Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN BERDASARKAN HASIL TRY OUT UJI KOMPETENSI PRODI DIII KEPERAWATAN Radeny Ramdany; M Loihala; Yogik Setia Anggreini
Nursing Arts Vol 12 No 2 (2018): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.18 KB) | DOI: 10.36741/jna.v12i2.81

Abstract

Latar Belakang : Sesuai amanah UU No.12/2012 tentang Pendidikan Tinggi, pemerintah telah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi bidang kesehatan, salah satunya adalah penyelenggaraan uji kompetensi secara nasional. Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong sejak tahun 2014 sudah melakukan ujian kompetensi, namun tingkat kelulusannya masih rendah yaitu pada tahun 2017 sebesar 64%. Salah satu yang mempengaruhi kelulusan uji kompetensi adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh dosen. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi proses pembelajaran berdasarkan hasil try out uji kompetensi.Metode : Project dilaksanakan pada bulan Oktober 2018. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Evaluasi yang dilakukan meliputi materi ajar, bahan ajar, metode pembelajaran, penilaian hasil belajar dan staf pengajar. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan dosen mata kuliah KMB I, KMB II, dan Keperawatan Gawat Darurat sebagai mata kuliah yang memiliki persentase kelulusan tertinggi dan terendah berdasarkan hasil try out uji kompetensi Prodi DIII Keperawatan Sorong periode bulan Februari 2018. Pengumpulan data dilakukan menggunakan studi dokumen dan pedoman wawancara. Validitas data menggunkaan teknik triangulasi dan analisis data menggunakan interaktif reduksi. Hasil : Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumen ditemukan bahwa persentase kelulusan KMB tertinggi pada try out uji kompetensi dipengaruhi oleh materi ajar disampaikan secara tuntas dan jelas, bahan ajar yang menggunkaan referensi dari berbagai sumber, metode pembelajaran yang variatif dan inovatif, penilaian hasil belajar menggunakan soal serupa dengan ujian kompetensi, dan staf pengajar yang sesuai kualifikasi. Hal ini berbanding terbalik dengan mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat.Kesimpulan : Rendahnya hasil try out uji kompetensi dipengaruhi oleh proses pembelajaran oleh dosen antara lain materi ajar, sumber belajar, metode pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan staf pengajar.
Pengetahuan Remaja tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai Upaya Pencegahan Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Klasaman Kota Sorong Norma Norma; Rolyn Frisca Djamanmona; Yogik Setia Anggreini
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 5 (2021): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v6i5.2088

Abstract

The spread of the Covid-19 virus is so fast, one of the risk factors is People Without Symptoms (OTG) or Carrier. OTG is a person infected with covid-19 but is asymptomatic and can transmit the disease to vulnerable groups. OTG is more experienced by productive groups. The purpose of Community Service activities is to create the activeness and independence of adolescents as a risk group of People Without Symptoms (OTG) is behaving in a clean and healthy life (PHBS) through online media as an effort to prevent covid-19 in the working area of Puskesmas Klasaman Sorong City. PkM method in the form of counseling using an online application, namely Zoom Meeting. The evaluation design uses questionnaires in google form applications to measure knowledge. After being educated, 96.7% of teenagers have good knowledge as much as 93.3%.
The Preceptions of students and Teachers about The Level of The Sanctions for academic Integrity Violans: An Explanatory Sequential Design Study in a Nursing Education Program Yogik Setia Anggreini; Yayi Suryo Prabandari; Titi Savitri Prihatiningsih
Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia: The Indonesian Journal of Medical Education Vol 6, No 2 (2017): JULI
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.696 KB) | DOI: 10.22146/jpki.32248

