Articles
Serial Vision Sebagai Pembentuk Karakter Visual Koridor Jalan Letjen Suprapto
Widiantara, I Wayan Andhika;
Purwanto, Edi;
Sardjono, Agung Budi
MODUL Vol 17, No 2 (2017): MODUL vol 17 nomor 2 tahun 2017 (6 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (671.078 KB)
|
DOI: 10.14710/mdl.17.2.2017.62-68
Kawasan Kota Lama Semarang merupakan kawasan dengan latar belakang sejarah Kolonial Belanda, terlihat saat ini masih adanya sekitar lima puluh bangunan dengan arsitektur Kolonial Belanda yang membuat kawasan ini menjadi salah satu kawasan konservasi di Kota Semarang. Didalam kawasan ini terdapat sebuah koridor utama, yaitu pada Jalan Letjen Suprapto. Koridor ini dirancang pada jaman Belanda menjadi pusat orientasi kawasan dengan adanya Gereja Blenduk sebagai orientasi utama.Seiring berkembangnya waktu, koridor jalan Letjen Suprapto memiliki pertumbuhan yang cukup cepat. Ditunjukan dengan munculnya bangunan-bangunan komersial seperti halnya cafe, tempat makan, serta adanya museum. Perkembangan yang cukup pesat tersebut perlu disadari akan memicu munculnya pergesekan bangunan-bangunan baru hasil renovasi dengan bangunan-bangunan lama yang ada apabila tidak diperhatikan dengan benar. Hal ini menyebabkan perlunya perlakuan khusus terkait renovasi dan revitalisasi bangunan yang ada pada koridor ini khususnya penataan wajah bangunan yang ada pada koridor tersebut. Sehingga karakter dari koridor Jalan Letjen Suprapto dapat mewakili citra/image dari kawasan Kota Lama Semarang. Karakter visual koridor tersebut dapat dinilai salah satunya adalah melalui amatan-amatan visual secara menyeluruh saat melintasi koridor. Proses amatan tersebut memberikan kesan dan perasaaan tertentu sehingga pengamat dapat merasakan sesuatu yang berbeda saat berada pada koridor tersebut dengan ketika berada pada koridor kawasan lainnya.Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian mengenai Pengaruh Perwajahan Bangunan Terhadap Karakter Visual Koridor di Jalan Letjen Suprapto, Kawasan Kota Lama Semarang yang juga dilakukan oleh peneliti yang sama dengan menggunakan unsur dominasi, irama, kepaduan, garis langit, serta pemandangan berseri dalam menilai karakter visual koridor tersebut dan dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan penelitian studi kasus. Didalam tulisan ini hanya mengangkat mengenai unsur pemandangan berseri dikarenakan dianggap mempunyai nilai keunikan tersendiri dari unsur lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya elemen dari warna pada bangunan Marba dan atap pada menara Gereja Blenduk sebagai titik amatan yang memberikan rasa penasaran kepada pengamat serta seolah-olah pengamat dibimbing untuk menuju ke area tertentu, serta menjadikan kedua bangunan tersebut sebagai  focal poitnt pada koridor Jalan Letjen Suprapto.
