Fenomena mahasiswa yang bekerja paruh waktu semakin meningkat sebagai respons terhadap kebutuhan ekonomi, kondisi ekonomi keluarga, keinginan hidup mandiri, dan pengembangan diri. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dinamika adaptasi sosial mahasiswa yang bekerja paruh waktu dalam menjalankan peran ganda sebagai mahasiswa dan pekerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, berfokus pada pengalaman subjektif mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang bekerja paruh waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa melewati tahapan adaptasi mulai dari antusiasme pada pengalaman kerja, menghadapi tekanan akademik dan pekerjaan, hingga menemukan pola manajemen waktu untuk menyeimbangkan kedua peran. Faktor pendorong adaptasi meliputi motivasi internal, manajemen waktu dan skala prioritas, dan dukungan sosial, sedangkan faktor penghambat berupa keterbatasan waktu, kelelahan fisik, beban akademik yang menumpuk, dan perbedaan budaya dan norma. Penelitian ini juga menemukan dugaan kecenderungan workaholism pada mahasiswa pekerja, yang berdampak pada penurunan fokus akademik dan kesehatan jika tidak diimbangi dengan pengelolaan diri yang baik. Temuan ini menegaskan pentingnya kemampuan adaptasi sosial mahasiswa agar dapat menjaga keseimbangan antara studi dan pekerjaan sehingga kedua peran dapat dijalankan dengan baik.