Abstract

Background: Professional Behavior is a reflection of the professionalism, which includes academic integrity. Some of student’s behavioral violations related to academic integrity are influenced by perception. However, students and lecturers tend to interpret these violations differently associated with severity of academic integrity, for example, the sanction against violations of academic integrity. Thus, these differences may contribute to the number of occurrences of academic integrity violations. This study aims to identify the perception of nursing students and lecturers about the level of sanctions for violations of academic integrity.Method: This study used a mixed method using a sequential explanatory design. This was also a quantitative research survey using a questioner to 101 nursing students, followed by focus group discussion done by the students and in-depth interviews to four lecturers.Results: The behavior deemed not to be in violation was 1% -5.9%. Most students chose sanction level 2 (21.8% - 66.35%), sanction level 3 (23.8% - 28.7%) and the highest sanction level or level 10 (19.8%)Conclusion: The perception of students to the sanction level out of 22 items, 15 items nursing students chose sanction level 2 “verbal warning” (21.8% - 66.35%), 2 items students chose sanction level 3 “written warning” (23.8% -28.7%). The highest sanction level chosen was level 10 “reported to the professional regulatory body” (19.8%). The lecturers assumed that mild sanction first given was in the form of verbal warning and the toughest was being suspended.
Efektivitas Online Peer Assisted Learning (OPAL) Dengan Pendekatan Model Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS) Terhadap Pencapaian Kompetensi Perawatan Luka Mahasiswa Keperawatan Yogik Setia Anggreini; Panel Situmorang
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 3 (2022): Volume 4 Nomor 3 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.165 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i3.6047

Abstract

ABSTRACT Many educators are still having difficulty creating quality laboratory skill learning that is not boring and makes students active. One solution that can be taken to reduce this impact is to conduct Online Peer Assisted Learning (OPAL). To analyze the effect of the OPAL (Online Peer Assisted Learning) method with the attention, relevance, confidence and satisfaction (ARCS) model approach on the achievement of wound care competencies in nursing students. This type of research is a quasi-experimental approach with a non-equivalent control group design approach on 32 3rd semester nursing diploma students undergoing medical surgical nursing courses with the integument system. The respondents were taken by consecutive sampling technique and divided into 16 respondents in each control and intervention group using a simple random sampling technique. Lecturers evaluate students with the Objective Structured Clinical Examination (OSCE) system and online. Data collection tools to assess student competency achievement consist of psychomotor competency achievement through observation sheets in a checklist. Tutor-tutee material guidance uses a module concerning the attention, relevance, confidence and satisfaction (ARCS) model approach. Data analysis using the Wilcoxon test. The statistical test results showed that the average student skill scores increased in both groups. However, the mean value of clinical skills in the intervention group at the pretest was 70.13, and the mean at the posttest rose to 83.81. This result was higher when compared to the control group, which was 69.69 at the pretest, and the mean at the posttest increased to 81.06. Wilcoxon test results showed p-value <0.05. Online peer-assisted learning method with attention, relevance, confidence, and satisfaction (ARCS) model approach can improve students' skills in wound care lab skills with p-value < 0.05. The results of this study are expected to be the foundation of the institution in developing technology in the world of nursing education. The OPAL learning method can be used as a blended learning model that can be applied in the learning process and training in the skills lab on several non-invasive competencies. Keywords: Online Peer Assisted Learning, ARCS, Nursing, Students, Laboratory      ABSTRAK Saat ini masih banyak pendidik yang masih kesulitan untuk menciptakan pembelajaran skill labratory yang berkualitas yang tidak membosankan dan membuat mahasiswa menjadi aktif. Salah satu solusi yang dapat diambil untuk mengurangi dampak tersebut adalah dengan dilakukannya Online Peer Assisted Learning (OPAL). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh metode OPAL (Online Peer Assited Learning) dengan pendekatan model attention, relevance, confidence dan satisfaction (ARCS) terhadap pencapaian kompetensi perawatan luka pada mahasiswa keperawatan. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group design pada 32 mahasiswa diploma tiga keperawatan semester 4 yang sedang menjalani mata kuliah keperawatan medical bedah dengan system intergumen. Responden tersebut diambil dengan teknik consecutive sampling dan dibagi menjadi masing-masing 16 responden pada kelompok control dan intervensi menggunakan teknik simple random sampling. mahasiswa dievaluasi oleh dosen dengan system Objective Structured Clinical Examination (OSCE) juga secara daring. Alat pengumpulan data untuk menilai pencapaian kompetensi mahasiswa terdiri dari capaian kompetensi psikomotor melaui lembar observasi dalam bentuk checklist. bimbingan materi tutor-tutee menggunakan modul dengan mengacu pada pendekatan model attention, relevance, confidence dan satisfaction (ARCS). Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji statistic  menunjukan bahwa rata-rata nilai keterampilan mahasiswa meningkat pada kedua kelompok. Namun, Nilai mean keterampilan klinik kelompok intervensi pada saat pretest sebesar 70,13 dan mean pada saat posttest meningkat menjadi 83,81. Hasil ini lebih tinggi bila dibandingan pada kelompok kontrol yaitu pada saat pretest sebesar 69,69 dan mean pada saat posttest meningkat menjadi 81,06.  Hasil uji Wilcoxon menunjukan  nilai p < 0,05. Metode Online peer-assisted learning dengan pendekatan model attention, relevance, confidence dan satisfaction (ARCS) mampu meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam skill lab perawatan luka dengan nilai p < 0,05. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi landasan institusi dalam mengembangkan teknologi di dunia pendidikan keperawatan. Metode pembelajaran OPAL dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk dari model pembelajaran blanded learning yang dapat diterapkan dalam   proses pembelajaran dan latihan di skills lab pada beberapa kompetensi yang bukan invasive. Kata kunci: Online Peer Assisted Learning, ARCS, keperawatan, Students, Laboratorium
Pemberdayaan Masyarakat Suku Kokoda dalam Memanfaatkan Ekstrak Daun Sirih dan Daun Pepaya Sebagai Larvasida Alami Pengendalian Vektor Malaria Yogik Setia Anggreini; Norma Norma
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i6.5987

