Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Karateristik Sifat Fisika Mekanika Papan Laminasi Sengon dan Papan Laminasi Bambu Petung Wulandari, Febriana; Amin, Radjali
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 6 No. 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v6i2.30045

Abstract

Kayu sengon dipilih sebagai bahan baku papan laminasi karena memiliki berat jenis yang ringan sehingga memudahkan proses perekatan dan bambu petung digunakan karena memiliki dinding batang yang tebal dan kuat serta serat yang panjang.  Perekat yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan perekat Polyvinyl Acetat (PVAC) yang memiliki keunggulan antara lain adalah bersih, memiliki waktu penyimpanan tidak terbatas, dan tahan terhadap mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan membandingkan kekuatan fisika dan mekanika antara papan laminasi kayu sengon dengan papan laminasi bambu petung untuk dapat menentukan kelas kuat dari masing-masing papan tersebut berdasarkan standar papan laminasi SNI 03-2105-2006 dan JAS 234-2007. Metode penelitian yang digunakan metode eksperimen dengan rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial. Berdasarkan hasil uji statistik analisis keragaman terdapat perbedaan nyata nilai sifat fisika dan mekanika antara papan laminasi kayu sengon dengan papan laminasi bambu petung.  Pengujian sifat fisika dan mekanika papan laminasi bambu petung telah memenuhi SNI 03-2105-2006 dan JAS 234-2007 sedangkan untuk papan laminasi kayu sengon untuk pengujian kerapatan, penyusutan tebal, dan MoR tidak memenuhi standar SNI 03-2105-2006 dan JAS 234-2007. Papan laminasi kayu sengon masuk dalan kelas kuat V yang digunakan untuk pekerjaan yang sifatnya sementara dan papan laminasi bambu petung masuk dalam kelas kuat III untuk keperluan konstruksi ringan yang terlindungi.
Perbandingan Sifat Fisika Mekanika Papan Laminasi Bambu Petung dengan Papan Laminasi Kombinasi Kayu Kemiri Bambu Petung dan Kayu Sengon Bambu Petung Sebagai Bahan Konstruksi Wulandari, Febriana
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 7 No. 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v7i1.31308

Abstract

Guna mengembangkan sifat papan laminasi kombinasi antara kayu maupun bambu perlu dikaji lebih lanjut. Kayu kemiri dan Sengon merupakan jenis kayu yang bisa dipertimbangkan sebagai bahan baku papan laminasi. Kayu Sengon merupakan salah satu jenis kayu cepat tumbuh Leguminoceae yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan permintaannya di pasaran terus meningkat. Kayu cepat tumbuh memiliki beberapa karakteristik antara lain berdiameter kecil, memiliki kualitas yang rendah, memiliki kandungan kayu juvenil yang lebih banyak, dan menghasilkan kayu dengan jumlah yang lebih sedikit. Kayu Kemiri merupakan jenis kayu ringan, dengan kelas kuat IV dan kelas awet IV-V. Untuk itu peningkatan nilai tambah penggunaan kayu sengon dan kayu kemiri harus terus dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan sifat fisika dan mekanika papan laminasi yang terbuat dari bambu petung, kombinasi kayu kemiri bambu petung dan kombinasi kayu sengon bambu petung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode ekspertimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan tiga perlakuan. Hasil pengujian sifat fisika dan mekanika papan laminasi kombinasi Kemiri Bambu Petung, Sengon Bambu Petung dan papan laminasi bambu petung tidak bepengaruh nyata kecuali pada pengujian kadar air, penyusutan tebal dan MoE berpengaruh nyata. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisika dan mekanika maka papan laminasi kombinasi Kemiri Bambu Petung, Sengon Bambu Petung dan papan laminasi bambu petung masuk dalam kelas kuat III dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi berat yang terlindungi dan terjadi peningkatan kelas kuat IV menjadi kelas kuat III setelah dikombinasikan dengan bambu petung menjadi papan lamianasi
Prinsip Pendekatan Proses Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan Wulandari, Febriana; Setiawan, Mariano
Journal of Education Research Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i3.1484

