Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI MENJADI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI SMA Widodo, Soepri Tjahjono Moedji
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.054 KB)

Abstract

Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja merupakan hal yang sangat penting sehingga perlu dilembagakan/diorganisir. Sekolah sebagai tempat mempersiapkan siswamenjadi anggota masyarakat, kini juga dituntut memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan ketentuan hukun yang berlaku. Melalui Sistem Pendidikan Nasional Indonesia bahwa peluang untuk mengakomodasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi masuk ke dalam kurikulum muatan lokal termaktub dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan : Mengetahui persepsi guru apabila Pendidikan Kesehatan Reproduksi menjadi Kurikulum Muatan Lokal di SMA. Penelitian akan bermanfaat untuk pengembangan pendidikan khususnya pada pendidikan kesehatan reproduksi, karena pendidikan kesehatan reproduksi akan menjadi sebuah ilmu baru dalam keguruan yang setara dengan mata pelajaran lainnya. Metode: penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara kepada subyek sebanyak 8 guru yang tergabung dalam Forum Guru Kesehatan Reproduksi dan studi dokumentasi. Hasil: Guru memahami pendidikan dalam kurikulum muatan lokal seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 berisi potensi dan keunikan lokal yang dipahami dengan pendidikan seni, budaya dan agama. Sekolah dapat menyelenggarakan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dalam jam pelajaran apabila ada kebijakan dari sekolah dan Dinas Pendidikan. Di Daerah Istimewa Yogyakarta berpeluang menyelenggarakan Pendidikan Kesehatan Reproduksi mengacu Peraturan Gubernur Nomor 109 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Reproduksi Remaja.Kata kunci: Pendidikan Kesehatan Reproduksi, Kurikulum Muatan LokalBackground: Reproduction health education for teenagers is very important so it needs to be institutionalized/organized. Schools as a place to prepare students to be members of the community, is now also required to provide health education in accordance w ith the needs of students and provisions of the applicable law. Through the National Education System Indonesia has an opportunity to accommodate reproduction health education into the category of local content include in Law Number 20 Year 2003 on Nationa l Education System. Objective: Knowing the perceptions of school teachers of Reproduction Health Education to Local Curriculum in SMA. Research will be useful for the development of education, especially in health education, because health education will become a new science in teacher that is equivalent to other subjects. Method: This research uses qualitative research method by conducting interviews to the subjects of 8 teachers who are members of Reproductive Health Teacher Forum and documentation study.Results: The teacher understands education in the local curriculum as contained in Ministerial Regulation No. 79 of 2014 on Local Content of Curriculum 2013 with local potential and uniqueness that is understood by art, culture and religion education. Schools can organize Reproductive Health Education in school lesson time policy from schools and Education Office. In the Special Region of Yogyakarta has the opportunity to be held Reproductive Health Education Government Regulation Number 109 Year 2015 on the Implementation of Reproductive Health TeensKeywords: Reproductive Health Education, Local Curriculum
STUDI EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DI SMK BINATAMA SLEMAN Widodo, Soepri Tjahjono Moedji
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : IPTPI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edudikara.v1i2.116

Abstract

Pendidikan sebagai proses mengubah tingkah-laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yangmampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar di manaindividu itu bearada. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akantetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehinggaanak menjadi lebih dewasa dalam konteks hidupnya sebagai pribadi maupun hidup dalammasyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas model pembelajaran valueclarification technique dalam pendidikan kesehatan reproduksi di SMK Binatama Sleman. Jenispenelitian dalam penelitian ini yaitu eksperimen (experimental research). Metode yang digunakanadalah quasy eksperiment design menggunakan rancangan penelitian post-test only control groupdesign. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Analisis padapenelitian ini menggunakan independent sampel t-test. Berdasarkan analisis independent sampel ttestmenunjukkan nilai sig 0,037 < α (0,05) dan t hitung 2,119 > t-tabel (1,658). Nilai rata-rata dariModel Pembelajaran value clarification technique yaitu 73,22, dan nilai rata-rata dari ceramahyaitu 69,65. Serta mean difference sebesar 3,57. Model pembelajaran value clarification techniqueefektif dalam pendidikan kesehatan reproduksi di SMK Binatama Sleman.
Pengaruh Media Ular Tangga terhadap Tingkat Pengetahuan Anak Tentang Sampah di Sekolah Dasar Negeri Gungan Desa Wukirsari Cangkringan Sleman Yogyakarta Widodo, Soepri Tjahjono Moedji; Hariyani, Novita
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 11 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.406 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i11.1152

