categories maped and created ataxonomy based on the level of understanding of structure on letter and monograms. The taxonomy and classifications resulted from the study is expected to be applicable for design explorations concerning monogram designs, may it be on class, or outside of class.AbstrakKlasifikasi dan Taksonomi Eksplorasi Visual dalam Monogram. Dewasa ini terdapat banyak desain monogram yang bermunculan. Monogram tersusun dari dua atau lebih huruf yang disusun guna menjadi sebuah penanda identitas. Desain monogram yang menggunakan huruf sebagai elemen fundamentalnya tentu tidak lepas dari pemahaman tipografi. Dengan pemahaman yang cukup, eksplorasi menjadi hal yang terfasilitasi dan tidak mustahil untuk dilakukan. Pembahasan ini menggunakan 16 sampel hasil karya mahasiswa yang diambil dari perkuliahan mata kuliah Tipografi Dasar di program studi Desain Komunikasi Visual pada Universitas Pelita Harapan. Dari keseluruhan sampel dibuat klasifikasi terhadap eksplorasi-eksplorasi visual yang ditemukan. Hasilnya adalahenam kategori pendekatan eksplorasi visual untuk perancangan monogram. Dari keenam kategori tersebut, dipetakan kategori-kategori tersebut dan disusun sebuah taksonomi berdasarkan tingkatan pemahaman dan penguasaan dari struktur huruf dan monogram.Taksonomi serta klasifikasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai basis dalam eksplorasi desain monogram lainnya, baik dalam praktik di kelas maupun di luar kelas
IMPLEMENTASI BUDAYA KOREA PADA PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL “MIREOKKI” Brian Alvin Hananto
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.18 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v5i1.6855

Abstract

AbstractThe Implementation of Korean Culture in Mireokki’s Visual Identity Design. Globalization made Indonesia exposed to other nation’s cultures. One of the mainstream cultures that are being exposed to Indonesian peoples is the popular culture of Korea. From foods, music, films, lifestyles and also design artifacts from Korea can be found here in Indonesia. One of Korean’s food that is widely favored in Indonesia is tteokbokkis, in which tteokbokki became the basis for food innovation development conducted by Stefani Octavia from the department of Food Technology, Universitas Pelita Harapan. On a collaborative work held by the Department of Food Technology and the Department of Visual Communication Design, there is a visual identity design made by Shella Subagia towards the product developed by Octavia, called “Mireokki”. Using qualitative design methods, Subagia succeeded in designing a logo, packaging, digital promotion media and brand activation which incorporates visuals from the Korean culture. This article contains the research and assessment that the author had done on the design works made by Subagia. The conclusion is that the form implementation of external contexts can be performed when the designer had the basic ability to create a design that is coherent and also united. AbstrakImplementasi Budaya Korea pada Perancangan Identitas Visual “Mireokki”. Globalisasi membuat kita semakin terekspos dengan budaya-budaya luar. Salah satu bentuk budaya populer yang tengah dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah budaya Korea. Mulai dari makanan, musik, film, gaya hidup sampai artefak-artefak desain dari Korea banyak ditemukan di Indonesia. Salah satu makanan Korea yang tengah digemari di Indonesia adalah tteokbokki. Jenis makanan tersebut menjadi referensi dari pengembangan makanan dan inovasi yang dilakukan oleh Stefani Octavia dari program studi Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan. Pengembangan dilakukan dalam rangka kerjasama antara program studi Teknologi Pangan dan Desain Komunikasi Visual, melalui perancangan identitas visual oleh Shella Subagia terhadap produk inovasi Octavia yang bernama “Mireokki”. Dengan menggunakan metode perancangan kualitatif, Subagia berhasil menggagas perancangan logo, kemasan, media digital promosi dan juga brand activation yang mengimplementasikan karakter visual dari budaya Korea. Tulisan ini berisi penelitian dan penilaian kritis terhadap proses perancangan yang dilakukan oleh Subagia. Simpulan yang dihasilkan bahwa implementasi rupa dari konteks eksternal dapat dilakukan selama desainer memiliki kemampuan dasar untuk menggagas desain yang koheren dan menyatu.
ANALISIS PRINSIP GESTALT PADA SPREAD “HANGING AT CARMINE STREET” MAJALAH BEACH CULTURE Brian Alvin Hananto; Chrisya -; Rahel Kristhea; The -; Jemima Deka Jenaya
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.162 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v6i1.9127

