Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah melalui Bank Sampah di Desa Ragajaya, Bojonggede-Bogor Jawa Barat Muhtar Mochamad Solihin; Pudji Muljono -; Dwi Sadono -
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 3 (2019): November 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.931 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.3.388-398

Abstract

ABSTRAKPartisipasi ibu rumah tangga di bank sampah dapat menyelesaikan masalah sampah yang semakin meningkat. Hanya saja, partisipasi tersebut terkadang tidak berkelanjutan sehingga sampah masih menjadi masalah di berbagai daerah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat partisipasi ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah melalui bank sampah. Penelitian ini dilakukan di lima kelompok bank sampah di Desa Ragajaya, Bojonggede Kabupaten Bogor. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Jumlah sampel sebanyak 73 orang yang ditentukan menggunakan rumus slovin dari 266 populasi. Data sampel dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan inferensial (rank Spearman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden masuk dalam kategori produktif dengan variasi antara 28 hingga 61 tahun. Tingkat pendidikan formal dalam kategori menengah antara SMP hingga SMA. Tingkat pengetahuannya sedang cenderung tinggi sehingga tidak ada responden yang berpengetahuan rendah. Ibu rumah tangga berpartisipasi dalam pengelolaan sampah melalui bank sampah dengan faktor pendukung seperti tingkat pengetahuan, tingkat ketersediaan sarana prasarana, dan tingkat dukungan keluarga. Peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga tentang bahaya sampah yang tidak dikelola akan meningkatkan keterlibatan mereka dalam pengelolaan sampah melalui bank sampah.  
Hubungan Literasi Digital dengan Perilaku Penyebaran Hoaks pada Kalangan Dosen di Masa Pandemi Covid-19 Muhtar Mochamad Solihin
Jurnal Pekommas Vol 6 (2021): Special Issue: The Role of Communication and Information Technology in the struggle ag
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2021.2060309

Abstract

Abstrak – Jumlah penyebaran hoaks di masa pandemi covid-19 cukup memprihatinkan. Kajian Tirto.id menemukan fakta bahwa tahun 2020 menjadi tahun terburuk karena jumlah sebaran hoaks mengalami peningkatan paling tajam (133 persen) bila dibandingkan tahun 2019 dari yang semula 1.011 kasus menjadi 2.360 kasus. Fenomena penyebaran hoaks tersebut menjadi sebuah isu tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat termasuk dosen selaku insan akademis. Dosen memiliki peran dan tanggung jawab strategis sebagai agen perubahan (agent of change) dalam menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya mengendalikan penyebaran hoaks melalui pendidikan. Hanya saja, tidak menutup kemungkinan bahwa penyebaran hoaks datang dari kalangan dosen itu sendiri. Terlebih lagi aktivitas dosen saat ini masih banyak dilakukan dari rumah (work from home) dengan memanfaatkan teknologi informasi (internet) sehingga berpeluang lebih sering menerima berbagai informasi hoaks. Maka dari itu, tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan karakteristik responden dan literasi digital dengan perilaku penyebaran hoaks pada kalangan dosen di masa pandemi covid-19. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Pengambilan data menggunakan kuesioner secara daring kepada 49 responden. Teknik analisis data menggunakan korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata antara masa kerja, pengetahuan tentang hoaks dan literasi digital dengan perilaku penyebaran hoaks pada kalangan dosen di masa pandemi Covid-19. 
Kemandirian Ekonomi Warga Binaan Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur di Kota Bekasi, Jawa Barat Putri Anggarini; Muhtar Mochamad Solihin
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 9 No. 1, 2022
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.289 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v9i1.24540

