Widyasanti, Ni Wayan Helpina
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Veteriner

Yuniati Kencana TOTAL DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT AYAM PETELUR PASCAVAKSINASI NEWCASTLE DISEASE DAN AVIAN INFLUENZA Gusti Ayu Yuniati Kencana; Anak Agung Sagung Kendran; Luh Dewi Anggreni; Ni Wayan Helpina Widyasanti
Jurnal Veteriner Vol 19 No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.586 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2018.19.2.190

Abstract

The purpose of this study was to determine total and differential leukocyte of layer after vaccinated with Newcastle Disease (ND) and Avian Influenza (AI) combination vaccine. The research was conducted on commercial layer breeding in Denbatas Village, Tabanan Sub-district, Bali. This study used 30 layer samples. Vaccination was done with ND-AI combination vaccine which was a combination of ND vaccine strain Lasota with AI vaccine subtype H5N1. ND-AI combination vaccine was an inactive vaccine. Chicken was vaccinated at 18 weeks of age before laying eggs. Vaccination was done with one dose (0.5 ml) through thigh muscle injection. Chicken blood sampling was done twice ie, two weeks and three weeks after vaccination. The examination of the total leukocytes was performed by count chamber, whereas the differential leukocyte was examined from a blood smear preparation by Giemsa staining. Data of total and differential leukocyte examination were analyzed by descriptively quantitative. The results concluded that layer has leukopenia and heteropenia which were probably caused by hormonal factors and stress due to blood collection.
Kualitas dan Tingkat Maturasi Oosit Kucing Domestik dari Ovarium yang Disimpan dalam Waktu dan Media yang Berbeda Ni Wayan Helpina Widyasanti; Ni Wayan Kurniani Karja; Ekayanti Mulyawati Kaiin; Mohamad Agus Setiadi
Jurnal Veteriner Vol 22 No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.188 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.3.374

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dan tingkat maturasi oosit kucing domestik yang disimpan dalam waktu dan media yang berbeda. Ovarium yang diperoleh setelah ovaryohisterectomy disimpan dalam tabung steril dan cara penyimpanannya dibagi menjadi tiga perlakuan , yaitu: 1) tanpa media, 2) berisi NaCl 0,9% atau 3) berisi PBS. Ovarium tersebut kemudian dibawa ke laboratorium dengan termos yang berisi NaCl 0,9% dengan suhu 35-37°C atau dengan cooler box suhu 4°C. Sampel ovarium suhu 4°C kemudian disimpan dalam refrigerator dengan suhu 4°C selama 24 dan 48 jam. Oosit dari ovarium yang dibawa dengan suhu suhu 35-37°C dikoleksi dalam waktu di bawah enam jam setelah sampai di laboratorium. Pada akhir penyimpanan, oosit dikoleksi dan dievaluasi kualitasnya. Selanjutnya, oosit dimaturasi dan dievaluasi tingkat maturasinya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan morfologinya kualitas oosit kucing tidak dipengaruhi oleh waktu dan jenis media selama penyimpanan (P>0,05). Tingkat maturasi oosit untuk mencapai tahap MII mulai menurun (P<0,05) pada ovarium yang disimpan tanpa media maupun dengan PBS pada 24 jam periode penyimpanan, sedangkan oosit yang berasal dari ovarium yang disimpan dengan NaCl 0,9% mulai menurun (P<0,05) pada 48 jam periode penyimpanan. Simpulan pada penelitian ini adalah penyimpanan ovarium dengan atau tanpa media selama 48 jam tidak memengaruhi morfologi oosit kucing namun memengaruhi tingkat maturasi oosit kucing.