Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kebiasaan Mengkonsumsi Alkohol pada Remaja Siswa SMA Negeri 3 Sorong Idris, Irma; Arman, Arman; Gobel, Afriyanti
Nursing Inside Community Vol 1 No 3 (2019): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.676 KB) | DOI: 10.35892/nic.v1i3.216

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mendorong kebiasaan mengkonsumsi alkohol pada remaja siswa di sekolah SMA N 3 Sorong Papua. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Dengan menggunakan instrumen wawancara mendalam (indepth interview). Teknik pengambilan informan pada penelitian ini adalah purposive sampling yaitu metode pemilihan partisipan berdasarkan asas kesesuaian (appropriatness) dan asas kecukupan (adequacy). Pemilihan informan berdasarkan asas kesesuaian adalah informan yang memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa, kepribadian informan terhadap konsumsi alkohol termasuk faktor predisposisi yang mendorong kebiasaan remaja mengkonsumsi alkohol terutama di area sekolah. Peran Sekolah, peran teman sebaya, masyarakat setempat, dan pemerintah daerah menjadi faktir pendorog terhadap kebiasaan mengkonsumsi alkohol pada remaja, pun bias menjadi peran penting dalam melawab kebiasaan konsumsi alkohol pada remaja, ketersediaan akses dalam mendapatkab alkohol di sekitar lingkungan sekolah menjadi faktor yang sangat mendukung siswa mudah mendapatkan alkohol, dilihat beberapa warung-warung disekitar sekolah dengan bebas menjual alkohol, tanpa mengantongi surat izin sebagai agen penjual. Jumlah Informan dalam penelitian ini berjumlah 29 informan yaitu 6 siswa sekolah SMAN 3 Sorong, 6 orang tua siswa, 1 Kepala Sekolah, 2 orang guru, 5 orang teman sebaya, 1 org dari aparatur pemerintah daerah (Badan Hukum Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol) dan 1 orang dari Kepolisian SAT Narkoba, 2 orang dari tokoh masyarakat, 5 orang penjual minuman alkohol.
PENDEKATAN SOCIO-LEGAL TERHADAP PERLINDUNGAN HAK-HAK ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL Gemilang, Muhammad Surya; Idris, Irma
Legislatif VOLUME 8 NOMOR 1 2024
Publisher : UKM Lembaga Penalaran dan Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jl.v8i1.42076

Abstract

Sexual violence against children is a social problem that requires attention and active involvement from the wider community. The urgency of this problem arises based on a report from the Ministry of Women's Empowerment and Child Protection of the Republic of Indonesia, which recorded 3,015 cases of violence against children between January 1, 2022 and March 17, 2023. This research aims to provide legal protection that should be given to child victims of sexual violence and identify various obstacles in efforts to fulfill their rights. The research was conducted using a socio-legal approach involving interviews and literature review as data collection techniques. The results showed that legal protection includes reproductive health education, social rehabilitation, victim recovery, as well as rights advocacy and legal protection. This also arises because there are obstacles such as the uncertainty of victim handling regulations, lack of competence of legal personnel, limited facilities, and negative stigma in the community that hinder the fulfillment of the rights of child victims of sexual violence.
Health promoting university programs as a strategy for reducing tuberculosis stigma and enhancing environmental Ahmadi, Arbi; Idris, Irma; Tahrim, Nurmutmainna; Nisa, Nur Aulia; Alifah, Nahda Fatin
Asian Journal of Toxicology, Environmental, and Occupational Health Vol. 2 No. 2 (2025): (January) 2025
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/ajteoh.v2i2.2025.1438

