Siti Djubaedah
Universitas Mohammad Husni Thamrin

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Beban Kerja Perawat terhadap Ketepatan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang IGD RSUD Dr. Chasbullah Abdul Madjid Bekasi Siti Djubaedah; Anastasia Hardyati; Tri Mulia Herawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v1i2.1551

Abstract

Latar Belakang: Salah satu faktor yang berkontribusi pada kinerja perawat adalah beban kerja. Sedangkan kegiatan yang menjadi bagian dari beban kerja perawat adalah melakukan pendokumentasian secara lengkap. Kelengkapan pendokumentasian keperawatan merupakan bagian dari kualitas yang mendukung pelayanan keperawatan di rumah sakit. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat terhadap ketepatan pendokumentasian asuhan keperawatan di IGD RSUD dr. Chasnullah Abdulmadjid Bekasi. Metode: Sample pada penelitian ini sebanyak 38 perawat IGD Chasbullah Abdulmadjid Bekasi di ambil dengan teknik total sampling. Metode purposive sampling digunakan untuk mengobservasi lengkap atau tidak lengkap suatu pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat IGD RSUD dr. Chasnullah Abdulmadjid Bekasi dengan jumlah sampel 138 lembar dokumentasi. Dilaksanakan pada tanggal 3 agustus – 17 agustus 2019. Menggunakan analisis univarit dan bivariat (dengan uji Chi Square) menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Hasil: Dari hasil penelitian pada perawat IGD RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi menunjukan 73,7% beban kerja tinggi dan 26,3 beban kerja rendah. Pada observasi pendokumentasian didapatkan dokumentasi lengkap 63,8% dan tidak lengkap 36,2%. Didapatkan hasil beban kerja perawat tinggi namun dokumentasi tidak lengkap 57,1% dan pada perawat beban kerja ringan hasil yang didapatkan dokumentasi lengkap 80,0%. Hal ini menunjukan adanyan hubungan bermakna anatara beban kerja perawat dengan ketepatan pendokumentasian. Hal ini didukung dengan hasil p. Value = 0,027 lebih kecil dibandingkan α 0,05. Kesimpulan: Hasil penelitian bahwa ada hubungan yang bermakna antara beban kerja perawat dengan ketepatan pendokumentasian.
Hubungan Pengetahuan dengan Kesiapan Perawat dalam Menangani Cardiac Arrest di Ruang ICU RSUD Dr. Chasbullah Abdulmajid Seven Sitorus; Siti Djubaedah; Anastasia Hardyati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v1i2.1552

Abstract

Latar Belakang: Salah satu faktor yang berkontribusi pada kinerja perawat adalah beban kerja. Sedangkan kegiatan yang menjadi bagian dari beban kerja perawat adalah melakukan pendokumentasian secara lengkap. Kelengkapan pendokumentasian keperawatan merupakan bagian dari kualitas yang mendukung pelayanan keperawatan di rumah sakit. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat terhadap ketepatan pendokumentasian asuhan keperawatan di IGD RSUD dr. Chasnullah Abdulmadjid Bekasi. Metode: Sample pada penelitian ini sebanyak 38 perawat IGD Chasbullah Abdulmadjid Bekasi di ambil dengan teknik total sampling. Metode purposive sampling digunakan untuk mengobservasi lengkap atau tidak lengkap suatu pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat IGD RSUD dr. Chasnullah Abdulmadjid Bekasi dengan jumlah sampel 138 lembar dokumentasi. Dilaksanakan pada tanggal 3 agustus – 17 agustus 2019. Menggunakan analisis univarit dan bivariat (dengan uji Chi Square) menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Hasil: Dari hasil penelitian pada perawat IGD RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi menunjukan 73,7% beban kerja tinggi dan 26,3 beban kerja rendah. Pada observasi pendokumentasian didapatkan dokumentasi lengkap 63,8% dan tidak lengkap 36,2%. Didapatkan hasil beban kerja perawat tinggi namun dokumentasi tidak lengkap 57,1% dan pada perawat beban kerja ringan hasil yang didapatkan dokumentasi lengkap 80,0%. Hal ini menunjukan adanyan hubungan bermakna anatara beban kerja perawat dengan ketepatan pendokumentasian. Hal ini didukung dengan hasil p. Value = 0,027 lebih kecil dibandingkan α 0,05. Kesimpulan: Hasil penelitian bahwa ada hubungan yang bermakna antara beban kerja perawat dengan ketepatan pendokumentasian.
Pengaruh Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) Melalui Massage terhadap Pencegahan Luka Tekan terhadap Pasien Tirah Baring di Ruang ICU RSUD Dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi Fatimah Fatimah; Siti Djubaedah; Dwinara Febrianti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v2i2.1553

