Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Making instagram film to improve sales of wooden and bamboo basic products products sanggar arts nggara simbelin in village Lingga Karo district Purba, Parlindungan; Sinulingga, Samerdanta; Pohan, Riko Andika Rahmat Pohan; Siregar, Achmad Husein
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2019): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.409 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v4i2.4220

Abstract

In the context of tourism, supporting facilities such as shops / souvenir businesses has a strategic position in its existence, because it is ‘secondary travel needs’. This secondary travel needs are produced and marketed by a an art studio called Nggara Simbelin art studio located in Lingga village. This art studio is the supporting for tourism existence in the Karo District to date, which has been providing souvenirs based on wood, however this souvenir business has various problems. One of which is marketing,it is weak so that it sometimes results in a build-up of goods of those souvenir in the warehouse. During the 4.0 industrial revolution, information is not only as needs however it has become a primary need for millennials today, and nature and local creativity are highly valued interests for tourists. Therein lies the opportunity, where in this research will be packed as an advertisment in the form of a film teaser to support business marketing souvenir so that it can become a commodity information for millennial tourists who visited tourist sites in the Karo District. The movie teaser is expected to increase sales of souvenir products made from wood from Nggara Simbelin art studio in Lingga Village. This study uses the science of phenomenology, participant observation techniques, with data analysis: (1) data reduction; (2) presentation data; and (3) drawing conclusions / verification. The making of tourism films in this study uses 2 theories, a secondary theory, namely: the theory of film making with 3 working indicators: pre-production, production and postproduction of films, while the primary theory is: film theory as a tourism promotion media with 4 working indicators: color, features, properties and ratios. The results of the application of the seven working indicators of the theory produces a true tourism film as a tourism promotion media. From this research, the next study we will examine how is the impact of this advertisment on the sale of wooden souvenirs for the Nggara Simbelin art gallery.
The effect of expander input and output pressure ratio on the performance of simple organic Rankine cycle with low quality geothermal steam as the heat source Siregar, Achmad Husein
ROTASI Vol 22, No 3 (2020): VOLUME 22, NOMOR 3, JULI 2020
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/rotasi.22.3.%p

Abstract

Electricity currently plays essential role to support the lives of modern society and national development in Indonesia. The use of renewable energy resources to produce electricity need to be continually encouraged since the exploitation of fossil energy sources to generate power have been depleting the energy reserves. In addition, the use of fossil energy pollutes for the environment. For these reasons, a lot of studies need to be carried out to find out the best possibilities to generate power using renewable energy sources.In this study an experimental investigation of the performance of a small-scale power generation system using an organic Rankine Cycle (ORC) system with a low-quality geothermal steam as the heat source is carried out. The experimental system was designed, built and tested using R134a as a working fluid. This small-scale power generation unit uses key components such as a vane type pump, to increase the pressure of the working fluid, the evaporator, to absorb heat from the heat source, the expander (turbine), to expand the heat vapour to generate work on shaft, and the condenser, to change the fluid phase into saturated liquid. Some parameters such as heating steam temperature and mass flow rate of the working fluid will be varied during the experiment to obtain the best system performance. From the test results it is obtained that the highest thermal efficiency of the system is 5.34% and the net output power is 1523.42 Watt. The experimental results show that using low-quality geothermal steam in the power generation system using this ORC system is feasible to use with acceptable performance. Keywords: renewable energy, geothermal, organic Rankine cycle
PENGUJIAN LEMARI PENDINGIN YANG BERFUNGSI UNTUK MENDINGINKAN SAYUR- SAYURAN DAN BUAH- BUAHAN CHRISTIANTO .; TULUS B SITORUS; MUHAMMAD SABRI; ACHMAD HUSEIN SIREGAR; FARIDA ARIANI
Jurnal Dinamis Vol 6, No 1 (2018): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lemari pendingin digunakan untuk mendinginkan makanan dan minuman. Dalam penelitian ini, akan didinginkan sayur dan buah dan diuji ketahanan kesegaran sayur dan buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar beban pendingin maksimal yang diterima lemari pendingin. Pada pendingin ini tidak menggunakan refrigeran sebagai media pendingin. Sebagai penggantinya, digunakan air sebagai media untuk menyerap panas dari buah dan sayur yang kemudian dibuang dengan cara penguapan atau evaporasi. Penyemprotan air dilakukan secara rutin sebanyak 3 kali sehari dan air yang disemprotkan memiliki suhu sekitar 25°C. Lemari pendingin ini diuji di luar ruangan dan dalam ruangan. dan pengecekan kesegaran buah dilakukan setiap pagi hari. Besar beban pendingin terbesar diperoleh pada siang hari dan ketika lemari pendingin diuji di dalam ruangan yaitu sebesar 206.280,256 sampai 210.000 watt.  
ANALISA SALURAN PENGERING BERBENTUK SILINDER PADA MESIN PENGERING PAKAN TERNAK SISTEM POMPA KALOR DUNAN GINTING; HIMSAR AMBARITA; FAREL H NAPITUPULU; ACHMAD HUSEIN SIREGAR; ANDIANTO P
Jurnal Dinamis Vol 6, No 2 (2018): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.137 KB)

