Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

ANALISIS MUTU SELAI PEPAYA TERHADAP PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG MAIZENA DAN GULA PASIR Jabar, Jabar; Nurman, Salfauqi; Fitriyana, Liya
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jtpg.v19i1.2451

Abstract

Buah pepaya termasuk salah satu komoditas pertanian yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Buah pepaya banyak mengandung vitamin A, B, dan C yang baik bagi kesehatan. Buah pepaya merupakan buah yang memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga buah pepaya memiliki masa simpan yang rendah. Untuk meningkatkan masa simpan buah pepaya dapat dilakukan dengan inovasi pengolahan produk seperti selai pepaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu selai pepaya terhadap pengaruh penambahan tepung maizena dan gula pasir. Model rancangan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor yaitu penambahan tepung maizena (P) yang terdiri dari 3 taraf (5, 7,5 dan 10%) dan konsentrasi gula pasir (G) yang terdiri dari 3 taraf (40, 50 dan 60 gram). Analisa dilakukan terhadap uji organoleptik, kadar air, total padatan terlarut, dan uji daya oles. Mutu terbaik dari selai pepaya pada penelitian adalah kombinasi P1G1 yaitu penambahan tepung maizena 5% dan penambahan gula 40 g yang menghasilkan nilai uji organoleptik rasa 3,90 (suka), aroma 3,77 (suka), warna 4,04 (suka), kadar gula sebesar 49,27%, total padatan terlarut 6,250Brix, dan daya oles 2,46 (agak halus).
The Antioxidant Effect of Nanoparticle Gels Grounds Arabica Coffee (Coffea arabica L.) Nurman, Salfauqi; Yulia, Ruka; Irmayanti, Irmayanti; Noor, Erliza; Sunarti, Titi Candra
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 3, No 1 (2020): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.588 KB) | DOI: 10.32672/pic-mr.v3i1.2599

Abstract

Arabica coffee’s grounds are the wastes from the production of coffee beverages and are known to contain several active compounds that can be used as an antioxidant. This research is therefore a follow-up work on the use of these coffee grounds nanoparticles as an active compound in gel production. This study focuses on the antioxidant effects of the gel product, using Box-Behnken Design with 3 factors(x) (carbopol 940, TEA, and coffee grounds nanoparticles) at 3 levels. Based on the results of this study, it is found that the high antioxidant effect with an average inhibition value was 43.485%.Furthermore, data analysis on the other hand showed a significant effect of linear Box-Behnken Design model on percentage inhibition with a p-value greater than 0.0001 and insignificant lack of fit validated by an F-value of 0.60, in addition to a p-value of 0.7621. The optimal solution of about 0.50% carbopol, 940 formulation, 0.40% TAE, and 2,313% nanoparticles produced 45,636% inhibition value with 0.812 desirability. Moreover, this arabica coffee grounds can be claimed as a new invention that has great potential in the health sector as an active compound for pharmaceutical preparations.Keywords: Inhibition, Nanogel, Coffee Grounds, Box-behnken
Ekstrak Polar Kopi Hijau Arabika (Coffea arabica L.) sebagai Antihiperglikemi pada Mencit (Mus musculus) Furqan, Muhammad; Nurman, Salfauqi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i2.1932