Abstract

AbstractGestalt Principles Analysis in Beach Culture’s “Hanging at Carmine Street” Spread. The famous David Carson once stated that creativity can’t be taught; as if removing any possibility for people who felt uncreative to learn and develop themselves. In order to reframe and highlight that creativity in design can be taught methodologically, this study is to analyze one of Carson’s well-known work, Beach Culture’s spread “Hanging at Carmine Spread”. The analysis is using the Day formal analysis, which is to identify snapshot and the relation of visual elements and types, and to see how visual elements perceived with Gestalt principles. The result of this analysis is the mapping of four Gestalt principles which are similarity, proximity, common fate, and good continuation that work together side by side. By deconstructing Carson’s work, the author hoped to shed a possibility that creativity on design can be understood and learned by having principles, theories, and also methodologies as a framework.Keywords: gestalt, Beach Culture, David Carson, magazine, creativity Abstrak Analisis Prinsip Gestalt pada Spread “Hanging at Carmine Street” Majalah Beach Culture. David Carson pernah mengungkapkan bahwa kreativitas tidak dapat diajarkan. Hal tersebut seolah menutup kesempatan bagi orang-orang yang merasa tidak kreatif untuk bisa belajar dan mengembangkan dirinya. Dalam rangka membingkai dan menegaskan bahwa pemahaman kreatif dalam desain dapat diajarkan dan dipelajari secara metodologis, maka dilakukan studi untuk menganalisis salah satu karya David Carson yang terkenal, yaitu spread “Hanging at Carmine Street” dari majalah Beach Culture. Analisis dilakukan menggunakan kacamata analisis formal Day, yaitu dengan mengidentifikasi snapshot dan membahas relasi elemen gambar dan huruf, dan melihat bagaimana elemen-elemen visual tersebut dipersepsikan berdasarkan prinsip-prinsip Gestalt. Hasil dari analisis ini adalah pemetaan adanya empat prinsip Gestalt yaitu similarity, proximity, common fate, dan good continuation yang bekerja sekaligus dan secara berdampingan. Melalui dekonstruksi karya Carson diharapkan dapat ditunjukkan bahwa kreativitas dalam berkarya dapat dipahami dan setidaknya dipelajari dengan berpegangan dalam prinsip, teori ataupun metodologi tertentu.Kata kunci: gestalt, Beach Culture, David Carson, majalah, kreativitas 
PERSEPSI DAN CARA MAHASISWA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PEMBUATAN MOODBOARD (STUDI KASUS: MAHASISWA DESAIN GRAFIS UNIVERSITAS PELITA HARAPAN) Brian Alvin Hananto; Ellis Melini; Kartika Magdalena Suwanto; Shannon Glenda Tenardi
Jurnal Dimensi DKV: Seni Rupa dan Desain Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jdd.v9i1.19729

Abstract

Abstract AbstractPerceptions and Ways Visual Communication Design Students in Moodboards Making (Case Study: Graphic Design Students of Universitas Pelita Harapan). Moodboard is a technique in the design process that is also studied in design education. This researchexamines the perception and how to design moodboards that students in the Visual Communication Design Study Program at Pelita Harapan University have carried out. This research was conducted with a qualitative approach using the case study method of nine informants by conducting interviews and making moodboard samples. In the end, the informants judged that moodboarding was an essential design method, by assessing its importance based on the context in which the design was to be carried out. Methodically, informants who created moodboards with each keyword were also found separately, but some used all keywords cohesively. This research also gives three recomendations of moodboards for design.Keywords: moodboard, idea, design education, graphic design AbstrakPersepsi dan Cara Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Dalam Pembuatan Moodboard (Studi Kasus: Mahasiswa Desain Grafis Universitas Pelita Harapan). Moodboard merupakan sebuah teknik dalam proses mendesain yang dipelajari juga dalam pendidikan desain. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti mengenai persepsi dan cara merancang moodboard yang selama ini dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa di Program Studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Pelita Harapan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus terhadap sembilan informan dengan melakukan wawancara dan membuat sampel moodboard. Pada akhirnya, para informan menilai bahwa moodboard merupakan sebuah metode yang penting dalam desain, dengan menilai seberapa pentingnya berdasarkan konteks perancangan yang akan dilakukan. Secara metode, ditemukan juga informan yang membuat moodboard dengan masing-masing kata kunci secara terpisah, namun ada juga yang menggunakan semua kata kunci secara kohesif. Penelitian ini juga memberikan tiga rekomendasi moodboard yang dapat digunakan dalam perancangan.Kata kunci: moodboard, ide, pendidikan desain, desain grafis