Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN KARAKTERISTIK (UMUR, PENDIDIKAN, DAN LAMA TINGGAL DI PANTI) DENGAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA Ngadiran, Antonius
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol 13, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : STIK Immanuel Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v13i2.95

Abstract

 Lansia atau usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan manusia dan hal tersebut merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu (Prasetya, 2010). Berdasarkan WHO di Dunia jumlah lansia tahun 2010 berjumlah 750 juta, sedangkan diperkirakan pada tahun 2025 jumlah lansia sebesar 1,2 milyar. Berdasarkan profil kesehatan di Indonesia tahun 2016, jumlah lanjut usia di Indonesia yaitu 14.233.117 jiwa dari total penduduk. Jumlah lansia dengan jenis kelamin laki-laki 6.474.979 dan perempuan 7.758.138. Perubahan psikologis yang dialami lansia adalah perasaan cemas . Salah satu faktor penyebab kecemasan yakni karakteristik lansia yang terdiri dari usia, pendidikan, dan lama tinggal di panti jompo. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik lansia dengan tingkat kecemasan yang tinggal di panti jompo . Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan Accidental Sampling, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 30 responden lansia. Hasil penelitian menggunakan uji statistik rank spearman didapatkan hasil dari tiga kategori karakteristik, ada dua kategori yakni umur,pendidikan dan lama tinggal di panti jompo memiliki hubungan dengan tingkat kecemasan . Jika kecemasan tidak ditangani dengan baik, tentunya akan berdampak buruk bagi lansia sendiri. Dampak yang mungkin muncul jika lansia mengalami kecemasan yaitu terjadi Depressi bahkan mengalami gangguan fungsi kognitif. Pengelolaan lansia yang mengalami cemas perlu dilakukan sejak dini melalui kegiatan yang postif seperti olah raga, pendidikan kognitif. Kata Kunci                : Lansia, karakteristik, Kecemasan
Pemberdayaan Keluarga terhadap kemadirian pasien dengan gangguan jiwa di rumah Ngadiran, Antonius
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol 12, No 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : STIK Immanuel Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v12i2.18

Abstract

Gangguan jiwa berat menimbulkan beban bagi pemerintah, keluarga serta masyarakat oleh karena produktivitas pasien menurun dan akhirnya menimbulkan beban biaya yang besar bagi pasien dan keluarga. Kondisi pada kebanyakan keluarga kurang memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan sehingga sering mengalami kesulitan dalam merawat atau mendampingi dalam minum obat pasien. Pemberdayaan keluarga juga merupakan strategi untuk menurunkan faktor faktor resiko yang berhubungan dengan perkembangan gejala-gejala penyimpangan perilaku terutama pada pasien gangguan jiwa. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi yang bertujuan mengetahui gambara pengetahuan, kemampuan dan beban keluarga dalam merawat pasien dengan gangguan jiwa di rumah . Metode pada peneliti ini menggunakan kuasi eksperimen pre dan post one group disain dengan jumlah responden 40 keluarga dan 40 pasien. . Perlakuan yang diberikan adalah pemberdayaan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keluarga memiliki pengetauan Baik dalam merawat pasien setelah intervensi sebesar 62,5 %.Keluarga dengan kemampuan Baik dalam merawat pasien setelah intervensi sebesar 62,5 %. dan eluarga yang memiliki beban dalam merawat pasien setelah intervensi adalah yang memiliki beban ringan 50 %
Pengaruh Latihan Fisik dan Intervensi Kognitif Anagrams Untuk Memperbaiki Fungsi Kognitif Lansia: Literature Review Antonius Ngadiran; Amin Husni; Dian Ratna Sawitri
Risenologi Vol. 6 No. 1a (2021): Seminar Nasional Keperawatan-STIKEP PPNI Jawa Barat
Publisher : Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47028/j.risenologi.2021.61a.217

