Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SD Inpres 09 Sausapor Kabupaten Tambrauw Josepha Mariana Tamaela; Mariyo Jane Sanggel; Juniarto Mende; Irma Idris
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/abdinesia.v4i2.662

Abstract

Penerapan kebutuhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sangat penting di sekolah. seiring banyaknya penyakit pada anak sekolah dari 8 indikator PHBS tingkat sekolah yaitu: diare, penyakit gigi, keracunan makanan, ISPA, demam berdarah, dan sebagainya yang berkaitan dengan PHBS itu sendiri. Pola hidup bersih dan sehat merupakan pembiasaan perilaku sehat dan kesadaran diri. Kegiatan ini memegang peranan penting dalam kesehatan masyarakat. perilaku ini dapat mencegah terjadinya penyakit jika lingkungan kita bersih dan segar. Penerapan PHBS di sekolah ini bisa dimulai dari hal sederhana, seperti membuang sampah. meningkatkan perilaku ini mungkin dapat membantu dalam meningkatkan kesehatan sekolah Perilaku kesehatan dapat dipengaruhi oleh atribut-atribut personal seperti karakteristik perkembangan anak dan karakteristik individu anak. Beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai upaya PHBS di sekolah antara lain membuang kotoran di lingkungan sekolah, mencuci tangan dengan sabun dan air keran, mengonsumsi makanan sehat di kantin sekolah, menggunakan wewangian yang bersih dan sehat, serta berolahraga di lingkungan yang terkendali. PHBS di sekolah ini bertujuan untuk menjamin siswa, guru, dan warga sekolah siap berperan aktif dan berfungsi, memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang PHBS terutama pada siswa/siswi sekolah dasar. Metode dalam kegiatan ini yaitu dengan memberikan edukasi dengan metode ceramah dan memberikan kesempatan bagi siswa/ siswi dalam memberikan pertanyaan.pembelajaran ini memberikan pengetahuan PHBS terutama di area sekolah.
Efek Antihipergklikemi dan Perbaikan Fungsi Ginjal, Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia Pinnata J.R & G.Forst) dengan Parameter Kadar Kreatinin dan Histopatologi pada Tikus Diabetes Nefropati yang Diinduksi Streptozotosin-Nikotinamid Sanggel, Mariyo Jane; Purwidyaningrum, Ika; Saptarini, Opstaria
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun matoa (Pometia pinnata J.R. & G. Forst) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai pengobatan di Indonesia. Tanaman matoa telah digunakan oleh masyarakat Asia (Papua Nugini, Malaysia dan Indonesia) sebagai salah satu obat tradisional dan empiris yang memiliki banyak kegunaan dalam pengobatan antihipertensi, antioksidan dan antibakteri. Salah satu kegunaannya adalah sebagai obat antidiabetes. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui efek antihiperglikemi dan pengaruh pemberian ekstrak etanol terhadap daun matoa dapat mempengaruhi kreatinin, dan menurunkan kadar glukosa darah yang telah diinduksi STZ-NA. serta hasil histopatologi ginjal. Subyek penelitian eksperimental dengan menggunakan 30 ekor tikus jantan wistar yang dikondisikan DM tipe 2 selama 24 hari. Tikus dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok I normal, kelompok II kontrol negatif STZ-NA 65 mg/kg BB dan 230 mg/kg BB, kelompok III kontrol positif glibenklamid 0,45 mg/kg BB, kelompok IV ekstrak etanol daun matoa 98 mg/kg BB, kelompok V ekstrak daun matoa 196 mg/kg BB, kelompok VI ektrak daun matoa 392 mg/kg BB. Semua kelompok diberikan induksi STZ-NA kecuali kelompok normal diberikan pakan standar. Pemberian ekstrak sediaan uji dilakukan selama 14 hari. Kesimpulan ekstrak daun matoa (Pometia pinnata J.R. & G. Forst) memiliki efek dalam menurunkan kadar glukosa darah dan kadar kreatinin terhadap fungsi ginjal tikus, serta mampu memperbaiki pada gambaran histopatologi ginjal tikus diabete nefropati. Kata kunci: Ekstrak etanol daun matoa, serum kreatinin, diabetes nefropati dan histopatologi ginjal. .
CASE REPORT: EPIGASTRIC PAIN Mende, Juniarto; Elvionita, Cindy; Nurkhalika, Rachmi; Taborat, Miranda; Jane Sanggel, Mariyo; Pasaribu, Ezra
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i1.990

Abstract

A male patient (76 years) complained of heartburn since last night, pain scale of 7 to 8 (very disturbing). Examination of vital signs found increased blood pressure, and the patient's condition was still experiencing abdominal pain and or heart ulcers. The early admission diagnosis was epigastric pain. Gastroscopy examination revealed multiple nodules on the border of the corpus and fundus, antral erosive gastritis and hypotonia pylori. On anatomic pathological study, gastric mucosa results were obtained: Granulative chronic inflammation, degenerative proliferative. Investigations showed a decrease in hemoglobin, hematocrit, and sodium levels. The main diagnosis is anthral erosive gastritis. Secondary diagnoses are hypotonia pylori, hypertension, hyperthyroidism and hyponatremia. Therapy given cliad (clidium/chlordiazepoxide) 1 tab/8 hours, infusion of 3% NaCl 100 mL/24 hours, alprazolam one tab/24 hours, injection of pantoprazole 1 amp/24 hours, rebamipide one tab/8 hours, amlodipine one tab /24 hours, thyrozol ½ tab/24 hours, amitryptiline one tab/12 and lioresal 10 mg/12 hours. Education is provided, such as avoiding and changing eating or drinking patterns like spicy foods and coffee drinks. Eat smaller meals more often than 2 or 3 large meals. Pharmacists play an important role in monitoring heartburn pain scales and sodium levels.
UJI AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL DAUN SENGKUBAK (Pycnarrhena cauliflora (Miers.) Diels) PADA MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN Billi, Joseph; Sanggel, Mariyo Jane; Pasaribu, Ezra
Jurnal Kesehatan Borneo Cendekia Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Borneo Cendekia
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54411/jbc.v8i1.522