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi batas normal. Salah satu senyawa yang dapat menurunkan kadar glukosa darah adalah asam klorogenat. Asam klorogenat banyak terkandung pada kopi hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak polar kopi hijau Arabika (Coffea arabica L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit (Mus musculus) yang diinduksi aloksan monohidrat. Metode penelitian yang digunakan adalah True Experimental Laboratories dengan analisis kadar asam klorogenat menggunakan Spektrofotometer UV-Vis serta rancangan penelitian Post test Control Group Design, menggunakan mencit sebanyak 24 ekor yang dibagi ke dalam 6 kelompok perlakuan yang terdiri dari kontrol negatif (aquadest), dosis I (100mg/kg BB), dosis II (200mg/kg BB), dosis III (300mg/kg BB), dosis IV (400mg/kg BB), dan kontrol positif (metformin). Kadar glukosa darah mencit diukur pada interval hari ke-0 (sebelum perlakuan), ke-7 (setelah induksi aloksan), dan ke-21 (setelah perlakuan). Data dianalisis menggunakan program SPSS dengan uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov), uji homogenitas (Levene Test), dan uji statistik parametrik (One-Way ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam klorogenat dalam ekstrak kopi hijau Arabika (Coffea arabica L.) sebesar 4,235%. Ekstrak kopi hijau Arabika (Coffea arabica L.) dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit yang telah mengalami hiperglikemi sebesar 10,72% (dosis I), 19,85% (dosis II), 27,20% (dosis III), dan 31,60% (dosis IV). Data yang dihasilkan terdistribusi normal dan homogen (P>0,05) serta terdapat beberapa pasang data pada kelompok perlakuan yang berbeda bermakna (P>0,05). Kata Kunci : Ekstraksi; Asam klorogenat; Kadar Glukosa Darah; Variasi Dosis
Formulasi Sediaan Sabun Padat Ekstrak Etanol Daun Tembelekan ( Lantana Camara L ) Sebagai Anti Bakteri Terhadap Staphylococcus Aureus Furqan, Muhammad; Nurman, Salfauqi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 5, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v5i2.1928

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan alam berupa keanekaragaman jenis tumbuhan tropis yang telah banyak memberikan manfaat untuk manusia. Salah satunya adalah tumbuhan tembelekan (Lantana camara L), pada tumbuhan ini ditemukan beberapa golongan senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun tembelekan sebagai antibakteri terhadap bakteri Sp aureus dan untuk mengetahui daya hambat sediaan sabun EEDT terhadap bakteri Sp aureus. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini bersifat Eksperimental laboratorium. ekstrak etanol daun tembelekan yang didapat dari proses pengeringan dilakukan proses maserasi untuk mendapat ekstrak kental. Sediaan sabun EEDT diformulasikan dengan beberapa konsentrasi yaitu 0%, 20%, 30%,40%. Uji aktivitas antibakteri sabun EEDT dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar. formulasi tersebut diuji aktifitas antibakterinya pada Sp aureus dengan menggunakan sabun dettol sebagai kontrol negatif. Hasil yang diperoleh dari pengukuran zona hambat setelah diformulasi memiliki aktifitas antibakteri terhadap Sp aureus. Sabun EEDT pada konsentrasi 20% didapat zona hambat ratarata 10,37 mm dikategorikan kuat, konsentrasi 30 % didapat zona hambat rata-rata 9,87 mm dikategorikan sedang, konsentrasi 40 % didapat zona hambat rata-rata 11,12 mm dikategorikan kuat, kontrol(+) didapat zona hambat rata-rata 12,5 mm di kategorikan kuat dan kontrol (-) didapat zona hambat rata-rata 4,75 mm dikategorikan lemah. Kesimpulan yang di peroleh sediaan sabun EEDT dapat menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Sp aureus dan sabun EEDT yang paling bagus dari beberapa konsentrasi untuk antibakteri adalah sabun dengan konsentrasi 40%.
Effect of Addition of Seaweed Flour (Eucheuma Cottoni) And Soy Bean Flour (Glycine Max) On Tapioca Noodles Tengku Mia Rahmiati; Zulfikar Zulfikar; Salfauqi Nurman
Serambi Journal of Agricultural Technology Vol 1, No 2 (2019): Serambi Journal of Agricultural Technology (December, 2019)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/sjat.v1i2.1631

