Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

IMPLEMENTASI SUPERVISI PEMBELAJARAN DARING DI SMAN 10 MALANG TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Chotimah, Husnul
Jurnal Pendidikan Biologi Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um052v13i1p1-10

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan dan capaian supervisi pembelajaran melalui daring di SMA Negeri 10 Malang. Instrumen supervisi disusun berdasarkan pengalaman melaksanakan kegiatan lesson study. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara proportionate stratified random sampling. Para guru terbagi ke dalam tiga kelompok yaitu kelompok baby boomer, generasi X, dan generasi Y. Hasil penelitian supervisi pembelajaran melalui daring menunjukkan, bahwa pada tahap pra supervisi, kemampuan guru dalam menyiapkan pembelajaran dari terendah ke tertinggi secara berurutan adalah kelompok guru baby boomer, kemudian kelompok guru generasi X kelompok guru generasi Y memiliki kemam­puan sama. Pada tahap kunjungan kelas persentase ketercapaian kegiatan awal dalam pembelajaran, dari tingkatan terendah ke tertinggi diperoleh kelompok guru generasi X, kemudian generasi Y, dan selanjutnya kelompok guru baby boomer. Dalam proses pembelajaran kegiatan inti, ketercapaian kegiatan dari rendah ke tertinggi diperoleh oleh kelompok guru baby boomer, generasi X, dan generasi Y, sedangkan ketercapaian kegiatan penutup dalam pembelajaran dari urutan terendah ke tertinggi, diperoleh kelompok generasi X, diikuti kelompok guru Baby Boomer, dan kelompok guru generasi Y. Pada tahap pasca supervisi, diperoleh data kendala dan solusi yang berbeda dari kelompok guru baby boomer, guru generasi X , dan guru generasi Y.Abstract. This study aims to describe the implementation and achievements of online learning supervision at SMA Negeri 10 Malang. The supervision instrument was prepared based on the experience of carrying out lesson study activities. The sampling technique was carried out by proportionate stratified random sampling. The teachers were divided into three groups, namely the baby boomer group, generation X, and generation Y. The results of online learning supervision research showed that at the pre-supervision stage, the teacher's ability to prepare learning from lowest to highest in sequence was the baby boomer teacher group, then the group of teachers of generation X, group of teachers of generation Y have the same ability. At the class visit stage, the percentage of achievement of the initial activities in learning, from the lowest to the highest level, was obtained by the X generation teacher group, then the Y generation teacher group, and then the baby boomer teacher group. In the learning process for core activities, the achievement of activities from the lowest to the highest was obtained by the baby boomer, generation X, and generation Y teacher groups, while the achievement of closing activities in learning from the lowest to the highest order was obtained by the X generation group, followed by the Baby Boomer teacher group, and Generation Y teacher group. In the post-supervision stage, data on different constraints and solutions were obtained from the baby boomer teacher group, generation X teacher, and generation Y teacher.
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYEDUHAN TERHADAP KADAR KALSIUM (CA) TEH DAUN KELAKAI (STENOCHLARNA PALUTRIS) DENGAN TREATMENT ASAM LEMON (CITRUS LIMON) Chotimah, Husnul; Wijinidyah, Ayutha; Selvia, Jerry
Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 14, No 1 (2024): TENGKAWANG : JURNAL ILMU KEHUTANAN
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jt.v14i1.75650