Abstract

Analisa ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang dihadapai para produsen pakan ternak  untuk mengeringkan pakan ternak yang sudah dicacah  dalam keadaan lembab menjadi kering agar tahan lebih lama.Adapun yang menjadi tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai rasio humiditas udara yang terdapat pada saluran pengering, untuk mengetahui laju perpindahan panas disaluran pengering, untuk mengetahui laju pengeringan pakan ternak, untuk mengetahui laju ekstraksi penguapan spesifik, untuk mengetahui kebutuhan energi spesifik, dan untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan saat proses pengeringan.Sebelum pengujian dilakukan terlebih dahulu disiapkan alat dan bahan pengujian ,kemudian pakan ternak ditimbang hingga massanya 1000 gram.Pakan ternak tersebut dijatuhkan dari masuk saluran menuju keluar saluran dan ditimbang pengurangan massa yang terjadi .Hasil analisa diperoleh bahwa nilai rata –rata rasio humiditas pada masuk saluran sebesar 22,04 g/kg dan pada keluar saluran sebesar 21,84 g/kg . Nilai laju perpindahan panas pada saluran pengering adalah 155,76 W dan nilai koefisien geseknya sebesar 23,1887. Nilai laju pengeringan pakan ternak  pada saluran pengering adalah 0.1374 kg/jam.Nilai laju ekstraksi air spesifik adalah 0.096 kg/kWh. Konsumsi energi spesifik untuk adalah 10,407 kWh/kg.Biaya yang dibutuhkan untuk proses pengeringan adalah Rp 10.053,71,- per kilogram.
SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA RUMAH TURBIN VORTEX DENGAN 5 VARIASI LUBANG BUANG MENGGUNAKAN COMPUTATINAL FLUID DYNAMICS Budiman Yudha Simbolon; Syaril Gultom; Zulkifli Lubis; Achmad Husein Siregar
Jurnal Dinamis Vol 6, No 3 (2018): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.717 KB)

Abstract

Indonesia sampai saat ini masih mengalami permasalahan tentang energi listrik. Permasalahan tersebut terdiri dari jaringan listrik, daerah pedesaan yang jauh dari kota, dan sumber energi fosil yang hampir habis. Pembangkit listrik tenaga air merupakan salah satu pilihan dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan. Turbin Vortex adalah salah satu jenis turbin mikrohidro yang menggunakan pusaran air sebagai penggerak sudu. Turbin Vortex mempunyai ketinggian air yang relatif rendah antara 0.7 m sampai 2 m. Turbin ini baik digunakan pada aliran sungai. Untuk itu dilakukan analisa dan simulasi secara numerik dengan bantuan software Ansys FLUENT 14.0. Simulasi Computation fluid Dynamic (CFD) dapat menganalisa atau memprediksi aliran fluida yang ada pada rumah turbin vortex. Proses tersebut meliputi Pre-processing, Solving, dan Post-processing. Analisis dilakukan pada aliran tiga dimensi (3D), transient, turbulen dan incompresible. Variabel yang digunakan untuk dianalisa adalah diameter lubang buang air. Hal tersebut terdiri dari lima ukuran 3 cm, 5.5 cm, 8.5 cm, 10.5 cm dan 16 cm. Dari hasil analisa simulasi didapat daya air paling  maksimum pada diameter lubang buang 16 cm, yaitu 24.24680432 watt dengan debit 0.008253662 m3/s dan head 0.3 m.
UJI EKSPERIMENTAL TURBIN KAPLAN DENGAN RUNNER BLADE DAN ANALISA PERBANDINGAN VARIASI JARAK VERTIKAL RUNNER TERHADAP SUDUT GUIDE VANE 600 David Harold; Syahril Gultom; Achmad Husein Siregar; Alfian Hamsi; Indra .
Jurnal Dinamis Vol 6, No 3 (2018): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Listrik merupakan salah satu jenis energi yang paling banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kebutuhan akan energi ini sangat tinggi. Berbagai jenis pembangkit listrik telah banyak dikembangkan. Salah satunya pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang sangat berpotensi dikembangkan di Indonesia mengingat banyaknya sumber air yang tersedia dan dapat dimanfaatkan untuk membantu masyarakat pedesaan yang belum terjangkau PLN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari daya yang dihasilkan dan efisiensi turbin. Dalam tugas akhir ini di desain dan dibuat turbin kaplan dengan menggunakan satu unit pompa sentrifugal sebagai simulasi aliran air di alam. Kapasitas air (Q) sebesar 0,88 liter/detik dan head instalasi (H) sebesar 1  meter. Selanjutnya untuk mengetahui efektivitas turbin Kaplan dengan 5 runner blade maka pengujian eksperimental dilakukan dengan variasi jarak vertikal runner terhadap guide vane  sebesar 1 cm, 3 cm, dan 5 cm. Maka setelah dilakukan pengujian didapat daya pengisian listrik yang dihasilkan oleh alternator tanpa beban pada jarak 1 cm sebesar 3,969 Watt, pada jarak 3 cm sebesar 2,405 Watt, dan pada jarak 5 cm sebesar 1,591  Watt. Data ini memperlihatkan efisiensi turbin yang paling tinggi terletak pada jarak 1  cm.
UJI PERFORMANSI PENGARUH VARIASI DIAMETER SUDU DAN TINGGI JATUH AIR MASUK PADA TURBIN VORTEX Irwan J Purba; Syahril Gultom; Muhammad SABRI; Dian M Nasution; Achmad Husein Siregar
Jurnal Dinamis Vol 6, No 3 (2018): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.919 KB)