Abstract

Abstract: Poverty is one of the factors of urbanization. Unfortunately, there are so many people who urbanize to big cities without adequate education, experience and skills so that many of them fail to make a career and make a living in the city and end up being homeless and beggars. The government through the government regulation of the Republic of Indonesia Number 31 of 1980 seeks to overcome the phenomenon of homeless people and beggars by establishing rehabilitation centers and holding mental and spiritual training in them. Therefore, the purpose of this study is to 1) explain the process of spiritual mental development carried out by religious mentors to foster sprawl independence at BRSEGP Pangudi Luhur Bekasi 2) analyze the supporting and inhibiting factors faced in the process of mental spiritual development at BRSEGP Pangudi Luhur Bekasi. This research uses a qualitative approach with a case study method. The research informants were taken by purposive sampling technique as many as 8 informants; 1 (one) religious advisor, 3 (three) social workers, 4 (four) homeless people and beggars. The results showed that 1) the process of implementing mental spiritual development at BRSEGP Pangudi Luhur Bekasi was carried out for two hours every Monday, Wednesday and Friday night and the methods used were lectures, question and answer methods, and demonstration methods, 2) supporting factors in the process. spiritual guidance is a mentor and coach who is experienced and understands the material, the material is easy to understand, the friendliness of the coach and mentor and the willingness to change in the homeless and beggars. The inhibiting factors include the indiscipline of homeless people and beggars, activities can only be followed by homeless people and beggars who don't work, lack of facilities and differences in education levels of homeless people and beggars.Abstrak: Kemiskinan merupakan salah satu faktor terjadinya urbanisasi. Sayangnya banyak sekali penduduk yang melakukan urbanisasi ke kota besar tanpa persiapan pendidikan, pengalaman dan keterampilan yang memadai sehingga banyak dari mereka yang gagal untuk berkarir dan mencari penghidupan di kota dan berakhir menjadi gelandangan dan pengemis (gepeng). Pemerintah melalui peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1980 berupaya menanggulangi fenomena gepeng dengan mendirikan panti-panti rehabilitasi dan mengadakan peminaan mental spiritual di dalamnya. Maka dari itu tujuan penelitian ini untuk 1) menjelaskan proses pembinaan mental spiritual yang dilakukan pembimbing agama untuk menumbuhkan kemandirian gepeng di BRSEGP Pangudi Luhur Bekasi 2) menganalisis faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi pada proses pembinaan mental spiritual di BRSEGP Pangudi Luhur Bekasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Adapun informan penelitian diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak 8 orang informan; 1 (satu) orang pembimbing agama, 3 (tiga) orang pekerja sosial, 4 (empat) orang gepeng. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa 1) proses pelaksanaan pembinaan mental spiritual di BRSEGP Pangudi Luhur Bekasi di laksanakan selama dua jam setiap hari Senin, Rabu dan malam Jumat dan metode yang digunakan adalah ceramah, metode Tanya jawab, dan metode demonstrasi, 2) faktor pendukung dalam proses pembinaan spiritual adalah pembimbing dan pembina yang berpengalaman dan memahami materi, materi mudah dipahami, keramahan pembina dan pembimbing dan adanya kemauan untuk berubah pada diri gepeng. Adapun faktor penghambat meliputi ketidak disiplinan gepeng, kegiatan hanya bisa diikuti gepeng yang tidak bekerja, kurangnya fasilitas dan perbedaan tingakat pendidikan gepeng.
Kesadaran Bencana Jamaah Majelis Taklim Nurul Iman Desa Ciagel Kecamatan Kibin Kabupaten Serang – Banten Cherunnisa Cherunnisa; Muhtar Mochamad Solihin
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 8 No. 2, 2021
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.792 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v8i2.24382