Abstract

The plant kelakai (Stenochlarna palutris) is found in peat, alluvial soil, and marsh soil. comprising pinnate leaves, rhizome roots, and many fern species. Calcium (Ca) is one of the numerous nutrients found in kelakai. Lemon acid treatment (Citrus limun) is used in the processing of kelakai tea powder in an attempt to boost the plant's nutritional value. The purpose of this study is to ascertain how temperature and brewing time affect the calcium levels in lemon acid (Citrus limun) treated kelakai leaf tea (Stenochlarna palutris). This study uses a factorial completely randomized design (CRD) and is experimental in nature. There are two factors, the first is the temperature at which the brewing takes place (40, 50, and 60 degrees Celsius), and the second is the number of repeats (1, 5, and 10 minutes). Two Way Analysis of Variance (Anova) was utilized in the data analysis, along with an additional 5% Honest Significant Difference (BNJ) test. The findings demonstrated the highly significant effects of brewing temperature, brewing time, and the combination of temperature and brewing time. The amount of calcium produced increases with increasing brewing temperature. With an average of 46,964 ppm, the T3 brewing temperature treatment (60oC) had the greatest quantities of calcium. The effect of brewing time on calcium levels gives low results at short times (S1), high results at medium times (S2) and decreases when teh brewing time is longer (S3). The highest brewing duration was in S2 (5 minutes) with an average of 46,685 ppm. The highest interaction between two factors was in teh T3S2 combination with an average of 17,146 ppm. The best treatment was at brewing temperature T3 (60oC) and the best brewing time was at S2 (5 minutes) and the best treatment combination was at T3S2.Keywords: Brewing temperature, Brewing time, Calcium (Ca), Kalakai leaf tea (Stenochlarna palutris), Lemon acid pretreatment (Citrus lemon).AbstrakTanaman kelakai (Stenochlarna palutris) banyak ditemukan pada lahan gambut, tanah aluvial, dan tanah rawa. terdiri dari daun menyirip, akar rimpang, dan banyak jenis pakis. Kalsium (Ca) adalah salah satu dari banyak nutrisi yang ditemukan di kelakai. Perlakuan asam lemon (Citrus limun) digunakan dalam pengolahan bubuk teh kelakai sebagai upaya untuk meningkatkan nilai gizi tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana suhu dan waktu penyeduhan mempengaruhi kadar kalsium pada teh daun kelakai (Stenochlarna palutris) yang diolah dengan asam lemon (Citrus limun).   Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dan bersifat eksperimental. Ada dua faktor: yang pertama adalah suhu saat penyeduhan dilakukan (40, 50, dan 60 derajat Celcius), dan yang kedua adalah jumlah pengulangan (1, 5, dan 10 menit). Analisis Varians Dua Arah (Anova) digunakan dalam analisis data, bersama dengan tambahan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) 5%. Temuan ini menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan dari suhu penyeduhan, waktu penyeduhan, dan kombinasi suhu dan waktu penyeduhan. Jumlah kalsium yang dihasilkan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu penyeduhan. Dengan rata-rata 46,964 ppm, perlakuan suhu penyeduhan T3 (60 oC) memiliki jumlah kalsium paling besar.   Pengaruh waktu penyeduhan pada kadar kalsium memberikan hasil rendah pada waktu yang singkat (S1), tinggi pada waktu medium (S2) dan menurun ketika waktu seduh semakin lama (S3). Perlakuan waktu penyeduhan tertinggi pada S2 (5 menit) dengan rerata sebesar 46,685 ppm. Interaksi dua faktor tertinggi pada kombinasi T3S2 dengan rerata sebesar 17,146 ppm. Perlakuan terbaik terdapat pada suhu penyeduhan T3 (60oC) dan lama penyeduhan terbaik pada S2 (5 menit) dan kombinasi perlakuan terbaik pada T3S2.Kata kunci: Suhu penyeduhan, Lama penyeduhan, Kalsium (Ca), Teh daun Kalakai (Stenochlarna palutris), Pretreatment asam lemon (Citrus lemon).
Implementasi Penggunaan Media Qr Code untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Maharah Istima’ Kelas X L Man 1 Lamongan chotimah, husnul; Septia Purnamasari, Reni; Shofiyyul Mubarok, Ahmad; Za’faron
Tatsqifiy: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 5 No. 2 (2024): Tatsqify: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/tjpba.v5i2.11163

