Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Paradoks : Jurnal Ilmu Ekonomi

Tata Kelola Perusahaan dan Kinerja Finansial: Evaluasi Berdasarkan Keberagaman Gender dan Struktur Pengawasan Defina, Defina; Kuswanto, Randy
Paradoks : Jurnal Ilmu Ekonomi Vol. 8 No. 3 (2025): May - July
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57178/paradoks.v8i3.1500

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata return saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2020–2023. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk menguji reaksi pasar terhadap informasi korporat berupa penerbitan saham baru melalui mekanisme right issue, serta menilai sejauh mana peristiwa tersebut memengaruhi persepsi investor terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode uji parametrik Paired Sample T-Test untuk menguji perbedaan rata-rata return saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Sampel penelitian terdiri dari 42 perusahaan yang melakukan right issue pada periode 2020–2023. Rentang waktu pengamatan yang digunakan adalah lima hari sebelum dan lima hari sesudah pengumuman right issue. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata return saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue, namun perbedaan tersebut tidak signifikan secara statistik. Temuan ini menunjukkan bahwa pasar tidak merespons pengumuman right issue secara substansial, yang mengindikasikan bahwa right issue tidak memberikan sinyal kuat kepada investor. Hal ini bertentangan dengan prediksi teori sinyal yang mengharapkan adanya reaksi positif dari investor terhadap informasi korporat. Penelitian ini memberikan implikasi bagi investor untuk lebih cermat dalam menilai informasi korporat, dan bagi perusahaan untuk meningkatkan transparansi serta menyampaikan tujuan right issue secara strategis agar dapat membentuk persepsi pasar secara positif.
Implikasi Tata Kelola Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen: Bukti Empiris pada Perusahaan Non-Keuangan di Indonesia Izabel, Thentyana; Kuswanto, Randy
Paradoks : Jurnal Ilmu Ekonomi Vol. 8 No. 3 (2025): May - July
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57178/paradoks.v8i3.1501

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2022–2023. Penelitian ini didorong oleh inkonsistensi temuan sebelumnya mengenai hubungan antara struktur tata kelola perusahaan dan keputusan distribusi laba kepada pemegang saham. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan teknik analisis regresi linier berganda. Sampel penelitian diperoleh melalui teknik purposive sampling, dengan kriteria perusahaan yang konsisten membagikan dividen tunai dan memiliki laporan tahunan yang lengkap. Total sampel terdiri dari 507 observasi data perusahaan non-keuangan. Hasil uji simultan menunjukkan bahwa elemen-elemen GCG secara kolektif berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Namun, secara parsial hanya variabel komisaris independen dan Return on Assets (ROA) yang memiliki pengaruh signifikan. Sementara itu, variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan negara, leverage, dan ukuran perusahaan tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Nilai Adjusted R² yang relatif rendah mengindikasikan bahwa terdapat faktor lain yang turut memengaruhi kebijakan dividen. Penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi manajemen dan regulator untuk memperkuat peran pengawasan eksternal dan meningkatkan kinerja keuangan guna memperkuat kepercayaan investor. Selain itu, penelitian ini membuka ruang eksplorasi lebih lanjut terkait determinan kebijakan dividen di pasar negara berkembang.