Abstract

Latar belakang : Pemberian VCO dapat menurunkan angka kejadian luka tekan pada pasien tirah baring lama. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh peberian VCO melalui massage terhadap pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring di ruang ICU. Metode : Desain studi ini menggunakan quasi-experimen penelitian dilakuakan pada bulan juli 2018 untuk mengetahui pengaruh VCO terhadap pencegahan luka tekan yang diukur menggunakan skor skala braden. Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi khusunya di ruang ICU yang merupakan adanya pasien tirah baring lama. Dalam menentukan sampel, penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 26 responden terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kontrol. Hasil : Dari 26 responden variabel usia dalam kelompok intervensi rata-rata 55 tahun sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata 53 tahun. Pada variabel jenis kelamin dalam penelitian ini untuk kelompok intervensi dan control sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu 7 (53,8%) responden dan 8 (61,5%) responden. Sedangkan pada variabel suhu tubuh rata-rata suhu tubuh responden pada kelompok intervensi 36,5 0C tetapi pada kelompok kontrol adalah 36,7 0C. Kesimpulan : Pencegahan luka tekan mengunakan VCO, usia, sangat mempengaruhi karena bertambahnya umur akan mengalami penuaan pada kulit sehingga ke elastisan kulit menjadi menurun maka akan berisiko untuk terjadinya luka tekan, sedangkan pada jenis kelamin dalam penelitian ini menunjukan jenis kelamin laki-laki yang tinggi dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan, dan suhu tubuh pada kelompok intervensi maupun kontrol masih dalam batas normal.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Lamanya Waktu Tanggap (Response Time) Perawat di IGD RSUD DR. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi Tri Mulia Herawati; Siti Djubaedah; Anastasia Hardiyanti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v2i2.1556

Abstract

Latar Belakang: Kejadian gawat darurat banyak terjadi setiap harinya. Waktu tanggap tergantung kepada kecepatan yang tersedia serta kualitas pemberian pertolongan untuk menyelamatkan nyawa/mencegah cacat. Pelayanan pasien gawat darurat memegang peranan yang sangat penting berdasarkan kaidah time saving is live saving. Mekanisme waktu tanggap, disamping menentukan keluasan rusaknya organ-organ dalam, juga dapat mengurangi beban pembiyayaan. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lamanya waktu tanggap (response time) perawat di IGD RSUD Dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif, deskritif analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan instrumen penelitian berupa lembar observasi dan kuesioner, dengan metode analisa data chi square. Hasil Penelitian: Sebagian besar perawat memiliki waktu tanggap tepat < 5 menit sebanyak 15 (58,0%). Uji statistik menunjukkan ada hubungan antara pelatihan kegawatdaruratan ( p = 0,014) dengan waktu tanggap, ada hubungan antara beban kerja ( p = 0,001) perawat dengan waktu tanggap. Kesimpulan: Waktu tanggap perawat dalam pelayanan gawat darurat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi rata-rata tepat. Pelatihan kegawatdaruratan ada hubungan, beban kerja perawat ada hubungan, ketersediaan alat dan obat tidak ada hubungan, rasio perawat dan pasien tidak ada hubungan. Saran kepada profesi keperawatan agar mempertahankan waktu tanggap yang ada sehingga dapat meningkatkan pelayanan keperawatan.