Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Upaya Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat tentang Kesehatan dan Memberikan Ide-Ide Usaha Tanpa Modal Untuk Ibu Rumah Tangga serta Pemanfaatan Kecerdasan Buatan Untuk Pemasaran di RW 05 Kelurahan Babakan Asih Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung Ekawati, Dian; Tambunan, Roselina; Angelina, Ria; Hotmaida, Linda; Sariningsih, OD; Rejeki, Sri; Adi Bangun Wiratmo, Yohanes
PADMA Vol 4 No 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PADMA)
Publisher : LPPM Politeknik Piksi Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56689/padma.v4i2.1459

Abstract

Community Service Activities (Pengmas) carried out by Working Group (POKJA) 5 of the Immanuel Bandung Health Institute in RW 05 Sub District Babakan Asih, Bandung City. Community service aims to increase public knowledge about health and providing business ideas without capital for housewives and using artificial intelligence for marketing in Sub District Babakan Asih, Bandung City. The activity involved 7 lecturers from the Professional Nursing Program, Bachelor of Public Health, Diploma 3 in Nursing, Diploma 3 in Midwifery and Diploma 3 in Hospital Service Management (MPRS). The community service method is carried out by means of counseling and question and answer. The media used are laptops, LCD, LCD screens and speakers to display material in the form of power points and interactive videos. The material presented to the public was carried out in just 1 stage and took place in the courtyard of RW 05 Office. The community service was held on Wednesday 13th November 2024, the material presented included: Degenerative Diseases, Prevention of Tuberculosis, Use of Contraceptives, How to Know the Fertile Period for Those Who Are Using Natural Birth Control and Providing Business Ideas Without Capital For Housewives and Using Artificial Intelligence For Marketing, as well as collecting data through Pre and Post Tests regarding Hypertension. The recommendation that can be recommended is that monitoring can be carried out in the area regarding what counseling materials have been provided, whether there are changes in attitudes and behavior or not.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok pada Remaja di SMAN 1 Soreang Kabupaten Bandung Putri, Faradila Aulia; Tambunan, Roselina; Manan, Srihesty
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 15 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v15i2.168

Abstract

ABSTRAK Merokok merupakan masalah yang belum bisa terselesaikan hingga saat ini. Merokok sudah melanda berbagai kalangan, dari anak-anak, remaja sampai orang tua, laki-laki maupun perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja di SMAN 1 Soreang Kabupaten Bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa usia remaja di SMAN 1 Soreang Kabupaten Bandung yang berjumlah 933 orang dengan jumlah sampel sebanyak 90 orang yang diambil dengan teknik pengambilan sampel proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja (51,1%) mendapatkan dukungan negatif dari orang tua, (53,3%) mendapatkan dukungan negatif dari teman sebaya, (64,4%) terpapar iklan rokok dan (70%) merupakan perokok ringan. Tidak ada hubungan signifikan antara dukungan orang tua dengan perilaku merokok pada remaja dengan p value 0,185 > (0,05), ada hubungan signifikan antara dukungan teman dengan perilaku merokok pada remaja dengan p value 0,002 < (0,05) dan ada hubungan signifikan antara paparan iklan dengan perilaku merokok pada remaja dengan p value 0,039 < (0,05). Kesimpulan ada hubungan signifikan antara dukungan teman sebaya dan paparan iklan dengan perilaku merokok, namun tidak ada hubungan signifikan antara paparan iklan dengan perilaku merokok pada remaja. Disarankan pihak sekolah wajib memberikan informasi dan sosialisasi berupa teguran atau larangan kepada remaja khususnya siswa laki-laki agar remaja tidak terpengaruh terhadap perilaku merokok sejak dini, baik pada jam sekolah maupun di luar sekolah. Kata Kunci: Perilaku, merokok, remaja Daftar Pustaka  : 9 sumber
TINGKAT KECEMASAN KELUARGA RAWAT INAP  DI RUANG ICU UMUM RUMAH SAKIT SANTO ANTONIUS PONTIANAK Seriaka; Tambunan, Roselina; Sari, Sari Sarce Andriana
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 18 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v18i2.283

Abstract

Keadaan pasien yang dirawat di intensif menyebabkan keluarga menjadi tertekan sehingga merasa cemas. Tanda-tanda kecemasan pada keluarga dapat dilihat secara fisik sesuai tingkatannya seperti jari tangan dingin, detak jantung cepat, badan terasa gemetar, berkeringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang hingga tidur tidak nyenyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkantingkat kecemasan keluarga pasien rawat inap di ruang ICU Umum Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak. Metode penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah keluarga pasien yang di rawat di ruang ICU Umum Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak dengan sampel sebanyak 42 orang serta teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mengunakan accidental sampling. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa hampir setengahnya responden yakni (41%) memiliki kecemasan ringan, sebagian kecil responden yakni (26%) cemas berat, sebagian kecil yakni 17% tidak cemas, sebagian kecil yakni 14% cemas sedang, dan sebagian kecilnya lagi yakni 2% panik. Kesimpulan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU sebagian besar memiliki kecemasan ringan. Keluarga pasien yang memiliki anggota keluarga dirawat di ruang intensif pasti merasakan kecemasan. Saran agar pihak Rumah sakit dapat memfasilitasi ruang nyaman bagi keluarga pasien untuk beristirahat dan menenangkan pikiran agar kecemasan ringan yang dirasakan keluarga tidak berkembang menjadi kecemasan berat. Serta dapat memfasilitasi perawat dalam meningkatkan keterampilan untuk mengurangi kecemasan melalui pelatihan terapi perilaku sehingga harapannya dapat diimplementasikan ketika berhadapan dengan keluarga pasien yang mengalami kecemasan sedang dan berat.