Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERINEAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI DI SMAN 1 SUKAWANGI KABUPATEN BEKASI TAHUN 2023 Wulansari, Ratna; Fatdo Wardani, Ika Kania
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 2 (2024): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i2.1951

Abstract

Dampak perineal hygiene yang kurang baik yang sering terjadi adalah keputihan (Fluor Albus), karena tidak memperhatikan kelembaban serta kurangnya menjaga kebersihan area genitalia dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan setelah BAB dan BAK juga hal ini dikarenakan kurangnya menjaga kebersihan tangan. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui pengaruh media audio visual terhadap pengetahuan remaja putri tentang perineal hygiene saat menstruasi. Pada penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan rancangan pra-eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X, XI, dan kelas XII. Metode pengumpulan sampel menggunakan simple random sampling yaitu peneliti mengambil responden yang memenuhi kriteria, secara acak yaitu jumlah sampel yaitu 321 responden. Instrument pengumpulan data dengan data primer, analisis data menggunakan analisa univariat dan bivariate dengan uji Wilcoxon test. Hasil uji uji Wilcoxon yang diperoleh yaitu P value 0,000, dimana nilai P < 0,05, yang berarti adanya pengaruh pemberian media audio visual tentang perineal hygiene saat menstruasi pada remaja. Diharapkan dari pihak sekolah adanya mata pelajaran tentang kesehatan reproduksi perineal hygiene saat menstruasi, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja purti tentang menjaga Kesehatan reproduksi Wanita.
DAMPAK PENJAJAHAN JEPANG DALAM BIDANG SOSIAL - BUDAYA DI INDONESIA 1942-1945 Titania, Tiara -; Irwansyah, Yadri; Wulansari, Ratna
Journal of Educational Review and Research Vol 8, No 1 (2025): VOLUME 8 NUMBER 1 (2025)
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jerr.v8i1.7609

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Dampak Penjajahan Jepang dalam Bidang Sosial Budaya di Indonesia 1942-1945. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian sejarah ( Historis ). Langkah-langkah yang digunakan antara lain: Heuristik , Kritik sumber, Interpretasi , dan Historiografi . Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam bidang sosial, penjajahan Jepang memberikan dampak yang mendalam. Praktik romusha (kerja paksa) menyebabkan penderitaan fisik dan mental yang meluas di kalangan rakyat Indonesia, sementara fenomena jugun ianfu  (wanita penghibur paksa) menimbulkan trauma psikologis dan sosial yang berkepanjangan bagi para korbannya. Di sektor pendidikan, meskipun Jepang memperkenalkan beberapa sistem baru, tujuan lebih lanjut condong pada indoktrinasi dan mobilisasi massa untuk mendukung kepentingan perang mereka, yang pada gilirannya turut membentuk karakter generasi muda saat itu. Dalam bidang budaya, Jepang berusaha mengikis identitas lokal dan menanamkan nilai-nilai Jepang. Dan Praktik seikeire (penghormatan kepada Kaisar Jepang) dipaksakan sebagai bentuk loyalitas. Namun, di sisi lain, periode ini juga secara tidak langsung memicu perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan yang semakin kuat, sekaligus memperkenalkan sejumlah pemahaman dan konsep dari bahasa Jepang yang masih digunakan hingga kini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun singkat, penduduk Jepang meninggalkan warisan kompleks yang membentuk dinamika sosial dan budaya Indonesia pascakemerdekaan. 
EKSISTENSI KEPERCAYAAN KERAMAT MONENG IMAM DALAM KEBUDAYAAN MASYARAKAT MUARA NILAU KECAMATAN SELANGIT KABUPATEN MUSI RAWAS Sari, Inang; Sarkowi; Wulansari, Ratna
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 10 No. 2 (2025): PUTERI HIJAU: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v10i2.68024

Abstract

This study aims to describe how the existence of the sacred belief of Moneng Imam in the culture of the Muara Nilau community, Selangit District, Musi Rawas Regency. The method used by the author is the historical method (history) with a qualitative approach. The research procedure uses Heuristics (Source Collection), Verification (Source Criticism), Interpretation (Interpretation), and Historiography. The results of the study are the existence of the sacred belief of Moneng Imam in the culture of the Muara Nilau community, Selangit District, Musi Rawas Regency, namely the community strongly believes in the sacred tomb, namely the Tomb of Moneng Imam and has been cultured and passed down from generation to generation. However, not all people believe in this, many also do not believe that the Tomb of Moneng Imam can help and answer prayers. The belief in Moneng Imam in Muara Nilau Village, Selangit District, Musi Rawas Regency, is not just an old story but a vibrant cultural phenomenon that continues to resonate in the lives of the local community. This sacred belief is deeply rooted because it serves as a spiritual, social, and identity pillar for the community. Moneng Imam has transformed into a cultural centre of gravity, whether as a legendary historical figure or a purely spiritual symbol. Through pilgrimage practices, rituals, vows, and oral narratives that are continually passed down, the people of Muara Nilau not only preserve the memory of this figure but also reproduce and strengthen their value system and worldview. This belief provides a sense of security, hope, and moral guidance, helping people face life's challenges in a way that aligns with their beliefs. The synthesis of local Islamic teachings and ancestral traditions is a hallmark of the Moneng Imam belief, demonstrating how cultures can adapt and create a unique harmony. In short, Moneng Imam is more than a tomb or a legend; it is a spiritual and social foundation that continues to shape and bind the culture of the Muara Nilau community to this day. Its survival underscores the crucial role of sacred beliefs in maintaining the cohesion and sustainability of a community amidst the changing times.
Representasi Gangguan Mental Depresi dalam Drama Korea Daily Dose of Sunshine Wulansari, Ratna; Urfan, Noveri Faikar
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v6i1.478