Abstract

This literature review study is motivated by psychological problems that often arise in the elderly, one of which is a decline in cognitive function.  Cognitive function declines with age, especially the elderly whose physical activity is limited. Cognitive functions include: executive function, visuospatial, naming, memory, attention, language, abstraction, remembering and orientation. This literature is intended to theoretically analyze the effect of physical exercise and cognitive intervention on improving cognitive function in the elderly. The literature review method was carried out on seven articles obtained from a number of Google Scholar and PubMed databases. The keywords for the article search were “Fysical Execution, Cognitive Training, Cognitive Function, Elderly”. The criteria articles used in English and Indonesian, published from 2010 to 2021. The results of this study showed a significant value, namely from the seven articles showing a value (p < 0.05), which means that there is an effect of physical exercise and cognitive intervention on improving cognitive function in elderly. Physical exercise and cognitive intervention are therapies that are believed to increase cognitive function scores in the elderly. The results of this study are expected to be applied by health workers to prevent cognitive decline in the elderly.
Peningkatan Kemandirian Keluarga dalam Adaptasi Menghadapi Kehidupan New Normal Antonius Ngadiran; Rosalina Tambunan; Neti Sitorus; Berliana Saragih; OD Sariningsih; Juliyanti Juliyanti; Mayesti Akriani
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 3: Agustus (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i3.87

Abstract

WHO telah menyatakan Covid-19 sebagai pandemi, masa pandemi ini berbagai peristiwa dapat terjadi mulai dari gangguan psikososial, kehilangan mata pencaharian hingga kehilangan anggota keluarga karena menjadi korban Covid-19, menurut data kasus positif terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Terkait informasi tersebut dapat di tanggapi berbeda oleh setiap orang di antaranya bersikap santai dan menanggapi hanya sebatas pengetahuan semata namun banyak pula yang menanggapi dengan serius sehingga mengganggu kesehatan mentalnya. Dinamika ini dapat dialami oleh semua orang sehinga di perlunya peningkatan pengetahuan untuk mampu beradaptasi dengan kehidupan baru. Mencermati Fakta Covid-19 dibutuhkan adapatasi dan perilaku baru yang harus dilakukan berdasarkan tuntutan kemandirian baik individu, keluarga, kelompok dan komunitas, untuk itu perlu di lakukan tindakan keperawatan sederhana yaitu dengan memberikan penyuluhan kesehatan secara online, tahapan kegiatannya persiapan nara sumber materi, sarana prasarana,  pelaksanaan kegiatan menggunakan metode live streaming Youtube dengan kerja sama bagian IT,  jumlah peserta yang mengikuti live streaming ini berjumlah 58 orang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki dampak positif pada masyarakat luas seperti perubahan perilaku dan pola pikir hal terlihat dalam hasil post test pengetahuan kebiasaan baru; perilaku hidup bersih 27% ; perilaku jaga jarak 22%; memakai masker 27%, pengetahuan adaptasi manusia 59%, pengetahuan keluarga mandiri 48%. Pentingnya memberikan pemahaman melalui penyuluhan kesehatan bagi masyarakat secara online agar mampu menjangkau lebih luas serta mampu mempersiapkan mental dan perilaku masyarakat dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru ini.
Efektivitas Senam Lansia Terhadap Perubahan Depresi dan Kualitas Hidup Lansia Ngadiran, Antonius; Eny Pujiati
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v13i1.227

Abstract

The prevalence of depression in the elderly population is estimated at 1-2%; the prevalence in women is 1.4% and in men 0.4%. Depression in the elderly needs to be prevented by using physical activity, one of which is exercise for the elderly.  The aim of the research is to prove that there is an influence of elderly exercise on changes in levels of depression and quality of life in the elderly. This research used a quasi-experimental design with a pretest and posttest approach, conducted on 73 elderly people divided into two groups: 36 elderly people in the intervention group and 37 elderly people in the control group. Data analysis used a research protocol; findings were analyzed with a significance level of <0.05%.   The  respondents participated in training 3x/week for 12 weeks. After doing the elderly exercise, there was a significant decrease in depression scores between the control and intervention groups with a p-value of 0.000. After doing elderly exercise, there was a significant increase in quality of life and there was a significant difference in changes in quality of life scores between the control group and the intervention group with a p-value of 0.010. Elderly people who participate in motor activity-based exercise (elderly exercise) regularly with a duration of 30 minutes per exercise, with a frequency of three times a week and a training duration of twelve weeks, have a better quality of life than those who do not participate in elderly exercise.
Hubungan Kinerja Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Bethesda Serukam Hia, Arianto Sudharman; Ngadiran, Antonius; Hotmaida, Linda
JURNAL ILKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Ilkes (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKES Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35966/ilkes.v14i2.294

