p-Index From 2020 - 2025
2.109
P-Index
This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KAJIAN PEMOTONGAN BABIRUSA (Babyrousa babirussa celebensis DENIGER) SEBAGAI SATWA ENDEMIK SULAWESI UTARA PADA BEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN MINAHASA Kiroh, H.J; Ratulangi, F.S.; Rimbing, S.C.; Wahyuni, I.
ZOOTEC Vol 40, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.399 KB) | DOI: 10.35792/zot.40.2.2020.30095

Abstract

STUDY ON SLAUGHTER ACTIVITY OF BABIRUSA (Babyrousa babirussa celebensis DENIGER) AS THE ENDEMIC FAUNA IN NORTH SULAWESI AT THE SEVERAL TRADITIONAL MARKETS IN MINAHASA REGENCY. Babirusa (Babyrousa babyrussa celebensis D.) is categorized as a valuable germinal plasma and included into protected fauna since sixty years along a go. Therefore, this animal was noted into endangered animals. However, the hunting activities of the local community are occurring in the remote area of Minahasa as indicated by availability of meat trading of this animal. The objective of this study was to evaluate the slaughter activities dealing with meat trading of this endemic fauna on several traditional markets in Minahasa regency. Study was conducted by survey method focusing on hunters, traders and consumers buying meat of this animal on several traditional markets in Minahasa regency. Results showed that meat of Babirusa (Babyrousa babyrussa celebensis D.) were still traded and found on several traditional markets in Minahasa regency indicated by hunter existences of 0 to 25 percents, meat sellers of 8.33 to 50 percents, and fixed meat consumers of 58.33 to 100 percents of this animal. These cases were spreading on the traditional markets around districts of Tondano, Remboken, Kawangkoan, Langowan and Tanawangko. As the conclusion that slaughters and trading activities of the protected Babirusa (Babyrousa babyrussa celebensis D.) were existing recently in the remote areas of Minahasa Regency.Key words: Babirusa (Babyrousa babyrussa celebensis D.), endemic,  traditional market.
Pengaruh bentuk dan ukuran potongan daging ayam broiler terhadap sifat fisik dan organoleptik produk ilabulo Poliyama, P.; Wahyuni, I.; Sondakh, E.H.B.; Ratulangi, F.S.
ZOOTEC Vol 41, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.84 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.2.2021.35614

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan organoleptik produk makanan Ilabulo dengan menggunakan bentuk dan ukuran daging ayam broiler. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari daging ayam broiler, sagu dan bumbu lainnya. Perlakuan pada penelitian ini yaitu bentuk dan ukuran daging yakni P1 = daging dipotong kecil-kecil, P2 = daging digiling, dan P3 = daging dicincang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan. Variabel pengukuran meliputi pengujian sifat fisik dan pengujian organoleptic. Data yang diperoleh dari setiap pengukuran variabel dianalisa dengan analisis varian pada tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji BNT untuk setiap perbedaan rataan pada semua variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa potongan daging pada produk Ilabulo tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar sifat fisik daging.  Namun pada uji organoleptik bentuk potongan daging memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap terhadap citarasa, warna, tekstur, aroma. Warna produk ilabulo, panelis lebih menyukai daging yang dicincang, sementara untuk aroma ilabulo daging yang giling dan dicincang lebih disukai oleh panelis, demikian pula cita rasa ilabulo masih panelis lebih menyukai daging yang dicincang. Untuk variabel tekstur daging yang dicincang lebih disukai dibanding dengan daging yang dipotong kecil-kecil. Kesimpulan bahwa produk ilabulo yang berasal dari daging broiler yang dipotong kecil-kecil, digiling dan dicincang tidak memberikan perbedaan dilihat dari aspek pH, daya mengikat air dan kadar air. Namun daya akseptabilitas lebih diminati produk ilabulo yang berasal dari daging broiler yang dicincangKata kunci : makanan ilabulo, daging broiler, bentuk dan potongan daging
Mutu Sensoris Dan Sifat Fisik Nugget Ayam Yang Ditambahkan Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) Ratulangi, F.S.; Rimbing, S.C.
ZOOTEC Vol 41, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.084 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.1.2021.32865

