Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN PERILAKU CUCI TANGAN, TEMPAT BUANG AIR BESAR (BAB) DAN PEMAKAIAN ALAS KAKI SISWA YANG TERINFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) PADA SISWA KELAS 1 DAN 2 SD NEGERI 58 MANADO Manurung, Pebrina; Kalesaran, Angela F. C.; Mandagi, Chreisye K. F.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) adalah salah satu masalah kesehatan global yang menjadi ancaman masyarakat dunia yang penularannya melalui tanah. Perilaku cuci tangan, tempat buang air besar dan pemakaian alas kaki merupakan beberapa faktor risiko terjadinya infeksi soil transmitted helminths. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi dan penyebab infeksi soil transmitted helminths (STH) inpada siswa kelas 1 dan 2 SD Negeri 58 Manado. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif-kualitatif (Mixed Methods) dan desain penelitian Sequential Explonatory. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 32 responden dengan menggunakan teknik total sampling untuk analisis kuantitatif dan sebanyak 4 narasumber untuk analisis kualitatif. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner, pedoman wawancara dan alat perekam suara. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 58 Manado dan pemeriksaan feses dilakukan di laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi pada bulan Mei-September 2017. Analisis data kuantitatif menunjukkan bahwa 4 siswa terinfeksi soil transmitted helminths. Berdasarkan analisis data kualitatif, didapat bahwa siswa jarang mencuci tangan sebelum makan dan jarang memakai alas kaki di rumah, serta siswa telah memakai jamban untuk buang air besar. Sarannya yaitu selalu menyediakan sabun cuci tangan di sekolah dan orangtua terus mengingatkan anaknya untuk selalu memakai alas kaki, mencuci tangan pakai sabun sebelum makan, setelah BAB dan setelah melakukan kegiatan.Kata Kunci: Infeksi Soil Transmitted Helminths, Perilaku Cuci Tangan, Tempat Buang Air Besar, Pemakaian Alas KakiABSTRACTSoil Transmitted Helminths (STH) infection is one of the global health issues which pose a threat to the societies, due to its transmission through the soil. Hand washing behavior, place to defecate and footwear usage are several contributing factors of soil transmitted helminths infection. This research was conducted to describe handwashing behavior, place to defecate and footwear usage of students infected soil transmitted helminths (STH) infection in grade 1 and 2 students of SD Negeri 58 Manado. This was descriptive study with quantitative-qualitative method s(Mixed Methods) and Sequential Explonatory research design. The number of respondents in this research were 32 respondents with the use of total sampling technique for quantitative analysis and 4 informants for qualitative analysis. The instruments used were questionnaires, interview guides and voice recorder. This research was conducted at SD Negeri 58 Manado and stool examination was conducted in Faculty of Public Health Laboratory, Sam Ratulangi University, in May-September 2017. Quantitative data analysis indicated that 4 students were infected with soil transmitted helminths. Based on qualitative data analysis, it was found that students rarely wash their hands before eating and rarely wear footwear at home, and students have been using toilet to defecate. Several recommendation for this case was to provide handwashing soap at school and parents must keep reminding their children to always wear their footwear, washing their hands with soap before meals, after defecation and after doing the activities.Keywords : Soil Transmitted Helminths Infection, Handwashing Behavior, Place to Defecate, Footwear Usage
PREVALENCE AND RISK FACTORS OF PREDIABETES IN COASTAL COMMUNITIES: A CROSS-SECTIONAL STUDY IN CHC SABRANG Simanjuntak, Tri Damayanti; Ningtyias, Farida Wahyu; Noveyani, Adistha Eka; Kinanthi, Citra Anggun; Manurung, Pebrina
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 35 No. 3 (2025): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v35i3.2826

Abstract

Prediabetes merupakan kondisi metabolik kronis yang serius dimana kadar gula darah lebih tinggi dari normal dan memiliki risiko tinggi terkena diabetes dalam lima tahun. Berdasarkan IDF, pada tahun 2024, penderita prediabetes pada orang dewasa, jumlah IGT mencapai 16,3%, dan IFG mencapai 16,3%. Dari SKI 2023, prevalensi prediabetes di Indonesia, IGT mencapai 18,5% dan IGF mencapai 13,4%, dimana angka tersebut lebih tinggi dari prevalensi global. Prediabetes di pesisir juga cukup besar, untuk penelitian sebelumnya prevalensinya lebih dari 40%. Berdasarkan data profil kesehatan Jember tahun 2020-2023, PKM Sabrang mengalami peningkatan kasus pada tahun 2020 (593), 2021 (623), 2022 (627), dan (629). Terdapat perbedaan temuan antara faktor risiko sehingga perlu diketahui kondisi di wilayah Sabrang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko prediabetes di wilayah kerja Puskesmas Sabrang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dan menggunakan data primer. Sampel minimal dengan rumus Kelsey didapatkan sebanyak 104, namun pada penelitian ini didapatkan sebanyak 105 yang memenuhi kriteria penelitian dan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menemukan prevalensi prediabetes pada masyarakat pesisir mencapai 16,19%. Hasil uji Chi-square didapatkan hubungan yang signifikan antara pendidikan dan tempat tinggal dengan kejadian prediabetes (p-value < 0,05). Analisis multivariat didapatkan hubungan antara variabel obesitas sentral dan tempat tinggal dengan prediabetes setelah variabel IMT dikontrol. Responden yang lingkar pinggangnya masuk kategori obesitas sebesar 3,57 dan tinggal diperkotaan memiliki risiko 3,91 kali lebih tinggi untuk mengalami prediabetes setelah variabel IMT dikontrol. Masyarakat dan pemerintah berperan aktif dalam program Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS). Perlu skrining kesehatan rutin dan sosialisasi terkait prediabetes.
Hubungan Riwayat Komplikasi Saat Hamil dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia Manurung, Pebrina; Helda, Helda
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) berisiko mengalami banyak masalah kesehatan seperti jatuh sakit dalam enam hari pertama kehidupannya atau mengalami infeksi, serta dapat juga menderita masalah jangka panjang seperti perkembangan motorik dan sosial yang tertunda atau ketidakmampuan belajar. WHO memperkirakan BBLR sekitar 15% hingga 20% dari jumlah yang lahir, mewakili tiap tahunnya ada sekitar 20 juta kelahiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat komplikasi saat hamil dengan kejadian BBLR. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu study cross sectional dengan menganalisis data IFLS tahun 2014. Sebanyak 372 responden diikutkan dalam studi ini. Analisis chi square test untuk mengetahui hubungan antara exsposure (riwayat komplikasi saat hamil) dan outcome (BBLR) serta variabel lain yang diikutkan dalam penelitian ini yaitu jenis kelamin, urutan kelahiran dan konsumsi tablet Fe saat hamil sedangkan untuk analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Ada hubungan antara riwayat komplikasi saat hamil dengan kejadian BBLR dengan nilai asosiasi PR 2,123 (95% CI 0,999-4,529), artinya ibu yang memiliki riwayat komplikasi saat hamil lebih beresiko 2,123 kali dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki riwayat komplikasi saat hamil untuk melahirkan anak BBLR. Riwayat komplikasi saat hamil berhubungan dengan terjadinya BBLR. Ibu hamil diharapkan dapat mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dengan selalu memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan untuk dapat mendeteksi dini adanya komplikasi serta menanganinya agar tidak berdampak pada janin, dan ibu hamil juga sebaiknya patuh minum tablet Fe sesuai anjuran agar dapat mencegah terjadinya komplikasi anemia