Abstract

Tapioca dried noodles are one of the results of food diversification. To increase the nutritional value of tapioca dried noodles, the addition of soybean flour and seaweed flour is done. This study was aimed at finding out the effect of seaweed flour and soybean flour additions on the physicochemical characteristics of dried noodles. The research was conducted using completely randomized design (CRD) factorial focussing on 2 factors, the addition of seaweed flour (L) (35, 25 and 15 grams) and the addition of soybean flour (K) (15, 25 and 35 grams). The observations consisted of organoleptic tests, water absorption test analysis, water content analysis and protein content analysis. The results of this study indicated that the best formulation of dried noodles was the analysis result (L1K2) with organoleptic results on color 4.34 (like), flavor 4.43 (like), taste 4.46 (like) and texture 4.21 (like). In addition, the physical chemical characteristics was the value of water absorption (394.16%), water content (9.6%) and protein content (13.12%).
Innovation Utilization of Tofu Waste Into Flour With The Addition of Sodium Metabisulfit As Antibrowning Nailul Hidayat; Rita Sunartaty; Salfauqi Nurman; Irmayanti Irmayanti; Sholihati Sholihati
Serambi Journal of Agricultural Technology Vol 1, No 1 (2019): Serambi Journal of Agricultural Technology (June 2019)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/sjat.v1i1.1096

Abstract

Tofu waste has a high nutritional value because in the manufacturing process, not all protein content can be extracted. At present the use of tofu waste is used as a manufacture of gusts, crackers, soy sauce and animal feed. Even though 100 grams of tofu waste still has a carbohydrate content of 11.07%, 4.71% protein, 1.94% fat and 0.8% ash. Tofu waste can be processed into flour by passing the bleaching process using sodium metabisulfite. The purpose of this study is to find out the making the flour  from tofu waste using sodium metabisulfite as anti browning. This research was carried out using factorial Randomized Complete Design (RAL) with variations in the concentration of sodium metabisulfite namely 0, 100,300 and 500 ppm and immersion duration of 30, 45, and 60 minutes. In this study, the best treatment was produced by soaking sodium p-metulfulfite 500 ppm with 60 minutes immersion time producing tofu flour with moisture content 9.43%, ash content 2.17%, organoleptic test aroma 3.87 (likes) color (4, 03) like it.
Innovation in Utilizing Pineapple Waste for Making Jam by Effect of Addition of Maizena Flour and Palm Sugar Mauliza Agustina; Salfauqi Nurman; Ruka Yulia
Serambi Journal of Agricultural Technology Vol 1, No 1 (2019): Serambi Journal of Agricultural Technology (June 2019)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/sjat.v1i1.1097

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of adding cornstarch and palm sugar to the quality of pineapple pulp and to determine the best treatment and variable influence on processing pineapple pulp. The variables used were addition of cornstarch (2%, 5% and 5%), with the addition of palm sugar (20%, 30% and 40%). While the parameters analyzed are moisture content, organoleptic test (color, aroma, taste, texture), topping and sugar content. The research data were processed using Factorial Completely Randomized Design (RAL) with 2 replications, data analysis with ANOVA and the Smallest Significant Difference Advanced Test (LSD). The best treatment in this study is the treatment of Z1G3 SNI quality requirements for pineapple pulp 3726-2008 in general the water content is max 20% with a moisture content value of 46.47%, organoleptic test color value 3.90 (somewhat like), aroma value 4.13 (likes), taste 4.37, texture 4.17 (likes), topical power of 4.04% and SNI max sugar content of 45% in the research produced 26.47% sugar content.
PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM BENZOAT DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU MINUMAN SARI NANAS (Ananas comosus L.) Salfauqi Nurman; nFN Muhajir; Virna Muhardina
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 15, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v15n3.2018.140-146