Abstract

Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by increased blood sugar levels or hyperglycemia. The sengkubak plant (Pycnarrhena cauliflora (Miers.) Diels) which contains flavonoids, terpenoids, tannins, and saponins. This study to determine the antihyperglycemic activity of the ethanol extract of sengkubak leaves and to obtain the effective dose of the ethanolic extract of sengkubak leaves on alloxan-induced male white mice. The study used 30 male white mice (Mus musculus L.) which were divided into 6 groups normal control, negative control (CMC-Na 0.5%), and positive control (glibenclamide 0.65 mg/Kg BW), and the three test groups were given ethanol extract of mangosteen leaves with various doses of 200, 400, 800 mg/KgBW. All groups were induced with alloxan monohydrate at a dose of 70mg/KgBW in mice intraperitoneally. Sengkubak leaf extract was macerated using 96% ethanol. The parameters measured included blood sugar levels. The treatment was given for 21 days. The data obtained were analyzed using the One Way ANOVA. The results obtained are sengkubak leaf extract has antihyperglycemic activity in alloxan-induced male white mice. Sengkubak leaf extract at a dose of 800 mg/KgBW showed an effective dose in lowering blood sugar levels.
The Impact of Non-Physical Bullying on Adolescents' Self-Concept: An Observational Study in the Adolescent Community in Sausapor, Tambrauw Regency, West Papua, Indonesia Tamaela, Josepha Mariana; Nurhidayah Amir; Mariyo Jane Sanggel; Rifki Sakinah Nompo
Scientia Psychiatrica Vol. 6 No. 1 (2025): Scientia Psychiatrica
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/scipsy.v5i3.171

Abstract

Introduction: Non-physical bullying, often subtle and insidious, poses a significant threat to adolescents' self-concept during a critical developmental period. This study investigates the prevalence and impact of non-physical bullying on adolescents' self-concept within the unique cultural context of Sausapor, Tambrauw Regency, West Papua, Indonesia. Methods: A cross-sectional observational study was conducted among adolescents aged 12-17 years in Sausapor. Data were collected using validated questionnaires assessing non-physical bullying experiences and self-concept dimensions (self-esteem, self-efficacy, and body image). Descriptive statistics, chi-square tests, and regression analyses were employed to examine the relationship between non-physical bullying and self-concept. Results: The study revealed a significant prevalence of non-physical bullying in the Sausapor adolescent community, with verbal abuse and social exclusion being the most common forms. Non-physical bullying was significantly associated with lower self-esteem, reduced self-efficacy, and negative body image among adolescents. Regression analyses confirmed the detrimental impact of non-physical bullying on self-concept, even after controlling for sociodemographic factors. Conclusion: Non-physical bullying is a pervasive issue in Sausapor, with profound negative consequences for adolescents’ self-concept. Culturally sensitive interventions are urgently needed to prevent and address non-physical bullying, promote positive self-concept development, and foster a supportive environment for adolescents in this community.
Gambaran peresepan obat antibiotik dan obat suportif pada pasien rawat jalan infeksi saluran pernapasan akut di Puskesmas Klasaman, Kota Sorong, Tahun 2023 Pasaribu, Ezra; Sanggel, Mariyo Jane
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 4 (2024): Oktober-Desember
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang menyebabkan peradangan pada salah satu atau lebih bagian saluran pernafasan, mulai dari hidung, tenggorokan, hingga paru-paru. Penyakit ini juga sering menyerang saluran pernafasan bagian atas dan bawah dan dapat berlangsung hingga 14 hari. Pengobatan ISPA dapat diperoleh secara mandiri oleh masyarakat, dan hal ini meningkatkan risiko terhadap kontraindikasi penggunaan obat. Selain pengobatan mandiri, pemeriksaan ISPA di fasilitas layanan kesehatan rawat jalan menggunakan peresepan obat antibiotik, dan obat suportif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peresepan obat pada pasien ISPA di Puskesmas Klasaman, Kota Sorong. Penelitian dilaksanakan dengan metode kuantitatif retrospektif pada bulan Agustus-Desember 2023. Kriteria acuan data yaitu resep obat pasien ISPA berdasarkan jenis kelamin, usia, terapi suportif, terapi antibiotik, serta kombinasi terapi antibiotik dan terapi suportif. Populasi penelitian yaitu seluruh resep yang diisi di Puskesmas Klasaman, Kota Sorong pada bulan Agustus–Desember 2023 dan sampel yang digunakan adalah resep pasien ISPA yang mengandung antibiotik di Puskesmas Klasaman Sorong. Sejumlah 425 kunjungan pasien dengan pemeriksaan kesehatan, dan 163 kunjungan pasien ISPA. Hasil penelitian yaitu dari 163 kunjungan dan peresepan, pasien ISPA mayoritas berjenis kelamin wanita (58,90%), dan laki-laki (41,10%). Umur pasien dari kelompok umur 5-14 (20,86%), dan umur pasien 1 tahun (4,90%). Pengobatan ISPA dengan Paracetamol, Ibuprofen, Chlorpheniramine maleat, Alpara, Dexametasone, Methylprednison, Vitamin C dan B-Complex adalah yang paling banyak digunakan dan masuk dalam obat suportif, sedangkan terapi antibiotik yang umum adalah amoxicillin.