Abstract

SENSORICAL QUALITY AND PHYSICAL PROPERTIES OF CHICKEN NUGGETS WHICH IS ADDED PURPLE ROAD UBI FLOUR (Ipomoea batatas L). This study aims to determine the benefits of using purple sweet potato flour (Ipomoea batatas L) on the sensory quality and physical properties of chicken nuggets. The research was carried out in 3 stages, namely (1) making purple sweet potato flour, (2) making chicken nugets with the addition of purple sweet potato flour, (3) testing chicken nuggets including sensory quality testing using 35 untrained panelists to measure the level of acceptance of aroma, color, texture and taste, physical properties test to determine water binding power and cooking losses. This research was conducted experimentally using a completely randomized design with 4 additional treatments of purple sweet potato flour, namely P1 = 10 g, P2 = 20 g, P3 = 30 g and P4 = 40 g, each treatment was repeated as many as 35 (panelists) for the test. sensory quality and 5 replications for physical characteristics test. Data from the observation of sensory quality test, physical properties were tabulated and analyzed by analysis of variance (Ansira) and if there were significant differences between treatments, it was continued with Duncan's multiple test (DMRT). The results of the research with analysis of variance showed that the addition of 10, 20, 30 and 40 grams of purple sweet potato had a very significant effect (P <0.01) on color, texture, water-binding capacity and cooking loss but had no significant effect. (P> 0.05) on aroma and taste. The results of Duncan's multiple further test showed that the P4 treatment of 40 g of purple sweet potato gave the best results on color, texture, water binding power and cooking loss. Based on the results and discussion, it can be concluded that the addition of 40 g of purple sweet potato flour in the manufacture of chicken nuggets provides good sensory quality and physical properties.Keywords: Chicken nuggets, purple sweet potato flour, sensory quality, physical properties
Pengaruh penambahan angkak terhadap sifat fisik dan sensoris kornet ayam broiler Ilyas, E.; Ponto, J.; Komansilan, S.; Ma’ruf, W.; Sakul, S.; Ratulangi, F.S.
ZOOTEC Vol. 44 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh penambahan angkak terhadap sifat fisik dan sensoris kornet ayam broiler. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 19 Juli sampai 20 Agustus Tahun 2022, bertempat di Manado. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging ayam sebanyak 5 kg dan angkak sebanyak 50 gr. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) Yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Data analisis menggunakan ANOVA dan uji organoleptik menggunakan skala hedonic dengan 35 panelis. Apabila perlakuan berpengaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ). Adapun perlakuannya A0: Tanpa penambahan angkak; A1: Penambahan angkak 0,5%; A2: Penambahan angkak 1%; A3: Penambahan angkak 1,5%; dan A4: Penambahan angkak 2%. Variabel yang diukur adalah daya mengikat air, susut masak dan organoleptic (Warna, aroma, tekstur dan rasa). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan penambahan angkak A0, A1, A2, A3 dan A4 memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap Daya mengikat air, susut masak dan orgonoleptik. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penambahan angkak sampai konsentrasi 1.5% menghasilkan sifat fisik yang baik serta sifat sensoris yang disukai dan diterima oleh panelis. Kata kunci: angkak, kornet, ayam broiler
Akseptabilitas dan kualitas produk nugget ayam menggunakan tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) dengan lama penyimpanan berbeda sebagai pangan fungsional Ratulangi, F.S.; Soputan, J.E.M.; Rimbing, S.C.; Maaruf, W.
