p-Index From 2020 - 2025
2.286
P-Index
This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERTUMBUHAN RUMPUT BENGGALA (PANICUM MAXIMUM CV. JACQ) YANG DIBERIKAN PUPUK BIO-SLURRY TERNAK BABI Kaligis, Johanes; Telleng, M.M.; Soputan, J.E.M.; Kaunang, W.B.
ZOOTEC Vol 39, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.342 KB) | DOI: 10.35792/zot.39.2.2019.25747

Abstract

THE GROWTH OF BENGAL GRASS (Panicum maximum cv. Jacq) GIVEN BIO-SLURRY FERTILIZER OF PIG. The purpose of this study is to determine the effect of bio-slurry fertilizer on the growth of Bengal grass. This study uses organic material fertilizer derived from biogas from pigs for the growth of Bengal grass. A completely randomized design (CRD) with 4 treatments had been used for data analysis. Treatments design as follows: B0: without fertilizer application, B1: 10 tons / ha (25 g / polybag), B2: 20 tons / ha (50g / polybag), B3: 30 tons / ha (75 g /polybag) and was conducted in four replications. The results showed that the treatment of Bio-slurry fertilizer have a very significant effect (P <0.01) on plant height, number of leaves, and number of seedlings. Application of bio-slurry fertilizer for pigs on Bengal grass (Panicum maximum cv. Jacq) up to a dose of 75 grams / polybag in B3 treatment produced the best growth with plant height of 114.44 cm, number of leaves 10.06 strands, and number of 3.00 seedlings..Keywords: growth, bengal grass, bio-slurry.
PENGARUH INTENSITAS PEMOTONGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS Indigofera zollingeriana Wagiu, Ivan H.G.M.; Kaunang, Ch.L.; Telleng, M.M.; Kaunang, W.B
ZOOTEC Vol 40, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.588 KB) | DOI: 10.35792/zot.40.2.2020.29881

Abstract

THE EFFECT OF DEFOLIATION INTENSITY ON PRODUCTIVITY OF Indigofera zollingeriana. This research aims to know the effect of defoliaion intensity on productivity (fresh production, dry weight production, proportion of leaves and stems) and to know the defoliation intensity with optimal productivity of forage Indigofera zollingeriana. This research was conducted in December 2019 until March 2020. It consisted of defoliation intensity at 75cm (T75), 100cm (T100), 125cm (T125), and 150cm (T150). The design used in this experiment is Completely Randomized Design. The variables in this research were 1. fresh production leaves and stems; 2. dry weight production leaves and stems; 3. the proportion of leaves and stems dry weight production of forages Indigofera zollingeriana. The results showed that the difference of intensity defoliation had a significantly effect (P<0,01) on productivity (fresh production, dry weight production, proportion of leaves and stems) forage Indigofera zollingeriana. Defoliation intensity 75 cm have significantly (P<0,01) fresh and dry weight leaf of Indigofera zollingeriana than hight defoliation 125 cm and 150 cm. Intensity defoliation 125 cm have significantly (P<0,01) leaf-stem ratio of Indigofera zollingeriana than any other. It conclude that intensity defoliation 125 cm have highly productivity.   Keywords: Indigofera zollingeriana, cutting intensity, productivity
PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP PRODUKTIVITAS INDIGOFERA (Indigofera zolingeriana) DI AREAL TERBUKA Morip, Wemiles; Anis, S.D.; Telleng, M.M.; Sumolang, C. I. J.
ZOOTEC Vol 40, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.353 KB) | DOI: 10.35792/zot.40.2.2020.30176

Abstract

The Effect of Planting Space On Productivity of Indigofera (Indigofera zollingeriana) in Full Sun Area. The purpose of this research was determines the productivity of Indigofera zollingeriana with three different planting space. This experiment was conducted using Completely Randomized Design (CRD). The treatment consisted of three planting space, (1) 1.0 m x 0.5 m, (2) 1.0 m x 1.0 m, and (3) 1.0 m x 1.5 m, each treatment had six replications. Data were analyzed using analysis of variance and HSD test. The variables measured were fresh and dried stem weight, fresh and dried leaf weight. The results showed that planting space were significant different (P<0.01) on fresh and dried stem weight, fresh and dried leaf weight.  HSD test showed that planting space 1.0 m x 1.5 m were significant (P<0.01) have higher stem fresh weight, stem dry matter weight, fresh leaf weight and leaf dry matter weight than planting space 1.0 m x 1.0 m and 1.0 m x 0.5 m. It can be concluded that planting space 1.0 m x 1.5 m have the highest productivity that were highest stem freshweight, stem dry matter weight, leaf freshweight and leaf dry matter weight.Key words: Indigofera zollingeriana, planting space, productivity
Pemanfaatan tepung cangkang telur dan pupuk Bio-slurry limbah ternak pada tanaman rumput gajah mini (Pennisetum purpureum, cv. Mott): Indonesia Manansal, S.E.; Soputan, J.E.M.; Telleng, M.M.