Abstract

Manajemen mutu terpadu Pendidikan mulai diimplementasikan dalam dunia pendidikan seiring dengan perkembangan IPTEK yang semakin pesat. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi manajemen mutu Pendidikan dan pendekatan proses, langkah-langkah penerapan pendekatan proses, manfaat dari pendekatan proses, serta penerapan pendekatan proses di lembaga pendidikan untuk meningkatkan mutu. Manajemen mutu digunakan untuk perbaikan lembaga secara berkelanjutan. Dalam manajemen mutu terdapat 8 prinsip yang digunakan, akan tetapi masih ada lembaga pendidikan yang belum mengimplementasikan prinsip manajemen mutu khusunya prinsip pendekan proses. Metode yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kepustakaan. Prinsip pendekatan proses memandang bahwa hasil penelitian ini dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien, ketika kegiatan yang dikelola digabungkan menjadi suatu proses yang saling terkait dan berfungsi sebagai sistem yang berkesinambungan. Sistem manajemen mutu berdasarkan prinsip ini sangat penting karena didasarkan pada hubungan proses yang saling terkait yang memungkinkan pencapaian tujuan organisasi dengan kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu (1) pendekatan proses meliputi input, proses, dan output (2) prinsip pendekatan proses sejalan dengan prinsip Deming yaitu pendekatan PDCA (plan, do, check, act). Pendekatan proses bisa menjadi rekomendasi dalam menentukan tujuan yang diharapkan bagi lembaga pendidikan dalam peningkatan mutu.
Analisis Sifat Fisika dan Mekanika Papan Laminasi Bambu Petung (Dendrocalamus asper Roxb) dan Papan Laminasi Kayu Bayur (Pterospermum javanicum) Wulandari, Febriana; Dewi, Ni Putu Ety; Wangiyana, I Gde Adi Suryawan
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 6 No. 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v6i1.23738

Abstract

Papan laminasi memiliki keunggulan antara lain mampu mereduksi cacat-cacat kayu, efisiensi pemanfaatan kayu, memiliki nilai estetika, mudah dalam perawatan dan meningkatkan kekuatan kayu interior serta meningkatkan ukuran dan dimensinya.  Penelitian ini menggunakan bahan baku papan laminasi dari kayu bayur dan bambu petung. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui perbandingan kekuatan fisika dan mekanika antara papan laminasi kayu bayur dan bambu petung serta untuk mengetahui kelas kuat papan laminasi dari papan laminasi kayu bayur dan papan laminasi bambu petung.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen.  Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial.  Berat labur yang digunakan sebesar 200 gram/m2 dengan tekanan kempa sebesar 20 N.m.   Berdasarkan hasil penelitian maka  sifat fisika dan mekanika papan laminasi kayu bayur dan papan lamimasi bambu petung tidak berbeda nyata.  Pengujian sifat fisika dan mekanika telah memenuhi standar JAS 234-2007, SNI 01-6240-2000 dan SNI 03-2105-2006.  Berdasarkan nilai kerapatan maka papan laminasi kayu bayur dan papan laminasi bambu petung masuk dalam kelas kuat III yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi berat terlindungi.
Pengaruh Tekanan Kempa, Jenis Kombinasi Kayu dan Interaksinya Terhadap Kualitas Mutu Papan Laminasi Wulandari, Febriana; Fahrussiam, Fauzan
PERENNIAL Vol 20 No 2 (2024): Vol. 20 No. 2, Oktober 2024
Publisher : Forestry Faculty of Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/perennial.v20i2.40348

