Garuda - Garba Rujukan Digital

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGROWISATA BELIMBING DEWA DI KELURAHAN PASIR PUTIH DEPOK Wibowo, FX Setiyo; Damanik, Darmawan; Harapan, Aria Dimas; Nurhidayati, Hindun
Tourism Scientific Journal Vol 1, No 1 (2015): Vol. 1 No.1
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor yang menyebabkan koperasi dan pabrik pengolahan jus dan sirup tidak beroperasi kembali dan faktor-faktor yang menyebabkan Pemkot Depok belum berhasil mencapai tujuan dalam menciptakan Kelurahan Pasir Putih menjadi lokasi Primatani model kawasan agrowisata serta untuk menemukan model pemberdayaan masyarakat yang cocok untuk menarik masyarakat kelurahan Pasir Putih untuk terlibat dalam program pengembangan agrowisata belimbing. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif dengan unit analisis masyarakat dan petani di kelurahan Pasir Putih yang berjumlah 100 informan di beberapa RW dan RT. Data diperoleh dari wawancara mendalam dengan petani, warga, pihak terkait, swasta dan dosen. Didukung dengan FGD (Focus Group Discussion), observasi dan survei serta studi literatur dari berbagai sumber. Disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan koperasi dan pabrik pengolahan jus dan sirup belimbing adalah pertama, adalah hilangnya rasa memiliki para anggota koperasi. Kedua, koperasi tidak mampu menampung semua hasil panen petani. Ketiga, sebagai pusat koperasi harus mempunyai tiga koperasi primer, yang tidak dimiliki oleh PKPBDD. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan Pemkot Depok belum berhasil dalam menciptakan kelurahan Pasir Putih sebagai model kawasan agrowisata adalah pertama, menurunnya partisipasi public. Kedua, kurangnya koordinasi antar lintas sektor. Ketiga, tidak adanya pariwisata berbasis masyarakat. sehingga model pemberdayaan masyarakat yang cocok untuk diterapkan adalah Pendekatan 7D.Kata kunci: model pemberdayaan masyarakat, program pengembangan agrowisata, pendekatan 7D, belimbing dewa, kelurahan pasir putih

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGROWISATA BELIMBING DEWA DI KELURAHAN PASIR PUTIH DEPOK FX Setiyo Wibowo; Darmawan Damanik; Aria Dimas Harapan; Hindun Nurhidayati
Tourism Scientific Journal Vol. 1 No. 1 (2015): Vol. 1 No.1
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v1i1.5

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor yang menyebabkan koperasi dan pabrik pengolahan jus dan sirup tidak beroperasi kembali dan faktor-faktor yang menyebabkan Pemkot Depok belum berhasil mencapai tujuan dalam menciptakan Kelurahan Pasir Putih menjadi lokasi Primatani model kawasan agrowisata serta untuk menemukan model pemberdayaan masyarakat yang cocok untuk menarik masyarakat kelurahan Pasir Putih untuk terlibat dalam program pengembangan agrowisata belimbing. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif dengan unit analisis masyarakat dan petani di kelurahan Pasir Putih yang berjumlah 100 informan di beberapa RW dan RT. Data diperoleh dari wawancara mendalam dengan petani, warga, pihak terkait, swasta dan dosen. Didukung dengan FGD (Focus Group Discussion), observasi dan survei serta studi literatur dari berbagai sumber. Disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan koperasi dan pabrik pengolahan jus dan sirup belimbing adalah pertama, adalah hilangnya rasa memiliki para anggota koperasi. Kedua, koperasi tidak mampu menampung semua hasil panen petani. Ketiga, sebagai pusat koperasi harus mempunyai tiga koperasi primer, yang tidak dimiliki oleh PKPBDD. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan Pemkot Depok belum berhasil dalam menciptakan kelurahan Pasir Putih sebagai model kawasan agrowisata adalah pertama, menurunnya partisipasi public. Kedua, kurangnya koordinasi antar lintas sektor. Ketiga, tidak adanya pariwisata berbasis masyarakat. sehingga model pemberdayaan masyarakat yang cocok untuk diterapkan adalah Pendekatan 7D.Kata kunci: model pemberdayaan masyarakat, program pengembangan agrowisata, pendekatan 7D, belimbing dewa, kelurahan pasir putih