Abstract

ABSTRAK Di Indonesia, sekitar 35 persen penduduknya tinggal di daerah berisiko terinfeksi malaria dan dilaporkan sebanyak 38 ribu orang meninggal per tahun karena malaria berat akibat Plasmodium falciparum. Pemukiman suku Kokoda Papua Barat  masih memiliki genangan air,    alih fungsi hutan mangrove menjadi daerah pemukiman dan sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi standar keseahatan sehingga berpotensi menjadi perindukan nyamuk anopheles.Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Untuk memandirikan masyarakat dalam pengendalian vector malaria dengan memanfaatkan teknologi tepat guna berupa ekstrak daun sirih sebagai larvasida alami dalam upaya eliminasi malaria di Kota Sorong. Metode pengabdian ini adalah dengan memberikan edukasi pada karang taruna tentang kesehatan lingkungan demi mewujudkan kemandirian masyarakat terhadap sanitasi dan dilnjutkan denga demonstrasi pembuatan larvasida alami dengan bahan ekstrak daun sirih dan evaluasi yang dilakukan berupa kuesioner pre dan post test guna mengetahui pemahaman dari sasaran. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menemukan nilai mean pengetahuan partisipan sebelum diberikan pengetahuan adalah 46,67 dan setelah diberikan edukasi mengalami peningkatan menjadi 75,00. Terdapat peningkatan pengetahuan dalam pemanfaatan ekstrak daun sirih sebagai larvasida alami sebagai pengendalian vector malaria bagi suku Kokoda, papua barat Kata Kunci: Malaria, Daun Sirih, Suku Kokoda, Larvasida  ABSTRACT In Indonesia, about 35 percent of the population lives in areas at risk of malaria infection and it is reported that 38 thousand people die per year due to severe malaria due to Plasmodium falciparum. The settlement of the Kokoda tribe in West Papua still has air, the conversion of the mangrove forest into a residential area and environmental sanitation that does not meet health standards so that it can become an anopheles mosquito breeding ground. The purpose of this community service is to make the community independent in controlling malaria vectors by using appropriate technology in the form of betel leaf extract as a natural larvicide in an effort to eliminate malaria in Sorong City. The method of this service is by educating youth groups about health to realize community independence in sanitation and followed by demonstrations of making natural larvicides with betel leaf extract ingredients and evaluations carried out in the form of pre and post test questionnaires to determine understanding of the target. The results of this community service found that the knowledge values of the participants before being given knowledge were 46.67 and after being given education, they increased to 75.00. There is an increase in knowledge in the use of betel leaf extract as a larvicide in nature as a malaria vector control for the Kokoda tribe, West Papua. Keywords: Malaria, Betel Leaf, Kokoda Tribe, Larvicide
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TUBERKULOSIS Ugar, Siti Maya; Anggreini, Yogik Setia; Kambu, Yowel
Nursing Arts Vol. 18 No. 1 (2024): NURSING ARTS
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengobatan TB Paru yang cukup lama dan menimbulkan kebosanan bagi penderita akan mengakibatkan semakin meningkatnya pasien resisten obat. Tentunya hal ini dibutuhkan adanya peran keluarga dan manajemen diri yang baik terhadap kepatuhan minum obat. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan peran keluarga dan manajemen diri terhadap kepatuhan minum obat tuberkulosis di kabupaten Fakfak. Metode penelitian adalah jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 82 responden yang dipilih menggunakan simple random sampling. Analisis uji menggunakan Chi Square. Hasil menunjukkan hubungan peran keluarga dengan kepatuhan minum obat tuberkulosis dengan p-value= 0,004 (< 0.05) dan hubungan manajemen diri dengan kepatuhan minum obat tuberkulosis dengan p-value= 0,003 (< 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Peran Keluarga dan manajemen diri dengan Kepatuhan Minum Obat Tuberkulosis Di Kabupaten Fakfak.
EFEKTIVITAS REMINDER MESSAGE TERHADAP KEPATUHAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU Fabanyo, Rizqi Alvian; Agustarika, Butet; Anggreini, Yogik Setia
Nursing Arts Vol. 19 No. 1 (2025): NURSING ARTS
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36741/na.v19i1.106