Abstract

Mayoritas masyarakat Dusun Gondang Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman dan sekitarnya masih banyak melakukan kebiasaan membuang sampah ke sungai 22,70%, pekarangan 12%, ditimbun 14,70%, dan membakar sampah 66.70% dari total 215 Jiwa penduduk, hal ini menunjukan bahwa kebiasaan masyarakat sekitar masih belum baik dalam menangani sampah. Oleh sebab itu dibutuhkan kesadaran kepada masyarakat agar dapat menangani sampah dengan benar, hal ini akan lebih baik jika diajarkan sejak dini kepada anak bagaimana cara mengolah dan memilah sampah. Sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji media penyuluhan yang dapat membantu mempengaruhi pengetahuan anak tentang sampah dengan menggunakan permainan edukasiular tangga.
PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DI SEKOLAH DASAR Widodo, Soepri Tjahjono Moedji; Nita, Vio
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i1.467

Abstract

Latar Belakang : Pendidikan di Sekolah memainkan peranan penting dalam meningkatkan pengetahuan bagi para peserta didik, demikian pula tentang pendidikan seks. Selama pendidikan seks yang terimplementasi materi pengenalan organ-organ seksual, bentuk- bentuk pelanggaran, bahaya atau dampaknya. Selajutnya anak-anak secara mandiri berusaha mencari pengetahuan lain untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Usulan pendidikan kesehatan reproduksi diberikan melalui sekolah merupakan fenomena yang menarik. Sekolah sebagai tempat mempersiapkan anak-anak menjadi anggota masyarakat, kini juga dituntut memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku (Tukiran, 2010).Tujuan : Untuk mengetahui perubahan pengetahuan kesehatan reproduksi siswa Sekolah Dasar. Metodologi : Penelitian quasi experiment dengan populasi siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Macanan, Ngemplak, Sleman. Sampel diambil quota sampling Data dianalisis univariat untuk melihat karakteristik responden dan masing-masing variabel. Untuk melihat pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi digunakan analisis paired t-test. Hasil : Perilaku rata- rata mean sebelum pendidikan (pretest) sebesar 19,22 dan sesudah sesudah (posttest) 23,16. Nilai p: 0,000 atau < 0,05 sehingga perbedaan ini dikatakan signifikan (efektif). Kesimpulan: Ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan reproduksi di Sekolah Dasar.
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER SERVIKS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU MELAKUKAN IVA TEST PADA ORANGTUA SISWA SD MUHAMMADIYAH MACANAN, BIMOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA Khadijah, Sitti; Widodo, Soepri Tjahjono Moedji
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.307 KB)

Abstract

Angka kematian yang tinggi pada penderita kanker serviks disebabkan karena sebagian besar penderita kanker serviks ditemukan pada stadium lanjut. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran untuk mencegah dan mendeteksi secara dini kanker serviks. Deteksi dini merupakan kunci upaya penyembuhan kanker. Salah satu metode alternative deteksi dini kanker serviks adalah inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Pengetahuan tentang deteksi dini kanker serviks sangatlah penting, dengan pengetahuan yang baik, diharapkan wanita melakukan pemeriksaan secara dini sehingga kanker serviks dapat ditemukan pada stadium awal. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan desain penelitian pre experimental one group pretest – posttest. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan sebelum di berikan penyuluhan mayoritas dalam kategori baik (81,3%) dan setelah diberikan penyuluhan juga mayoritas kategori baik (90,6%). Mayoritas responden tidak melakukan IVA test setelah diberikan penyuluhan (56,3%). Analisis tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan, nilai sig adalah 0,325 dimana > 0,05 maka Ho diterima. Tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan mengenai deteksi dini kanker serviks.
Pencegahan Bullying di Sekolah Dasar melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi Widodo, Soepri Tjahjono Moedji; Nita, Vio
Jurnal Komunikasi Pendidikan Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Komunikasi Pendidikan
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jkp.v3i1.256

