Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

REAKSI GLISEROLISIS PALM FATTY ACID DISTILLATE (PFAD) MENGGUNAKAN CO-SOLVENT ETANOL UNTUK PEMBUATAN EMULSIFIER Elda Melwita; Mona Ayu Destia; Putri Rahmi
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 2 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Emulsifier atau agen pengemulsi merupakan salah satu produk oleokimia yang memiliki nilai ekonomistinggi. Salah satu bahan alternatif yang bisa dijadikan emulsifier adalah palm fatty acid destillate (PFAD).Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan emulsifier melalui proses gliserolisis PFAD dan gliseroldengan menggunakan co-solvent etanol. Sebagai katalis dalam reaksi digunakan NaOH anhidrat (4% dariberat minyak), di mana variabel uji yang digunakan adalah temperatur reaksi (60, 65, 70, dan 75oC),waktu kontak (1, 2, dan 3 jam), dan rasio etanol terhadap minyak (1, 2, dan 3 v/w). Produk yangdihasilkan setelah proses gliserolisis diuapkan pada suhu 80oC untuk memisahkan etanol. Selanjutnyaproduk dipisahkan dari gliserol pada corong pemisah dengan mengambil lapisan atas yang terbentuk padacorong pisah. Analisa yang dilakukan berupa analisa penurunan kadar asam lemak bebas (FFA) dengancara titrasi asam basa. Hasil penelitian didapatkan bahwa penurunan kadar FFA terbesar didapatkan padatemperatur 70oC, waktu reaksi 3 jam, rasio co-solvent etanol terhadap minyak 3:1 (v/w), danmenggunakan katalis NaOH anhidrat sebanyak 4% dari berat minyak, yakni sebesar 26,444%. Hasil yangdiperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa PFAD dapat digunakan untuk memproduksi emulsifierdengan menggunakan etanol sebagai co-solvent.
Analisis Antioksidan dari Ekstrak N-Heksana dan Etilasetat Kulit Alpukat (Persea ameicana Mill) Menggunakan Metode DPPH Putri Rahmi; Salfauqi Nurman
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1957

Abstract

Antioksidan berperan aktif dalam mengurangi kelebihan radikal bebas yang pada umum nya bekerja sebagai penangkap radikal bebas dan mencegah terjadinya reaksi berantai. Antioksidan dapat bersumber dari tanaman seperti alpukat. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui antioksidan dari ekstrak n-heksan dan ekstrak etilasetat kulit alpukat menggunakan metode DPPH (2,2-Difenil- 1-pikrilhidrazil). Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksan dan etilasetat. Identifikasi senyawa aktif ekstrak senyawa kulit alpukat menggunakan uji fitikimia dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan variasi konsentrasi ekstrak 25, 50, 100 ppm. Absorbansi aktivitas antioksidan diukur menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517nm. Rendemen ekstrak n-heksan kulit alpukat 6,66% dan rendemen ekstrak etilasetat yaitu 8,33%. Hasil identifikasi fitokimia ekstrak n-heksan kulit alpukat memiliki senyawa aktif saponin, fenolik/tanin, terpenoid sedangkan ekstrak etilasetat manggandung senyawa aktif alkaloid, flavanoid dan fenolik. Aktivitas antioksidan ekstrak n-heksan kulit alpukat sangat lemah dengan nilai IC50 1058,181 ppm sedangkan ekstrak etilasetat kulit alpukat memiliki aktivitas antioksidan sedang dengan nilai IC50 123,72 ppm. Berdasarkan penelitian ini dapat di simpulkan bahwa ekstrak etilasetat memiliki aktivitas antioksidan lebih besar di bandingkan ekstrak n-heksan.Kata kunci: Kulit alpukat ,n-heksan, etilasetat, antioksidan, DPPHAntioxidants play an active role in reducing excess free radicals that generally work as a free radical catcher radicals and prevent the occurrence of chain reactions. Antioxidants can be sourced from plants such as avocados. The purpose of this research was to know the antioxidant of n-hexan extract and    the    avocado etilacetate extract    using    DPPH    method     ( 2,2-Diphenyl-1- picrylhydrazil ). The extractionprocess uses a maceration method with n-hexane and ethylacetate solvents. Identification of active compound of avocado leaf extract using phytochemical test and antioxidant activity test using DPPH method with pariasi extract concentration 25, 50, 100 ppm. Absorbance of antioxidant activity was measured using UV-Vis spectrophotometry at 1.517nm wavelength. The yield content of avocado leafextract was 6.66% and the yield of ethylacetate extract was 8.33%. the results of phytochemical identification of n-hexan saponin extract, phenolic / tannin, terpenoid while ethylacetate extract manggandung active compound of alkaloid, flavanoid and phenolic activity of antioxidant n- hexan extract of avocado skin is very weak with the value of IC 50 1058,181 ppm while avocado ethylacetate leaf extract have activity medium antioxidant with IC value 50 123,72 ppm. Based on this research, it can be concluded that ethylacetate extract is greater than n-hexane extract.Keywords : Avocado skin, n-hexane, ethylacetate, antioxidant, DPPH
HUBUNGAN PARITAS DAN PEKERJAAN IBU TERHADAP PENGGUNAAN KB IMPLAN DI PMB HIRAWATI TAHUN 2024 Levitasari; Miftahul Jannah; Boyla Nurbaity; Fatimah; Putri Rahmi; Liananiar
Maternity and Neonatal : Jurnal Kebidanan Vol. 12 No. 2 (2024): Maternity and Neonatal : Jurnal Kebidanan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/jmn.v12i02.2940

