Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Nilai Sosial dan Nilai Politik dalam Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput Izwar, Muhamad; Rusdiawan, Rusdiawan; Gunayasa, Ida Bagus
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 14, No 3: Agustus 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.203 KB) | DOI: 10.14710/nusa.14.3.431-440

Abstract

This research is about the social values and political values of Wiji Thukul’s poems in the anthology Nyanyian Akar Rumput. Therefore, this research aims to describe the forms of social values and political values of Wiji Thukul’s poems in the anthology Nyanyian Akar Rumput. As for the method of data collection are literature studies and observations. Observation method is taken by reading and identifying. While descriptive analysis method is used to analyzing data. Based on the result of data analysis, the forms of social values of Wiji Thukul’s poems in the anthology Nyanyian Akar Rumput is about responsibility, caring, and justice. While the forms of political values is about struggle, persuasion, and protest.
Manajemen Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19 Di SD IT Lombok Tengah Apriani, Yusiana; Rusdiawan, Rusdiawan; Asrin, Asrin; Fahruddin, Fahruddin; Muhaimi, Lalu
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v7i2.2056

Abstract

Pademi covid-19 telah mengganggu proses pembelajaran secara konvensional. Maka diperlukan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Pembelajaran secara daring adalah salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen pelaksanaan daring oleh kepala satuan pendidikan, oleh guru, oleh siswa, dan oleh orang tua/ wali siswa, mengidentifikasi kendala pembelajaran daring di SDIT Lombok tengah tahun ajaran 2020/2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk studi kasus. Prosedur pengumpulan data menggunakan : (1) wawancara semi terstruktur (Wawancara Indept), (2) observasi partisipatif, (3) studi dokumen. Analisis data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Pemeriksanaan validitas data mencakup empat teknik, yaitu kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) pelaksanaan pembelajaran daring di SDIT berlansgung secara daring melalui platform grup whatsapp kelas; 2) kendala yang muncul dari pembelajaran daring adalah keterbatasan guru mengontrol minat, dan motifasi belajar siswa, keterbatasan orang tua dalam dalam meluangkan waktu dan menyediakan  sarana dan prasarana belajar, siswa lebih menyukai pembelajaran tatap muka.
MORFEM AFIKS BAHASA SASAK PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI PAUD KENANGA PERINA JONGGAT LOMBOK TENGAH Wakiah, Nurul; Rusdiawan, Rusdiawan; Saharudin, Saharudin
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 8, No 3 (2022): Jurnal Ilmiah Mandala Education (Agustus)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v8i3.3400

Abstract

Kajian morfem afiks Bahasa  Sasak pada anak usia 4-6 tahun di PAUD kenanga Desa Perina Kecamatan Jonggat Lombok Tengah ini bertujuan untuk mengetahui bentuk morfem afiks Bahasa Sasak pada anak usia 4-6 tahun di PAUD Kenanga, kategori kata dasar yang dibubuhi morfem afiks Bahasa Sasak pada anak usia 4-6 tahun di PAUD Kenanga, dan proses morfofonemik yang terjadi pada morfem afiks yang dibubuhi kata dasar pada anak usia 4-6 tahun di PAUD Kenanga. Metode pegumpulan data yang dipakai adalah metode simak (simak libat cakap dan catat)  dan metode wawancara (teknik pancing dan catat). Sementara itu, metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini mununjukkan pertama, bentuk morfem afiks Bahasa Sasak pada anak usia 4-6 tahun di PAUD Kenanga memiliki bentuk yang cukup bervariasi seperti prefiks {pə-},{bə-}, {ṅ-}, {ŋ-}, {m-}, dan {tə-}; sufiks {-an}; konfiks {pe-an} dan {bə-an}; serta Kombinasi afiks {te-+pə-}.  Kedua, kategori kata dasar yang dibubuhi morfem afiks Bahasa Sasak pada anak usia 4-6 tahun di PAUD Kenanga terdiri dari empat kategori kata dasar ,yakni nomina, verba, adjektiva, dan numeralia yang mampu melekat pada afiks Bahasa Sasak Desa Perina. Ketiga, Proses morfofonemik yang terjadi pada morfem afiks yang dibubuhi kata dasar pada anak usia 4-6 tahun di PAUD Kenanga yang meliputi proses penghilangan fonem dan perubahan fonem. Proses penghilangan fonem seperti data bemas, boas, dan bajah, terjadi penghilangan fonem /ə/ dan /r/  yang sebenarnya dilafalkan beremas, beroas, dan berajah yang bermakna ‘beremas’, ‘mencuci’, dan ‘belajar’. Proses perubahan fonem /t/ mejadi /p/ pada data Pepinak dan Pepantok yang sebenarnya dilafalkan tepinak dan tepantok yang bermakna ‘dibuat dan ‘dipukul’. Terjadi perubahan  fonem /t/ menjadi /p/ pada prefiks {tə-}. Prefiks {tə-} tersebut diubah mejadi prefiks {pə-} yang sebenarnya prefiks {pə-} tersebut tidak ada pada Bahasa Sasak Desa Perina Kecamatan Jonggat.
KAJIAN STILISTIKA-PESANTREN PADA WASIAT RENUNGAN MASA PENGALAMAN BARU TGKH. ZAINUDDIN ABDUL MAJID Ernaliana, Ernaliana; Rusdiawan, Rusdiawan; Saharudin, Saharudin
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 3 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v7i3.2105

