Abstrak: Kemandirian daerah menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahannya. Kemandirian daerah juga menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah, semakin mandiri suatu daerah, semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah yang merupakan komponen utama PAD. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi, menggambarkan dan memetakan tingkat ketimpangan kemampuan kemandirian keuangan daerah menggunakan Indeks Williamson antar Kabupaten, antar Kota dan antar Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) periode 2015-2017. Penelitian dilakukan pada seluruh Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumbar. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara kepada responden dan data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat, Badan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat, dan Badan Keuangan Daerah Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat. Metode analisis data penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis rasio kemandirian keuangan dengan melihat perbandingan realisasi PAD dengan transfer pemerintah pusat, transfer provinsi, dan pinjaman daerah pada tahun 2015-2017, kemudian dari hasil rasio kemandirian keuangan dilakukan analisis ketimpangan kemampuan kemandirian keuangan daerah antar Kabupaten, antar Kota dan antar Kabupaten dan Kota di Sumbar menggunakan analisis Indeks Williamson.Hasil penelitian 1) rasio kemandirian keuangan daerah antar Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat dikategorikan “Sangat Rendah “dengan rata-rata 9,24%. 2) rasio kemandirian keuangan daerah antar Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat dikategorikan “Rendah “dengan rata-rata 27,79%. 3) rasio kemandirian keuangan daerah antar Kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2014-2017 secara menyeluruh 9,94% dengan kategorikan “Sangat Rendah”.4) Analisis menggunakan indeks Williamson di ketahui bahwa kemampuan kemandirian keuangan daerah antar Kabupaten di Sumatera Barat belum merata atau berkategori Merata Moderat.5)kemandirian keuangan daerah antar kota di sumatera barat belum merata dengan kategori Timpang.6) kemandirian keuangan daerah antar Kabupaten dan kota di sumatera barat belum merata dengan kategori Timpang.Diharapkan seluruh pemerintah Kabupaten dan Kota di Sumatera Barart dapat mengoptimalkan penerimaan PAD dengan menggali potensi daerah yang dimiliki. Hal ini disebabkan karena potensi masing-masing daerah berbeda, sehingga dimasa yang akan datang diharapkan seluruh kabupaten dan kota dapat mandiri dengan menjadikan PAD sebagai pendapatan utama dari suatu daerah. Kata kunci : kemandirian daerah, indeks williamson, Sumatera Barat