Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Penerapan Teknologi Membran Nanofiltrasi-Reverse Osmosis Untuk Produksi Air Bersih dan Air Minum di Pesantren Kiai Marogan Palembang Sisnayati Sisnayati; Ria Komala; Ambo Intang; Muhammad Faizal
Madaniya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.411

Abstract

Buruknya kualitas air Sungai Betutu yang mengelilingi Pondok Pesantren Kiai Marogan Palembang serta minimnya pengetahuan tentang cara mendapatkan air bersih dan air minum menyebabkan pihak pesantren kesulitan mendapatkan air bersih dan air minum untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk membuat suatu teknologi terintegrasi nanofiltrasi-reverse osmosis guna memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum para santri dan staff pengajar di Pondok Pesantren Kiai Marogan yang sesuai standar baku mutu lingkungannya. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian diawali dengan tahap persiapan, meliputi focus group discussion, survey lapangan, dan pengambilan sampel Sungai Betutu untuk mengetahui kualitas airnya. Setelah itu dilakukan tahap pengujian alat, tahap sosialisasi dan pelatihan, dimana pada tahap ini dilakukan penyuluhan tentang pentingnya air bersih dan bagaimana cara mendapatkannya serta pelatihan cara pengoperasian dan merawat alat yang diberikan. Tahap akhir adalah monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara berkala terhadap kinerja alat serta mencari solusi untuk memecahkan masalah yang timbul selama proses teknologi ini digunakan. Dengan bertambahnya pengetahuan tentang pentingnya air bersih dan bagaimana cara mendapatkannya, teknologi ini dapat digunakan secara berkelanjutan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup para santri dan staff pengajar di Pondok Pesantren Kiai Marogan. Produk air bersih dan air minum yang dihasilkan menunjukkan bahwa teknologi terintegrasi nanofiltrasi-reverse osmosis ini mampu meningkatkan pH dan mampu menurunkan kandungan TDS, Kekeruhan, Fe, Mn, NO2 dan koliform hingga memenuhi standar yang diatur pada Permenkes RI No. 32 Tahun 2017 untuk air bersih dan Permenkes RI No. 492 Tahun 2010 untuk air minum.
Comparison of Alum and Poly Aluminum Chloride Coagulant Performance on Turbidity and pH of Lematang Enim PDAM Raw Water Komala, Ria; Subroto; Sisnayati; Dwipayana, Hendra; Nurlela
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 21 No. 1 (2024): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v21i1.13749

Abstract

Raw water is natural water found in lakes, rivers, streams, and underground sources before any treatment or purification processes. It typically contains various impurities, such as suspended solids, organic matter, pathogens, and dissolved minerals, which need to be removed to make it safe for consumption. Aluminum Sulfate and Poly Aluminum Chloride (PAC) are two commonly used chemicals in the treatment of raw water to remove impurities and make it suitable for drinking, industrial, or agricultural purposes. These chemicals play crucial roles in the purification process by aiding in the coagulation and flocculation of contaminants, which facilitates their removal through filtration. Study on raw water treatment using Aluminum Sulphate and Poly Aluminum Chloride (PAC) coagulants was carried out at Talang Jawa IPA PDAM Lematang Enim of Muara Enim District by taking raw water samples from Talang Jawa Intake and Pelita Sari Intake. This study aimed to find out the right type and dose of coagulant in the raw water treatment process.  he test parameters were turbidity and pH values. The research was conducted using a jar test to determine the dose of coagulant. The results showed the use of solid PAC was more effective for both intakes. The optimum coagulant dose is 20 ppm PAC in the raw water of Talang Jawa intake and Pelita Sari intake with turbidity of 2.62 NTU and 4.15 NTU and pH of 7.8 and 7.6.
Karakterisasi Karbon Aktif Pelet Kulit Kacang Tanah Dan Aplikasinya Pada Limbah Pewarna Sintesis Komala, Ria; Rina Dwi Oktaiani; Sisnayati; Dian Sari Dewi; Hendra Dwipayana; Nurlela
Jurnal Redoks Vol. 9 No. 1 (2024): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v9i1.14155

Abstract

Kacang  tanah   (Arachis hypogaea L.)  merupakan   tanaman   yang  tergolong  famili   Leguminoceae,  Kacang   tanah   sendiri   terdiri  dari   biji   dan   kulitnya,   dimana   kulitnya    tidak   dapat  zdimanfaatkan  secara  optimal  dan limbahnya   masih   merugikan   bagi   lingkungan.   Kandungan  selulosa  pada kulit  kacang  tanah  cukup  tinggi   sehinnga   dapat   digunakan   sebagai  penyerap  karena gugus ―OH terikat  pada  selulosa. Pada penelitian kali ini karbon aktif pelet kulit kacang tanah  digunakan  sebagai adsorben untuk menurunkan kadar warna dan menetralisis PH limbah pewarna sintesis melalui proses Adsorbsi. Kulit Kacang tanah dikarbonisasi dengan suhu 450 o C selama 5 menit, kemudian diaktivasi dengan larutan NaCL pada konsentrasi 45% selama 2 hari. Karbon aktif  kulit kacang tanah dibuat menjadi pelet  sebanyak 100 gram dengan perbandingan komposisi penyusun adalah   karbon aktif kulit kacang tanah : zeolit : tanah Liat  sebesar   25% : 20%;55%(Sampel A) ,   50%;20%; 30% (Sampel B),   75%;20%;5%( Sampel C). Pelet karbon aktif kemudian dianalisa untuk mengetahui karektersitik   morfologi melalui uji SEM (Scanning Electron Microscopy) dan unsur-unsur penyusun karbon aktif pelet melalui uji EDS (Energy Disperese Spectroscopy). Dari hasil analisa menunjukkan morofologi pelet karbon aktif banyak terdapat pori tetapi bentuknya tidak homogen. Grafik spektrum EDS pellet karbon aktif menunjukkan adanya unsur karbon tertinggi pada sampel C  sebesar 70 % . Karbon aktif pelet dengan karakteristik tebaik  diaplikasikan ke llmbah pewarna sintesis melalui proses Adsorbsi dengan waktu kontak 180 menit, hasil analisa  didapat kenaikan pH  dari  4,2  menjadi 6.5. Sedangkan untuk kadar warna didapat persentase kenaikan sebesar 91,59%  yaitu dari sebesar 1843 TCU menjadi  155 TCU.    
Analisa Viskositas, Densitas, Dan Kandungan Air Pada Pelumas Bekas Yang Dijadikan Bahan Bakar Solar Hatina, Surya; Dewi Putri Yuniarti; Kemas Diaz Gistara; Ria Komala
Jurnal Redoks Vol. 9 No. 2 (2024): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v9i2.15124