Abstract

Sari buah nanas merupakan salah satu olahan buah nanas yang bertujuan untuk memperpanjang masa simpan nanas serta meningkatkan daya guna, ada beberapa faktor yang mempengaruhi mutu minuman sari nanas diantaranya penambahan natrium benzoat dan lama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan dua variabel penambahan natrium benzoate (N) 0,00%, 0,02%, 0,004% dan 0,06% dan lama penyimpanan (P) 10 hari, 20 hari dan 30 hari. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa konsentrasi natrium benzoate (N) berpengaruh sangat nyata (P≤ 0,01) terhadap pH, uji organoleptik (warna, aroma dan rasa), total asam, total padatan terlarut dan total mikroba. Lama penyimpanan (P) berpengaruh sangat nyata (P≤ 0,01) terhadap pH, uji organoleptik (warna, aroma dan rasa), total asam, total padatan terlarut dan total mikroba. Interaksi antara penambahan natrium benzoate dan lama penyimpanan (NP) berpengaruh nyata (P≤ 0,01) terhadap pH, uji organoleptik (warna, aroma dan rasa), total asam, total padatan terlarut dan total mikroba. Perlakuan terbaik dari hasil penelitian ini adalah penambahan natrium benzoat 0,06% dan lama penyimpanan 10 hari (N4P1) dengan pH 3,59, uji organoleptik warna 3,16 (cukup suka), aroma 3,86 (suka), rasa 3,66 (cukup suka), total asam 0,36%, total padatan terlarut 21,87% dan total mikroba 3,4x103 koloni/mL. The Influence of Sodium Benzoic Concentration and Long Storage Quality Cider to Drink Pineapple (Ananas Comosus L)Pineapple juice is one of the pineapple fruit processing which aims to prolong the pineapple storage time and improve the usability, there are several factors that affect the quality of pineapple juice such as the addition of sodium benzoate and storage time. This research uses two variable of sodium benzoate (N) addition of 0.00%, 0.02%, 0.004% and 0.06% and storage time (P) 10 days, 20 days and 30 days. The results of this research showed that the concentration of sodium benzoate (N) had significant effect (P≤ 0.01) on pH, organoleptic test (color, flavor and taste), total acid, total dissolved solid and total microbial. The storage time (P) had a very significant effect (P≤ 0.01) on the pH, organoleptic test (color, flavor and taste), total acid, total dissolved solids and total microbial. The interaction between the addition of sodium benzoate and storage time (NP) had significant effect (P≤ 0.01) to pH, organoleptic test (total color, flavor and taste), total acid, total dissolved solid and total microbial. The best treatment of the results of this study was the addition of 0.06% sodium benzoate and 10 days of storage time (N4P1) with pH 3.59, color 3.16 (quite like), flavor 3.86 (like), taste 3.66 (quite like), total acid 0.36%, total dissolved solids 21.87% and total microbial 3.4x103 colonies/mL.
Analisis Antioksidan dari Ekstrak N-Heksana dan Etilasetat Kulit Alpukat (Persea ameicana Mill) Menggunakan Metode DPPH Putri Rahmi; Salfauqi Nurman
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1957