Abstract

This research aims to determine the representation of depressive mental disorders, which is based on the increasing number of cases of depression in society, especially teenagers. This research uses the Korean drama Daily Dose of Sunshine as a research object to determine the representation of depressive mental disorders in the drama. The mental health issue that is raised as a drama aims to provide information and education to the public so that they care more about mental health, and can increase public awareness about the importance of mental health without thinking that it can give a bad stigma. This research method uses qualitative research with semantic analysis according to John Fiske's theory. The data collection technique in this research is by watching, observing and recording each scene in the episode which is analyzed based on the research objectives, then the data will be identified by formulating the problem. The data that has been grouped and identified will be examined using John Fiske's theory by grouping data at the Reality Level, Representation Level and Ideology Level. The results of this study show that depressive mental disorders are depicted in various scenes showing dissatisfaction, feelings of hopelessness, excessive sadness, feelings of satisfaction and even rejection or bad actions from society. Mental disorders are sensitive conditions that are still underestimated and underestimated by society, especially in Indonesia. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi gangguan mental depresi, didasarkan pada peningkatan jumlah kasus depresi di masyarakat terutama remaja. Penelitian ini menggunakan drama korea Daily Dose of Sunshine sebagai objek penelitian untuk mengetahui representasi gangguan mental depresi dalam drama tersebut. Isu kesehatan mental yang diangkat menjadi drama bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan mental, serta dapat meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya kesehatan mental tanpa berfikir akan mendapat stigma buruk di masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan analisis semotika menurut teori John Fiske. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menonton, mengamati, dan mencatat setiap adegan dalam episode yang dianalisis berdasarkan tujuan penelitian, kemudian data di identifikasi dengan rumusan masalah. Data yang telah dikelompokan, diteliti menggunakan teori John Fiske dengan mengelompokkan data pada Level Realitas, Level Representasi, dan Level Ideologi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa gangguan mental depresi digambarkan dalam berbagai adegan yang menunjukan penolakan, rasa keputusasaan, kesedihan yang berlebihan, merasa bersalah hingga penolakan atau perlakukan buruk dari masyarakat. Gangguan mental merupakan kondisi yang sensitif yang masih disepelekan dan dipandang sebelah mata oleh masyarakat terlebih di Indonesia.
Representasi Gangguan Mental Depresi dalam Drama Korea Daily Dose of Sunshine Wulansari, Ratna; Urfan, Noveri Faikar
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v6i1.478

Abstract

This research aims to determine the representation of depressive mental disorders, which is based on the increasing number of cases of depression in society, especially teenagers. This research uses the Korean drama Daily Dose of Sunshine as a research object to determine the representation of depressive mental disorders in the drama. The mental health issue that is raised as a drama aims to provide information and education to the public so that they care more about mental health, and can increase public awareness about the importance of mental health without thinking that it can give a bad stigma. This research method uses qualitative research with semantic analysis according to John Fiske's theory. The data collection technique in this research is by watching, observing and recording each scene in the episode which is analyzed based on the research objectives, then the data will be identified by formulating the problem. The data that has been grouped and identified will be examined using John Fiske's theory by grouping data at the Reality Level, Representation Level and Ideology Level. The results of this study show that depressive mental disorders are depicted in various scenes showing dissatisfaction, feelings of hopelessness, excessive sadness, feelings of satisfaction and even rejection or bad actions from society. Mental disorders are sensitive conditions that are still underestimated and underestimated by society, especially in Indonesia. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi gangguan mental depresi, didasarkan pada peningkatan jumlah kasus depresi di masyarakat terutama remaja. Penelitian ini menggunakan drama korea Daily Dose of Sunshine sebagai objek penelitian untuk mengetahui representasi gangguan mental depresi dalam drama tersebut. Isu kesehatan mental yang diangkat menjadi drama bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan mental, serta dapat meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya kesehatan mental tanpa berfikir akan mendapat stigma buruk di masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan analisis semotika menurut teori John Fiske. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menonton, mengamati, dan mencatat setiap adegan dalam episode yang dianalisis berdasarkan tujuan penelitian, kemudian data di identifikasi dengan rumusan masalah. Data yang telah dikelompokan, diteliti menggunakan teori John Fiske dengan mengelompokkan data pada Level Realitas, Level Representasi, dan Level Ideologi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa gangguan mental depresi digambarkan dalam berbagai adegan yang menunjukan penolakan, rasa keputusasaan, kesedihan yang berlebihan, merasa bersalah hingga penolakan atau perlakukan buruk dari masyarakat. Gangguan mental merupakan kondisi yang sensitif yang masih disepelekan dan dipandang sebelah mata oleh masyarakat terlebih di Indonesia.