Abstract

Penggunaan pelumas kendaraan telah menjadi kebutuhan yang wajib dipenuhi tiap bulan atau pun rutin diganti paling lama setahun. Tidak acap kali bahwa penggunaan pelumas kendaraan begitu luas dari penggunaan mesin kendaraan, baik kendaraan ringan maupun berat sekalipun. Banyak kasus permasalahan terkait tentang pembuangan pelumas bekas langsung ke lingkungan tanpa adanya treatment yang di lakukan. Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan kembali pelumas bekas menjadi bahan bakar solar, dengan memakai bahan kimia tambahan H2SO4 dan NaOH. Pelumas yang dipakai adalah pelumas kendaraan roda dua, Honda AHM Oil MPX 1 10W-30 API SL 4T menggunakan pemanas dehydrator 90°C. Variabel yang digunakan yaitu volume pelumas bekas 50 mL, 75 mL dan 100 mL. Penambahan NaOH 5 gr, 8 gr, dan 10 gr, dan H2SO4 96% 5 mL, 8 mL, dan 10 mL. Parameter yang diamati adalah massa jenis (density), kekentalan zat (viskositas), dan kadar air (moisture). Dari analisa yang dilakukan didapatkan hasil terbaik dari beberapa sample uji, dengan nilai massa jenis 0,8267 g/cm3 pada nomor sample 2. Kekentalan zat 16,233 cP pada nomor sampel 2. Dan kadar air 0,51% pada nomor sampel 9.
Optimization of Palm Shell Drying to Enhance Adsorption Performance: A Kinetic Study and Exponential Model Surya Hatina; Dian Sari Dewi; Alfina; Sisnayati; Dewi Putri Yuniarti; Komala, Ria
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 21 No. 2 (2024): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v21i2.16722

Abstract

Palm shell has great potential as an adsorbent material due to its porosity and thermal stability, but its high moisture content can affect its surface area and absorption capacity. This study aims to optimize the drying process of palm shells to enhance their adsorption performance by applying an exponential model. The drying process was carried out at a temperature of 80°C with time variations ranging from 1 to 6 hours. Parameters measured included wet and dry moisture content, Moisture Ratio (MR), and drying rate. The results showed that drying the palm shell for 4 hours yielded the best results, with a reduction in wet moisture content by 19-21% and dry moisture content by 23-28%. The exponential model analysis provided drying rate constants for the three samples of 0.0443, 0.0238, and 0.0159, respectively. The measured MR graph compared with the model predictions showed a very good fit, with an R² value close to 1, meaning the exponential model is effective in predicting the drying rate. Adsorption performance was tested using a Dylon dye solution with a concentration of 25 ppm, where the palm shell was able to adsorb up to 85% of the dye within 180 minutes.
Thermogravimetric Analysis of EFB and Palm Shells as Gasification Fuels: Kinetic and Activation Energy Study Komala, Ria; Rohendi, Dedi; Gulo, Fakhili; Faizal, Muhammad
IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry) Vol 10, No 1 (2025): February 2025
Publisher : IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24845/ijfac.v10.i1.37

Abstract

Solid waste from palm oil industry such as EFB and palm kernel shells pose environmental challenges if not properly managed. This study investigated the thermal characteristics and decomposition kinetics of EFB and palm kernel shells through proximate analysis and thermogravimetric analysis (TGA). The results indicate that palm kernel shells have a greater fixed carbon content (21.03–21.35%) than does EFB (19.60–20.06%), whereas EFB has a greater ash content (4.74–5.38%) than does palm kernel shells (1.25–1.31%). EFB showed a weight loss of 94.67% after 233.33 minutes of heating, whereas it was 99% for the palm kernel shells. The peak temperatures reached were 936.67 °C for the EFB and 930 °C for the palm kernel shells. At 600°C, EFB produced more syngas than palm kernel shells did. The calculated activation energies were 4482.19 J/mol for EFB and 4484.97 J/mol for palm kernel shells. This research enhances the understanding of the gasification efficiency of these materials, aiding in the optimization of eco-friendly energy production.Keywords: Empty fruit bunches, palm kernel shells, activation energy, thermogravimetric analysis, gasification