Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH MONONTON FILM 5CM DAN TINGKAT KEAKRABAN TERHADAP SIKAP NASIONALISME MAHASISWA UNIVERSITAS BUNDA MULIA Sadono, Teguh Priyo
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 1, No 01 (2015): BRICOLAGE: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.63 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v1i01.1626

Abstract

Abstrak            Penelitian ini berjudul “PENGARUH MENONTON FILM 5CM DAN TINGKAT KEAKRABAN TERHADAP SIKAP NASIONALISME MAHASISWA UNIVERSITAS BUNDA MULIA” Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah “Apakah terdapat pengaruh antara menonton film 5CM dan tingkat keakraban terhadap sikap nasionalisme mahasiswa Universitas Bunda Mulia”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh menonton film 5CM dan tingkat keakraban terhadap sikap nasionalisme mahasiswa Universitas Bunda Mulia. Menggunakan ukuran sampel dengan rumus solvin dan sampel diambil dengan menggunakan teknik sampel berstrata yaitu populasi persamaan regresi sebagai berikut : Y = 4.002 + 1.066Xi + 0.052Xii. Berdasarkan analisis data statistic, indikator-indikator pada penelitian ini bersifat valid dan variabelnya bersifat reliable. Uji Regresi Linear Berganda menghasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.990 yang berrarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara menonton film 5CM dan tingkat keakraban dengan sikap nasionalisme mahasiswa Universitas Bunda Mulia. Besarnya pengaruh menonton film 5CM (Xi) dan tingkat keakraban (Xii) terhadap sikap nasionalisme mahasiswa (Y) dilihat dari koofisien detirminasi 98.0%. Pola hubungan terpadu antara khayalak, media, dan system social secara luas akan menghasilkan suatu efek tertentu.Kata kunci : Film 5CM, keakraban, dan sikap nasionalisme
BUDAYA PENGGUNA APLIKASI BACA BERITA INDONESIA (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Jurnalistik Jakarta Barat) Sadono, Teguh Priyo; Koli, Nicodemus
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 1, No 01 (2015): BRICOLAGE: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.13 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v1i01.1636

Abstract

AbstrakBerkembangnya media kini tengah membanjiri para khalayak pengguna dan implikasinya telah memberikan nuansa yang berbeda dari waktu ke waktu, bahkan nuansa tersebut telah melembaga hingga menjadi budaya di masyarakat. Media konvensional seperti tabloid Goal, majalah Tempo, surat kabar Kompas dan Tribun, hingga berbagai situs berita seperti Viva, Detik, dan Kapanlagi yang tergolong dalam web 1.0, kini tidak kesulitan menyajikan berita-berita yang dapat dijadikan sebagai sumber berita utama. Seluruhnya telah dihimpun oleh aplikasi Baca Berita Indonesia atau yang disingkat BaBe, suatu teknologi yang menyajikan fitur indeks berita secara ringan, cepat, dan lengkap dari berbagai sumber berita dan penggunanya bebas berbagi berita. Tentu saja pola seperti ini telah merujuk pada posisi social media sebagai web 2.0, dimana teknologi ini muncul setelah media konvensional dan beberapa situs berita onlinemedia yang digolongkan sebagai web 1.0 telah menunjukkan eksistensinya di masyarakat. Berdasarkan deskripsi tersebut, maka perlu diteliti secara mendalam terhadap budaya konsumsi berita pada pengguna aplikasi BaBe. Para pengguna aplikasi tersebut dapat memilih untuk tetap mengandalkan aplikasi BaBe untuk melihat berita terkini, kemudian merujuk pada situs penyedia berita sumbernya atau hanya membacanya sepintas lalu. Selain itu, melalui penelitian ini pula akan diketahui pola konsumsi berita yang dibagikan oleh pengguna BaBe melalui social media. Adapun kerangka berpikir yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan Social Action Media Studies yang dicetuskan oleh Gerard Schoening dan James Anderson. Terdapat enam premis utama pendekatan studi ini kepada khalayak komunitas pengguna aplikasi BaBe dengan pendekatan kualitatif, dimana instrumen yang digunakan adalah focus group discussion dengan metode deskriptif. Bersandar pada paradigma penelitian interpretif, pada pelaksanaannya penelitian ini akan melibatkan mahasiswa ilmu komunikasi dari berbagai tingkatan semester di Jakarta Utara sebagai partisipan penelitian. Kata kunci: Budaya, Berita, Aplikasi BABE.
Pemberitaan Bergabungnya Hary Tanoesoedibjo Ke Partai Hanura (Analisis Ekonomi Politik Media Dalam Framing Portal Online Okezone.com dan Metrotvnews.com) Sadono, Teguh Priyo; Fensi, Fabianus
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 1, No 01 (2015): BRICOLAGE: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2021.888 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v1i01.1635