Abstract

ABSTRAK Implan merupakan salah satu jenis Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang berbentuk batang kecil yang dipasang di bawah lapisan kulit lengan atas bagian dalam. Implan berisi hormon progesteron yang dapat efektif selama tiga tahun dan dapat kembali subur setelah proses pencabutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas dan pekerjaan ibu terhadap penggunaan kontrasepsi KB Implan. Penelitian ini dilakukan di Praktek Mandiri Bidan Hirawati Desa Simpang Balik Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh WUS yang terdaftar di Praktek Mandiri Bidan Hirawati sebanyak 204 orang dari bulan Januari - Juni 2024. Sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin dengan tehnik simple random sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar checklist dari data sekunder yang diperoleh penliti melalui buku register akseptor KB di PMB Hirawati. Pengolahan data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square dan nilai signifikansi 5%. Hasil bivariat berdasarkan paritas ibu diperoleh nilai p-value = 0,036 < (0,05) ini artinya ada hubungan yang bermakna antara paritas ibu terhadap penggunaan Kb Implan. Dan berdasarkan pekerjaan ibu diperoleh nilai p-value = 0,011 < (0,05) artinya ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu terhadap penggunaan Kb Implan. Saran kepada peneliti selanjutnya agar dapat memperluas penelitiannya disertai referensi terbaru serta berdasarkan pengamatan di lapangan dapat mengedukasi para WUS untuk pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang. Kata kunci: Paritas, Pekerjaan, Kontrasepsi, Implan
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK POMADE LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) DAN MADU Putri Rahmi; Brian Fahmi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.4206

Abstract

Lidah buaya (Aloe vera) dapat digunakan untuk merawat rambut karena memiliki nutrisi untuk pertumbuhan rambut, lidah buaya mengandung enzim yang berperan sebagai stimulan yang merangsang pertumbuhan rambut. Selain lidah buaya, madu sebagai bahan alami yang juga sangat berguna untuk merawat serta menyehatkan kulit kepala dan rambut, karena memiliki banyak kandungan dan nutrisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formulasi yang tepat pada Pomade dengan bahan dasar lidah buaya dan madu serta untuk menguji dan mengetahui stabilitas fisik Pomade lidah buaya dan madu. Jenis penelitian ini berupa metode eksperimental laboratorium, yaitu dengan memformulasi Pomade lidah buaya dan madu serta melakukan uji stabilitas fisik terhadap Pomade lidah buaya dan madu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling, yang kemudian dianalisis secara kualitatif berdasarkan aspek-aspek yang diuji, yaitu uji pH, uji homogenitas, uji iritasi dan uji hedonik. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penggunaan pomade lidah buaya dan madu dapat menggantikan penggunaan bahan-bahan kimia sintetis pomade. Stabilitas fisik pomade lidah buaya dan madu pada FII memenuhi syarat suatu formulasi karena memiliki bentuk semi padat yang lembut, berwarna putih susu, tidak berasa dan berbau normal, dengan pH ideal untuk rambut yaitu 4.9, serta homogen ketika dioleskan pada sekeping kaca. Sebagian besar panelis lebih menyukai pomade lidah buaya dan madu pada FII, baik itu dari segi warna, aroma maupun tekstur.Kata kunci: pomade, lidah buaya, maduAloe vera can be used to treat hair because it has nutrients for hair growth, aloe vera contains enzymes that act as stimulants that stimulate hair growth. In addition to aloe vera, honey as a natural ingredient is also very useful for treating and nourishing the scalp and hair, because it has many ingredients and nutrients. The purpose of this study was to make the right formulation of Pomade with aloe vera and honey as the basic ingredients and to test and determine the physical stability of aloe vera and honey Pomade. This type of research is in the form of a laboratory experimental method, namely by formulating aloe vera and honey pomade as well as conducting physical stability tests on aloe vera and honey pomade. The sampling technique used in this study was purposive sampling, which was then analyzed qualitatively based on the aspects tested, namely pH test, homogeneity test, irritation test and hedonic test. The results of this study found that the use of aloe vera and honey pomade can replace the use of synthetic pomade chemicals. The physical stability of aloe vera and honey pomade in FII met the requirements of a formulation because it had a soft semi-solid form, milky white color, tasteless and had a normal smell, with an ideal pH for hair of 4.9, and homogeneous when applied to a piece of glass. Most of the panelists preferred aloe vera and honey pomade at FII, both in terms of color, aroma and texture.Keywords: pomade, aloe vera, honey
FORMULASI SEDIAAN GEL ANTIACNE EKSTRAK ETANOL DAUN PETAI CINA (Laucaena glauca (L.) Benth) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus epidermidis Putri Rahmi; Febia Sari; Zulaikha Zulaikha
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.4209

