Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengukuran Maturity Level Layanan Kepariwisataan Disparporahub Kabupaten Bondowoso Dengan COBIT 4.1 dan Structural Equation Model Triantini, Kunti; Rahayu, Yeni Dwi
JUSTINDO (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia) Vol 3, No 2 (2018): JUSTINDO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.237 KB) | DOI: 10.32528/justindo.v3i2.2257

Abstract

Layanan kepariwisataan Disparporahub Kabupaten Bondowoso menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi calon wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata dan media promosi objek wisata. Pengukuran Maturity Level bertujuan untuk melihat tingkat kepuasan para wisatawan yang menjadi tujuan akhir dalam pengukuran layanan kepariwisataan. Pengukuran Maturity Level ini dilakukan menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 dengan perspektif kinerja Pelanggan, yaitu Tujuan Bisnis (BG-4), Tujuan Teknologi Informasi (ITG-3), dan Proses Teknologi Informasi (ITP) PO-8, AI-4, DS-1, DS-2, DS-7, DS-8, DS-10, DS-13. Sedangkan Structural Equation Model (SEM) digunakan untuk menghitung seberapa besar pengaruh variabel-variabel laten berdasarkan control process COBIT dengan memberikan nilai kuantitatif menggunakan metode PLS (Partial Least Square). Hasil akhir penelitian berupa rekomendasi berdasarkan Proses Teknologi Informasi yang didapat dari nilai hasil kesenjangan (gap) COBIT Maturity Level dengan nilai hasil pengaruh dari SEM. Dengan adanya rekomendasi ini diharapkan layanan kepariwisataan Disparporahub Kabupaten Bondowoso dapat ditingkatkan untuk mencapai tingkat kepuasan wisatawan secara optimal.Kata Kunci : Kepariwisataan, Maturity Level, COBIT, PLS, Rekomendasi
KESENJANGAN DIGITAL PULAU RAAS & PULAU SAPUDI TAHUN 2016-2018 Rahayu, Yeni Dwi; Jannah, Fairuzatul; Desiyanti, Virda; Hasanah, Quswatun; Puji, Intan Dian; Wahid, Abdul
JUSTINDO (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia) Vol 4, No 2 (2019): JUSTINDO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/justindo.v4i2.2979

Abstract

Pada era seperti saat ini perkembangan teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar bagi manusi. Meskipun perkembangan teknologi sudah sangat pesat pada kenyataannya di Indonesia masih terdapat daerah yang mengalami kesenjangan digital sebagai contoh  untuk perbandingan yaitu Pulau Raas dan Pulau Sapudi yang berada di Daerah Madura. Dalam penelitian ini peneliti menjelaskan tentang faktor ? faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan digital antara Pulau Sapudi dan Pulau Raas. Dalam Memperoleh atau mengumpulkan data peneliti menggunakan metode pengumpulan data dan juga wawancara kepada pihak terkait. Dari penelitian ini dapat di tarik kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesenjangan digital di Pulau Raas dan Pulau Sapudi, faktor yang dimaksud adalah Infrastruktur Teknologi dan Informasi yang tidak memadai sehingga menyebabkan pembangunan infrastruktur menjadi mahal dan sulit, kondisi ekonomi masyarakat yang masih berada dilevel menengah ke bawah dan masih kurangnya perhatian dari pemerintah setempat mengenai pentingnya teknologi sehingga infrastruktur tersebut masih belum menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat sekitar. Kata kunci: digital, infrastruktur TIK
E-Katalog dalam Pemasaran Barang/Jasa Pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Dalam Masa Pandemi Covid-19 Ahmad Suryono; Yeni Dwi Rahayu; Milang Akbar Winasis; M Faiz Nailil Murod
Journal of Community Development Vol. 2 No. 2 (2022): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v2i2.33

Abstract

Indonesia is one of the developing countries where economic growth in Indonesia is growing rapidly both materially and non-materially, this need can be in the form of procurement of goods / services. The challenge faced by micro, small and medium agro-industry players (MSMEs) is to maintain growth in local and global markets. With the Covid-19 pandemic this has also affected trade in Indonesia, namely the shifting behavior of trading patterns has changed, which was originally carried out directly (offline), now it is required to be indirect (online) so that the business continues. In realizing the success of achieving the vision in the economic sector at a broader level with the development of technology, especially in the procurement of goods / services quickly, precisely, transparently and efficiently in reaching customers. In Presidential Regulation No. 54 of 2010 concerning Government Procurement of Goods / Services, it is intended to facilitate MSMEs in carrying out marketing of goods / services through the E-Purchasing mechanism with the E-catalog system, to support government procurement in the era of the Internet of Things (IoT) to be aligned. with the changing times with the aim of making the organization more responsive, transparent and accessible so that checks and balances occur. This e-catalog is the government's way of encouraging MSMEs to rise again in the era of adapting to new habits or new normal to overcome the impact of decreased turnover in order to strengthen and empower MSMEs.
Kesenjangan Digital Pulau Raas & Pulau Sapudi Tahun 2016-2018 Yeni Dwi Rahayu; Fairuzatul Jannah; Virda Desiyanti; Quswatun Hasanah; Intan Dian Puji; Abdul Wahid
JUSTINDO (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia) Vol 4, No 2 (2019): JUSTINDO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/justindo.v4i2.2979