Abstract

AbstrakMedia online memiliki banyak kelebihan dalam menyampaikan berita kepada khalayak, salah satunya adalah kecepatan berita yang jauh melampaui media konvensional seperti surat kabar. Pemberitaan di media online dipengaruhi oleh ideologi dan ekonomi politik media yang terlihat dari framing berita yang dilakukan oleh media.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif, maksudnya yaitu penelitian ini bertujuan untuk pemgumpulan informasi aktual secara rinci yang  melukiskan gejala yang ada.      Hasil penelitian dengan menggunakan analisis framing ini ialah bahwa pada pemberitaan bergabungnya Hary Tanoesoedibjo ke dalam Partai Hanura , Okezone.com menunjukkan keberpihakkan kepada kepentingan pemiliknya. Okezone.com menjadi corong politik Hary Tanoesoedibjo dalam melakukan pemberitaan seputar bergabungnya Hary Tanoesoedibjo. Dengan membuat berita-berita yang menunjukkan citra positif sosok Hary Tanoesoedibjo. Sementara, Metrotvnews.com yang kepemilikannya dimiliko oleh kelompok lain, cenderung sama ingin memunjukkan sosok pemilik media yang di miliki oleh Metrotvnews.com dengan memberitakan berita yang cenderung berbeda dari pemberitaan Okezone.com.Berdasarkan temuan penelitian itu, peneliti memiliki kesimpulan bahwa Okezone.com dalam pemberitaan seputar bergabungnya Hary Tanosoedibjo ke dalam Partai Hanura, berada dalam kekuasaan politik Hary Tanoesoedibjo selaku pemilik media . okezone.com menjadi alat kampanye politik sekaligus corong bagi  kepentingan Partai Hanura untuk mempopulerkan Partainya dan membangun citra sebagai anggota pemilu 2014. Sementara Metrotvnews.com tidak berada dalam bayang-bayang kekuasaan politik Hary Tanoesoedibjo, karena dalam pemberitaan nya Metrotvnews.com kerap mendiskritikan Hary Tanosoedibjho sebagai tokoh politik Partai Hanura dengan stikma yang di buat oleh Metrotvnews.com.Kata kunci : Kepemilikan media, kepentingan politik, analisis framing.
POLITICAL COMMUNICATION OF THE INCUMBENT REGENT OF BANGGAI TO INCREASE ELECTABILITY IN THE 2024 BANGGAI REGIONAL ELECTION CONTESTATION Setiadi, Muh. Darmawan; Sadono, Teguh Priyo; Tachopisalwong, Attanan
ASPIRATION Journal Vol. 5 No. 2 (2024): November Edition of ASPIRATION Journal
Publisher : ASPIKOM Jabodetabek Region

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the political communication implemented by the incumbent Regent of Banggai in an effort to increase electability in the 2024 Banggai Regional Election. Amidst increasing voter rationality and the complexity of local political dynamics, political communication has become a crucial instrument for building image, expanding support, and strengthening leadership legitimacy. This study uses a qualitative approach with a case study design and applies Harold D. Lasswell's communication model of Who says what in which channel to whom with what effect? to analyze the communication carried out. The main informants in this study consisted of eight figures, including the incumbent, his winning team, and coalition party leaders. The results show that the incumbent acts as the main communicator with a political narrative that emphasizes development success, increased regional budget (APBD), religious character, and social closeness. The communication channels used include formal channels (mass media, billboards, and government forums), informal channels (field visits, face-to-face), and digital channels (Instagram, TikTok, and Facebook), which are tailored to voter segmentation, such as religious voters, millennials, rational voters, and swing voters. The communication effects showed a significant increase in electability, public engagement, and the formation of a positive image of the incumbent as a religious, responsive, and visionary leader. By integrating a media convergence approach, values-based messaging, and structured audience segmentation, the incumbent's political communication strategy proved effective in maintaining and expanding public support. This research contributes to the development of political communication studies, particularly in the local context and regional head elections.
The Contradiction of Meaning in Building Sympathy for Puan Maharani (A Semiotics Analysis of Puan Maharani’s Clothing Giveaway Video in Bekasi) Siwi, Yogi Raka; Sadono, Teguh Priyo
Interaction Communication Studies Journal Vol. 2 No. 2 (2025): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/interaction.v2i2.4860

Abstract

This research examines the public figure Puan Maharani in the context of her efforts to cultivate public sympathy. The study focuses on a video in which Puan Maharani is seen distributing clothing to residents in Bekasi, revealing a significant contradiction between her symbolic actions and the nonverbal expressions she displays. To analyze this phenomenon, the study employs Relational Dialectics Theory as proposed by Leslie Baxter, alongside a semiotic approach developed by Roland Barthes, which explores three levels of meaning: denotation, connotation, and myth. The findings suggest that actions intended to generate public sympathy instead provoked sarcastic reactions and public criticism. This indicates that in the realm of communication, it is not only the content of the message that holds significance, but also the manner of its delivery and the accompanying symbolic gestures.