Abstract

Perkembangan revolusi industri mempengaruhi kecanggihan dunia teknologi digital, yang juga berdampak pada sistem pendidikan salah satunya adalah gadget. Bahasa Arab khususnya merupakan mata pelajaran yang sulit dan pembelajarannya akan terasa membosankan jika guru tidak mampu mengikuti perkembangan saat ini. Akibatnya, siswa merasa kurang termotivasi untuk belajar tepatnya pada pembelajaran istima. Oleh karena itu, penelitian ini memandang pentingnya peran guru dalam mengembangkan teknologi pada media pembelajaran untuk meningkatkan daya tarik pembelajaran bahasa Arab agar siswa bisa menerima pembelajaran dengan baik tepatnya pada maharah istima’. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang merinci penerapan metode e-learning menggunakan QR code dalam pembelajaran bahasa Arab tanpa melakukan perhitungan. Dari Hasil penelitian pembelajaran siswa kelas X L dengan metode Barcode pada pembelajaran bab al usroh wal bait tepatnya pada maharah istima’ telah menarik partisipasi dan keaktifan siswa. Tentunya siswa juga lebih senang dan tidak merasa bosan ketika pembelajaran dengan media QR Code.
HUBUNGAN BULLYING VERBAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA Chotimah, Husnul; Afiati, Evi; Rahmawati, Rahmawati
Jurnal Ilmiah Bening : Belajar Bimbingan dan Konseling Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/bening.v7i1.28976

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bullying verbal dengan kepercayaan diri remaja. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Syarat populasi dari penelitian ini yaitu siswa siswi kelas VIII dan IX SMP Negeri 4 Pandeglang dengan rentang usia 13-15 tahun dan pernah menjadi korban bullying verbal. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 111 siswa yang diambil melalui teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan skala perilaku bullying verbal dan kepercayaan diri. Skala perilaku bullying verbal terdiri dari 5 dimensi yaitu diejek, dihina, difitnah, diancam dan dibentak dengan nilai reliabilitas 0.914. Sedangkan skala perilaku kepercayaan diri terdiri dari 5 aspek yaitu ambisi, mandiri, optimis, tidak mementingkan diri sendiri dan toleran dengan nilai reliabilitas 0.874. Dari uji regresi linear sederhana menunjukkan hasil 0.000<0.05 artinya terdapat hubungan antara bullying verbal dengan kepercayaan diri remaja. Hasil perolehan data penelitian menunjukkan bahwa 56% siswa memiliki tingkat bullying verbal rendah, 43% siswa memiliki tingkat bullying verbal sedang dan 1% siswa memiliki tingkat bullying verbal tinggi. Pada variabel kepercayaan diri menghasilkan data sebesar 56% siswa memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi, 44% siswa memiliki tingkat kepercayaan diri sedang dan tidak ada siswa yang berada pada tingkat kepercayaan diri rendah.
PERANAN GENDER DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT PESISIR MELALUI POLA MAKAN DI DESA SUNGAI BAKAU Chotimah, Husnul; Suhartini, Suhartini; Suharjo, Manis
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 20 No 2 (2024): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/TRITONvol20issue2page134-145