Sebuah Model Pemberdayaan Masyarakat di Kampung Tematik Mulyaharja Bogor Berbasis Pendampingan Perguruan Tinggi Asep Parantika; FX Setiyo Wibowo; Kadek Wiweka
Jurnal Penelitian Pariwisata Vol 4 No 2 (2020): (TRJ) Tourism Research Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30647/trj.v4i2.86

The study aims to find out the solving method for problems in the thematic tourist village of Mulyaharja and designing the development of thematic tourism village model based on a community empowerment approach. This study is qualitative with an action research method. There are five respondents, i.e. chief of the village office, secretary of the village office, manager of the thematic tourist village, leader of mature farmer group and chief of youth group organization. This study was undertaken from February, 2018 to September, 2019. The generated outcomes are a solving problem method as solving steps chart, which consists of an explanation of the problem, solving and progress report each aspect, institutional, vision, activity, amenities, accesbility and entrepreneurship aspect. Furthermore, the model designed for development of thematic tourist village based on community empowerment is a circle with series of steps of eleven steps that connected each other and continuity. The series of steps are 1) choosing the candidate of partner village; 2) deciding the category of tourist village; 3) executing the MoU; 4) determining the program targets; 5) identifying the potentials of tourist village; 6) managing the empowerment programs; 7) implementing the assistance programs; 8) directing the college resources; 9) promoting the outcome of program; 10) evaluating the program and 11) mapping the stakeholder based on their proactive involvements. Keywords: Development, Thematic Tourist Village, Community Empowerment Approach

Rising the Competitiveness of a Cultural Tourist Destination in Banten, Indonesia through Stakeholder Orientation, Strategic Capability, and Shared Value Creation Titus Indrajaya; FX Setiyo Wibowo; Kadek Wiweka
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 2 (2022): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i2.5193

The objective of this research is to determine the impact of stakeholder orientation, strategic capability, and shared value creation on the competitiveness of cultural tourist destinations. This study was carried out in order to improve the competitiveness of Banten, which has many cultural advantages but has not been fully utilized. This study employs quantitative methods, such as the analysis of structural equation models (SEM), which are supplemented by qualitative data. This research was performed out by distributing electronic questionnaires to 321 respondents from 8 districts and cities, including tourism officials, tour guide associations, tourism pioneer groups, tourism stakeholder’s social media groups, youth groups, and creative entrepreneur’s associations. In addition, focus group discussions with stakeholders were held to balance and strengthen the data collected. According to the results of the concurrent tests, Orientation Stakeholder (OS), Strategic Capabilities (KS), and Shared Value Creation (PNB) all contribute significantly to the competitiveness of cultural tourist destination variables. Remarkably, partial tests revealed that the variety of OS and KS has no effect on the competitiveness variables of cultural tourist destinations (DS). This implies that the indicators of OS, KS, and PNB should be improved in the future, particularly the variable of shared value creation (PNB), which plays an essential role.

Studying the Consumption Behaviour of Generations Y and Z towards Ready-To-Drink Coffee Ramon Hurdawaty; FX Setiyo Wibowo; Reni Sulistiyowaty
International Journal of Travel, Hospitality and Events Vol. 2 No. 1 (2023): International Journal of Travel, Hospitality and Events
Publisher : The Postgraduate School of Tourism Sahid Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56743/ijothe.v2i1.220

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perilaku konsumsi baik Gen Y maupun Gen Z terhadap kopi siap minum di Indonesia. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan metode kuantitatif. Survei dilakukan terhadap 200 responden yang menggunakan media online dengan mengirimkan kuesioner elektronik yang terdiri dari 16 pertanyaan terkait perilaku konsumsi kopi dan 6 pertanyaan demografis. Hasil dan Pembahasan : Generasi Y dan Z menyukai kopi cold brewed, lebih suka minum kopi di kedai kopi sambil bersosialisasi, membeli kopi dengan kisaran harga tertinggi Rp 20.000-29.000, sering menggunakan delivery service dengan memesan melalui aplikasi. Implikasi : sudah selayaknya pemilik kedai kopi melakukan bauran pemasaran (4P) yaitu produk, promosi, harga dan tempat (bauran distribusi) dengan mengacu pada perilaku konsumsi kopi dari mereka, sehingga keberlangsungan produk siap saji -bisnis minuman kopi bisa tercapai. Kata kunci: generasi Y dan Z, kopi siap minum, perilaku konsumsi