ZOOTEC Vol. 44 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon pertumbuhan sampai kepada pengambilan data pengamatan akhir dari tanaman rumput gajah mini/odot yang diberikan tepung cangkang telur dan pupuk bio-slurry limbah ternak sebagai pupuk organik. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung cangkang  telur dan pupuk bio-slurry yang di uji cobakan pada rumput gajah mini/odot. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Dua Faktor 4x4 dengan perlakuan pemberian tepung cangkang telur (0 g/polybag, 10 g/polybag, 25 g/polybag dan 40 g/polybag) dan pupuk bio-slurry limbah ternak (0 g/polybag, 25 g/polybag, 50 g/polybag dan 75 g/polybag) masing-masing perlakuan  diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat sebanyak 48 satuan percobaan. Variabel yang diukur yaitu jumlah anakan, jumlah daun dan tinggi tanaman. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan pemberian level tepung cangkang telur memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,01) terhadap jumlah daun dan tinggi tanaman sedangkan pupuk bio-slurry memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah anakan, jumlah daun dan tinggi tanaman. Uji BNJ menunjukkan bahwa pemberian tepung cangkang telur 40 g/polybag menghasilkan jumlah daun dan tinggi tanaman tertinggi sedangkan pemberian pupuk bio-slurry limbah ternak 75 g/polybag menghasilkan jumlah anakan, jumlah daun dan tinggi tanaman tertinggi. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung cangkang telur 40 g/polybag dan pemberian pupuk bio-slurry limbah ternak 75 g/polybag menghasilkan pertumbuhan rumput gajah mini/odot tertinggi. Kata Kunci : Bio-slurry, Cangkang telur, Pertumbuhan
Analisis pertumbuhan beberapa jenis sorgum hasil mutasi radiasi fase hard dough sebagai pakan ternak ruminansia Malalantang, S.S.; Telleng, M.M.; Moningkey, S.A.E.; Tuwaidan, N.H.W.; Kumajas, N.J.
ZOOTEC Vol. 44 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Tanaman sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) berpotensi menjadi hijauan pakan masa depan karena tahan terhadap kekeringan, memiliki kualitas hampir setara dengan jagung, produksi dan kualitasnya relatif tinggi serta dapat diratun. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter agronomi  beberapa varietas sorgum sebagai pakan ruminansia. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)  dengan 4 varietas sorgum dan 5 ulangan. Varietas sorgum yang digunakan yaitu Samurai 1, Samurai 2, Pahat dan BMR Patir 37. peubah yang diamati menyangkut karakter agronomi terukur melalui tinggi tanaman, panjang batang, panjang malai, panjang daun dan lebar daun. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa varietas memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap tinggi tanaman, panjang batang, panjang malai, panjang daun dan lebar daun. Uji beda nyata jujur (BNJ) menunjukkan bahwa varietas sorgum Samurai 1 menghasilkan tinggi tanaman, panjang batang, panjang malai, panjang daun dan lebar daun yang lebih tinggi dari varietas Samurai 2, Pahat dan BMR Patir 37. Disimpulkan bahwa varietas sorgum Samurai 1 sebagai pakan ternak ruminansia lebih unggul secara karakter agronomi. Kata kunci: agronomi, karakteristik, pakan, rumnansia, sorgum.
Analisis produktiviras beberapa varietas sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) sebagai pakan Kindangen, G.; Telleng, M.M.; Kaunang, C.L.; Waani, M.R.; Malalantang, S.
