Aktivitas dakwah mengalami perluasan jangkauan yang tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu di era teknologi ini. Siapa pun kini dapat menyampaikan dakwah melalui berbagai media, baik secara langsung maupun daring. Namun, kondisi ini juga menimbulkan tantangan baru, khususnya dalam menjaga kualitas dan arah dakwah agar tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam yang benar dan bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pelatihan dakwah santri dalam menyiapkan pelaku dakwah di Pondok Pesantren Darul Arafah Raya, dengan fokus pada empat aspek utama, yaitu: (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) pengaktualisasian, dan (4) pengawasan serta evaluasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pesantren sebagai pusat pendidikan Islam juga memiliki peran penting dalam mendorong pola dakwah semacam ini. Dengan memperbarui kurikulum, mengintegrasikan metode narasi dan kisah, serta mengoptimalkan teknologi komunikasi, pesantren tidak hanya mencetak penghafal ilmu, tetapi juga melahirkan kader da’i yang kreatif, inovatif, dan siap bersaing di tengah masyarakat modern. Hal ini menjadikan pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tetapi juga pusat lahirnya gagasan dakwah yang mampu menjawab tantangan zaman.