Abstract

Pada era seperti saat ini perkembangan teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar bagi manusi. Meskipun perkembangan teknologi sudah sangat pesat pada kenyataannya di Indonesia masih terdapat daerah yang mengalami kesenjangan digital sebagai contoh  untuk perbandingan yaitu Pulau Raas dan Pulau Sapudi yang berada di Daerah Madura. Dalam penelitian ini peneliti menjelaskan tentang faktor – faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan digital antara Pulau Sapudi dan Pulau Raas. Dalam Memperoleh atau mengumpulkan data peneliti menggunakan metode pengumpulan data dan juga wawancara kepada pihak terkait. Dari penelitian ini dapat di tarik kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesenjangan digital di Pulau Raas dan Pulau Sapudi, faktor yang dimaksud adalah Infrastruktur Teknologi dan Informasi yang tidak memadai sehingga menyebabkan pembangunan infrastruktur menjadi mahal dan sulit, kondisi ekonomi masyarakat yang masih berada dilevel menengah ke bawah dan masih kurangnya perhatian dari pemerintah setempat mengenai pentingnya teknologi sehingga infrastruktur tersebut masih belum menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat sekitar. Kata kunci: digital, infrastruktur TIK
Pengukuran Maturity Level Layanan Kepariwisataan Disparporahub Kabupaten Bondowoso Dengan COBIT 4.1 dan Structural Equation Model Kunti Triantini; Yeni Dwi Rahayu
JUSTINDO (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia) Vol 3, No 2 (2018): JUSTINDO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/justindo.v3i2.2257

Abstract

Layanan kepariwisataan Disparporahub Kabupaten Bondowoso menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi calon wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata dan media promosi objek wisata. Pengukuran Maturity Level bertujuan untuk melihat tingkat kepuasan para wisatawan yang menjadi tujuan akhir dalam pengukuran layanan kepariwisataan. Pengukuran Maturity Level ini dilakukan menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 dengan perspektif kinerja Pelanggan, yaitu Tujuan Bisnis (BG-4), Tujuan Teknologi Informasi (ITG-3), dan Proses Teknologi Informasi (ITP) PO-8, AI-4, DS-1, DS-2, DS-7, DS-8, DS-10, DS-13. Sedangkan Structural Equation Model (SEM) digunakan untuk menghitung seberapa besar pengaruh variabel-variabel laten berdasarkan control process COBIT dengan memberikan nilai kuantitatif menggunakan metode PLS (Partial Least Square). Hasil akhir penelitian berupa rekomendasi berdasarkan Proses Teknologi Informasi yang didapat dari nilai hasil kesenjangan (gap) COBIT Maturity Level dengan nilai hasil pengaruh dari SEM. Dengan adanya rekomendasi ini diharapkan layanan kepariwisataan Disparporahub Kabupaten Bondowoso dapat ditingkatkan untuk mencapai tingkat kepuasan wisatawan secara optimal.Kata Kunci : Kepariwisataan, Maturity Level, COBIT, PLS, Rekomendasi
OPTIMASI METODE MULTINOMIAL NAÏVE BAYES DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEVENSHTEIN DISTANCE PADA ULASAN APLIKASI KAI ACCESS Muhammad Ivan Fariz; Deni Arifianto; Yeni Dwi Rahayu
IPTEQ Vol 5, No 1 (2023): JASIE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jasie.v5i1.20990

Abstract

KAI Access merupakan aplikasi untuk mempermudah pengguna dalam mengakses layanan dan informasi terkait tiket perjalanan kereta api. KAI Access memiliki fitur ulasan beraneka ragam yang merupakan wadah bagi pengguna untuk memberikan feedback. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis sentimen terhadap data ulasan KAI Access sejumlah 8713 data ulasan. Metode yang digunakan yaitu multinomial naïve bayes dan metode levenshtein distance. Dari kombinasi metode tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil klasifikasi. Seluruh data akan dilakukan pemodelan menggunakan metode K Fold Cross Validation dengan nilai k=2,3,4,5,6,7,8,9 dan 10. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan multinomial naïve bayes diperoleh nilai tertinggi yaitu akurasi sebesar 92%, tingkat presisi sebesar 60% dan tingkat recall sebesar 45%. Sedangkan kombinasi metode multinomial naïve bayes-levesnhtein distance mangalami peningkatan pada pengujian K-ke 9 yang awalnya menggunakan multinomial naïve bayes saja mendapatkan nilai akurasi 83%, presisi 59% dan recall 44%, kemudian meningkat ketika menggunakan kombinasi metode levenshtein distance sebesar akurasi 84%, presisi 60% dan recall 46%. Proses pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa optimasi multinomial naïve bayes menggunakan levenshtein distance meningkatkan hasil akurasi, presisi dan recall sebesar 1-2%.
ANALISIS BIG DATA DENGAN METODE MULTINOMIAL NAÏVE BAYES TERHADAP KLASIFIKASI MEDIA PEMBERITAAN Asfik Alfain; Hardian Oktavianto; Yeni Dwi Rahayu
IPTEQ Vol 3, No 2 (2021): JASIE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jasie.v3i2.8522