Abstract

Introduction: Tuberculosis (TB or TBC) is a deadly infectious disease that surpasses HIV and malaria as the leading cause of infectious death. Indonesia ranks second in global TB cases. The main challenges in eliminating TB are stigma, social problems and low adherence to treatment due to access to services. The Health Promoting University aims to increase health awareness in universities. This study encourages the participation of the younger generation to voice TB issues in their surroundings and on social media. Method: This research uses a descriptive qualitative method, analyzing secondary data from regulations and literature and a mini survey to measure Indonesian students' understanding of Tuberculosis. Findings: The results of the research show that Indonesia has the second highest TB cases in the world, with vulnerable groups such as students exposed through droplets when sufferers cough or sneeze. Risk factors for students include fatigue from studying, smoking habits, and intense social interactions. WHO data shows that the TB death rate in Indonesia will reach 134,000 in 2022. TB also triggers stigma and discrimination, hindering patients in education and employment. Increasing awareness supported by concrete policies is the main solution in overcoming the spread of TB. Conclusion: Universities in Indonesia have a strategic role in creating a healthy campus environment, in accordance with Law No. 12 of 2012 concerning Higher Education and Regulation of the Minister of Education and Culture No. 3 of 2020. Through the Health Promoting University, universities are expected to integrate health education, such as TB prevention, into campus culture. Novelty/Originality of this article: This program involves various efforts, such as the formation of TB prevention communities, socialization of clean living behavior, routine health checks, and a "Zero Tolerance" policy for health risks. With this approach, campuses contribute to national efforts to eradicate TB, create a healthy learning environment, and increase students' health awareness.
Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Status Gizi Pada Bayi Usia Tiga Tahun Maria Prasetyo Hutomo, Wahyuni; Rahman, Irfandi; Idris, Irma; Ohoiner, Astriani
Nursing Arts Vol. 18 No. 1 (2024): NURSING ARTS
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalah gizi balita masih menjadi isu utama kesehatan di Indonesia. Penelitian secara konsisten menunjukkan perbedaan gender dalam kekurangan gizi bayi, dengan bayi perempuan lebih cenderung menderita malnutrisi dari pada laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan jenis kelamin dengan status Gizi pada bayi usia tiga tahun di Puskesmas Malawai Kota sorong. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel pada penelitian berjumlah 77 sampel yang dipilih menggunakan teknik pengambilan purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil analisis uji Chi- Square diperoleh p-value 0.028 (<0.05) artinya ada hubungan jenis kelamin dengan status Gizi pada bayi usia tiga tahun di Puskesmas Malawai Kota sorong. Simpulan jenis kelamin memiliki hubungan dengan status Gizi pada bayi usia tiga tahun. pada penelitian ini menemukan Gizi baik pada bayi tiga tahun dengan jenis kelamin laki-laki memiliki status gizi yang lebih Normal dibandingkan dengan bayi tiga tahun dengan jenis kelamin perempuan cenderung memiliki status gizi sangat kurang. Saran orang tua harus membantu bayi satu sampai tiga tahun, masa emas pertumbuhan mereka, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka
Problematika Penghapusan Batasan Jumlah Anggota Wantimpres Melalui Teori Pilihan Rasional: Problems of Eliminating Limits on the Number of Wantimpres Members Through Rational Choice Theory Idris, Irma; Bachtiar, Gusnaeni; Wiranti
Constitution Journal Vol. 4 No. 1 (2025): Constitution Journal June 2025
Publisher : UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/constitution.v4i1.121