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beragam resiko bencana sehingga masyarakatnya diharapkan memiliki kesadaran bencana yang tinggi agar mampu bertahan ketika bencana yang tidak diharapkan terjadi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran bencana tersebut dengan mengadakan penyuluhan mitigasi bencana yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bekerjasama dengan lembaga swasta maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Namun sayangnya kegiatan penyuluhan tersebut sering kali baru berfokus pada sudut pandang umum saja, belum menyentuh sudut pandang agama. Maka dari itu, tujuan penelitian ini (1) menganalisis pengaruh penyuluhan agama terhadap kesadaran bencana jamaah Majelis Taklim Nurul Iman (2) menganalisa faktor-faktor penyuluhan agama yang berpengaruh terhadap kesadaran bencana jamaah Majelis Taklim Nurul Iman. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan bentuk nonequivalent control group. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 66 responden yang terbagi ke dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis yang digunakan adalah uji regresi sederhana dengan mengguakan bantuan SPSS for windows 26.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penyuluhan agama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kesadaran bencana Jamaah Majelis Taklim Nurul Iman (2) faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran bencana adalah metode dan materi penyuluhan agama yang digunakan.
Hubungan Penyuluhan Agama Dengan Pengetahuan Agama Jamaah di Majelis Ta’lim Aisyahturidho Kecamatan Cilodong - Depok Anisa Fitriyani; Muhtar Mochamad Solihin
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 8 No. 1, 2021
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.873 KB) | DOI: 10.15408/jpa.v8i1.24375

Abstract

Pendidikan agama islam non formal seperti majelis taklim merupakan pendidikan yang memberikan pengetahuan mengenai islam agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits. Penyuluhan agama islam merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam memberikan pengetahuan kepada jamaah majelis ta’lim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengetahuan agama jamaah majelis ta’lim, menganalisis hubungan penyuluhan agama serta untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan agama jamaah di Majelis Taklim Aisyahturidho Kecamatan Cilodong. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode sensus. Responden penelitian ini adalah ibu-ibu jamaah Majelis Ta’lim Aisyaturridho yang berjumlah 30 responden. Analisis data korelasi rank spearman yang diuji menggunakan SPSS 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara penyuluhan agama dengan pengetahuan agama jamaah Majelis Taklim Aisyahturidho dengan nilai signifikan 0,000<0,05 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,634 artinya tingkat keeratan korelasi yang kuat dan bernilai positif bermakna searah artinya apabila penyuluhan tinggi maka pengetahuan agama meningkat, dan apabila penyuluhan rendah maka pengetahuan agama rendah pula. Kemudian tingkat pengetahuan agama jamaah Majelis Taklim Aisyahturidho tinggi sebesar 57 persen, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan agama adalah aqidah, ibadah, akhlak, metode, ceramah, serta media audio visual.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PENYULUH AGAMA ISLAM DI KABUPATEN CILACAP Rifa Umami; Muhtar Mochamad Solihin
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol 4, No 2 (2021): September
Publisher : PABKI (Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/alisyraq.v4i2.53

Abstract

Functional Islamic Religious Extension (PAIF) and Honorary Islamic Religious Extension (PAH) are expected to have high motivation in carrying out their duties and responsibilities. This study aims to analyze the level of motivation of the PAIF and PAH, and to analyze the factors related to the motivation of the Islamic Religious Instructors. This study uses a quantitative approach with survei methods The number of samples is 65 people who are determined using the Slovin formula from a population of 184 people. Data collection uses observation, interviews, and questionnaires. Then the data is analyzed using descriptive analysis (frequency distribution and percentage) and inferential analysis. (Spearman rank correlation). The results of this study indicate that: (1) the majority of PAIF and PAH motivation levels are low. However, PAH's motivation tends to be better than PAIF's motivation in carrying out its main duties and functions; (2) the factors that are moderately related to motivation are informative support. Then the factors that are weakly related to motivation it is instrumental support and reward support. The factors that are closely related to motivation are emotional support, age, sex, education level, years of service, and the position of the assisted group.
Persepsi Masyarakat Terhadap Desa Wisata Tegalwaru di Ciampea Bogor Muhtar Mochamad Solihin; Atikah Rahmah Lubis; Christian Pratama Putra
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 16 No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.435 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v16i1.491