Abstract

Lamination technology is an effort to overcome various problems resulting from the wood industry experiencing difficulties in finding raw materials to support its operations. Developing environmentally friendly materials such as laminate products is also becoming a concern in the construction sector. This research will use fast-growing wood species with bamboo, namely rajumas wood, sengon wood, and petung bamboo. Several factors, including the type of wood, type of adhesive, adhesive melt weight, and compression pressure, influence the manufacture of laminated boards. This research aims to see the effect of the type of wood combination (sengon and rajumas) with petung bamboo and the effect of pressure and their interactions on their physical and mechanical properties. The experimental design was a factorial design with 2 factors (compression pressure and combination type) with four treatments and three replications. Based on the results of testing laminated boards' physical and mechanical properties, several conclusions can be drawn, such as density testing, which shows that the type of wood combination has a significant effect. At the same time, compression pressure and its interactions have no significant effect. Moisture content testing showed that pressure had a significant effect, while the type of wood combination and its interactions had no significant effect. The thickness expansion test shows that the type of wood combination and its interactions have a significant effect, while the compression pressure has no significant effect. Thickness shrinkage testing shows that the type of wood combination, compression pressure, and their interactions do not significantly affect it. Modulus of Elasticity (MoE) testing shows that the type of wood combination, compression pressure, and their interactions do not significantly affect it. Modulus of Rupture (MoR) shows that the type of combination has a significant effect, while the compression pressure and its interaction have no significant effect.
Pengembangan Standar dan Kualitas Kompetensi Guru Profesional Melalui Program Sertifikasi di Era Revolusi Industri 4.0 Asyarah, Wulan Noviyanti; Wulandari, Febriana; Primasti3, Yeni Dyan; Wijaya, Hendera; Warman, Warman
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14459

Abstract

Teachers have a very important role in forming a quality future generation. Standard and quality point values must be tested so that the certification program can run well. However, in the Era of the Industrial Revolution 4.0, there are triggers for teachers, some of whom have not behaved appropriately in the certification program given directly by the government. Judging from the experience of developed countries, it shows that a country, even with minimal natural resources, can become a developed country because it is supported by quality human resources. Therefore, teachers are a solid foundation in creating the progress of a nation. The purpose of this research as a description of the development of standards and quality of teacher professional competence through certification programs, especially in the Era of Revolution 4.0. Because the certification program is a form of recognition from the government where teachers are recognized for their professional duties. This research approach is a literature study with a descriptive research type. Data analysis techniques are obtained through. The research results show that there are three stages in developing teacher professionalism competencies in facing certification, namely 1). Teacher Competence, 2) Teacher professionalism, 3) Implementation 4) monitoring and evaluation stages. Apart from that, there is the development of teacher competency standards through certification programs in the Era of Revolution 4.0. including 1) Technology Integration), and 2) Project and collaboration based learning. 3). 4C skills (Creativity, critical thinking, communication and collaboration) 4). Inclusive and Differentiated Education, 5). Performance and project based evaluation.
Analisis Kelas Kuat Papan Laminasi Kombinasi Kayu Sengon dan Bambu Petung: Analysis Of Strength Class of Laminated Board of Combination of Sengon Wood and Petung Bamboo Wulandari, Febriana; Amin, Radjali
HUTAN TROPIKA Vol 18 No 2 (2023): Volume 18 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v18i2.10675

Abstract

Fluctuations in raw wood supply from year to year can be a challenge for wood processing businesses. Sengon wood is one type of fast-growing wood that can be developed by the government as one of the solutions. Sengon wood is a fine to coarse wood with a specific gravity of 0.33 which is included in the light specific gravity range (0.29-0.56) and strength class III-IV. The sengon wood is laminated with bamboo laminate to strengthen the strength of the board. By testing the physical and mechanical properties of laminated boards made from sengon wood and petung bamboo, this study aims to determine whether there is an increase in strength class.  The research design used was an experimental factorial design with two components, four treatments, and three replications. Except for the MoE test, all tests evaluating the physical and mechanical characteristics of laminated boards made from sengon wood and petung bamboo were accepted under the JAS 234: 2007. After being converted into laminated boards, the strength class of sengon wood increased from strength class III-IV to strength class III. Sengon wood and petung bamboo can be combined to make laminated boards that can be used for heavy construction.
Karakteristik Sifat Fisis Biobriket Limbah Tongkol Jagung dan Serbuk Kayu : Physical Properties Characteristics of Corn Cob and Wood Dust Waste Biobriquettes Wulandari, Febriana; Lestari, Dini
HUTAN TROPIKA Vol 19 No 2 (2024): Volume 19 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v19i2.17234

