Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANAN GENDER DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT PESISIR MELALUI POLA MAKAN DI DESA SUNGAI BAKAU Chotimah, Husnul; Suhartini, Suhartini; Suharjo, Manis
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 20 No 2 (2024): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/TRITONvol20issue2page134-145

Abstract

Sungai Bakau Village is a coastal area in Kumai Sub-district with the majority of the community as fishermen. However, there is a health problem of malnutrition that occurs in this village, causing stunting. Stunting is a chronic nutritional problem because it is a condition of malnutrition that is related to insufficient nutrition in the past. Stunting measurement itself is carried out by paying attention to the height or body length, age and gender of the toddler. The aim of the research is to find out how the eating patterns of the Sungai Bakau Village coastal community, especially women, because stunting is influenced by the conditions of women and families. This research uses descriptive quantitative research. The population of this study is the coastal community of Sungai Bakau Village, Kumai District, West Kotawaringin Regency. The total sample of 60 respondents consisted of pregnant women (10 respondents), breastfeeding mothers (10 respondents), mothers with stunted children (9 respondents) and the general public (31 respondents), all respondents were women. The age range of respondents was <30 years - >50 years. The results obtained in the research show that coastal communities in Sungai Bakau Village already have a regular eating pattern but still consume foods that contain preservatives and flavorings. Preservative foods are consumed more often because they are cheap and easy to process. Food that is difficult to obtain is fruit because it is rare and expensive. The conclusion is that the portion of coastal communities consuming main foods is already in the quite good category and the majority of women still consume quite a lot of preservative foods which can affect children's nutrition. ABSTRAK Desa Sungai Bakau merupakan kawasan pesisir di Kecamatan Kumai dengan mayoritas masyarakat sebagai nelayan. Namun terdapat permasalahan kesehatan kurang gizi yang terjadi di desa ini sehingga menyebabkan anak stunting. Stunting adalah masalah gizi yang bersifat kronis karena menjadi salah satu keadaan malnutrisi yang memiliki hubungan dengan tidak tercukupinya zat gizi dimasa lalu. Pengukuran stunting sendiri dilakukan dengan memperhatikan tinggi atau panjang badan umur dan jenis kelamin balita. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pola makan masyarakat pesisir Desa Sungai Bakau khususnya perempuan karena stunting terjadi dipengaruhi oleh kondisi perempuan dan keluarga. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini merupakan masyarakat pesisir Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Jumlah sampel 60 responden terdiri dari ibu hamil (10 responden), ibu menyusui (10 responden), ibu dengan anak stunting (9 responden) dan masyarakat umum (31 responden), keseluruhan responden merupakan perempuan. Rentang usia responden antara <30 tahun - >50 tahun. Hasil yang didapat dalam penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pesisir di Desa Sungai Bakau sudah memiliki pola makan yang teratur namun juga masih mengkonsumsi makanan yang mengandung pengawet dan penyedap, makanan pengawet lebih banyak dikonsumsi dikarenakan murah dan mudah dalam pengolahan. Bahan makanan yang sulit diperoleh adalah buah karena jarang dan mahal. Kesimpulannya adalah porsi makan masyarakat pesisir dalam mengkonsumsi makanan utama sudah masuk dalam kategori cukup baik dan mayoritas perempuan masih mengkonsumsi cukup banyak makanan pengawet sehingga dapat mempengaruhi gizi anak. Kata Kunci: Pola makan, masyarakat pesisir, Desa Sungai Bakau, stunting, perempuan
PERAN PENDIDIKAN HUKUM DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP LARANGAN PEMBUANGAN SAMPAH SEMBARANGAN DI WILAYAH PESISIR Chotimah, Husnul; Meri, Meri; Suhartini, Suhartini; Suharjo, Manis
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Vol. 4 No. 1 Edisi Februari 2025
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v4i1.2868

Abstract

Sosialisasi mengenai peran pendidikan hukum terkait larangan membuang sampah sembarangan merupakan upaya strategis dalam penegakan peraturan untuk mencegah, mengendalikan, serta memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah. Kegiatan ini mencakup penerapan kebijakan, peraturan daerah, dan undang-undang yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi langsung kepada masyarakat serta pemasangan spanduk edukatif mengenai aspek hukum dalam pengelolaan sampah. Hasil dari program pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan peningkatan pemahaman warga mengenai pengelolaan sampah, khususnya dalam pemilahan sampah organik dan non-organik, serta peningkatan kesadaran hukum yang mendorong perubahan perilaku lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Melalui pendekatan ini, diharapkan tercipta sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif serta pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan, sehingga dapat berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem pesisir.
Peningkatan Keasadaran Zero Waste Tourism pada Pengelola Wisata Hutan Mangrove Desa Sungai Bakau Chotimah, Husnul; ., Suhartini; Suharjo, Manis; Falgunadi, Akhmad
SINAR SANG SURYA Vol 9, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v9i2.4008

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan konsep Zero Waste Tourism di Wisata Hutan Mangrove Desa Sei Bakau, Kecamatan Kumai. Melalui program sosialisasi dan pengamatan perilaku, kegiatan ini menganalisis tingkat pemahaman masyarakat terhadap konsep Zero Waste, perubahan perilaku setelah sosialisasi, serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat penerapan konsep tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sosialisasi berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang konsep Zero Waste. Namun, perubahan perilaku masih belum signifikan, terutama dalam hal pemilahan sampah. Beberapa faktor penghambat yang diidentifikasi meliputi kurangnya fasilitas pendukung dan pengaruh kebiasaan lama. Kegiatan ini merekomendasikan perlunya program sosialisasi yang lebih intensif, penyediaan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai, serta dukungan dari pemerintah dan pihak swasta untuk mendorong penerapan konsep Zero Waste Tourism di Desa Sei Bakau.
CONSERVATION CADRE DEVELOPMENT CAMPAIGN AT MIFTAHUL HUDA ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL: KAMPANYE PEMBENTUKAN KADER KONSERVASI DI MADRASAH TSANAWIYAH MIFTAHUL HUDA Chotimah, Husnul; Suhartini, Suhartini; Suharjo, Manis; Tegar, Muhammad; Pitriah, Yuli; Hotimah, Khusnul
Darmabakti Cendekia: Journal of Community Service and Engagements Vol. 7 No. 2 (2025): DECEMBER 2025
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/dc.V7.I2.2025.118-124

Abstract

Background: Keraya Village is a coastal area with significant ecotourism potential and mangrove forest resources, yet public awareness—especially among students—of environmental conservation remains low. Objective: This community service program aimed to establish conservation cadres at Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Huda by enhancing students’ knowledge, awareness, and practical skills in environmental preservation. Method: The program employed several stages, including observation, socialization, basic leadership training, cadre inauguration, and the weekly implementation of the Environmental Care (PLH) extracurricular program. The activity involved school administrators, village officials, local community members, and the Indonesian Orangutan Foundation (YAYORIN) as a conservation partner. Evaluation was conducted through observation of student participation and assessment of increased environmental awareness. Results: The results demonstrated the successful establishment of the Greenact Mifda Keraya PLH organization, which actively promotes conservation initiatives within the school and surrounding areas. Furthermore, students’ knowledge increased by an average of 46.0% based on pre-test and post-test results, indicating the program’s effectiveness in strengthening students’ understanding and commitment to environmental conservation. The program also significantly enhanced students’ ecological awareness, leadership abilities, and collaboration between the school and conservation partners. Conclusion: Overall, the program successfully achieved its objective of developing conservation cadres at MTs Miftahul Huda, fostering a generation of environmentally responsible students capable of leading conservation initiatives in their community.