Articles
SEMIOTIKA MITOLOGIS SEBUAH TINJAUAN AWAL BAGI ANALISIS SEMIOTIKA BARTHESIAN
Urfan, Noveri Faikar
SOURCE : Jurnal Ilmu Komunikasi Source : Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 4 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Universitas Teuku Umar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (565.11 KB)
|
DOI: 10.35308/source.v4i2.921
Roland Barthes is widely known as a semiotic figure who succeeded in renewing the thoughts of his predecessor Ferdinand de Saussure by introducing the concept of myth. Myth is a second level of signification system, which is built from reading the first level sign. Barthes considers that the reading of signs does not stop at the level of denotative meaning, but also needs to be directed to probe the connotative meaning that is hidden or which is often unconscious behind the object. Reading the signs to the level of myth is also an attempt to dismantle the existence of ideology. Ideology in the context of reading signs is interpreted as a forced meaning to be accepted as something natural. In the end, reading the signs in Roland Barthes's approach challenges us to apply them to reading contemporary objects such as advertising, photography, film and others. Sign readers are challenged to combine interpretive models on two levels, namely reading denotative meanings in reading language levels and connotative meanings in reading mythical levels. Keywords: Roland Barthes, Semiotic, Significancy System, Myth
Membaca Gejala “Mediatisasi” Politik di Indonesia
Noveri Faikar Urfan
Jurnal Komunikasi Vol. 6 No. 1 (2011): Volume 6, Nomor 1, Oktober 2011
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Mediatization is considered as a process oriented of high modernity in which the media become an independent institution with logic of its own that other social institution accommodate to, especially politics. In the past, the media were the subordinate of politics, because the process of communication is centralized by political institution, in particular by political party, so the media were dominated by political logic. But now, after taking a large proliferation, media become omnipresent, so the logic of the media is widespread to any other social institutions. In some degree, politics have to accommodate the media logic. The logic of the media refers to the function of media as the “medium”, and constructing symbolic resource.
Representasi Pribumi dalam Iklan Surat Kabar Pandji Poestaka 1940-1941
Noveri Faikar Urfan
Jurnal Komunikasi Vol. 6 No. 2 (2012): Volume 6, Nomor 2, April 2012
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pandji Poestaka is a newspaper founded by the Netherland Indies colonial government, that is Commisie voor de Volkslectuur (Commission of the People Reading), or better known as Balai Poestaka. This study attempts to examine how the representation of natives in the colonial period in Pandji Poestaka ads 1940-1941. Using semiotics, this study shows that Pandji Poestaka ads has presented natives representation in the dichotomous class stratification. The native aristocracy (priyayi) and the underprivileged (wong cilik). Priyayi look represented the image of modernity: educated, wealthy, and civilized. Meanwhile, wong cilik has been overwritten by inferior image representation: traditional, blue-collar workers, and lazy. These representations, seen as part of the colonial strategy to maintain its position in the Netherland Indies. By representing social class among the natives, colonialism tried to keep the gap class. Colonialism also took advantage of the mass media (Pandji Poestaka) as an ideological state apparatus to continue, maintain power, and institutionalize the ideology of colonial rule.
Pemuda pada Masa Pendudukan Jepang di Jawa: Semiotika Sampul Depan Djawa Baroe 1943-1945
Noveri Faikar Urfan
Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema Vol. 5 No. 1 (2022): September
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24076/pikma.v5i1.847
This study aims to determine the framing of the government's appeal related to Covid-19 by online news sites. It is important and interesting to study because ideally online news sites play a major role in disseminating government policies in the context of health communication to the public through their news. But in reality, at the beginning of the pandemic, reporting on online news sites actually caused an infodemic. For this reason, this research takes the period from March to July 2020 which is the initial phase of the pandemic period in Indonesia as well as the initial period of issuing government appeals related to Covid-19. This study chose Kompas.com and Tempo.co as research subjects with consideration of their credibility as trusted news sites so far in Indonesia. The method used is framing analysis with Pan and Kosicki devices in order to obtain a comprehensive analysis related to the structure of the news. The research findings result in differences in the framing of government appeals between the two news sites. Kompas.com focuses on reporting by prioritizing the educational function to support government performance. So they chose to explore the how element in the news packaging. On the other hand, Tempo.co focuses on news that carries an informative function to carry out its role as social control over government performance. For this reason, Tempo.co packs more of a why element in its reporting. However, the research findings show that framing the government's appeal about COVID-19 is useful in building health and risk information that is important as a source of information and risk mitigation.