Abstract

This study uses a normative research method with a conceptual approach to connect the principle of effectiveness with the Rational Choice theory on the impact of eliminating the limit on the number of members of the Presidential Advisory Council (Wantimpres). The purpose of this study is to analyze Law Number 64 of 2024 concerning Amendments to Law Number 19 of 2006 concerning the Presidential Advisory Council (Wantimpres) which has been agreed upon in a Plenary Meeting held on Thursday, September 19, 2024 in the Plenary Meeting Room, Nusantara II Building, DPR RI, Senayan, Jakarta with its implications for the effectiveness of Wantimpres' performance which has not been proven significant. Although the changes in the legislation are intended to strengthen Wantimpres. However, on the other hand, without any member limits and competency requirements, it is difficult to guarantee that Wantimpres' performance will function more as an effective supporting organ for the president. Although flexibility in the number of members is expected to increase effectiveness, further evaluation is needed to ensure that the changes truly strengthen Wantimpres' role and function in supporting a more optimal government system. By giving full authority to the president to determine the number of members, it raises questions regarding Wantimpres' effectiveness and relevance. Given the importance of institutional analysis, it is necessary to ensure that these changes support Wantimpres' function as an effective advisor to the president. Abstrak Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif dengan pendekatan konseptual untuk menghubungkan prinsip efektivitas dengan teori Pilihan Rasional atas dampak dari penghapusan batasan jumlah anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Undang-Undang Nomor 64 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2006 terkait Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang telah disepakati dalam. Rapat paripurna yang digelar pada Kamis, 19 September 2024 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta dengan implikasinya terhadap efektivitas kinerja Wantimpres yang belum terbukti signifikan. Meskipun perubahan dalam peraturan perundang-undangan ini bertujuan untuk memperkuat Wantimpres. Namun di sisi lain, tanpa adanya batasan anggota dan syarat kompetensi, sulit menjamin bahwa kinerja Wantimpres akan lebih berfungsi sebagai organ pendukung yang efektif bagi presiden. Meskipun fleksibilitas terhadap jumlah anggota diharapkan mampu meningkatkan efektivitas, namun perlu melakukan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa perubahan tersebut benar-benar memperkuat peran dan fungsi Wantimpres dalam mendukung sistem pemerintahan yang lebih optimal. Dengan memberikan kewenangan penuh kepada presiden untuk menentukan jumlah anggota, memicu pertanyaan terkait efektivitas dan relevansi Wantimpres. Mengingat pentingnya analisis kelembagaan, perlu dipastikan bahwa perubahan ini mendukung fungsi Wantimpres sebagai pemberi nasihat yang efektif bagi presiden.
Menyulam Potensi: Rancangan Kebijakan Terhadap Guru Honorer di Era Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas 2045 Idris, Irma; Hidayat, Insyirah Fatihah; Anas, Aliya Musyrifah
JURNAL PENA Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jp.v12i1.17314

Abstract

Transformasi teknologi di dunia pendidikan salah satu upaya dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 yang terlihat dari strategi-strategi pembangunan pendidikan dan ilmu pengetahuan serta teknologi (iptek). Kemendikbudristek sejak 2019 telah menjalankan berbagai kebijakan dan program dalam mewujudkan pendidikan berkualitas berbasis teknologi, salah satunya adalah program Pelatihan Mandiri pada Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang berorientasi pada pemberdayaan dan peningkatan kompetensi terpadu bagi guru. Namun, manfaat dan peluang yang diberikan tidak seluruhnya dapat dirasakan para guru honorer, terutama bagi guru honorer di daerah-daerah terpencil dan miskin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui realitas guru honorer di daerah berpenduduk miskin dalam menyesuaikan diri dengan era transformasi digital dan untuk mengetahui skema kebijakan pemberdayaan guru honorer dalam meningkatkan akses CASN di daerah miskin di era transformasi digital. Metode yang digunakan adalah yuridis-empiris dengan data sekunder berupa peraturan perundang-undangan, artikel ilmiah, dan sumber internet, serta data sekunder berupa hasil wawancara. Digitalisasi pendidikan bagi guru honorer di daerah berpenduduk miskin menghadapi tantangan keterbatasan akses internet, biaya tambahan, infrastruktur yang buruk, dan manfaat sertifikasi pelatihan digital lebih dirasakan oleh guru ASN sehingga menciptakan kesenjangan karier. Skema kebijakan yang dirancang yakni perlunya revitalisasi kebijakan Kurikulum Merdeka untuk guru honorer di daerah miskin dengan penyediaan akses yang lebih inklusif terhadap modul Pelatihan Mandiri, penyesuaian kewajiban guru honorer, serta prioritas bantuan kuota internet.