Abstract

Sungai Bakau Village is a coastal area in Kumai Sub-district with the majority of the community as fishermen. However, there is a health problem of malnutrition that occurs in this village, causing stunting. Stunting is a chronic nutritional problem because it is a condition of malnutrition that is related to insufficient nutrition in the past. Stunting measurement itself is carried out by paying attention to the height or body length, age and gender of the toddler. The aim of the research is to find out how the eating patterns of the Sungai Bakau Village coastal community, especially women, because stunting is influenced by the conditions of women and families. This research uses descriptive quantitative research. The population of this study is the coastal community of Sungai Bakau Village, Kumai District, West Kotawaringin Regency. The total sample of 60 respondents consisted of pregnant women (10 respondents), breastfeeding mothers (10 respondents), mothers with stunted children (9 respondents) and the general public (31 respondents), all respondents were women. The age range of respondents was <30 years - >50 years. The results obtained in the research show that coastal communities in Sungai Bakau Village already have a regular eating pattern but still consume foods that contain preservatives and flavorings. Preservative foods are consumed more often because they are cheap and easy to process. Food that is difficult to obtain is fruit because it is rare and expensive. The conclusion is that the portion of coastal communities consuming main foods is already in the quite good category and the majority of women still consume quite a lot of preservative foods which can affect children's nutrition. ABSTRAK Desa Sungai Bakau merupakan kawasan pesisir di Kecamatan Kumai dengan mayoritas masyarakat sebagai nelayan. Namun terdapat permasalahan kesehatan kurang gizi yang terjadi di desa ini sehingga menyebabkan anak stunting. Stunting adalah masalah gizi yang bersifat kronis karena menjadi salah satu keadaan malnutrisi yang memiliki hubungan dengan tidak tercukupinya zat gizi dimasa lalu. Pengukuran stunting sendiri dilakukan dengan memperhatikan tinggi atau panjang badan umur dan jenis kelamin balita. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pola makan masyarakat pesisir Desa Sungai Bakau khususnya perempuan karena stunting terjadi dipengaruhi oleh kondisi perempuan dan keluarga. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini merupakan masyarakat pesisir Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Jumlah sampel 60 responden terdiri dari ibu hamil (10 responden), ibu menyusui (10 responden), ibu dengan anak stunting (9 responden) dan masyarakat umum (31 responden), keseluruhan responden merupakan perempuan. Rentang usia responden antara <30 tahun - >50 tahun. Hasil yang didapat dalam penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pesisir di Desa Sungai Bakau sudah memiliki pola makan yang teratur namun juga masih mengkonsumsi makanan yang mengandung pengawet dan penyedap, makanan pengawet lebih banyak dikonsumsi dikarenakan murah dan mudah dalam pengolahan. Bahan makanan yang sulit diperoleh adalah buah karena jarang dan mahal. Kesimpulannya adalah porsi makan masyarakat pesisir dalam mengkonsumsi makanan utama sudah masuk dalam kategori cukup baik dan mayoritas perempuan masih mengkonsumsi cukup banyak makanan pengawet sehingga dapat mempengaruhi gizi anak. Kata Kunci: Pola makan, masyarakat pesisir, Desa Sungai Bakau, stunting, perempuan
OKE STAR: Supporting the success of lesson study in high school Hayuana, Wachidah; Chotimah, Husnul; Ibrohim, Ibrohim; Susilo, Herawati; Damopolii, Insar; Susanti, Eni; Sasea, Louis Ivana; Syahriridani, Muh.
Journal of Research in Instructional Vol. 4 No. 2 (2024): Journal of Research in Instructional
Publisher : Univeritas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jri.v4i2.411

Abstract

The first aim of our study is to document how the SBLS implementation process works. The second aim is to analyze teacher and student responses to implementing a School Based Lesson Study (SBLS). This research is survey research. The survey was conducted at one of the state high schools in Malang. The data collection process was carried out through observation, interviews, and the administration of questionnaires. Data collection was carried out in May 2024. Participants in this study were 33 students. They are 1 school principal, three Indonesian language subject teachers, and 29 class XI science students. A total of 16 male students and 13 female students. The students' ages range from 15 to 16 years. Observation, interviews, and student and teacher response questionnaires collected data. Data was analyzed qualitatively and quantitatively. The survey results show that implementing Lesson Study (LS) in schools has gone well. Students no longer look awkward when observed; teachers are skilled at planning and reflecting on learning outcomes. The school principal actively participates in LS activities by implementing the OKE STAR method. The response of teachers and students to learning that uses LS activities is very good.
PERAN PENDIDIKAN HUKUM DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP LARANGAN PEMBUANGAN SAMPAH SEMBARANGAN DI WILAYAH PESISIR Chotimah, Husnul; Meri, Meri; Suhartini, Suhartini; Suharjo, Manis
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Vol. 4 No. 1 Edisi Februari 2025
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v4i1.2868

Abstract

Sosialisasi mengenai peran pendidikan hukum terkait larangan membuang sampah sembarangan merupakan upaya strategis dalam penegakan peraturan untuk mencegah, mengendalikan, serta memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah. Kegiatan ini mencakup penerapan kebijakan, peraturan daerah, dan undang-undang yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi langsung kepada masyarakat serta pemasangan spanduk edukatif mengenai aspek hukum dalam pengelolaan sampah. Hasil dari program pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan peningkatan pemahaman warga mengenai pengelolaan sampah, khususnya dalam pemilahan sampah organik dan non-organik, serta peningkatan kesadaran hukum yang mendorong perubahan perilaku lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Melalui pendekatan ini, diharapkan tercipta sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif serta pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan, sehingga dapat berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem pesisir.
EVALUASI PROGRAM DALKARHUTLA UNTUK MENEKAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI UPT KPHP KOTAWARINGIN BARAT Purnawan, Eldy Indra; Chotimah, Husnul; Effendi, Heri Rusli; Delmi, Anwari; Jemi, Renhart
Jurnal Hutan Tropis Vol 13, No 1 (2025): Jurnal Hutan Tropis Volume 13 Nomer 1 Edisi Maret 2025
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v13i1.22180

