This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kombinasi feses sapi dan babi sebagai sumber biogas Suriman, D.K.P.; Soputan, J.E.M.; Kalele, J.A.D.; Rawung, V.R.W.
ZOOTEC Vol 41, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.911 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.1.2021.32560

Abstract

THE COMBINATION OF COW AND PIG FECES AS BIOGAS SOURCES. This research has been carried out with the aim to find out the biogas production produced from the use of cow and pig feces. This research was conducted at Bailang Abattoir Manado, North Sulawesi. The material used in this study were cow feces, pig feces and water. Comparison of feces combinations (2 bucket cow feces, 1 bucket pig feces and 3 bucket water was 1: 1). The equipment used is a horizontal type digester, measuring, thermometer, pH indicator, biogas stove, hose, barrel and bucket. The data analysis used was in this study was descriptive analysis. The variables observed in this study were biogas volume, temperature, pH value, and biogas application. The 31 days of research showed that the total volume of biogas achieved was 122,266,262 m3. The results also obtained an average temperature of 31ºC for the morning and 30ºC for the afternoon. The pH value of this study 7. The gas test was conducted twice, first on the 15th day. The second test was carried out on day 31. The use of biogas takes 24 minutes to cook. The conclusion of this study is the combination of cow and pig feces with a temperature of 30-31ºC and pH 7 produces 122,266,262 cm3 of biogas with a cooking time of 24 minutes. Keywords: biogas, cow feces, pig feces 
PERTUMBUHAN RUMPUT BENGGALA (PANICUM MAXIMUM CV. JACQ) YANG DIBERIKAN PUPUK BIO-SLURRY TERNAK BABI Kaligis, Johanes; Telleng, M.M.; Soputan, J.E.M.; Kaunang, W.B.
ZOOTEC Vol 39, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.342 KB) | DOI: 10.35792/zot.39.2.2019.25747

Abstract

THE GROWTH OF BENGAL GRASS (Panicum maximum cv. Jacq) GIVEN BIO-SLURRY FERTILIZER OF PIG. The purpose of this study is to determine the effect of bio-slurry fertilizer on the growth of Bengal grass. This study uses organic material fertilizer derived from biogas from pigs for the growth of Bengal grass. A completely randomized design (CRD) with 4 treatments had been used for data analysis. Treatments design as follows: B0: without fertilizer application, B1: 10 tons / ha (25 g / polybag), B2: 20 tons / ha (50g / polybag), B3: 30 tons / ha (75 g /polybag) and was conducted in four replications. The results showed that the treatment of Bio-slurry fertilizer have a very significant effect (P <0.01) on plant height, number of leaves, and number of seedlings. Application of bio-slurry fertilizer for pigs on Bengal grass (Panicum maximum cv. Jacq) up to a dose of 75 grams / polybag in B3 treatment produced the best growth with plant height of 114.44 cm, number of leaves 10.06 strands, and number of 3.00 seedlings..Keywords: growth, bengal grass, bio-slurry.
Pemanfaatan tepung cangkang telur dan pupuk Bio-slurry limbah ternak pada tanaman rumput gajah mini (Pennisetum purpureum, cv. Mott): Indonesia Manansal, S.E.; Soputan, J.E.M.; Telleng, M.M.
ZOOTEC Vol. 44 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon pertumbuhan sampai kepada pengambilan data pengamatan akhir dari tanaman rumput gajah mini/odot yang diberikan tepung cangkang telur dan pupuk bio-slurry limbah ternak sebagai pupuk organik. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung cangkang  telur dan pupuk bio-slurry yang di uji cobakan pada rumput gajah mini/odot. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Dua Faktor 4x4 dengan perlakuan pemberian tepung cangkang telur (0 g/polybag, 10 g/polybag, 25 g/polybag dan 40 g/polybag) dan pupuk bio-slurry limbah ternak (0 g/polybag, 25 g/polybag, 50 g/polybag dan 75 g/polybag) masing-masing perlakuan  diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat sebanyak 48 satuan percobaan. Variabel yang diukur yaitu jumlah anakan, jumlah daun dan tinggi tanaman. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan pemberian level tepung cangkang telur memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,01) terhadap jumlah daun dan tinggi tanaman sedangkan pupuk bio-slurry memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah anakan, jumlah daun dan tinggi tanaman. Uji BNJ menunjukkan bahwa pemberian tepung cangkang telur 40 g/polybag menghasilkan jumlah daun dan tinggi tanaman tertinggi sedangkan pemberian pupuk bio-slurry limbah ternak 75 g/polybag menghasilkan jumlah anakan, jumlah daun dan tinggi tanaman tertinggi. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung cangkang telur 40 g/polybag dan pemberian pupuk bio-slurry limbah ternak 75 g/polybag menghasilkan pertumbuhan rumput gajah mini/odot tertinggi. Kata Kunci : Bio-slurry, Cangkang telur, Pertumbuhan
Akseptabilitas dan kualitas produk nugget ayam menggunakan tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) dengan lama penyimpanan berbeda sebagai pangan fungsional Ratulangi, F.S.; Soputan, J.E.M.; Rimbing, S.C.; Maaruf, W.
ZOOTEC Vol. 44 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akseptabilitas dan kualitas produk nugget ayam menggunakan tepung ubi jalar ungu dengan lama penyimpanan berbeda sebagai pangan fungsional. Metode penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi Dalam Waktu (Split Plot Design in Time) dengan rancangan dasar RAL (Steel dan Torrie, 1994 dalam Anisa et al., 2013), dan sebagai perlakuan petak utama A = lama penyimpanan pada suhu dingin (A1=10 hari, A2=14 hari, A3=18 hari, A4=22 hari) dan anak petak B = penambahan tepung ubi jalar ungu (B1=10 g, B2=20 g, B3=30 & B4=40 g) dengan 3 ulangan. Parameter yang diukur yaitu uji sensoris (akseptabilitas/tingkat penerimaan & citarasa) uji fisik (daya ikat air), uji kimia (kadar protein & kadar lemak), uji mikrobiologis (Total bakteri/TPC). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan penambahan tepung ubi jalar ungu dengan lama penyimpanan berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap akseptabilitas, kadar protein, kadar lemak, total bakteri dan citarasa produk nugget sebagai pangan fungsional. Kesimpulan penambahan tepung ubi jalar ungu sampai 30 g dengan lama penyimpanan 14 hari menghasilkan akseptabilitas dan kualitas produk nugget sebagai pangan fungsional. Kata kunci : Akseptabilitas, nugget ayam, tepung ubi jalar ungu.