Kemasan mampu melindungi produk dari kontaminasi. Namun, disisi lain kemasan juga dapat sebagai sumber utama timbulnya limbah. Edible film adalah suatu bahan yang dapat diaplikasikan dalam pelapis dan pembungkus hidangan yang bisa dikonsumsi secara langsung bersama bahan makanan tersebut serta dapat menjaga sterilitas makanan dan mencegah hilangnya komponen gizi makanan. Produksi edible film dari glukomanan umbi porang ini melalui serangkaian tahapan produksi. Diawali dengan pembuatan tepung porang, penentuan kadar glukomanan, penentuan kadar kalsium oksalat, identifikasi dengan FTIR, pembuatan edible film, serta uji evaluasi atau karakterisasi edible film seperti uji organoleptis, ketebalan, kadar air, laju transmisi uap air, daya menahan air, dan daya menahan minyak. Kadar glukomanan dan kalsium oksalat yang didapatkan dari riset ini adalah sebesar 87,7% dan 59,1829 mg/100 g. Identifikasi dengan FTIR ditemukan adanya gugus -OH, -CH2, -CO dan -CH yang sesuai dengan pustaka. Hasil uji ketebalan edible film adalah 0,123 mm; 0,143 mm; 0,156 mm. Hasil uji kadar air adalah 6,331%; 6,728%; 7,6%. Hasil uji laju transmisi uap air adalah 10,147 g/jam.m2 ; 13,345 g/jam.m2 ; dan 24,108 g/jam.m2 . Hasil uji daya menahan air adalah 7,209 g/g; 7,266 g/g; dan 7,389 g/g. Hasil uji daya menahan minyak adalah 2,698 g/g; 2,495 g/g; dan 2,483 g/g.