Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Monitoring Kualitas Limbah Cair Rumah Sakit dan Impilkasinya terhadap Kualitas Air Sungai Brang Biji, Kabupaten Sumbawa Komarudin, Nurul Amri; Izzati, Nurul; Yolanda, Yuni; Mawardin, Adi; Fahrunnisa, Fahrunnisa
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i2.67160

Abstract

Kualitas air dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kegiatan manusia seperti industri, pertanian, dan pemukiman. Sungai Brang Biji di Sumbawa merupakan salah satu sumber air yang penting bagi masyarakat setempat, sehingga penting untuk memantau kualitas airnya secara teratur. Adapun aktivitas rumah sakit merupakan salah satu sumber yang dapat mencemari kualitas air sungai brang biji. Pada penelitian ini dilakukan kegiatan monitoring kualitas air sungai brang biji akibat dari adanya limbah cair rumah sakit. Penelitian ini dilakukan di aliran sungai tepat di depan rumah sakit umum daerah Sumbawa dengan melihat karakteristik suhu, temperature, TSS dan TDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis baku mutu limbah cair IPAL RSUD Sumbawa dan kualitas air sungai Brangbiji serta merumuskan     strategi     pengelolaan     lingkungan penanganan     limbah     rumah sakit.     Metode     yang     digunakan     dalam penelitian adalah metode survey, obyek kajiannya adalah   kualitas   air   Sungai   Brang Biji.   Penentuan   sampel   dilakukan secara   purposive sampling, dan analisis     data     dilakukan     secara     deskriptif     kualitatif.     Hasil     penelitian menunjukkan   semua   sampel   limbah cair   rumah sakit untuk   parameter   pH, suhu, TDS, TSS masih memenuhi kualitas baku mutu, sedangkan   kualitas air sungai Brangbiji   berdasarkan   parameter   pH,   suhu,   TDS,   TSS,   melebihi baku mutu air kelas 1 dan 2 tetapi masih memenuhi baku mutu air kelas 3 dan   4.   Limbah cair IPAL RSUD bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan menurunkan kualitas air Sungai Brang Biji, bahwasannya yang mempengaruhi menurunnya kualitas air Sungai Brang Biji bukan satu-satunya disebabkan oleh limbah cair rumah sakit,   akan tetapi terdapat faktor-faktor lainnya seperti kegiatan pertanian, peternakan dan industri   yang mempengaruhi baku mutu kualitas air sungai brang biji hanya memenuhi untuk baku mutu air kelas 3 dan 4.   Adapun   strategi   pengelolaan   lingkungan   yang dapat   dilakukan   adalah menyediakan   IPAL   Komunal untuk RSUD,   pemanfaatan   limbah   menjadi bentuk   lain   yang   bermanfaat   dan   perlu   adanya   monitroring   rutin   kualitas air   Sungai Brang Biji.
Rumah Pembibitan Mangrove Sebagai Upaya Pemulihan Lingkungan di Kawasan Pesisir, Kecamatan Utan, Sumbawa Komarudin, Nurul Amri; Yolanda, Yuni; Mawardin, Adi; Hutasoit, Jenri P.
Prapanca : Jurnal Abdimas Vol. 4 No. 1 (2024): Prapanca : Jurnal Abdimas
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/prapanca.v4i1.630

Abstract

Secara geografis, Kecamatan Utan terletak di wilayah pesisir Kabupaten Sumbawa, dengan potensi perikanan dan kelautan yang melimpah. Salah satu potensi yang ada di Kecamatan Utan adalah budidaya udang. Sementara itu, pengelolaan sumber daya alam di kawasan hutan pesisirnya selama ini cenderung kurang ditingkatkan, hal ini disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penghijauan pantai dan pemeliharaan hutan pantai yang ada. Melalui program pembibitan mangrove sebagai upaya pemulihan lingkungan di kawasan pesisir ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan peran aktif masyarakat akan pentingnya lingkungan yang sehat. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan keberhasilan  dengan terbentuknya kelompok petani mangrove, pembinaan kelompok petani mangrove dengan melakukan edukasi berkala dan pembangunan rumah pembibitan mangrove. Rumah pembibitan mangrove ini dikelola langsung oleh sekelompok petani mangrove dan berhasil menghasilkan 2.500-4.000 bibit mangrove serta berhasil dipasarkan. Kesimpulannya, kegiatan pengabdian ini berhasil dilaksanakan dan terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan petani di sekitar pesisir. Selain itu, dengan adanya pembibitan mangrove ini, masyarakat dapat ikut berkontribusi dalam proses penanamannya sehingga banyak karbon yang terserap di atmosfer dan kualitas udara di lingkungan Sumbawa menjadi berkualitas. Artinya perekonomian, sosial dan lingkungan menjadi berkelanjutan.
Pengaruh Sedimentasi Terhadap Fungsi Kapasitas Saluran Drainase di Jalan Tongkol Kelurahan Seketeng Sumbawa Besar Dwianti, Novia; Mawardin, Adi; Kurniati, Eti
Journal of Applied Civil Engineering and Infrastructure Technology Vol 4 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52158/jaceit.v4i2.547