Abstract

This research uses corncob waste and wood dust as raw materials. The amount of corn cob waste and sawdust is quite large, thus supporting the availability of raw materials. The biomass waste used in this research is corn cob waste and wood dust. The composition of corn cob fiber is 23.74% lignin, 65.96% cellulose, and 10.82% hemicellulose. Wood powder contains hemicellulose between 27.51 - 35.88%, a-cellulose between 43.15-48.73%, lignin between 22.73-33.60%. High lignin content has the potential to produce high calorific value. This research aims to determine the physical properties of corn cob and wood powder biomass waste briquettes, determine the quality standards for corn cob charcoal and wood powder briquettes based on the SNI 01-6235-2000 standard and compare the values ​​with standards from Japan, America and England and determine the feasibility based on the results of testing the physical properties of charcoal briquettes. The research method used was an experimental method with a non-factorial Completely Randomized Design (CRD) and three replications. Based on the SNI 01-6235-2000 standard, corncob charcoal briquettes meet the standard, while the calorific value for sawdust does not meet the standard. The ANOVA test results showed that the treatment had a significant effect on ash content, calorific value, bound carbon content, volatile matter content and had no significant effect on water content. Corn cob charcoal briquettes are suitable for use as charcoal briquette fuel because all physical properties meet SNI standards.
Peran Hasil Hutan Bukan Kayu Dalam Mewujudkan Keberlanjutan Sumberdaya Hutan di Indonesia: Suatu Kajian Aksiologi Ilmu: The Role of Non-Timber Forest Products in Achieving Forest Resource Sustainability in Indonesia: An Axiological Study of Science Wulandari, Febriana; Sarjan, Muhammad
HUTAN TROPIKA Vol 19 No 2 (2024): Volume 19 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v19i2.17611

Abstract

Non-timber forest products (NTFPs) are resources derived from forests other than timber, including plant-based products such as rattan, candlenuts, honey, bamboo, seeds, leaves, medicinal plants, and others, as well as animal-based products like wildlife and their parts (horns, skins, etc.). Forest management must prioritize benefiting local communities while maintaining ecological considerations. In Indonesia, NTFPs are estimated to account for 90% of the total economic value generated by forest ecosystems. However, in practice, the potential of NTFPs has not significantly contributed to improving the economy of communities around forest areas.NTFPs are often undervalued and treated merely as secondary forest products, partly due to the wide variety of NTFP types. This study uses a descriptive method. The findings conclude that NTFPs are a critical component in achieving sustainable forest management. Collaboration between the government, private sector, and communities is essential for the development of NTFPs. NTFP development must be rooted in the knowledge and practices of local communities. Identifying and mapping the potential of NTFPs forms the basis for planning their development and management strategies in alignment with forest conservation goals. The development of NTFPs should be based on local wisdom to preserve forest sustainability and strengthen local culture, ensuring that NTFPs become sustainable products
Kajian Agroekosistem Berkelanjutan Di Kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Kabupaten Lombok Tengah: Study of Sustainable Agroecosystems in Community Forest Areas (HKm) in Central Lombok Regency Wulandari, Febriana; Shabrina, Hassyati
HUTAN TROPIKA Vol 20 No 1 (2025): Volume 20 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v20i1.20458

Abstract

Sustainable agroecosystem patterns in the Community Forest (HKm) area of Central Lombok Regency play an important role in maintaining ecosystem balance while improving the welfare of communities living around the forest. This study aims to analyze the agroecosystem patterns applied in the Aik Bual HKm and evaluate their effectiveness in supporting environmental and economic sustainability. The method used is a descriptive approach with secondary data analysis from various related studies. The results indicate that the agroecosystem in the HKm Aik Bual area adopts agroforestry, silvopasture, and ecosystem-based management systems, enabling improved soil fertility, reduced erosion, and diversified community income. The diversity of plant species and vegetation strata indicates positive indicators for ecosystem stability. Land management patterns using the agrosilvopasture system and random mixture cropping patterns provide significant ecological and economic benefits, despite challenges in resource management and agricultural mechanization. In conclusion, the agroecosystem patterns applied in the Aik Bual Community Forest contribute to increasing land productivity and community food and economic security, while maintaining environmental sustainability. Optimizing management and improving access to technology and information are essential to ensure the sustainability of this system