Abstract

Petai cina merupakan sejenis tanaman perdu dari suku Leucaena (polong-polongan) yang sering dimanfaatkan dalam penghijauan. Daun petai cina (Laucaena glauca (L.) Benth) memiliki efektifitas sebagai antiinflamasi pada luka bengkak. Kandungan saponin dalam daun petai cina berperan penting sebagai pembentukan kolagen dalam menyembuhkan luka. Daun petai cina juga telah terbukti memiliki kandungan senyawa fenolik, terpenoid, steroid, tanin dan flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat aktivitas antibakteri gel ekstrak etanol dari daun petai cina terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan difusi agar menggunakan kertas cakram dengan beberapa konsentrasi gel ekstrak etanol daun petai cina yaitu F1 (2%), F2 (4%) dan F3 (6%). Verile acne gel sebagai kontrol positif dan Aquadest sebagai kontrol negatif. Diameter zona hambat yang dihasilkan pada pengujian gel ekstrak daun petai cina terhadap Staphylococcus epidermidis dengan konsentrasi F1 (2%) mendapatkan nilai rata-rata sebesar 6,42 mm, F2 (4%) mendapatkan nilai rata-rata sebesar 8,91 mm da n F3 (6%) mendapatkan nilai rata-rata sebesar 9,20 mm. Sebagai kesimpulan gel ekstrak etanol daun petai cina memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dengan kekuatan zona hambat dalam kategori sedang.Kata kunci: Daun petai cina, antibakteri, gel ekstrak etanol, Staphylococcus epidermidisABSTRACTChinese petai is a type of herbaceous plant from the Leucaena tribe (legumes) which is often used in reforestation. Chinese petai leaves (Laucaena glauca (L.) Benth) have an anti-inflammatory effect on swollen wounds. The content of saponins in Chinese petai leaves plays an important role in the formation of collagen in healing wounds. Chinese petai leaves have also been shown to contain phenolic compounds, terpenoids, steroids, tannins and flavonoids. The purpose of this study was to examine the antibacterial activity of the ethanol extract gel from Chinese petai leaves against Staphylococcus epidermidis bacteria. This study used agar diffusion using disc paper with several concentrations of ethanol extract gel of Chinese petai leaves, namely F1 (2%), F2 (4%) and F3 (6%). Verile acne gel as a positive control and Aquadest as a negative control. The diameter of the inhibition zone produced in the test of Chinese petai leaf extract gel against Staphylococcus epidermidis with a concentration of F1 (2%) got an average value of 6.42 mm, F2 (4%) got an average value of 8.91 mm and F3 (6%) got an average value of 9.20 mm. In conclusion, the ethanol extract gel of Chinese petai leaves has activity in inhibiting the growth of Staphylococcus epidermidis bacteria with the strength of the inhibition zone in the moderate category.Keywords: Chinese petai leaf, antibacterial, ethanol extract gel, Staphylococcus epidermidis
Peran Homeschooling Dalam Membangun Keterampilan Sosial Anak Di Era Digital Nahdia Til Fauziah; Putri Rahmi; Gusmaneli
Jurnal Pendidikan Sosial Dan Konseling Vol. 2 No. 3 (2024): Oktober - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The integration of technology in homeschool learning has great potential to support the development of children's social skills. In the digital era, technology provides broad access to learning resources and social interaction through online platforms. Despite this, challenges such as social isolation and lack of in-person interaction remain. The flexibility of homeschooling allows parents to customize the curriculum and integrate social activities, so children can learn from hands-on experiences. The role of parents and the community is very important in creating an environment that supports social interaction. With the right approach, including timing of technology use and education in digital ethics, homeschooled children can develop the social skills necessary to interact well in society. In conclusion, homeschooling can be an effective alternative in building children's social skills in the digital era, as long as it is supported by good guidance from parents and the community.