Abstract

Population growth is always followed by changes in land use. These changes mean that the land surface can no longer absorb rainwater naturally, creating a high runoff coefficient and affecting erosion rates. Rainwater is channeled into the drainage along with erosion material. The increased sedimentation process causes silting of the channel which results in a decrease in drainage capacity. The purpose of this study is to determine the characteristics of sediment by grain size analysis method and the results of grain diameter range from 1.062 mm to 1.506 mm, categorized as very coarse sand with specific gravity (ρs) of 0.00239 kg/m3. Knowing the Bed load Transport Rate with the Meyer-Petter and Muller Method which is around 1.714×103 m3/year. Knowing the rate of suspended load transport using the USBR (United States Beureu Reclamation) Method which is 0.0443 tons/year. As well as knowing the percentage of sediment to the Tongkol street drainage channel along the research location of 74.46% and categorized as severely damaged. The recommended action that can be taken is rehabilitation. Drainage channel rehabilitation can be done by dredging sediment, as well as repairing damaged channel construction by CL Directorate General of Natural Resources Men PU No. 02 / SE / 2011.
Analisis Pemanenan Air Hujan Dengan Memanfaatkan Atap Dalam Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Ukmin Raru, Suparman Ajis; Mawardin, Adi
Journal of Applied Civil Engineering and Infrastructure Technology Vol 5 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52158/jaceit.v5i2.858

Abstract

The need for water is increasing due to the increasing human population while water sources. This can result in a lack of clean water for humans themselves. Optimizing the use of water and water catchment areas needs to be done to preserve water. Location in the settlement area of Padak Hamlet, Labuan Sumbawa Village, Sumbawa Subdistrict, Sumbawa Regency. The area is located in a coastal area which has a very high probability of soil quality so that sea water is very easy to enter until the well water tastes salty. The use of PDAM water also experiences water difficulties in terms of flowing because there are several places where the elevation tends to be higher so that PDAM water is very difficult to push, so the community decided not to use PDAM water since the last seven years, so by collecting rainwater it is expected to meet the needs of clean water. The purpose of the research is to find out how much rainwater harvesting potential through roof media and find out how much water needs for household scale with random sampling method and calculate the roof area, as well as the average of rainfall from 2914-2023. It resulted in a total roof area of 3118,365 m2 with an average rainfall of 12,900 mm/year. The average rainfall with a 99% chance of occurring was 15.99 mm/month, the average water availability was 235.824 m3/month, with an average water demand of 125 m3/month.
SIMULASI PENJALARAN GELOMBANG TSUNAMI DI PESISIR SELATAN LUNYUK KABUPATEN SUMBAWA Mawardin, Adi; Pradjoko, Eko; Suroso, Agus
Hexagon Jurnal Teknik dan Sains Vol 5 No 2 (2024): HEXAGON - Edisi 10
Publisher : Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral - Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/hexagon.v5i2.4499

Abstract

An earthquake accompanied by a tsunami disaster occurred along the southern coast of Sumbawa, Lombok, and Bali on August 19, 1977. The potential for future earthquakes and tsunamis in the region warrants significant attention. This study aims to determine the tsunami wave travel time, wave height, tsunami run-up, and inundation distance. The research was conducted at Lunyuk Beach in Sumbawa, specifically at Teluk Lampui. The methodology involved in-depth interviews with survivors of the 1977 Sumba earthquake and tsunami, as well as field measurements. Research data included earthquake fault parameters, bathymetric maps, and coastal slopes. Tsunami propagation simulations were performed using COMCOT V1.6 software. The simulation results were validated against field observation data. Based on interviews and field measurements, it was found that the tsunami run-up height reached the roofs of houses, estimated at 6.30 meters based on similar house heights during the event. The simulation analysis of layer 01, using earthquake fault data, indicated that the tsunami reached the Lunyuk coast after 15 minutes. Layer 02 analysis aimed to determine tsunami run-up heights with wave scenarios of 7 meters, 8 meters, and 9 meters, resulting in run-up depths of 6.85 meters, 7.48 meters, and 7.92 meters respectively. The corresponding wave heights were measured at 14.38 meters, 16.35 meters, and 17.70 meters. The tsunami inundation distances for each scenario were 1,513 meters, 1,528 meters, and 1,532 meters respectively. This demonstrates that higher tsunami waves lead to greater run-up heights and longer inundation distances on land. Validation results showed that a 7-meter wave height closely matched the conditions during the 1977 Sumba earthquake tsunami event.
PENGARUH DEBIT AIR TERHADAP PERILAKU EROSI DAN IMPLIKASI TERHADAP POTENSI KERUSAKAN INFRASTRUKTUR (STUDI KASUS: SUNGAI APIT AI KECAMATAN LANTUNG KABUPATEN SUMBAWA): The Impact of Water Discharge on Erosion Behavior and Implications on Potential Infrastructure Damage (Case Study: Apit River, Lantung District, Sumbawa Regency) Mawardin, Adi; Arta Aryan, M Herul
Spektrum Sipil Vol 11 No 2 (2024): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v11i2.354