ZOOTEC Vol. 44 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akseptabilitas dan kualitas produk nugget ayam menggunakan tepung ubi jalar ungu dengan lama penyimpanan berbeda sebagai pangan fungsional. Metode penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi Dalam Waktu (Split Plot Design in Time) dengan rancangan dasar RAL (Steel dan Torrie, 1994 dalam Anisa et al., 2013), dan sebagai perlakuan petak utama A = lama penyimpanan pada suhu dingin (A1=10 hari, A2=14 hari, A3=18 hari, A4=22 hari) dan anak petak B = penambahan tepung ubi jalar ungu (B1=10 g, B2=20 g, B3=30 & B4=40 g) dengan 3 ulangan. Parameter yang diukur yaitu uji sensoris (akseptabilitas/tingkat penerimaan & citarasa) uji fisik (daya ikat air), uji kimia (kadar protein & kadar lemak), uji mikrobiologis (Total bakteri/TPC). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan penambahan tepung ubi jalar ungu dengan lama penyimpanan berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap akseptabilitas, kadar protein, kadar lemak, total bakteri dan citarasa produk nugget sebagai pangan fungsional. Kesimpulan penambahan tepung ubi jalar ungu sampai 30 g dengan lama penyimpanan 14 hari menghasilkan akseptabilitas dan kualitas produk nugget sebagai pangan fungsional. Kata kunci : Akseptabilitas, nugget ayam, tepung ubi jalar ungu.
Inventarisasi satwa liar dan satwa endemik yang beredar di pasar tradisional di Wilayah Minahasa Utara Ruitan, N.B.; Kiroh, H.J.; Rimbing, S.C.; Assa, G.S.V.; Montong, P.R.R.I.; Ratulangi, F.S.
ZOOTEC Vol. 44 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui informasi jenis-jenis satwa liar dan endemik yang banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional beredar di Wilayah Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini telah dilaksanakan di beberapa pasar tradisional yang ada di Minahasa Utara. Objek penelitian adalah masyarakat pengguna pasar-pasar tradisional di Wilayah Kabupaten Minahasa Utara dan ini merupakan data primer. Data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait dengan penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Data yang dikumpulkan dengan cara mendatangi langsung ke responden dan mewawancarai melalui quisioner yang berikan tanpa adanya intervensi dari peneliti. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara sederhana yaitu menghitung persentase dari tiap-tiap vartabel yang terkait dengan responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa, satwa liar yang diperjual belikan di pasar Minahasa Utara diambil atau didatangkan dari Gorontalo dan Palu  sebanyak 1 sampai 2 pedagang, akan tetapi ada 1 orang pedagang mendapatkannya dari Gunung Kelabat dan Likupang. Jenis satwa liar yang diperdagangkan diantaranya tikus, kelelawar, babirusa dan juga ular phyton. Jumlah pembeli daging satwa liar dipasar tradisional Minahasa Utara untuk daging babirusa yang dikonsumsi sendiri sebanyak 6 orang pembeli dan untuk dijual kembali ke rumah makan hanya 1 orang, sedangkan pembeli daging tikus 12 orang hanya untuk dikonsumsi sendiri dan dijual kembali hanya 1 orang. Untuk daging kelelawar pembelinya 7 orang dan dijual kembali hanya 1 orang, serta pembeli daging ular piton pembelinya 5 orang dan tidak menjual kembali daging yang mereka beli. Kesimpulan penelitian ini  bahwa, ada peredaran satwa liar  baik dalam bentuk hidup maupun mati yang ditemukan dipasar tradisional Minahasa Utara, dan ini sangat bervariasi sedangkan satwa endemik tidak diperjual belikan dipasar tersebut baik dalam bentuk hidup maupun mati. Kata Kunci: Pasar tradisional, satwa endemik, satwa liar  
Mutu kimiawi nugget ayam petelur afkir menggunakan sayur brokoli (Brassica oleracea var. italica) Alouw, G; Sembor, S.; Ratulangi, F.S.; Ma'ruf, W.; Rimbing, S.C.
ZOOTEC Vol. 45 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana mutu kimiawi nugget ayam petelur afkir menggunakan sayur brokoli. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 : Nugget ayam tanpa tambahan brokoli P1 : Nugget ayam dengan tambahan 10% brokoli P2 : Nugget ayam dengan tambahan 20% brokoli P3 : Nugget ayam dengan tambahan 30% brokoli P4 : Nugget ayam dengan tambahan 40% brokoli. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah pengujian kimia/analisa proksimat (kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, dan serat pangan). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan anova dan dilanjutkan dengan uji (BNJ). Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa perlakuan penambahan brokoli memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap mutu kimiawi (kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, dan serat pangan) nugget ayam petelur afkir. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penambahan brokoli 20% memberikan hasil yang baik terhadap mutu kimiawi nugget ayam petelur afkir. Kata Kunci : Nugget, ayam petelur afkir, brokoli