Analisis Keterlibatan Orang Tua Dalam Melatih Kemampuan Menghafal Doa Sehari-Hari Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di Desa Ceumpeudak Aceh Utara Mery Suriyani; Jamaliah Hasballah; Putri Rahmi
Hadlonah: Jurnal Pendidikan dan Pengasuhan Anak Vol 4 No 1 (2023): Hadlonah : Jurnal Pendidikan dan Pengasuhan Anak
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah UI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang ditemukan melalui observasi awal adalah banyak anak-anak usia dini yang berkisar antara 4-5 tahun tidak dapat melafalkan doa sehari-hari tanpa didampingi dan didikte. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterlibatan orang tua yang mempengaruhi kemampuan menghafal doa sehari-hari pada anak usia 4-5 tahun. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah lembar observasi dan lembar pedoman wawancara, kemudian data dari lembaran ini dianalisa dengan teknik analisa data kualitatif dengan langkah data reduction dan data display. Berdasarkan data-data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa di Desa Ceumpeudak Aceh Utara masih banyak orang tua tidak terlibat dalam melatih kemampuan menghafal doa sehari-hari.
Penerapan Bahan Alam Tumbuhan Pada Kegiatan Mewarnai untuk Mengembangkan Motorik Halus Anak Usia Dini 4-5 Tahun di RA Teunom Aceh Jaya Nabila Munazirah; Zikra Hayati; Putri Rahmi
Hadlonah: Jurnal Pendidikan dan Pengasuhan Anak Vol 4 No 1 (2023): Hadlonah : Jurnal Pendidikan dan Pengasuhan Anak
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah UI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan mewarnai merupakan kegiatan yang bisa dimanfaatkan untuk melatih keterampilan motorik halus khususnya melatih jari-jemari anak. Motorik halus adalah kemampuan yang meliputi keterampilan fisik dengan melibatkan otot-otot kecil serta koordinasi mata dan tangan. Hasil pengamatan menunjukan ada beberapa anak yang masih kesulitan memegang pensil, anak ‎kesulitan dalam memegang dan menggunting sesuai pola, serta ada anak yang ‎mengalami kesulitan dalam membuka dan menutup resleting tasnya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan bahan alam tumbuhan dapat mengembangkan motorik halus anak usia dini 4-5 tahun. Rancangan penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain pretest-posttest nonequivalent control group. Populasinya adalah seluruh anak kelas A di RA Teunom Aceh Jaya. Jumlah sampel yang digunakan adalah 22 orang anak kelas A2 dan A3 berusia 4-5 tahun. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Hasil analisis data menggunakan uji t (independent sampel t-test). Hasil analisis data menunjukan nilai 2 tailed sebesar 0,000<0.05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan bahan alam tumbuhan pada kegiatan mewarnai dapat mengembangkan motorik halus anak usia dini 4-5 tahun.
Interdisciplinary Collaboration in Improving the Quality of Primary School Education Putri Rahmi
JKA Vol. 2 No. 1 (2025): JKA
Publisher : Bansigom Na Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/wbrt5h16

Abstract

Interdisciplinary collaboration in primary schools is increasingly recognized as an effective approach to improving the quality of education. This article examines the role of interdisciplinary collaboration in creating more comprehensive and engaging learning experiences for students. This research uses qualitative methods with case study analysis from several schools that have implemented interdisciplinary collaboration. The results show that implementing this collaboration not only improves students' conceptual understanding but also increases their learning engagement and motivation. However, challenges such as lack of teacher training and structural support are obstacles to implementation. This article recommends the importance of policy support and ongoing training to facilitate interdisciplinary collaboration in elementary schools.