Abstract

Kinerja perawat yang baik merupakan harapan seluruh pasien. Kinerja perawat diukur dalam pelayanan yang diberikan kepada pasien sehingga pasien merasa puas atau tidak puas. Kepuasan pasien ialah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum Bethesda Serukam. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional, sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 56 responden, pengambil sampel accidental sampling analisis data menggunakan metode Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien dengan nilai P-Value 0,000. Hasil analisis univariat variabel kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan hampir seluruh responden menilai baik dengan jumlah 46 orang (82.1%) dan variabel kepuasan pasien hampir seluruh responden menyatakan puas dengan jumlah 51 orang (91.1%). Kesimpulan terdapat hubungan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien di ruang rawat umum bawah Rumah Sakit Umum Bethesda Serukam dengan tingkat kekuatan hubungan sedang (0,553).
Partisipasi Perawat dalam Penelitian Keperawatan dan Barier yang Mempengaruhinya Pius A. L. Berek; Antonius Ngadiran; Maria Suryani; Christina Anugrahini
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/jka.v8i2.639

Abstract

Nurses' participation in nursing research is essential to support evidence-based practice. However, the level of nurses' involvement in research is still low. This study aims to identify the level of nurses' participation in nursing research, available resources, and barriers that influence it.. The study used a quantitative descriptive design with a sample of 332 nurses from various healthcare facilities on Timor Island. Data were collected using a structured questionnaire in a Google form and analyzed descriptively. The results showed that the highest involvement of nurses in research was as data collectors (49.1%) and research members (47.6%). In comparison, participation in proposal-making (32.8%), data analysis (34.6%), international publications (14.5%), and international conference presentations (15.4%) were still very low. Most nurses had access to training (76.5%) and supporting resources (75.9%). However, the main barriers included the perception that research was not relevant to nursing practice (85.8%), research was considered uninteresting (84.1%), and a sense of intimidation when conducting research (76.4%). Personal and institutional barriers cause low participation of nurses in research despite adequate resources. Strategies such as improving research training, developing a research culture in the workplace, and incentive policies are needed to increase nurse involvement in nursing research.
Pemberdayaan Keluarga terhadap kemadirian pasien dengan gangguan jiwa di rumah Ngadiran, Antonius
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 12 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v12i2.18

Abstract

Gangguan jiwa berat menimbulkan beban bagi pemerintah, keluarga serta masyarakat oleh karena produktivitas pasien menurun dan akhirnya menimbulkan beban biaya yang besar bagi pasien dan keluarga. Kondisi pada kebanyakan keluarga kurang memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan sehingga sering mengalami kesulitan dalam merawat atau mendampingi dalam minum obat pasien. Pemberdayaan keluarga juga merupakan strategi untuk menurunkan faktor faktor resiko yang berhubungan dengan perkembangan gejala-gejala penyimpangan perilaku terutama pada pasien gangguan jiwa. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi yang bertujuan mengetahui gambara pengetahuan, kemampuan dan beban keluarga dalam merawat pasien dengan gangguan jiwa di rumah . Metode pada peneliti ini menggunakan kuasi eksperimen pre dan post one group disain dengan jumlah responden 40 keluarga dan 40 pasien. . Perlakuan yang diberikan adalah pemberdayaan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keluarga memiliki pengetauan Baik dalam merawat pasien setelah intervensi sebesar 62,5 %.Keluarga dengan kemampuan Baik dalam merawat pasien setelah intervensi sebesar 62,5 %. dan eluarga yang memiliki beban dalam merawat pasien setelah intervensi adalah yang memiliki beban ringan 50 %
HUBUNGAN KARAKTERISTIK (UMUR, PENDIDIKAN, DAN LAMA TINGGAL DI PANTI) DENGAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA Ngadiran, Antonius
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 13 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v13i2.95