Abstract

Erosi sungai disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah debit air. Debit air sungai merupakan volume air yang mengalir dalam satu satuan waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis debit air di Sungai Apit Ai berdasarkan data curah hujan selama periode 2014 hingga 2023. Data curah hujan diperoleh dari tiga stasiun pengamatan, yaitu Semongkat, Rea Atas, dan Pungkit, yang mewakili luas DAS dengan metode Thiessen. Analisis data menggunakan Distribusi Log Person Tipe III menghasilkan nilai curah hujan kala ulang untuk periode 2, 5, 10, 50, dan 100 tahun, dengan intensitas curah hujan tertinggi pada kala ulang 100 tahun sebesar 126,28 m³/detik. Data debit ini kemudian dimasukkan ke dalam perangkat lunak HEC-RAS. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa debit tertinggi tercatat pada kala ulang 100 tahun dengan tinggi muka air yang dihasilkan berkisar antara 6,18 hingga 6,21 meter. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi pengelolaan sumber daya air dan mitigasi risiko banjir di wilayah tersebut. Sebagai langkah mitigasi terhadap erosi di Sungai Apit Ai, direkomendasikan pemasangan beronjong pada tepi sungai yang rentan terhadap erosi.
Perencanaan Struktur Pemecah Gelombang dengan Sisi Miring pada Kawasan Pesisir ULPLTU Sumbawa Wardani, Syahri; Mawardin, Adi
Journal of Applied Civil Engineering and Infrastructure Technology Vol 7 No 1 (2026): Agustus 2026 (Articles in Press)
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52158/jaceit.v7i1.895

Abstract

The coastal area of ULPLTU Sumbawa, located in Labuhan Kertasari, Taliwang District, West Sumbawa Regency, is affected by coastal erosion caused by shoreline retreat and wave action. Therefore, the objective of this research is to design a breakwater structure with inclined sides to mitigate the height of incoming waves. In this study, the data used includes primary data through direct field observations, while secondary data consists of wind data, tidal data, topographic data, and bathymetric data. Data processing methods involve wind data analysis, fetch, wave characteristics, bathymetry, and topography. After analyzing all the data, the breakwater structure was planned. The resulting design comprises a mound-type breakwater made of tetrapods and natural stones. It has a slope of 1:1.5 (33.7°), a crest width of 3.7 m, a crest elevation of 3.86 m, a structure height of 5 m, with the main armor layer unit weight W=4,079 kg, the second armor layer weight W/10=544.8 kg, and the core armor layer weight W/200=27 kg. Based on the results of the planning of the breakwater structure, it has been recommended to use local materials to reduce costs and support the local economy by ensuring the quality of materials according to standards. This solution is not only cost-efficient but also environmentally friendly, contributes to environmental conservation, and provides significant economic benefits to the surrounding community.
EVALUASI KAPASITAS SALURAN DRAINASE JALAN RAYA TERHADAP GENANGAN (STUDI KASUS: RUAS JALAN LINTAS SUMBAWA–BIMA, DUSUN BATU PARAGA DESA LAPE) Mawardin, Adi; Yoga Oxa Wahyu Pratama; Kurniati, Eti
J-CENTAL Vol 3 No 1 (2025): Edisi 4
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/jcental.v3i1.6371