Pelatihan E-commerce dan Pemulihan Ekonomi Nasional: Pengembangan Industri Kreatif Produk Unggulan Kota Tasikmalaya
Eko Nursanty;
Djoko Darmawan;
I Wayan Andhika Widiantara
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2022): JAMSI - Januari 2022
Publisher : CV Firmos
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (324.554 KB)
|
DOI: 10.54082/jamsi.160
Pandemik yang telah berlangsung lebih dari satu tahun memberikan dampak yang cukup signifikan berupa menurunnya pertumbuhan ekonomi masyarakat dunia, tidak terkecuali masyarakat Indonesia. Kota Tasikmalaya yang memiliki sejumlah pengrajin juga tidak terkecualikan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kemampuan lebih bagi para pengusaha dalam mengembangkan produk baik peingkatan mutu, pengemasan dan terakhir pemasaran secara elektronik. Produk yang telah dikenal luas secara lokal dan nasional, diupayakan mampu juga dikenal secara internasional. Metode yang dilakukan berupa daring dan luring. Sebagian narasumber membimbing secara langsung di lapangan pada workshop teknis yang dilaksanakan secara langsung dan narasumber lain memberikan materi pengetahuan melalui media daring. Hasil kegiatan ini diharapkan munculnya produk-produk lokal bertaraf internasional dan mampu berkembang menjadi Industri Kreatif unggulan Kota Tasikmalaya. Selain mampu memberikan nilai tambah dan ketangguhan ekonomi, produk-produk unggulan ini dianggap mampu memberikan nilai otentik yang tinggi pada identitas kota Tasikmalaya guna memenangkan persaingan antar kota.
Perancangan Kawasan Rest Area Tipe A di Ruas Tol Semarang - Tegal
Eko Yusmawan Widodo;
Hetyorini;
I Wayan Andhika Widiantara
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 15 No. 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1103.626 KB)
|
DOI: 10.56444/sarga.v15i2.152
Tempat istirahat atau biasa disebut dengan Rest Area adalah suatu tempat dan fasilitas yang disediakan bagi pemakai jalan sehingga baik pengemudi, penumpang maupun kendaraannya dapat beristirahat untuk sementara karena alasan lelah. Di area inilah menjadi satu-satunya tempat untuk berhenti sesaat setelah mengemudi pada jarak jauh dengan kecepatan tinggi. Kawasan Rest Area Tipe A merupakan suatu kawasan yang digunakan sebagai tempat istirahat sementara dengan berbagai fasilitas lengkap yang bisa di perlukan saat berada pada jalur jalan tol. Adapun beberapa fasilitas yang tersedia yaitu tempat istirahat, tempat makan dan minum, tempat beribadah, tempat pengisian bahan bakar kendaraan dan lain-lain. Mempunyai fungsi fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pihak kalangan. Adapun fungsi dari berbagai kegiatan dan fasilitas yang di sediakan yaitu fasilitas utama yaitu sebagai tempat istirahat, fasilitas penunjang dan fasilitas servis dimana pengguna dapat menggunakan fasilitas yang ada seperti toilet, tempat ibadah berbagai tempat makan dan minum, taman, bengkel, fasilitas relaksasi, ataupun membeli keperluan selama perjalanan yang ada di pusat oleh-oleh/ minimarket. Fungsi ini menjadikan satu kesatuan dalam menciptakan sebuah Rest Area Tol yang layak dan memiliki fasilitas yang lengkap.Bangunan Kawasan Rest Area Tipe A di ruas Tol Semarang – Tegal yang berada di Kabupaten Pekalongan, menggunakan konsep Green Architecture dan Modern Minimalis.
Karakteristik Aktivitas Pengunjung Taman Banjir Kanal Barat Characteristics of Visitor Activity of Banjir Kanal Barat Park
Pascal Galih Sadana;
I Wayan Andhika Widiantara;
Astari Wulandari
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 16 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (457.821 KB)
|
DOI: 10.56444/sarga.v16i2.16
Taman Banjir Kanal Barat merupakan salah satu ruang terbuka publik yang dibangun pada area bantaran Sungai Banjir Kanal Barat yang dibangun pada 2009. Sebagai ruang terbuka publik aktif, taman ini merupakan salah satu sarana edukasi dan relaksasi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya dengan berbagai aktivitas yang berlangsung didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aktivitas pengunjung Taman Banjir Kanal barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang memanfaatkan observasi dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menujukkan, berdasarkan jenis ruangnya, karakteristik aktivitas pada Taman Banjir Kanal Barat Semarang diklasifikasikan menjadi dua. Pertama, aktivitas pada badan air yang diklasifikasikan sebagai necessary activity. Kedua, aktivitas pada tepi air yang diklasifikasikan sebagai optional activity dan social activity. Keberadaan fasilitas taman, elemen keras (hard scape) serta elemen lunak (soft scape) menjadi satu faktor penentu dalam menunjang aktivitas pengunjung Taman Banjir Kanal Barat.