Abstract

Posyandu adalah layanan bulanan untuk memantau tumbuh kembang balita dan memberikan pelayanan dasar. Rendahnya kepatuhan kunjungan ibu balita masih menjadi kendala. Reminder Message sebagai pesan pengingat kontekstual dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kepatuhan tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas Reminder Message terhadap kepatuhan kunjungan ibu balita di posyandu wilayah kerja Puskesmas Malaimsimsa kota Sorong. Desain penelitian yaitu Quasi Experiment tanpa kelompok control dengan pendekatan One group Pre - Post Test dilakukan pada 15 ibu balita di posyandu Air Terjun wilayah kerja Puskesmas Malaimsimsa kota Sorong. Hasil penelitian pre-test dan post-test menunjukkan ada peningkatan tingkat kepatuhan ibu balita ke posyandu dimana p value 0,002 < 0,05. Hal ini menunjukkan Reminder Message efektif meningkatkan kepatuhan kunjungan ibu balita di posyandu. Reminder Message dapat digunakan untuk memberi pengingat pada ibu balita akan jadwal kunjungan posyandu anaknya serta meningkatkan kepatuhan ibu balita ke posyandu.
Pemberdayaan Masyarakat melalui Edukasi Pengendalian Vektor Nyamuk sebagai Upaya Pencegahan Penyakit DBD dan Malaria pada Masyarakat di Kelurahan Klamana Anggreini, Yogik Setia; Agustarika, Butet; Fabanyo, Rizqi Alvian
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i10.22157