ZOOTEC Vol. 44 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas beberapa varietas sorgum sebagai pakan yang terukur melalui berat segar daun, berat bahan kering daun, berat segar batang, berat bahas kerin batang, berat segar malai, berat bahan kering malai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perbedaan varietas dan 5 ulangan. Varietas sorgum yang dianalisis yaitu Samurai 2, Suri 4, Super 1 dan Numbu. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan varietas sangat nyata (P<0,01) terhadap berat segar daun, berat bahan kering daun, berat segar batang, berat bahan kering batang, berat segar malai dan berat bahan kering malai. Varietas Numbu menghasilkan berat segar daun, berat segar batang dan berat segar malai tertinggi dibandingan varietas lainnya, namun memberikan hasil yang berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan varietas Suri 4 dan Super 1 terhadap berat segar daun tanaman. Varietas Numbu menghasilkan berat bahan kering batang dan malai yang sangat nyata lebih tinggi (P<0,01) dibandingkan dengan varietas lainnya. Varietas Suri 4 menghasilkan berat bahan kering daun yang sangat nyata lebih tinggi (P<0,01) dibandingkan dengan varietas Samurai 2 dan Super 1, namun berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan varietas Numbu. Disimpulkan bahwa perbedaan varietas tanaman sorgum yang dianalisis yaitu varietas Samurai 2, Suri 4, Super 1 dan Numbu memberikan perbedaan produktivitas yang beragam: dimana untuk berat segar batang, daun dan malai serta berat bahan kering batang dan malai yang tertinggi diperoleh dari varietas Numbu; Berat bahan kering daun tertinggi diperoleh dari varietas Suri 4. Kata kunci: sorgum, varietas Numbu, Varietas super 1, varietas Suri 4, varietas Samurai 2 ABSTRACT PRODUCTIVITY ANALYSIS OF SOME VARIETIES OF SORGHUM (SORGHUM BICOLOR (L.) MOENCH) AS FEED. This study aims to analyze the productivity of several varieties of sorghum as feed as measured through leaf fresh weight, leaf dry matter weight, stem fresh weight, stem dry matter weight, panicle fresh weight, panicle dry matter weight. This study used a completely randomized design (CRD) with 4 different varieties and 5 replications. The sorghum varieties analyzed were Samurai 2, Suri 4, Super 1 and Numbu. The results of the analysis showed that the difference in varieties was very significant (P<0.01) on the fresh weight of leaves, dry matter weight of leaves, fresh weight of stems, dry matter weight of stems, fresh weight of panicles and dry matter weight of panicles. Numbu variety produced the highest leaf fresh weight, stem fresh weight and panicle fresh weight compared to other varieties, but gave results that were not significantly different (P>0.05) with Suri 4 and Super 1 varieties on leaf fresh weight. The Numbu variety produced very significantly higher dry matter weight of stems and panicles (P<0.01) compared to other varieties. Suri 4 variety produced very significantly higher leaf dry matter weight (P<0.01) compared to Samurai 2 and Super 1 varieties, but not significantly different (P>0.05) with Numbu variety. It was concluded that the different varieties of sorghum plants analyzed, namely the Samurai 2, Suri 4, Super 1 and Numbu varieties, gave diverse differences in productivity: where for the fresh weight of stems, leaves and panicles and the weight of dry matter of stems and panicles the highest was obtained from the Numbu variety; the highest weight of dry matter of leaves was obtained from the Suri 4 variety. Keywords : sorghum, Numbu variety, Super 1 variety, Suri 4 variety, Samurai 2 variety
Analisis produktivitas dan kapasitas tampung beberapa varietas sorgum yang ditanam di areal perkebunan kelapa Malalantang, S.S.; Telleng, M.M.; Waani, M.R.; Kumajas, N.J.; Rumerung, S.N.