Abstract

Penelitian kali ini adalah analisis dan perancangan struktur bak vortex yang mampu membentuk aliran vortex yang dipengaruhi gravitasi. Pembangkit listrik tenaga air saat ini menjadi salah satu pilihan dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan. Namun pemanfaatan yang ada masih menggunakan teknologi yang sederhana. Pembangkit Listrik jenis ini dalam proses pembuatannya sangat ekonomis namun masih dalam skala kecil.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh diameter sudu dan tinggi jatuh air terhadap torsi, daya dan efisiensi.Variasi yang digunakan adalah variasi diameter sudu 15,5 cm,18,5 cm ,21 cm dengan jumlah blade 6 buah.Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi perancangan,pembuatan,dan pengujian.Dari pengujian turbin vortex ini dihasilkan  daya listrik maksimum 6,435 watt dengan efisiensi maksimum 64,323%.
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH MEDAN MAGNET 1200 GAUSS DAN 2500 GAUSS TERHADAP MESIN BENSIN BAHAN BAKAR PREMIUM Sepria N. Sembiring; Syahril Gultom; Indra .; Achmad Husein Siregar; Tugiman .
Jurnal Dinamis Vol 6, No 3 (2018): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.686 KB)

Abstract

untuk mengadakan penghematan dan pemakaian energi yang tepat diberbagai bidang. Salah satu metode yang saat ini dikembangkan adalah magnetasi bahan bakar. Cara kerjanya adalah memagnetasi bahan bakar premium yang mengalir menuju karburator pada saluran bahan bakarnya terlebih dahulu dengan menggunakan semacam alat yang mengandung kekuatan magnet tertentu. Aktifitas molekular yang meningkat akibat medan magnet akan menyebabkan pengelompokan molekular terpecah. Oksigen akan lebih mudah bereaksi dengan masing-masing molekul hidrokarbon yang tidak lagi berada dalam kelompok, sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna dan penurunan gas buang hasil pembakaran. Tujuan  penelitian yang dilakukan adalah  melihat persentase konsumsi bahan bakar yang paling efektif pada mesin bensin generator set dengan menggunakan magnet 1200 gauss dan 2500 gauss dengan bahan bakar premium. Prosedur pengujian dengan bahan bakar premium yaitu pasang magnet di selang bahan bakar  paling dekat dengan ruang bakar dan lepas magnet untuk pengujian tanpa magnetasi. Nyalakan bola lampu untuk melakukan variasi daya mesin. Data yang diperoleh dari pembacaan langsung alat uji mesin generator set 4-langkah merk PAUS tipe PS2700 melalui unit instrumentasi yang digunakan pada saat pengujian adalah Putaran (rpm), Tegangan (volt) dan Kuat arus (A) dan Konsumsi bahan bakar. Hasil pengujian dan perhitungan yang telah dilakukan didapat bahwa penggunaan magnetasi bahan bakar premium dengan pemasangan magnet pada saluran bahan bakar terbukti memberikan efek terhadap performansi mesin. Efek Magnetasi bahan bakar premium maksimun pada saat menggunakan magnet 2500 Gauss dengan beban bola lampu  200 watt, 400 watt, 600 watt dan 800 watt yaitu Daya aktual maksimum rata-rata, masing-masing 170.01 watt, 350.61 watt, 438.27 watt dan 546.23 watt , Torsi maksimum rata-rata, masing-masing 0.5092 N.m, 1.0388 N.m, 1.2922 N.m dan1.5909 N.m, Penurunan konsumsi bahan bakar spesifik rata-rata, masing-masing 1319.33 g/kW.h, 918.625 g/kW.h, 867.5179 g/kW.h dan 834.7873 g/kW.h, Efisiensi thermal maksimum rata-rata, masing-masing 6.1039 %, 8.7608 %, 9.2727 % dan 9.6398 % dan Penurunan  konsumsi bahan bakar  rata-rata mencapai 4.8223 %, 7.043 %, 8.3498 % dan 10.0937 %. Kata kunci : magnetasi, premium, konsumsi.
KAJIAN EKSPERIMENTAL KOEFISIEN SERAP BUNYI PADA MATERIAL ST 37 DENGAN VARIASI TEMPERATUR Erick S.T Manalu; Ikhwansyah Isranuri; Muhammad Sabri; Syahrul Abda; Achmad Husein Siregar
Jurnal Dinamis Vol 6, No 4 (2018): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.246 KB)

