Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Relationship Between Sleep Quality and Blood Pressure in Students Irwan, Muhammad; Irfan, Irfan; Evawaty, Evawaty; Rahmin, Rahmin; Risnah, Risnah; Arafah, Salmah
Journal of Public Health and Pharmacy Vol. 4 No. 1: MARCH 2024
Publisher : Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Jurnal Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jphp.v4i1.4865

Abstract

Introduction: Sleep is one of the physiological needs that has an impact on the quality and balance of life. The habit of poor sleep quality or a short amount of sleep is also associated with an increase in an individual's blood pressure. If someone's sleep duration is short, the sympathetic nervous system activity will increase, making the person vulnerable to stress, ultimately leading to an increase in blood pressure. Poor sleep quality and quantity not only causes physical discomfort, but also impairs individual memory and cognitive abilities. If this poor quality and quantity of sleep is left unattended for several years, more dangerous complications are likely to occur, such as heart attacks, strokes and psychological problems (such as depression or other mood disorders). The purpose of the study was to determine the relationship between sleep quality and blood pressure in final semester students of the Faculty of Health Sciences, Universitas Sulawesi Barat. Methods: The study used a cross-sectional approach. The number of samples of 45 respondents was selected by simple random sampling technique Results: The results of the chi-square test showed that there was no relationship between sleep quality and blood pressure (p>0.1). Conclusion: there is no significant relationship between sleep quality and blood pressure in students of the Faculty of Health Sciences in the Final Semester of the Universitas Sulawesi Barat.
Pemberdayaan Kader Kesehatan melalui Implementasi Inovasi Gelis Jiwa untuk Penanganan Kesehatan Jiwa dan Pencegahan Bunuh Diri Irfan, Irfan; Harli, Kurnia; Evawaty, Evawaty
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i5.19100

Abstract

ABSTRAK Kesehatan jiwa dan tingginya angka bunuh diri terus menjadi isu di masyarakat. Kelurahan Baurung, dengan tantangan sosial dan ekonomi yang ada, menghadapi peningkatan kasus gangguan kesehatan jiwa dan risiko bunuh diri. Program pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan kader kesehatan dalam menangani masalah ini melalui penerapan inovasi GELIS JIWA (Generasi Peduli Sehat Jiwa). GELIS JIWA merupakan pendekatan berbasis komunitas yang berfokus pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan peran aktif kader kesehatan dalam upaya pencegahan dan penanganan kesehatan jiwa di tingkat lokal. Melalui pemberdayaan, program ini membekali kader kesehatan dengan pengetahuan tentang deteksi dini gejala gangguan jiwa, intervensi pertama, serta langkah-langkah pencegahan bunuh diri. Kader kesehatan diajak untuk melakukann sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jiwa dan mendukung individu yang rentan. Hasil dari program ini adalah peningkatan kapasitas kader kesehatan dalam menangani masalah kesehatan jiwa, pengurangan stigma terhadap penderita gangguan jiwa, serta pencegahan bunuh diri di Kelurahan Baurung. GELIS JIWA diharapkan dapat menjadi model yang berkelanjutan untuk diterapkan di wilayah lain, dan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih sehat jiwa dan mental. Kata Kunci: Deteksi Dini, Inovasi Berbasis Komunitas, Kesadaran Kesehatan Jiwa.  ABSTRACT Mental health issues and the rising suicide rates remain significant concerns in society. Baurung Village, facing various social and economic challenges, has experienced an increase in mental health disorders and suicide risks. This community service program aims to empower health cadres to address these issues through the implementation of GELIS JIWA, a community-based innovation focused on enhancing the knowledge, skills, and active roles of health cadres in preventing and managing mental health problems at the local level. This empowerment initiative equips health cadres with the ability to detect early symptoms of mental disorders, provide initial interventions, and implement suicide prevention strategies. Additionally, health cadres are encouraged to conduct community outreach and education to raise awareness about the importance of mental health and support vulnerable individuals. The outcomes of this program include improved capacity of health cadres in managing mental health issues, reduced stigma associated with mental illness, and decreased suicide risks in Baurung Village. Consequently, GELIS JIWA is expected to become a sustainable model that can be adopted in other regions, contributing to the creation of a mentally and emotionally healthier society. Keywords: Community-based Innovation, Early Detection, Mental Health Awareness.
PENERAPAN RANGE OF MOTION (ROM) EXERCISES PADA KELOMPOK LANSIA DI DESA ULIDANG, KECAMATAN TAMMERODO SENDANA, KABUPATEN MAJENE Wabula, Irfan; Evawaty, Evawaty; Harli, Kurnia; Irfan, Irfan; Amin R, Muhammad; Megawaty, Irna; Nurmagandi, Boby
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.27-32