ZOOTEC Vol. 44 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas dan kapasitas tampung beberapa varietas sorgum yang ditanam di areal perkebunan kelapa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Perlakuan yang diberikan yaitu varietas tanam sorgum yang terdiri dari V1 = Suri 3, V2 = Samurai 2, V3 = Kawali, dan  V4  = Suri 4. Variabel yang diukur terdiri dari produksi bahan kering dan rasio daun, batang, dan malai serta kapasitas tampung. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa varietas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi bahan kering dan rasio daun, batang, dan malai serta kapasitas tampung. Uji lanjut BNJ menunjukkan bahwa varietas Kawali memiliki produksi bahan kering dan rasio daun, batang, dan malai serta kapasitas tampung yang sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari varietas Suri 3, Samurai 2 dan Suri 4. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa varietas Kawali memberikan hasil tertinggi pada produksi bahan kering dan rasio daun, batang, dan malai serta kapasitas tampung. Kata Kunci : batang, daun, malai, produktivitas, kapasitas tampung,
Strategi meningkatkan pertumbuhan Sorgum Suri 4 dengan jarak tanam berbeda sebagai solusi alih fungsi lahan pertanian Mokorimban, M.A.T.; Tarore, H.; Tuwaidan, H.F.D.; Malalantang, S. S.; Telleng, M.M.
ZOOTEC Vol. 45 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jarak tanam terbaik bagi tanaman sorgum Suri 4 sebagai solusi alih lahan pertanian di Desa Silian guna memaksimalkan hasil sekaligus memberikan solusi praktis atas keterbatasan lahan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yang terdiri dari JT1: jarak tanam 100 cm x 100 cm, JT2: jarak tanam 75 cm x 75 cm dan JT3: jarak tanam 50 cm x 50 cm, masing-masing perlakuan terdiri dari 7 ulangan. Variabel yang diukur yaitu tinggi tanaman, diameter batang, panjang daun, lebar daun dan jumlah daun. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap pertumbuhan tanaman sorgum yang terukur melalui tinggi tanaman, diameter batang, panjang daun, lebar daun dan jumlah daun.  Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) menunjukkan bahwa jarak tanam 100 cm x 100 cm menghasilkan pertumbuhan yang sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam 75 cm x 75 cm dan 50 cm x 50 cm. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu strategi penanaman dapat dilakukan melalui jarak tanam 100 cm x 100 cm sorgum varietas Suri 4 yang memberikan pertumbuhan tertinggi. Kata kunci: sorgum, jarak tanam, pertumbuhan, alih fungsi lahan
Nisbah kesetaraan lahan tumpangsari Indigofera Zollingeriana dan Brachiaria Brizantha pada jarak tanam yang berbeda Sumilat, C.E.; Anis, S.D.; Telleng, M.M.; Tuwaidan, N.W.H.
ZOOTEC Vol. 45 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nisbah kesetaraan lahan (NKL) tumpang sari  Indigofera zollingeriana (Iz) dan Brachiaria brizantha (Bb) pada jarak tanam yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan . Perlakuan berupa kombinasi jarak tanam yaitu : T1 = Iz : 1,00 m x 1,00 m dan Bb : 0,5m  x 0,5m; T2 = Iz : 1,00 m x 1,00 m dan Bb : 0,5m x 0,75m; T3 = Iz : 1,00 m x 1,50 m dan Bb : 0,5m x 0,5m; T4 = Iz : 1,00 m x 1,50 m dan Bb : 0,5m x 0,75m. Peubah yang diukur yaitu: produksi bahan kering Iz dan Bb pada lahan monokultur dan tumpangsari, serta NKL. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang bebeda sangat nyata terhadap produksi total bahan kering Indigofera zollingeriana dan Brachiaria brizantha, dan NKL. Uji Beda nyata jujur (BNJ) menunjukkan bahwa pada lahan monokultur kombinasi T3 menghasilkan produksi total bahan kering Iz dan Bb yang tertinggi, sedangkan pada lahan tumpangsari kombinasi T2 menghasilkan produksi total bahan kering Iz yang tertinggi dan kombinasi T4 menghasilkan produksi total bahan kering Bb yang tertinggi, selanjutnya uji BNJ menunjukkan bahwa kombinasi T4 menghasilkan NKL tertinggi. Disimpulkan bahwa lahan tumpangsari  Indigofera zollingeriana dan Brachiaria brizantha dengan kombinasi jarak tanam Iz: 1m x 1,5m dan Bb:0,5m x 0,75m  merupakan jarak tanam optimal berdasarkan produksi bahan kering dan NKL. Kata kunci:  Brachiaria brizantha, Indigofera zollingeriana, jarak tanam, NKL  tumpangsari