Abstract

The existence of the Tegalwaru Business Tourism Area (KWBT) is a business innovation that has been the development of the community's Small and Medium Enterprises (SMEs) strategy that has existed for a long time. The existence of a business innovation that is a source of additional income for the community that should make the community support it by participating in advancing Tegalwaru Village as a village center for SMEs in Bogor. The aims of this study are 1) to describe the people of Tegalwaru Village, 2) to explain the community's perception of the Tegalwaru Tourism Village, 3) to analyze the factors related to the community's perception of the Tegalwaru Tourism Village. The research approach uses quantitative with the census method. Methods of data collection by distributing questionnaires, interviews and observations. Data analysis used descriptive and inferential analysis (Spearman rank correlation). The results of the study show that: 1) the majority of the people of Tegalwaru Village are in the adult category (40-60 years), the average education of the respondents is in the middle group, namely between SMA-S1, and the income of SME owners in collaboration with KWBT have an income of more than IDR 2,500,000 per month; 2) the result of calculating the average score of 27 means that the perception of SME owners is positive towards the existence of KWBT, 3) factors related to public perception of KWBT are the choice of information, sources of information, relative advantage and level of adjustment.
Analiss Literasi Informasi dan Motivasi Mahasiswa dalam Penyelesaian Studi di Masa Pandemi COVID-19 Muhtar Mochamad Solihin
IPTEK-KOM : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Vol 24 No 2 (2022): Jurnal IPTEK-KOM (Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi)
Publisher : BPSDMP KOMNFO Yogyakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/iptekkom.24.2.2022.147-160

Abstract

Students can graduate from their studies on time if they have good information literacy skills and motivation to complete studies even during the COVID-19 pandemic. The aims of this study are to: 1) describe the characteristics of the respondents, and 2) analyze the relationship between information literacy and student motivation in completing studies during the COVID-19 pandemic. This research approach uses quantitative survey method. Data collection techniques by means of observation and distributing online questionnaires to 88 respondents. The sample selection technique used a simple random sampling and the data analysis used descriptive statistics and inferential statistics. The results showed that: 1) almost half of the total respondents (40.91 percent) studied at the Islamic Communication and Broadcasting Study Program (KPI). More than a quarter of the respondents (26.14 percent X 37.50 percent) have a high school (SMA), Madrasah Aliyah (MA) and Islamic boarding school (Ponpes) educational background. The majority of respondents' average pocket money (61.36 percent) is low, ranging from IDR 200,000 to IDR 800,000. The majority of respondents (79.55 percent) are not scholarship recipients, and 2) information literacy has a positive and significant relationship (Sig. 0.000 < 0.05) with student motivation in completing studies during the COVID-19 pandemic. This means that the higher the information literacy competence, the higher the level of student motivation to be able to complete studies on time and vice versa.
Tingkat Resiliensi Anak Didik Pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jakarta Nabila Alfanisa Dewi; Muhtar Mochamad Solihin
Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) Jurnal Penyuluhan Agama (JPA) | Vol. 10 No. 1, 2023
Publisher : Islamic Extension Guidance Study Program (BPI) of the Faculty of Da'wah and Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jpa.v10i1.30639