Abstract

Pencapaian lingkungan akustik yang nyaman ini dapat diperoleh dengan menggunakan beragam tehnik. Salah satu tehnik  tersebut adalah dengan menyerap suara. Penelitian ini menunjukkan bagaimana pengaruh temperatur terhadap sifat penyerapan suara dari steel. Sehingga steel ini dapat dijadikan sebagai pembanding material akustik untuk penanggulangan kebisingan. Objek penelitian adalah material ST 37 dengan proses pemanasan hingga suhu tertentu. Pengujian ini dilakukan pada interval temperatur  30°C,40°C dan 50°C dengan pemanas Induksi. Kenaikan temperatur didasari pada temperature ruangan 30°C dan dinaikkan 10°C sampai 50°C. Setiap tingkat temperatur digunakan Material ST 37 sebanyak 3 spesimen untuk memperoleh hasil yang akurat.  Pengujian serap bising ini menggunakan tabung  impedansi dengan metode perbandingan gelombang tegak (ISO 10534-1:1996). Dalam penelitian ini dapat diperoleh nilai koefisien serap bunyi tertinggi diperoleh pada frekuensi menengah sampai tinggi yaitu frekuensi 500 Hz-1500 Hz pada temperatur 30° dan 40°. Nilai koefisien serap bunyi  tertinggi ada pada suhu 30°C sebesar 0,616898 dan terendah pada temperatur 50°C sebesar 0,49586. Semakin tinggi temperatur maka nilai koefisien serap bunyi cenderung semakin rendah
PENGARUH TEKANAN DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU MASSA PADA SIKLUS RANKIN ORGANIK SEDERHANA Achmad Husein Siregar; Andi Pintoro
Jurnal Simetri Rekayasa Vol 1 No 2 (2019): Edisi November
Publisher : Universitas Harapan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Electricity is a major need for people, especially in Indonesia. The need for electricity is increasing every year. In 2019 PLN estimates that electricity consumption will grow by 6%. To meet the demand for electricity supply and in particular to provide renewable and environmentally friendly electricity, a breakthrough is needed in the search for new and renewable sources of electricity. One of them is the potential source of electrical energy from geothermal heat sources, especially those of low quality. In this research an experimental study was carried out on a laboratory-scale power generation system with the principle of a simple Organic Rankine Cycle with a low-quality geothermal heat source. The generator system is designed, then built and finally tested using R134a as a working fluid. The main components of this system are the vane pump (to increase working fluid pressure), evaporator (to absorb heat from heat sources), expanders / turbines (to convert heat energy into kinetic energy) and condenser (to convert the phase of working fluid into saturated liquid). In this study, we will look for the influence of variations in pressure and temperature on the mass flow rate of the working fluid which is one of the factors that determine the performance of the observed system. In this experiment, it was concluded that by maintaining a constant temperature and increasing evaporation pressure, a mass flow rate would decrease. Constant temperature is carried out at 80 oC, 85 oC, 90 oC, 95 oC and 100 oC. A decrease in the mass flow rate when the pressure is raised at a constant temperature will result in better system performance.