“SERBA AUTOPOIESIS†PUDARNYA PERAN MEDIA MASSA DALAM PANDANGAN TEORI SISTEM NIKLAS LUHMANN
Noveri Faikar Urfan
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 3 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31604/jips.v10i3.2023.1105-1115
Fokus studi ini adalah pada masalah sistemik orientasi media massa ditinjau dari teori sistem Niklas Luhmann. Luhmann berpandangan bahwa sistem media massa mempunyai karakteristik yang autopoiesis. Sistem autopoiesis ini mengandaikan bahwa suatu sistem memiliki kemampuan untuk mendefinisikan kodenya sendiri untuk menghindari kompleksitasnya terhadap faktor eksternal, yaitu lingkungan. Kemampuan ini membuat media massa cenderung mengabaikan faktor terpenting dalam demokrasi, yaitu bagaimana media massa mampu berperan dalam wacana kesejahteraan. Tulisan Luhmann sebenarnya berangkat dari kritiknya terhadap ahli teori sistem Talcott Parsons. Parsons melihat sistem dalam konteks keharusannya untuk memiliki tujuan dalam menjaga keseimbangan. Namun, Luhmann justru melihat sistem bergerak tanpa keseimbangan, karena sistem berjalan dengan kodenya masing-masing. Pandangan Niklass Luhmann yang menjelaskan ciri-ciri sistem autopoiesis juga menuai kritik. Kritik terutama datang dari punggawa madzhab Frankfurt, Jurgen Habermas. Habermas menganggap bahwa teori harus menyumbangkan jalan untuk membebaskan (emansipasi) masyarakat dari masalah yang dihadapinya, tidak seperti Luhmann yang hanya menjelaskan masalah. Pada bagian kesimpulan dan diskusi, tulisan ini menawarkan sebuah alternatif, bahwa media harus dilihat posisinya yang penting dalam demokrasi, dan memiliki kesempatan untuk meningkatkan demokrasi dengan mempromosikan media publik.
Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Media Sosial Tiktok dalam Meningkatkan Penjualan Produk Pada Akun @Sevendays_Id
Muhammad Faisal Hafidh Burhanuddin;
Noveri Faikar Urfan
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 5 No. 1 (2024): (JUNI 2024) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53682/jpjsre.v5i1.9012
Sejalan perkembangan zaman yang begitu cepat di era digitalisasi, TikTok yang dulunya merupakan tempat untuk membuat konten seru dan positif dengan durasi pendek kini merembet ke ranah perdagangan. Media sosial seperti TikTok dengan kelebihanya kini sangat membantu meningkatkan perkembangan bisnis dari waktu ke waktu. Hal tersebut membuat Sevendays_id menerapkan strategi komunikasi pemasarannya untuk meningkatkan penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi komunikasi pemasaran Sevendays_id dalam meningkatkan penjualan di era persaingan yang semakin kompetitif antar toko online melalui media sosial TikTok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penelitian deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan suatu fenomena atau kejadian yang ada di lapangan dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara yang melibatkan owner Sevendays_id sebagai informan utama untuk mendapatkan informasi yang konkrit. Hasil dari temuan penelitian bahwa Sevendays_id menerapkan strategi komunikasi pemasaran untuk meningkatkan penjualan melalui TikTok sebagai platform utama. Mereka menggunakan tiga jenis konten, yaitu edukasi, hiburan, dan promosi, yang disajikan secara kreatif dengan pendekatan yang mengedepankan aspek emosional. Penggunaan waktu prime pada TikTok merupakan strategi yang digunakan dalam menjangkau kesenjangan konsumen.
Mitos Kepercayaan Dalam Budaya Jawa Pada Film Primbon
Nuralia Widiati Ihsana;
Noveri Faikar Urfan
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Volume 23, No. 1 June 2024
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32509/wacana.v23i1.3970
Film horor Indonesia seringkali mengangkat budaya lokal termasuk adat, ritual, tradisi yang menampilkan keadaan yang nyata dan biasa dialami oleh masyarakat setempat. Film primbon berfokus adanya nilai pada budaya jawa dan hubungan atara alam semesta dan perhitungan weton dalam budaya Jawa. Terdapat simbol kebudayaan Jawa pada film bisa mendapatkan wawasan serta mengenalkan budaya Jawa. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menerapkan dua teknik pengumpulan data yaitu, dokumentasi dan observasi. Metode yang dipakai yaitu analisis semiotika Roland Barthes, yang memiliki tiga pokok yaitu denotasi, konotasi, dan mitos. Adapun tahapan pengumpulan data yang digunakan, pengumpulan data, mereduksi data dan kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mitos kepercayaan budaya Jawa pada film Primbon yang di representasikan dalam film bergenre horor ini. Film Primbon mempresentasikan mitos dan budaya melalui simbol-simbol tersirat yang memiliki pesan moral tentang pentingnya menuruti apa perkataan orang tua dan kearifan lokal, sekaligus memperkenalkan bagaimana kearifan lokal dan nilai luhur yang terkandung didalamnya dan bisa memahami budaya serta tradisi masyarakat Jawa.