Abstract

Antioksidan berperan aktif dalam mengurangi kelebihan radikal bebas yang pada umum nya bekerja sebagai penangkap radikal bebas dan mencegah terjadinya reaksi berantai. Antioksidan dapat bersumber dari tanaman seperti alpukat. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui antioksidan dari ekstrak n-heksan dan ekstrak etilasetat kulit alpukat menggunakan metode DPPH (2,2-Difenil- 1-pikrilhidrazil). Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksan dan etilasetat. Identifikasi senyawa aktif ekstrak senyawa kulit alpukat menggunakan uji fitikimia dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan variasi konsentrasi ekstrak 25, 50, 100 ppm. Absorbansi aktivitas antioksidan diukur menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517nm. Rendemen ekstrak n-heksan kulit alpukat 6,66% dan rendemen ekstrak etilasetat yaitu 8,33%. Hasil identifikasi fitokimia ekstrak n-heksan kulit alpukat memiliki senyawa aktif saponin, fenolik/tanin, terpenoid sedangkan ekstrak etilasetat manggandung senyawa aktif alkaloid, flavanoid dan fenolik. Aktivitas antioksidan ekstrak n-heksan kulit alpukat sangat lemah dengan nilai IC50 1058,181 ppm sedangkan ekstrak etilasetat kulit alpukat memiliki aktivitas antioksidan sedang dengan nilai IC50 123,72 ppm. Berdasarkan penelitian ini dapat di simpulkan bahwa ekstrak etilasetat memiliki aktivitas antioksidan lebih besar di bandingkan ekstrak n-heksan.Kata kunci: Kulit alpukat ,n-heksan, etilasetat, antioksidan, DPPHAntioxidants play an active role in reducing excess free radicals that generally work as a free radical catcher radicals and prevent the occurrence of chain reactions. Antioxidants can be sourced from plants such as avocados. The purpose of this research was to know the antioxidant of n-hexan extract and    the    avocado etilacetate extract    using    DPPH    method     ( 2,2-Diphenyl-1- picrylhydrazil ). The extractionprocess uses a maceration method with n-hexane and ethylacetate solvents. Identification of active compound of avocado leaf extract using phytochemical test and antioxidant activity test using DPPH method with pariasi extract concentration 25, 50, 100 ppm. Absorbance of antioxidant activity was measured using UV-Vis spectrophotometry at 1.517nm wavelength. The yield content of avocado leafextract was 6.66% and the yield of ethylacetate extract was 8.33%. the results of phytochemical identification of n-hexan saponin extract, phenolic / tannin, terpenoid while ethylacetate extract manggandung active compound of alkaloid, flavanoid and phenolic activity of antioxidant n- hexan extract of avocado skin is very weak with the value of IC 50 1058,181 ppm while avocado ethylacetate leaf extract have activity medium antioxidant with IC value 50 123,72 ppm. Based on this research, it can be concluded that ethylacetate extract is greater than n-hexane extract.Keywords : Avocado skin, n-hexane, ethylacetate, antioxidant, DPPH
PENINGKATAN NILAI TAMBAH LIMBAH PADAT MENJADI TEPUNG AMPAS TAHU PADA INDUSTRI TAHU DI DESA LAMTEUMEN KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH Rita Sunartaty; Salfauqi nurman
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 1 (2021): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i1.67

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu program yang dilakukan untuk meningkatkan kegiatan produktif pada masyarakat. PKM yang dilakukan oleh dosen Universitas Serambi Mekkah dengan sasaran kegiatan pada industri tahu industri skala rumah tangga milik Bapak M. Rion yang berdomisili di desa Lamteumen, Kecmatan Jaya Baru Kota Banda Aceh. Industri tahu yang berdiri sejak tahun 2016 ini belum memiliki unit instalasi limbah dengan baik sehingga buangan hasil samping industri dapat mencemari lingkungan Industri tahu ini dapat berproduksi hingga 400 kg tahh setiap harinya, selain menghasilkan produk utama industri tahu ini juga menghasilkan limbah padat sebesar ±70 kg/hari. Permasalahan yang ditimbulkan oleh industri tahu yaitu liimbah yang dihasilkan belum ditangani dengan baik sehingga mencemari lingkungan. Hal ini dikarenakan tempat untuk penampungan limbah padat tidak memadai sehingga tidak layak dari segi kesehatan, untuk mengatasi permasalahan tersebut mitra diberdayakan baik secara pengetahuan maupun skil untuk dapat mengolah limbah sendiri menjadi produk yang bernilai ekonomis. Produk limbah padat yang selama ini dibuang akan dijadikan tepung ampas tahu. Tujuan kegiatan PKM ini adalah memperkenalkan dan menerapkan teknologi pengolahan limbah padat menjadi tepung ampas tahu sehingga limbah menjadi bernilai ekonomis. Pelaksanaan Kegiatan PKM ini dilakukan selama tiga hari berupa demo pembuatan produk serta pelatihan pengemasan dengan output yang dihasilkan berupa tepung ampas tahu yang siap dikemas.