Analisis Strategi Bisnis Usaha Kuliner Nasi FX Setiyo Wibowo
Jurnal Sains Terapan Pariwisata Vol. 2 No. 1 (2017): Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Publisher : Politeknik Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Strategi Bisnis adalah perusahaan yang ingin tetap tumbuh dan bertahan dalam situasi persaingan dunia global yang semakin besar sepaerti saat ini. Perusahaan menggunakan strategi bisnis untuk menggaris bawahi langkah pokok yang akan direncanakan dalam upaya mencapai tujuan. Nasi ulam adalah salah satu makanan tradisional nusantara yang berasal dari daerah Betawi. Makanan ini mempunya daya tarik yang khas terhadap para penggemar kuliner, karena makanan ini dicampur dengan bumbu rempah yang dikombinasikan dengan kuah dan berbagai macam lauk. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui strategi bisnis yang harus dipersiapkan dari aspek pemasaran untuk membuka usaha kuliner nasi ulam secara sederhana dan 2) kendala apa saja yang ditemukan di lapangan dan bagaimana pemecahannya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan unit analisisnya adalah usaha kuliner Nasi Ulam milik Ibu Sugewati yang berlokasi di belakang pasar Duta Mas Jakarta Utara. Adapun informan yang dijadikan narasumber dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 orang yang terdiri dari pemilik dan pelaku usaha. Sedangkan responden yang digunakan adalah sebanyak 20 orang yang terdiri dari para pembeli. Dengan menggunakan SWOT Analysis sebagai metode analisisnya, maka diperoleh kesimpulan yaitu : usaha nasi ulam sangat menjanjikan karena peminatnya dari berbagai macam pecinta kuliner tradisional yang memiliki gaya hidup di luar lingkungan yang menjadi trend namun itu semua harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai serta harga yang tetap terjangkau agar pelanggan setia tidak berpindah ke tempat makan lain dan akhirnya konsumen puas dan produsen pun senang.

Analisa Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Katering Di Ibu Djoko Catering FX Setiyo Wibowo; Yogi Bachtiart
Jurnal Sains Terapan Pariwisata Vol. 3 No. 2 (2018): Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Publisher : Politeknik Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Penelitian ini dilakukan di Ibu Djoko Catering Jakarta yang beralamat di Jalan Raya Cilandak Kko No.41, RT.13/RW.5, Ragunan, Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan pelanggan pada Ibu Djoko Catering dan untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan terhadap kepuasan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian dengan menggunakan sampel yang berasal dari konsumen Ibu Djoko Catering yang berjumlah 50 orang dengan menggunakan metode pneelitian kualitatif, menggunakan purposive sampling dengan skala Likert sebagai skala pengukuran dan metode analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kepuasan pelanggan pada variabel kualitas produk dan kualitas pelayanan di Ibu Djoko Catering. Hal ini dibuktikan dengan jumlah bobot Puas sebanyak 378, Sangat Puas sebanyak 138, Cukup Puas sebanyak 288, Tidak Puas sebanyak 8 dan Sangat Tidak Puas sebanyak 2 poin. Rekomendasi yang dapat penulis gunakan adalah untuk lebih meningkatkan kepuasan pelanggan hendaknya pihak perusahaan dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Adanya pelayanan yang memuaskan , kemudahan, kecepatan pelayanan, keramahan, dan akan membuat konsumen merasa lebih puas. Untuk itu diharapkan Ibu Djoko Catering memperhatikan hal ini dengan baik

Studying the Consumption Behaviour of Generations Y and Z towards Ready-To-Drink Coffee Hurdawaty, Ramon; Wibowo, FX Setiyo; Sulistiyowaty, Reni
International Journal of Travel, Hospitality and Events Vol. 2 No. 1 (2023): International Journal of Travel, Hospitality and Events
Publisher : The Postgraduate School of Tourism Sahid Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56743/ijothe.v2i1.220