Abstract

The research aims to analyze the islamic boarding school language and the meaning of Zainuddin Abdul Majid poems with a literature study and analyzed using content analysis methodology by using the semiotic perspective of Charles Sanders Peirce theory. The results of the study found several things including: 1) the poems used a lot of islamic typical words/phrases, namely key words in Islamic treasures that were identical to Arabic; 2) the form of words/phrases Islamic typical words which the author used tended to be simple, namely from 50 words/phrases. typical phrases of Islamic typical are 25 elements of icons, 20 elements of indexes, and 5 elements of symbols, 3) The typical words/phrases of islamic in poetry have different meanings according to the text and context.
Analisis Antropologi Novel La Bibano Putri Kalepe Karya Abdurrahman Ibrahim Lestari, Santi; Rusdiawan, Rusdiawan; Sukri, Sukri
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mandala Education (April)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v8i2.3347

Abstract

Isu sentral yang dikaji dalam artikel ini membahas “Analisis Antropologi Novel La Bibano Putri Kalepe Karya Abdurrahman Ibrahim”. Rumusan masalah pada artikel ini yaitu “bagaimana nilai-nilai budaya dalam novel La Bibano Putri Kalepe karya Abdurrahman Ibrahim dengan analisis antropologi sastra?”. Adapun tujuan pada artikel ini yaitu berusaha mendeskripsikan nilai-nilai budaya dari novel La Bibano Putri Kalepe karya Abdurrahman Ibrahim dengan menggunakan kajian antropologi sastra. Artikel ini termaksud penelitian kualitatif karena menjelaskan dan mendeskripsikan nilai-nilai budaya  dalam novel tersebut. Metode dokumentasi adalah metode utama yang digunakan dalam penulisan artikel ini, serta melibatkan metode catat. Teori yang digunakan untuk mendapatkan nilai-nilai budaya adalah teori antropologi sastra milik Ratna (2017).  Mekanisme analisis data meliputi dengan membaca secara cermat, data dikelompokan, mendeskripsikan, membuat simpulan, dan menyusun hasil pengkajian. Hasil penelitian menujukan bahwa temuan data antropologi sastra dalama novel La Bibano Putri Kalepe karya Abdurrahman Ibrahim sejumlah 34 data yang terbagi ke dalam tujuh unsur. Tujuh unsur tersebut adalah (1) peralatan kehidupan manusia sejumlah 10 data, (2) mata pencaharian sejumlah 3 data, (3) sistem kemasyarakatan sejumlah 4 data, (4) sistem bahasa sejumlah 8 data, (5) kesenian dengan berbagai jenisnya sejumlah 3 data, (6) sistem pengetahuan sejumlah 3 data, dan (7) sistem religi sejumlah 3 data.
KLASIFIKASI EMOSI TOKOH QAIS AL-QARANI DALAM NOVEL LAYLA MAJNUN KARYA NIZAMI AL-GANJAVI: KAJIAN PERSPEKTIF DAVID KRECH Hamzah, Imam; Rusdiawan, Rusdiawan; Mahyudi, Johan
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mandala Education (April)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v8i2.3250

Abstract

The problem in this research is how to classify the emotions of the character Qais Al-Qarani in the novel Layla Majnun by Nizami Al-Ganjavi based on the study of David Krech's perspective. This study aims to determine the emotional classification of the character Qais Al-Qarani in the novel Layla Majnun by Nizami Al-Ganjavi based on the study of David Krech's perspective. The theory used in this research is David Krech's classification of emotions. This research is qualitative. The data source in this study is the novel Layla Majnun by Nizami Al-Ganjavi. The data collection method used is the library method and documentation. Based on the results of data analysis conducted on the novel Layla Majnun, it can be concluded that the character Qais Al-Qarani in the novel Layla Majnun has seven classifications of emotions based on David Krech's perspective. From the results of data analysis in this study, it can be seen that various classifications of Qais Al-Qarani's emotions are as diverse as the concept of guilt experienced by Qais is illustrated when he makes a love rope which according to people is not good so that he separates from Layla. The pent-up guilt experienced by Qais is seen when a mother tries to persuade him to go home but Qais has no desire to go home. Self-punishment was seen when Qais hurt himself by writhing on a thorn and hitting his head. He did this to relieve the tension he felt. The shame that Qais experienced was seen when he had a guest who came from far away. The person's name is Salam. Salam wanted to accompany Qais to his Majnun but Qais refused because he felt he would not be able to share anything with Salam. He was just an isolated madman. The sadness that was felt by Qais himself was seen when his separation from his lover Layla occurred. The separation made him feel great sadness. Longing for her lover has brought so much suffering, tears, pain, and all forms of suffering and misfortune. The hatred that Qais felt was seen when he left the lives of those who were close to him and chose to live in the desert and wander. He feels that his environment never understands and accepts the reason why he acts like a crazy person. The love experienced by Qais is seen when he prays and asks God to end his life and death picks him up. He did this because the lover he loved so much had died.