Abstract

Fenomena bullying telah lama menjadi bagian dari dinamika sekolah. Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sepanjang tahun 2014, sangat miris melihat adanya 19 kasus bullying di sekolah. Jumlah ini berdasarkan pengaduan langsung melalui media dan melalui surat elektronik. Mulai dari ejekan hingga perlakuan kasar yang menyebabkan luka fisik (Syarifah, 2014). Jika perilaku bullying terjadi secara terus menerus maka sekolah akan menjadi tempat yang tidak aman bagi anak yang bersekolah, banyak siswa yang bolos sekolah karena ketidaknyamanan dengan teman temannya di sekolah. Usulan pendidikan kesehatan reproduksi diberikan melalui sekolah merupakan fenomena yang menarik. Sekolah sebagai tempat mempersiapkan anak-anak menjadi anggota masyarakat, kini juga dituntut memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku (Tukiran, 2010). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan reproduksi dalam pencegahan bullying di Sekolah Dasar, Metode Penelitian yang digunakan adalah quasi experiment  dengan populasi siswa kelas V SD Muhammadiyah Macanan, Ngemplak, Sleman.  Sampel diambil  quota sampling Data dianalisis univariat untuk melihat karakteristik responden dan masing-masing variabel. Untuk melihat pengaruh  pendidikan kesehatan reproduksi digunakan  analisis paired t-test. Hasil yang didapat bahwa perilaku rata-rata mean sebelum pendidikan (pretest) sebesar 34,33 dan sesudah sesudah (posttest)  24,41. Nilai p: 0,000 atau < 0,05 sehingga perbedaan ini dikatakan signifikan (efektif). Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh efektif pendidikan kesehatan reproduksi terhadap perilaku bullying.
PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN SELF ESTEEM MELALUI PERMAINAN PADA ANAK USIA DINI Widodo, Soepri tjahjono Moedji; Farozin, Moh.; Astuti, Budi
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 19, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/mr.v19i2.1052

Abstract

Latar belakang: Anak-anak yang kurang mendapatkan pemenuhan gizi dan pembentuk konsep diri  itu  yakni dengan adanya self-esteem (harga diri) yang baik  akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Anak usia dini merupakan anak yang menduduki masa golden age dan biasanya dalam kesehariannya identik dengan permainan yang beragam. Permainan merupakan cara untuk memperoleh suatu pengetahuan bagi anak di bidang kesehatan khususnya gizi. Pada permainan tersebut biasanya membutuhkan aktivitas yang lebih cekatan, disamping itu Anak usia dini juga masih dalam tumbuh kembang. Metode pembelajaran dan peningkatan self esteem yang dapat diterapkan bagi anak-anak usia dini, salah satunya melalui bermain.  Belajar sambil bermain dapat menyenangkan dan menghibur bagi anak-anak. Bermain bagi anak adalah kegiatan yang serius tetapi menyenangkan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Pengetahuan gizi seimbang dengan self esteem pada anak usia dini. Metode : Desain penelitian menggunakan deskriptif korelational dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu stratified random sampling dengan jumlah responden 22 anak. Uji statistik yang digunakan untuk membuktikan hasil penelitian ini adalah uji Kendall’s Tau. Hasil: Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi seimbang dengan self esteem diri pada anak usia dini dengan nilai p value sebesar 0,000 (p < 0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar -0,353. Kesimpulan: ada hubungan antara pengetahuan gizi seimbang anak usis dini dengan self esteem.
Nutritionist Emergency Team sebagai Tim Tanggap Bencana di Universitas Respati Yogyakarta: Nutritionist Emergency Team as a Disaster Relief Team at Universitas Respati Yogyakarta Widodo, Soepri Tjahjono Moedji; Inayah, Inayah; Metty, Metty
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 6 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i6.9315

Abstract

Indonesia is one of the countries with a very high level of disaster vulnerability. In 2020, the National Disaster Management Agency recorded 1,792 disaster events that occurred in Indonesia from the beginning of January to July. Another task of students besides studying is as an agent of change or reform agent, where they are expected to bring positive changes for themselves, their families, and society. As agents of change, students can set an example for the community on how to act appropriately when facing a disaster. In this context, students need to have adequate knowledge about disaster preparedness. Objective: The formation of the Nutritionist Emergency Team as a team that is ready for disaster management at Respati University Yogyakarta. Methods: Disaster preparedness training that focuses on food service and production, namely making complementary foods and public kitchens for disaster survivors. The training is in collaboration with BPBD Sleman Regency and PMI Sleman Regency. The training was held for 3 months with activities held every Saturday and Sunday. The training participants were 15 students who were selected with certain criteria. Results: Increased knowledge and skills about student preparedness in disaster situations. Students can work to manage the MP_ASI kitchen and public kitchen. Conclusion: The Formation of Nutritionist Emergency Team at Respati University Yogyakarta.