Abstract

Abtsract: Living life as a correctional student will be difficult to accept in the future and there will be a lot of suffering. With a long time, they will experience various losses and changes in situations and environments. This problem often occurs in LPKA and has a negative psychological impact on children. Therefore, it takes the ability to bounce back from adversity so that it becomes even better or is called resilience. As for one of the factors that can increase the resilience of penitentiary students, namely religious guidance activities. This study aims to (1) describe and analyze the resilience level of correctional students LPKA class II Jakarta and (2) analyze the relationship between religious guidance and the resilience of correctional students at LPKA class II Jakarta. This study uses a quantitative approach with the census method and questionnaires as research instruments. The sampling technique uses saturated or census sampling. The number of samples in this study were 64 respondents. The data analysis technique used the Rank Spearman correlation test with the help of Microsoft Excel and SPSS for Windows version 26. The results of this study indicate (1) The level of resilience of correctional students in LPKA class II Jakarta belongs to the medium category tends to be low. It is known from the results of calculating the value of the variable Y (resilience) with 64 respondents, the category of moderate resilience level (55%), the category of low level of resilience (23%) and the category of high level of resilience (22%) and (2) There is a positive relationship and significant between the variables of religious guidance and the resilience of correctional students in LPKA class II Jakarta, with a significance value of 0.000 <0.05 and an R value of 0.524.Abstrak: Menjalani kehidupan sebagai anak didik pemasyarakatan pastinya sulit diterima untuk kedepannya dan akan banyak penderitaan. Dengan waktu yang cukup lama, mereka akan mengalami berbagai kehilangan serta perubahan situasi dan lingkungan. Masalah inilah yang sering terjadi di LPKA dan memberikan dampak negatif pada psikologis anak. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan untuk bangkit kembali dari keterpurukan agar menjadi lebih baik lagi atau disebut dengan resiliensi. Adapun salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiliensi pada anak didik pemasyarakatan yaitu kegiatan bimbingan agama. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan dan menganalisis tingkat resiliensi anak didik pemasyarakatan di LPKA kelas II Jakarta dan (2) menganalisis hubungan bimbingan agama dengan resiliensi anak didik pemasyarakatan di LPKA kelas II Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode sensus dan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh atau sensus. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 responden. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi rank spearman dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS for Windows version 26. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Tingkat resiliensi anak didik pemasyarakatan di LPKA kelas II Jakarta tergolong dalam kategori sedang cenderung rendah. Hal ini diketahui dari hasil perhitungan nilai variabel Y (resiliensi) dengan 64 responden, kategori tingkat resiliensi sedang (55%), kategori tingkat resiliensi rendah (23%) dan kategori tingkat resiliensi tinggi (22%) dan (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel bimbingan agama dengan resiliensi anak didik pemasyarakatan di LPKA kelas II Jakarta, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai R sebesar 0,524.
Hubungan Literasi Digital dengan Perilaku Penyebaran Hoaks pada Kalangan Dosen di Masa Pandemi Covid-19 Solihin, Muhtar Mochamad
Jurnal Pekommas Vol 6 (2021): Special Issue: The Role of Communication and Information Technology in the struggle ag
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56873/jpkm.v6i3.4316

Abstract

Abstrak – Jumlah penyebaran hoaks di masa pandemi covid-19 cukup memprihatinkan. Kajian Tirto.id menemukan fakta bahwa tahun 2020 menjadi tahun terburuk karena jumlah sebaran hoaks mengalami peningkatan paling tajam (133 persen) bila dibandingkan tahun 2019 dari yang semula 1.011 kasus menjadi 2.360 kasus. Fenomena penyebaran hoaks tersebut menjadi sebuah isu tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat termasuk dosen selaku insan akademis. Dosen memiliki peran dan tanggung jawab strategis sebagai agen perubahan (agent of change) dalam menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya mengendalikan penyebaran hoaks melalui pendidikan. Hanya saja, tidak menutup kemungkinan bahwa penyebaran hoaks datang dari kalangan dosen itu sendiri. Terlebih lagi aktivitas dosen saat ini masih banyak dilakukan dari rumah (work from home) dengan memanfaatkan teknologi informasi (internet) sehingga berpeluang lebih sering menerima berbagai informasi hoaks. Maka dari itu, tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan karakteristik responden dan literasi digital dengan perilaku penyebaran hoaks pada kalangan dosen di masa pandemi covid-19. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Pengambilan data menggunakan kuesioner secara daring kepada 49 responden. Teknik analisis data menggunakan korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata antara masa kerja, pengetahuan tentang hoaks dan literasi digital dengan perilaku penyebaran hoaks pada kalangan dosen di masa pandemi Covid-19.