Purpose: This study aims to explore consumption behavior both Gen Y and Gen Z towards ready-to-drink coffee in Indonesia. Research methods: This study is a survey research with quantitative method. The survey was conducted on 200 respondents employing online media by delivering electronic questionnaire consisting of 16 questions related to coffee consumption behavior and 6 demographic questions. Results and discussion : Generations Y and Z like cold brewed coffee, prefer to drink coffee at coffee shops while socializing, buy coffee with the highest price range of IDR 20,000-29,000, often use delivery service by ordering through the app. Implication: it is appropriate for coffee shop owners to carry out a marketing mix (4P) i.e. product, promotion, price and place (distribution mix) with reference to the consumption behavior of coffee from them, so that the sustainability of the ready-to-drink coffee business can be achieved. Keywords: generations Y and Z, ready-to-drink coffee, consumption behavior

Jakarta Creative Tourism Travel Agent: Virtual Tour During Pandemic Covid-19 Suheryadi, Heru; Andy Noviadi; FX Setiyo Wibowo; Fadia Azzahra
International Journal of Travel, Hospitality and Events Vol. 2 No. 3 (2023): International Journal of Travel, Hospitality and Events
Publisher : The Postgraduate School of Tourism Sahid Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56743/ijothe.v2i3.295

Purpose: The aim of this research is to explore the virtual tours (VT) are provided by Jakarta Creative Tourism Travel Agents (JCTTA) for tourists to travel during the Covid-19 pandemic. Research methods: The research method used in this study is descriptive qualitative. Data collection was carried out by interview with key informants consisting of virtual tour service managers, visitors as service users. Data analysis was carried out descriptive qualitative form the results of interview which were used to answer problem formulations related to virtual tour products managed by JCCTA. Result and discussion: The results of this study indicate that VT has become an alternative in the tourism business and a viable option for travelers during the COVID-19 pandemic. VT enable travelers to explore tourist destinations without physically traveling, providing visual and interactive experiences through video and Google Earth. The discussion in this research highlights the advantages of VT as a means to sustain the tourism industry and offer a safe option for travelers during the pandemic. Implication: The implications suggest that 1) handling quickly in response to tourist complaints, especially network connections; 2) displays complete tourist attractions found in tourism destinations, so that no tourist attraction is overlooked; 3) presenting more attractive displays on the web site to attract new customers and consumers; 4) improve the quality of software and hardware used to produce VT packages; 5) Managers must try to establish a program for how this virtual tour business can still run in the normal era after the COVID-19 pandemic by conducting surveys of previous customer interests. On the other hand, JCTTA's investment in software and hardware to produce virtual tour packages continues to generate profits for the company. Keywords: virtual tour, covid-19 pandemic, travel agent

Development Strategies of Camping Ground as a Nature-based Tourism Destination in Cihunjuran Mandalawangi, Pandeglang Siti Nurkomala; Suci Sandi Wachyuni; FX Setiyo Wibowo
International Journal of Travel, Hospitality and Events Vol. 4 No. 2 (2025): International Journal of Travel, Hospitality and Events
Publisher : The Postgraduate School of Tourism Sahid Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56743/ijothe.v4i2.515

Purpose: This research aims to formulate a strategy for developing a camping ground as a nature-based tourism destination in Cihunjuran, Mandalawangi, Pandeglang Regency, Banten Province. Research method: The research used a mixed-method approach that combined qualitative and quantitative methodologies. The SWOT analysis and Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) were employed to identify optimal development strategies. Data collection involved field observations, literature reviews, and in-depth interviews with camping ground managers, local government officials, visitors, and community members. Results and discussion: The results identified two factors (internal and external) that make the area potentially suitable for nature-based tourism. The internal factors consisted of strengths, like pristine natural beauty, diversity of flora and fauna, and affordable access, and weaknesses, such as inadequate infrastructure, lack of supporting facilities, and suboptimal promotion. Meanwhile, external factors include opportunities in the form of back-to-nature tourism trends, government support, and potential cooperation with local MSMEs and threats, such as competition with similar tourist destinations, environmental damage, and climate change. Based on the QSPM analysis, the most appropriate development strategy is an integrated tourism product development strategy with the highest TAS score (6.58). It was followed by a brand awareness strengthening strategy (6.23), sustainable infrastructure development (5.89), and local community empowerment (5.47) for improvement. Implication: The implementation of these strategies is expected to make the Cihunjuran camping ground a leading sustainable nature tourism destination in Pandeglang Regency. The improvement of this area can provide economic benefits for the surrounding community and also for the local MSMEs.

Title

Found 11 Documents
Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title Search

Found 11 Documents Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title

Found 11 Documents
Search