Perancangan Semarang Basketball Center
Agusta Dicky Ferlanda;
Astari Wulandari;
I Wayan Andhika Widiantara
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 14 No. 2 (2020): July 2020
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56444/sarga.v14i2.162
Olahraga merupakan kegiatan yang di lakukan oleh manusia untuk menjaga kebugaran tubuh. Olahraga juga dijadikan ajang kompetisi didunia dengan berbagai cabang olahraga yang dilakukan secara individu dan olahraga yang memerlukan kekompakan kelompok. Salah satu olah raga yang membutuhkan kerja kelompok adalah cabang olahraga bola basket. Bola basket dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari lima orang pemain, yang memiliki posisi dan peran masing-masing. Dalam pertandingan bola basket dimainkan dalam waktu 4 x 10 menit dalam aturan Federasi Bola Basket Internasional. Bola basket di Semarang saat ini juga makin berkembang pesat seperti halnya olahraga sepakbola, banyak lapangan bola basket di tiap sekolahan negeri maupun swasta, di taman kota maupun di taman kawasan permukiman bahkan ada beberapa kelurahan yang terdapat lapangan bola basket. Namun itu semua merupakan lapangan outdoor yang fasilitasnya kurang memadahi. Di Semarang juga terdapat beberapa lapangan bola basket indoor namun fasilitasnya kurang lengkap seperti kapasitas penonton sedikit dan fasilitas penunjang lainnya. Perancangan bangunan Semarang Basketball Center merupakan bangunan Gedung olahraga yang digunakan untuk menggelar pertandingan dan pelatihan olahraga Bola Basket dan terdapat area bisnis berupa foodcourd, cafe dan sportstore yang bertemakan Basketball. Bangunan Semarang Basketball Center terdapat tiga bagian lapangan yaitu lapangan pertandingan, latihan indoor dan outdoor.
Sosialisasi Penggunaan Bahan Bangunan Heritage dan Perkembangannya: Kolaborasi Komunitas Peneliti Heritage Philiphina di Kota Semarang
I Wayan Andhika Widiantara;
Eko Nursanty;
Wawan Destiawan;
Krismawanti Krismawanti
Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara Vol. 1 No. 4 (2022): Desember : Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (628.698 KB)
|
DOI: 10.58374/jmmn.v1i4.90
Heritage buildings are not only concerned with the shape and design of heritage that has been passed down from one generation to the next. The materials and technologies used are part of the inheritance of objects and intangibles that help strengthen the authenticity in a heritage work. This activity is a collaboration between the heritage community in Semarang City and Manilla City who visited Semarang. This activity aims to understand the authenticity of a heritage architectural work through material and technological elements in Asia through a comparison of similar works in the cities of Semarang and Philippine. The results of this activity are expected to be able to find a picture of authenticity in several examples of traditional architectural works in Asia and provide alternatives for the formation of place identities both in the city of Semarang and Manila.