Pemanfaatan Akun TikTok @pemkabbantul dalam Penyebaran Informasi Publik Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul
Nurrochman, Humam;
Urfan, Noveri Faikar
Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : UMSU
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
TikTok telah berkembang menjadi platform media sosial yang tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga dapat digunakan untuk menyebarkan informasi kepada publik. Salah satu instansi pemerintah yaitu Diskominfo Kabupaten Bantul memanfaatkan media sosial TikTok sebagai platform untuk menyebarkan informasi publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial TikTok yang digunakan Diskominfo kabupaten Bantul dalam menyebarkan informasi publik melalui akun TikTok @pemkabbantul. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif dengan mengunakan teori pendekatan (uses and gratifications), teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Teknik analisis data ini mengunakan teori Miles dan Huberman meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian tersebut terbagi menjadi dua diantaranya, motif hiburan dan motif informasi. Hasil penelitian menunjukan media sosial TikTok dapat menjadi alat yang efektif dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat dengan cara yang lebih modern dan menarik. Hal ini pengguna sudah mendapatkan semua informasi yang mereka butuhkan melalui akun TikTok @pemkabbantul, meliputi berita lokal dari pemerintah Kabupaten Bantul. Pemanfaatan dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan media sosial TikTok sebagai bentuk strategi komunikasi diantaranya dengan mengikuti tren yang ada di TikTok dan memastikan konten tidak mengandung unsur SARA. Mengunakan konten yang menarik. Memanfaatkan iklan TikTok atau TikTok Ads, Hal tersebut memungkinkan dapat mencapai jangkauan luas termasuk di kabupaten Bantul dan wilayah lainnya.
Strategi Komunikasi Pemasaran Dinas Pariwisata Wonosobo melalui Instagram @disparbudwonosobo dalam Mempromosikan Pariwisata
Aditia, Trisna;
Urfan, Noveri Faikar
Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : UMSU
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30596/interaksi.v8i2.19688
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo adalah institusi pemerintah yang mempunyai tugas dan tanggung jawab memperkenalkan destinasi pariwisata daerah Wonosobo. Salah satu paya yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo menggunakan platform media sosial Instagram dengan akun @disparbudwonosobo. Strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan adalah bauran komunikasi pemasaran menggunakan Instagram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami cara strategi komunikasi Instagram diimplementasikan melalui platform Peneliti menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan. Proses analisis data mengadopsi metode analisis data versi Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, analisis data dan verifikasi data. Hasil penelitian menemukan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang digunakan melalui Instagram melibatkan unsur-unsur berupa bauran komunikasi pemasaran. Dalam menerapkan strategi komunikasi pemasaran untuk memperoleh data, menentukan promosi, dan publikasi dengan memanfaatkan media sosial Instagram.
Evaluasi Strategi Komunikasi Pemasaran pada Program Java Ballon Attraction 2022 oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo
Wicakso, Anggit Dwi;
Urfan, Noveri Faikar
Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi Vol. 5 No. 3 (2024): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Indonesia Banda Aceh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35870/jimik.v5i3.857
Java Ballon Attraction is an activity created as a collaboration between the Wonosobo Regency Tourism and Culture Office and the Wonosobo Balloon Community. Java Balloon Attraction is an activity that displays sizeable hot air balloon attractions with various motifs being tethered. This is done so as not to disrupt flight traffic. The balloon attraction forms various tourist formations in Wonosobo Regency, such as the shape of Mount Sindoro, Telaga Menjer, and other tourist attractions. The Wonosobo Regency Tourism and Culture Office organized this annual activity, which started in 2019. This research evaluates the marketing strategy implemented by the Wonosobo Regency Tourism and Culture Office in the 2022 Java Balloon Attraction activity. This study used a descriptive qualitative method. Data collection uses observation, interview, and documentation techniques. The data analysis process in this research uses the short-term evaluation theory proposed by Tom Watson and Paul Noble. This research shows several findings, including that at the planning level, some misperceptions make the division of work less clear. At the implementation stage, the marketing publications were not carried out according to schedule, the implementation of promotional media needed to be carried out according to planning, and it was necessary to evaluate the measurement of response targets on social media. The marketing strategy implemented by the Wonosobo Regency Tourism and Culture Office for the 2022 Java Ballon Attraction activity did not work optimally.