Abstract

This study is an evaluation of the implementation of the Dalkarhutla Program to be an input in planning, strategy innovation, policy making and implementation of future activities in the UPT KPHP Kotawaringin Barat management area. This study was conducted using quantitative methods using descriptive analysis by collecting secondary data on the achievements of the UPT KPHP Kotawaringin Barat Dalkarhutla Program in 2023, namely Dalkarhutla Patrol and Fire Extinguishing. The results of the study showed that the intensity of Dalkarhutla Patrols was carried out in six sub-districts in the UPT KPHP Kotawaringin Barat management area and the highest intensity of Dalkarhutla Patrols was in Arut Selatan District (32%), Kumai District (29%) and Kotawaringin Lama District (18%). There are four findings of the Dalkarhutla Patrol, namely locations prone to burning, not found locations prone to burning, locations of burn marks and water sources. Meanwhile, Fire and Fire Extinguishing focused on Kumai District with 18 blackouts and Arut Selatan District with 6 blackouts. West Kotawaringin District hotspot data is dominated by Arut Selatan District (772 hotspots) and Kumai District (6,714 hotspots). These results show that Dalkarhutla Patrols in the UPT KPHP Kotawaringin Barat Management Area need to continue, preparedness in carrying out forest and land fire suppression, especially in Kumai District and  Arut Selatan District, and strategy innovation is needed in an effort to prevent forest and land fire incidents in the West Kotawaringin KPHP UPT management area.
EVALUATION OF THE SUITABILITY OF MANGROVE RIVER COASTAL WATER FOR SEA CUCUMBER CULTIVATION Chotimah, Husnul; Manis Suharjo; Suhartini
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 2 No. 2 (2025): Vol. 2 No. 2 Edisi April 2025
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v2i2.713

Abstract

This study aimed to evaluate the suitability of the coastal waters of Sungai Bakau, Kumai District, as an alternative site for sea cucumber (Holothuria scabra) aquaculture. Water quality parameters, including temperature, salinity, and pH, were monitored, along with the growth performance of sea cucumbers in terms of body weight and length during the cultivation period. The results showed water temperatures ranging from 28–31°C, pH values between 8.3–8.7, and an average salinity of 20.5 ppt. Although the salinity was slightly below the optimal range (28–32 ppt), the sea cucumbers demonstrated positive growth. Final measurements indicated an increase in body weight from 10–20 grams to an average of 0.29 kg, and in body length up to 16.7 cm over approximately three months of cultivation. These findings suggest that the coastal waters of Sungai Bakau have potential for sea cucumber aquaculture development, with some adjustments needed to optimize salinity conditions.
Peningkatan Keasadaran Zero Waste Tourism pada Pengelola Wisata Hutan Mangrove Desa Sungai Bakau Chotimah, Husnul; ., Suhartini; Suharjo, Manis; Falgunadi, Akhmad
SINAR SANG SURYA Vol 9, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v9i2.4008

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan konsep Zero Waste Tourism di Wisata Hutan Mangrove Desa Sei Bakau, Kecamatan Kumai. Melalui program sosialisasi dan pengamatan perilaku, kegiatan ini menganalisis tingkat pemahaman masyarakat terhadap konsep Zero Waste, perubahan perilaku setelah sosialisasi, serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat penerapan konsep tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sosialisasi berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang konsep Zero Waste. Namun, perubahan perilaku masih belum signifikan, terutama dalam hal pemilahan sampah. Beberapa faktor penghambat yang diidentifikasi meliputi kurangnya fasilitas pendukung dan pengaruh kebiasaan lama. Kegiatan ini merekomendasikan perlunya program sosialisasi yang lebih intensif, penyediaan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai, serta dukungan dari pemerintah dan pihak swasta untuk mendorong penerapan konsep Zero Waste Tourism di Desa Sei Bakau.