Abstract

Media pemberitaan merupakan sebuah sebaran informasi berupa fakta yang disebarkan melalui media online, cetak, maupun siaran televisi dan radio. Saat ini media yang paling diminati adalah berbasis internet yang tersusun atas beberapa kategori berita contohnya kesehatan, seleb, news, olahraga, otomotif, travel, musik, dll. Pengklasifikasian artikel berita saat ini masih dilakukan secara manual sehingga memerlukan banyak waktu. Solusi yang diperlukan adalah sebuah sistem yang dapat mengklasifikasi artikel berita dengan otomatis. Pengklasifikasian ini menggunakan metode Multinomial Naïve Bayes dengan jumlah 19.200 dataset kemudian diukur dengan menggunakan confusion matrix dan diperoleh tingkat akurasi tertinggi sebear 74%, presisi 98%, recall 93%.
Penerapan Metode Finite State Machine dan Fuzzy Logic Sebagai Kecerdasan Buatan pada Non Playable Character (NPC) Ahmad Amrul Muyassir; Deni Arifianto; Yeni Dwi Rahayu
IPTEQ Vol 5, No 2 (2023): JASIE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jasie.v5i2.22256

Abstract

Perkembangan pesat dalam teknologi informasi telah mendorong para pengembang game untuk menciptakan pengalaman bermain yang lebih menarik dan atraktif bagi pemain. Semakin menarik sebuah game, semakin besar peminatnya. Namun, untuk mencapai tingkat daya tarik yang optimal, perlu memperhatikan aspek penting dalam game, yaitu keseimbangan permainan (Game Balancing). Dalam game, keseimbangan permainan adalah faktor penting yang memengaruhi tingkat kesulitan permainan. Ketidaksesuaian tingkat kesulitan dapat menyebabkan frustrasi bagi pemain pemula dan kebosanan bagi pemain berpengalaman. Untuk menciptakan pengalaman dalam game yang lebih hidup dan menarik, salah satu pendekatan adalah mengimplementasikan kecerdasan buatan pada karakter Non-Playable Character (NPC). Kecerdasan dalam game sangat tergantung pada perilaku dan kemampuan NPC untuk beroperasi secara mandiri tanpa campur tangan manusia. Misalnya, perilaku NPC dalam serangan jarak dekat harus mencerminkan karakteristik manusia untuk menjadikan game lebih realistis dan menarik. Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu Finite State Machine dan fuzzy logic dalam mengatur perilaku NPC untuk menciptakan pengalaman bermain yang lebih menarik dan realistis. Penelitian juga melibatkan pengujian dengan mengacu pada ISO 25010 yang melibatkan 111 responden dan 1 ahli game. Pengujian dilakukan dalam dua tahap: tahap alpha test yang menguji tiga aspek, yaitu Functional Suitability, Performance Efficiency, dan Portability kemudian tahap beta test yang melibatkan 111 responden untuk menguji aspek usability. Hasil keseluruhan pengujian menunjukkan tingkat kelayakan sebesar "92,99%".
PELATIHAN APLIKASI DIGITAL MATEMATIKA UNTUK PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN GURU MATEMATIKA Yoga Dwi Windy Kusuma Ningtyas; Hana Puspita Eka Firdaus; Yeni Dwi Rahayu
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 11: April 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i11.1900

Abstract

Keterampilan guru untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran matematika menjadi suatu keterampilan yang harus dimiliki guru di era pembelajaran online saat ini. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa guru memerlukan kegiatan pelatihan-pelatihan yang relevan untuk meningkatkan keterampilan penggunaan teknologi dalam pemeblajaran matematika khususnya, perlu adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan guru dalam mendesain dan memanfaatkan media pembelajaran inovatif berbasis TI, terdapat beberapa konsep matematika abstrak yang dirasa sulit oleh siswa, dandan kurangnya minat belajar matematika siswa. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pemanfaatan aplikasi digital matematika khususnya Geogebra dalam pembelajaran matematika, dan pendampingan penggunaan GeoGebra dengan melihat sejauh mana pengetahuan dan pemahaman guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra. Hasil (1) kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan telah terlaksana secara lancer melalui tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi., (2) kegiatan pelatihan memberikan dampak dan respon postif dari mitra serta peserta menunjukkan keterampilan yang cukup dalam mengoperasikan GeoGebra melalui penugasan dan pendampingan