Abstract

Proses penuaan merupakan proses yang terjadi dalam siklus hidup, dalam siklus ini sistem kekebalan tubuh seseorang akan semakin menurun sehingga berbagai macam jenis penyakit semakin rentan menyerang tubuh. Salah satu masalah yang biasa dialami oleh seseorang yang sudah masuk usia lansia ialah masalah musculoskeletal. Melihat permasalahan tersebut terdapat upaya yang ditawarkan ialah dengan latihan ROM. Salah satu program alternatif untuk melaksanakan perawatan lansia yang baik dan benar ialah bina keluarga lansia, Pemberdayaan bina keluarga lansia khsususnya.masalah ROM perlu di tindak lanjuti dengan harapan kualitas hidup lansia.semakin membaik. Kegiatan pengmas diawali dengan pemeriksaan TTV, kemudian pemberian edukasi tentang ROM, dan pemeriksaan gula darah, asam urat, dan kolestrol. Tingkat pengetahuan dan keterampilan lansia diobservasi sebagai bentuk evaluasi dari edukasi dan pelatihan yang diberikan. Kegiatan edukasi dilakukan secara tatap muka dengan menggunkan media LCD dan fasilitator untuk para peserta. Peserta lansia diberikan leaflet. Kegiatan demontrasi Gerakan ROM dilakukan sesuai SOP dan kondisi kelemahan anggota gerak pada lansia. Diharapkan para lansia dapat melakukan gerakan Range of Motion (ROM) secara mandiri.
Analisis Faktor yang Memengaruhi Ibu Bekerja Tidak Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Batu 10 Kecamatan Tanjungpinang Timur Tahun 2021 Evawaty, Evawaty; Suroyo, Razia Begum; Nasution, Ramadhani Syafitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2391

Abstract

Kematian bayi yang bersifat infeksi dapat dicegah dengan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama. Meskipun jumlah ibu yang telah menyadari pentingnya memberikan ASI kepada bayinya makin meningkat, tetapi masih tidak berhasil ibu menyusui sampai 6 bulan. Data Profil Kesehatan Indonesia  menunjukkan bahwa persentasi pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan hanya sebesar 61,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang memengaruhi ibu bekerja tidak memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Batu 10 Kec. Tanjung Pinang Timur. Jenis penelitian ini menggunakan mix methods. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 80 orang. Sampel kuantitatif sebanyak 80 orang dan kualitatif sebanyak 5 orang. Metode pengumpulan data melalui wawancara kepada responden menggunakan kusioner dan wawancara secara mendalam kepada informan. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh pada variabel umur nilai p =0,117, pendidikan p = 0,009, pengetahuan p=0,001, sikap p=0,003, dukungan suami p=0,000 dan pojok ASI p=0.003 dengan faktor yang  paling berpengaruh adalah dukungan suami nilai p= 0.000 exp (B) 345.494. Hasil wawancara menunjukkan ASI ekslusif hanya diberikan kepada anak saat menangis saja. Kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh antara pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan suami dan pojok ASI dengan ibu bekerja tidak memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Batu 10 dan variabel yang paling dominan berpengaruh adalah dukungan suami. Kepada tenaga kesehatan untuk dapat melakukan upaya pendekatan kepada ibu agar memberikan ASI Eksklusif.  Kata Kunci : Umur, Pendidkan, Pengetahuan, Sikap, Dukungan  Suami, Pojok ASI, ASI EksklusifInfant mortality that is infectious can be prevented by exclusive breastfeeding for the first 6 months. Although the number of mothers who have realized the importance of giving breast milk to their babies is increasing, they are still unable to breastfeed until 6 months. Indonesian Health Profile data shows that the percentage of exclusive breastfeeding for infants 0-6 months is only 61.5%. The purpose of this study was to analyze the factors that influence working mothers not to give exclusive breastfeeding in the working area of Batu 10 Health Center, Kec. East Tanjung Pinang. This type of research uses mixed methods. The population in this study were 80 people. Quantitative samples were 80 people and qualitative samples were 5 people. Methods of collecting data through interviews with respondents using questionnaires and in-depth interviews with informants. The data analysis used was univariate, bivariate and multivariate analysis. Based on the results of the chi-square test obtained on the age variable p value = 0.117, education p = 0.009, knowledge p = 0.001, attitude p = 0.003, husband's support p = 0.000 and breastfeeding corner p = 0.003 with the most influential factor is husband's support value p= 0.000 exp (B) 345,494. The results of the interview show that exclusive breastfeeding is only given to children when they cry. The conclusion of the study is that there is an influence between education, knowledge, attitude, husband's support and breastfeeding corner with working mothers not giving exclusive breastfeeding in the Batu 10 Health Center Work Area and the most dominant variable influencing is husband's support. To health workers to be able to make efforts to approach mothers to give exclusive breastfeeding.Keywords : Age, Education, Knowledge, Attitude, Husband's Support, Breastfeeding Corner, Exclusive Breastfeeding