Abstract

Lansia atau usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan manusia dan hal tersebut merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu (Prasetya, 2010). Berdasarkan WHO di Dunia jumlah lansia tahun 2010 berjumlah 750 juta, sedangkan diperkirakan pada tahun 2025 jumlah lansia sebesar 1,2 milyar. Berdasarkan profil kesehatan di Indonesia tahun 2016, jumlah lanjut usia di Indonesia yaitu 14.233.117 jiwa dari total penduduk. Jumlah lansia dengan jenis kelamin laki-laki 6.474.979 dan perempuan 7.758.138. Perubahan psikologis yang dialami lansia adalah perasaan cemas . Salah satu faktor penyebab kecemasan yakni karakteristik lansia yang terdiri dari usia, pendidikan, dan lama tinggal di panti jompo. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik lansia dengan tingkat kecemasan yang tinggal di panti jompo . Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan Accidental Sampling, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 30 responden lansia. Hasil penelitian menggunakan uji statistik rank spearman didapatkan hasil dari tiga kategori karakteristik, ada dua kategori yakni umur,pendidikan dan lama tinggal di panti jompo memiliki hubungan dengan tingkat kecemasan . Jika kecemasan tidak ditangani dengan baik, tentunya akan berdampak buruk bagi lansia sendiri. Dampak yang mungkin muncul jika lansia mengalami kecemasan yaitu terjadi Depressi bahkan mengalami gangguan fungsi kognitif. Pengelolaan lansia yang mengalami cemas perlu dilakukan sejak dini melalui kegiatan yang postif seperti olah raga, pendidikan kognitif. Kata Kunci  : Lansia, karakteristik, Kecemasan
The Relationship Between Stress Levels and Nurse Performance In Intensive Care Room of Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak Novita, Marsela Dian Novita; Ngadiran, Antonius; Doloksaribu, Juliyanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 17 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v17i2.215

Abstract

Pendahuluan. Rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan memiliki peran krusial dalam memberikan perawatan medis dan rujukan. Kualitas pelayanan ini tercermin dari asuhan keperawatan yang diberikan. Namun, dalam lingkungan medis, perawat sering menghadapi tekanan dan stres yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka. Proses keperawatan yang melibatkan beberapa tahap esensial memegang peranan utama dalam tugas perawat. Tantangan muncul ketika kinerja perawat tidak memenuhi harapan, tercermin dari absensi yang tinggi. Stres yang dialami perawat juga dapat menjadi faktor penyebab penurunan kinerja mereka. Artikel ini akan mengulas dampak stres terhadap kinerja perawat, mengidentifikasi faktor-faktor pemicu stres, dan merunut solusi potensial untuk mengatasi tantangan ini. Tujuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan tingkat stres pada kinerja perawat di ruang intensif di rumah sakit St. Antonius. Metode. Desain penelitian yang digunakan ialah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross-Sectional. Variabel tingkat stres menggunakan kuisinoer PSS 10 dan untuk variable kinerja kerja menggunakan kuisioner William and Anderson’s Job Performance. Populasi dalam penelitian ini yaitu Perawat yang berada dalam Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak, Kalimantan Barat. Sampel yang digunakan sebanyak 80 orang berdasarkan teknik Total Sampling.. Hasil dan Analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kinerja dengan hasil nilai p value 0.000. Kesimpulan. Penelitian ini menunjukan bahwa ada terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kinerja perawat pada ruang perawatan intensif di Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak. Kata Kunci: Kinerja Perawat, Tingkat Stres, Perawat Ruang Intensif.