Abstract

Genangan air yang kerap terjadi pada ruas Jalan Lintas Sumbawa–Bima, khususnya di Dusun Batu Paraga, Desa Lape, menjadi permasalahan serius yang mengganggu aktivitas transportasi masyarakat. Genangan ini disinyalir disebabkan oleh ketidakmampuan sistem drainase eksisting dalam menampung debit limpasan air hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kapasitas saluran drainase terhadap debit banjir rencana dengan menggunakan metode analisis hidrologi dan hidrolika. Data curah hujan maksimum tahunan selama 10 tahun dianalisis menggunakan distribusi Log Pearson Type III yang telah lolos uji Chi-Kuadrat dan Kolmogorov-Smirnov. Debit banjir rencana dihitung menggunakan metode rasional dengan hasil sebesar 1,715 m³/detik. Sementara, hasil analisis hidrolika menunjukkan bahwa kapasitas saluran eksisting (Qs) hanya 0,8374 m³/detik. Hal ini menunjukkan bahwa saluran drainase tidak mampu menampung debit banjir rencana (Qr > Qs). Oleh karena itu, diperlukan perencanaan ulang dimensi saluran agar sesuai dengan kapasitas limpasan yang terjadi.
ANALISIS STABILITAS LERENG DAN ALTERNATIF PENANGANANNYA PADA TIMBUNAN OPRIT JEMBATAN LABU SAWO SUMBAWA Ariansyah, Yopi; Dharmawansyah, Dedy; Mawardin, Adi
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 11, No 2 (2022): Volume 11 Nomor 2 November 2022
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v11i2.26923

Abstract

Analisis stabilitas lereng pada timbunan oprit merupakan salah satu persyaratan penting untuk mengetahui kestabilan konstruksi sebelum beroperasi. Ketelitian dalam analisis ini akan memberikan perkiraan awal terhadap keandalan lereng dan juga langkah penanganan yang tepat ketika lereng dianggap tidak stabil. Timbunan oprit pada jembatan Labu Sawo mempunyai ketinggian sekitar 9.7 m dengan kemiringan lereng sebesar 28. Dengan kondisi lapangan seperti ini, maka perlu dilakukan analisis stabilitas lereng untuk mengetahui potensi deformasi dan juga kestabilan lereng timbunan pada lokasi tersebut melalui representasi angka keamanan. Pada penelitian ini digunakan metode Fellenius dan elemen hingga (menggunakan software Plaxis) untuk mengecek stabilitas lereng. Alternatif perkuatan lereng timbunan yang digunakan adalah minipile beton bertulang dan geotextile. Dari masing-masing alternatif perkuatan, dihitung angka keamanan dan kemudian disimpulkan jenis perkuatan yang tepat untuk digunakan pada timbunan oprit. Spesifikasi minipile beton bertulang yang digunakan adalah dimensi 18 cmx18 cm dan geotextile tipe kalseph synthetics dengan kuat tarik sebesar 120 kN/m2. Berdasarkan hasil perhitungan, lereng pada timbunan oprit pada kondisi eksisting diperoleh angka keamanan sebesar 0,95 dengan perhitungan manual dan sebesar 0.99 dengan bantuan software Plaxis. Dengan angka keamanan ini, maka lereng perlu dilakukan perkuatan. Angka keamanan dengan perkuatan minipile beton bertulang diperoleh sebesar 1,31 dan angka keamanan dengan perkuatan geotextile diperoleh sebesar 1,53. Mengacu pada hasil ini, jenis perkuatan yang tepat untuk diterapkan pada timbunan oprit Jembatan labu Sawo adalah perkuatan geotextile dengan pertimbangan memiliki angka keamanan yang relatif lebih besar dari pada minipile beton bertulang, kehandalan jangka panjang geotextile pada lokasi yang dekat dengan pesisir jauh lebih baik, harga material yang ekonomis, ketersediaan material, kemudahan dalam pemasangan maupun transportasi menuju lokasi.
EFISIENSI KERAPATAN STASIUN HUJAN DI KABUPATEN SUMBAWA Lismula, Adi Mustikatari; Dharmawansyah, Dedy; Mawardin, Adi; Susilawati, Tri
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 10, No 1 (2021): Volume 10 Nomor 1 Mei 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v10i1.19122

Abstract

Curah hujan pada umumnya tidak merata disuatu wilayah, hal ini berimbas pada penyebaran hujan yang juga tidak seragam sehingga mempengaruhi perancangan keteknikan dimasa mendatang di suatu wilayah. Kabupaten Sumbawa sebagai daerah dengan kondisi topografi yang berbukit juga mengalami ketidakseragaman penyebaran hujan sehingga untuk mengetahui konsistensi data curah hujan ini, maka digunakan metode Kagan-Rodda dengan luaran berupa titik-titik stasiun hujan yang optimum dalam mewakili suatu wilayah di Kabupaten Sumbawa. Sedangkan metode untuk menguji konsistensi data dengan metode Rescaled Adjusted Partial Sums (RAPS). Hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien variasi (Cv) adalah 24,1, untuk kesalahan ijin 3% dibutuhkan 64 stasiun baru dengan panjang segitiga Kagan 10,8 km, sedangkan untuk kesalahan ijin 5% dibutuhkan 23 stasiun baru dengan panjang segitiga Kagan 17,8 km