Abstract

ABSTRAK Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di wilayah tropis, termasuk di Kelurahan Klamana. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk dan dapat dicegah melalui upaya pengendalian vektor yang efektif. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara pencegahan dan pengendalian vektor nyamuk menjadi salah satu faktor risiko tingginya kejadian DBD dan malaria. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengendalian vektor nyamuk melalui kegiatan edukasi sebagai upaya preventif terhadap DBD dan malaria pada masyarakat di kelurahan Klamana. Edukasi kesehatan dilakukan melalui penyuluhan langsung kepada masyarakat dengan pendekatan partisipatif. Jumlah peserta sebanyak 40 orang warga Kelurahan Klamana. Kegiatan pengabdian berlangsung dengan baik dan menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil uji statistik menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah edukasi dengan p-value = 0,000 (p < 0,05), yang menunjukkan efektivitas kegiatan edukasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengendalian vektor nyamuk. Edukasi yang diberikan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengendalian vektor nyamuk sebagai langkah pencegahan DBD dan malaria. Disarankan kegiatan serupa dilakukan secara rutin dengan dukungan lintas sektor, agar tercipta perilaku hidup bersih dan sehat secara berkelanjutan di tingkat komunitas. Kata Kunci: Edukasi, Vektor Nyamuk, Demam Berdarah Dengue, Malaria  ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) and malaria are infectious diseases that remain major public health concerns in tropical regions, including Kelurahan Klamana. These diseases are transmitted through mosquito bites and can be prevented through effective vector control measures. A lack of public knowledge regarding mosquito vector prevention and control contributes significantly to the high incidence of DHF and malaria. To increase community knowledge regarding mosquito vector control through educational interventions as a preventive effort against DHF and malaria among residents of Kelurahan Klamana. Health education was delivered through direct community outreach using a participatory approach. A total of 40 residents from Kelurahan Klamana participated in the activity. The community engagement activity was successfully implemented and yielded significant outcomes. Statistical analysis showed a notable increase in public knowledge before and after the educational session, with a p-value = 0.000 (p < 0.05), indicating the effectiveness of the intervention in raising awareness about mosquito vector control. The educational intervention proved effective in enhancing community knowledge regarding mosquito vector control as a preventive measure against DHF and malaria. Similar activities are recommended to be conducted routinely with cross-sectoral support to foster sustainable clean and healthy living behaviors at the community level. Keywords: Education, Mosquito Vector, Dengue Hemorrhagic Fever, Malaria
Bullying Among Junior High School Adolescents in Sorong City: A Pilot Survey Agustarika, Butet; Fabanyo, Rizqi Alvian; Anggreini, Yogik Setia; Lumenta, Deborah Ferdinanda
Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 19 No. 2 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v19i2.3826

Abstract

Adolescent bullying has become a widespread public health issue and a global concern. This behavior significantly impacts adolescents' psychological, social, and educational well-being. In Indonesia, numerous bullying cases occur, yet many go unreported, including in Sorong City, West Papua Province. This research aims to identify bullying cases experienced by adolescents in junior high schools in the Sorong City area This is a descriptive research. The study population was junior high school adolescents in Sorong City, with a sample of 165 selected through cluster random sampling based on inclusion criteria. Data were collected using the Multidimensional Peer-Victimization Scale-24 (MPVS-24) Bullying Incident Questionnaire and analyzed with descriptive tests in SPSS version 25. The research findings were gathered from 165 junior high school students in Sorong City. The students were categorized as follows: normal (44.8%), bullying victims (36.4%), bullying perpetrators (10.3%), and bystanders (8.5%). These results indicate the prevalence of bullying behavior in junior high schools in Sorong City. It is important to implement follow-up strategies to prevent adverse effects on the victims, perpetrators, and bystanders. Collaboration among parents, schools, health professionals, and the government is essential to address and prevent bullying among adolescents in the school environment.
Efektifitas Mikropartikel Daun Afrika sebagai Profilaksis Malaria terhadap Penurunan Parasitemia Malaria Djamanmona, Rolyn Frisca; Anggreini, Yogik Setia
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 9 No. 2 (2023): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v9i2.184

Abstract

Latar belakang: Ekstrak daun afrika memiliki efek antiplasmodial dan isolat yang memiliki kandungan seskuiterpen lakton yang berfungsi menghambat pertumbuhan dan penyebaran Plasmodium penyebab malaria. Tujuan: untuk mengetahui efektifitas mikropartikel daun afrika sebagai profilaksis malaria terhadap penurunan parasitemia malaria. Metode: penelitian eksperimental dengan rancangan One grup pretest and posttest design. Sampel dalam penelitian 16 pasien positif malaria diwilayah kota sorong. Pemberian intervensi akan dilakukan 2x2 sehari selama 4 hari, dengan dosis konsumsi 6.4 gram pada berat badan 40 kg, 8 gram pada berat badan 50 kg dan 9.6 gram pada berat badan 60 kg. Malaria akan diperiksa dengan menggunakan Rapid Test Diagnostik (RDT) pre dan post intervensi. Hasil: ada perbedaan sebelum dan sesudah pemberian intervensi dengan kapsul mikropartikel daun afrika, dimana setelah diberikan intervensi kapsul mikropartikel daun afrika dengan dosis konsumsi sesuai dengan berat badan, terjadi perubahan hasil diagnostik malaria dari 16 responden yang positif menjadi 9 responden yang positif. Kesimpulan: Mikropartikel daun afrika efektif menurunkan parasitemia malaria yang dibuktikan dengan RDT negatif.