Pemanfaatan Ruang Publik Di Kampung Lemak Mendak: Utilization of Public Space in the village of Lemah Mendak
I Wayan Andhika Widiantara;
Miftah Wijayanti;
Ulin Nuha Bilangga
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 17 No. 1 (2023): January 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56444/sarga.v17i1.417
Kampung Lemah Mendak memiliki berbagai ruang publik yang ada di lingkungan itu. Dengan adanya ruang publik masyarakat secara tidak langsung juga telah memanfaatkan ruang tersebut dengan berbagai kegiatan mereka, terlebih lagi kampung ini tidak membatasi warganya untuk beraktivitas. Tetapi di kampung Lemah Mendak ini sangat diperlukan penataan ruang publik. Meskipun jumlah ruang terbuka di kampung Lemah Mendak sudah relatif cukup banyak, akan tetapi pemanfaatannya perlu diatur kembali karena seringkali aktivitas pemanfaatan ruang publik masih tidak pada tempat yang seharusnya. Selain aktivitas pemanfaatannya, ruang publik di kampung Lemah Mendak masih harus ditata sedemikian rupa agar sesuai dengan aktivitas kegiatan pemanfaatan ruang publik. Kurang optimalnya tersebut dikarenakan beberapa ruang publik masih hanya memiliki mono fungsi atau hanya terdapat satu fungsi saja, dimana suatu ruang publik sebaiknya terdapat beberapa macam fungsi dan kegiatan atau multi fungsi. Namun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut terkait pengkajian ketepatan dalam pemanfaatan ruang publik yang ada pada Kampung Lemah Mendak ini.
Karakteristik Aktivitas Pengunjung Taman Banjir Kanal Barat Characteristics of Visitor Activity of Banjir Kanal Barat Park
Pascal Galih Sadana;
I Wayan Andhika Widiantara;
Astari Wulandari
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 16 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56444/sarga.v16i2.16
Taman Banjir Kanal Barat merupakan salah satu ruang terbuka publik yang dibangun pada area bantaran Sungai Banjir Kanal Barat yang dibangun pada 2009. Sebagai ruang terbuka publik aktif, taman ini merupakan salah satu sarana edukasi dan relaksasi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya dengan berbagai aktivitas yang berlangsung didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aktivitas pengunjung Taman Banjir Kanal barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang memanfaatkan observasi dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menujukkan, berdasarkan jenis ruangnya, karakteristik aktivitas pada Taman Banjir Kanal Barat Semarang diklasifikasikan menjadi dua. Pertama, aktivitas pada badan air yang diklasifikasikan sebagai necessary activity. Kedua, aktivitas pada tepi air yang diklasifikasikan sebagai optional activity dan social activity. Keberadaan fasilitas taman, elemen keras (hard scape) serta elemen lunak (soft scape) menjadi satu faktor penentu dalam menunjang aktivitas pengunjung Taman Banjir Kanal Barat.
Karakteristik Aktivitas Pengguna Ruang Terbuka Publik di Alun-Alun Purworejo: Characteristics of Open Space Users Activity in Alun-Alun Purworejo
Ifalia Lutfiah;
Astari Wulandari;
I Wayan Andhika Widiantara
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 17 No. 2 (2023): July 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56444/sarga.v17i2.342
Alun-Alun Purworejo sebagai ruang terbuka publik merupakan alih fungsi sejak didirikan pada tahun 1830 digunakan sebagai kerperluan latihan militer dan kini sebagai ruang terbuka publik. Selain letaknya yang strategis, kehadirannya berfungsi sebagai pusat pemenuhan kebutuhan sarana interaksi masyarakat. Maka dari itu, dilakukan penelitian dengan metode deskriptif kualitatif dan memanfaatkan teknik observasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aktivitas pengguna ruang terbuka publik di Alun-Alun Purworejo dengan melakukan pembagian zonasi menjadi empat zona. Dengan adanya keragaman aktivitas, fungsi Alun-Alun Purworejo sebagai ruang terbuka publik terpenuhi dengan intensitas aktivitas paling tinggi terdapat pada zona 1. Perubahan fungsi dari Alun Alun Purworejo terjadi sesuai dengan perubahan kebutuhan pengguna ruang publik kawasan perkotaan. Klasifikasi aktivitas yang terdiri dari; aktivitas proses dominan pada area kulit luar, aktivitas transisi dominan pada kulit dalam, dan aktivitas fisik pada area inti. Meskipun demikian perlu perhatian lebih terhadap aspek filosofi, makna, dan kontekstualitas dalam proses desain dan penataan Alun – Alun Purworejo dimasa yang akan datang.