Articles
THE ARCHITECTURE IMMANENCY AND PLACE ATTACHMENT CASE: AGA KHAN AWARD FOR ARCHITECTURE LOCAL MOSQUES WINNING PROJECTS
Nursanty, Eko;
Husni, Fahd Diyar
Journal of Islamic Architecture Vol 6, No 2 (2020): Journal of Islamic Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, UIN Maliki Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18860/jia.v6i2.10043
People are conducting their daily activities in Architectural space. The local community, which uses and gives meaning to that locality, turns the area into a place. Place Attachment is the place that has an emotional connection with the users. This research aims to identify the types and the roles of Place Attachment concerning the local community's religious needs, particularly the Muslim community. This study employs a qualitative research method by deductive literature review and big-data analysis to determine the emotional bonding manifested in the local community mosques' cultural immanence. The study looks into three Aga Khan Awards for Architecture winning projects to qualify the cases as a promising architecture selected by standard criteria. It discovers several tangible and intangible architectural elements inherited from generation to generation within a community, instituted on their sense of religiosity and the basic human need to connect with their Creator. Place Attachment strength and the uniqueness of architectural manifestation are directly related to those elements' immanency and regarded as the inherited DNA of a community.Â
PERAN DAN TANTANGAN PERENCANAAN RUANG PUBLIK SEBAGAI PERUBAHAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
Riche Maya Hapsari;
Eko Nursanty
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 4 2013
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Ruang terbuka (open space) merupakan suatu wadah yang dapat menampung kegiatan aktivitas tertentu dari warga lingkungan tersebut baik secara individu atau secara kelompok. Ruang yang di rencanakan karena kebutuhan akan tempat pertemuan, aktivitas berupa kegiatan rekreasi, olahraga , jalan-jalan dan santai bersama di udara terbuka. Ruang terbuka yang berada di ruang luar ruang dapat menjadi terbuka aktif yang didalamya banyak terjadi kegiatan, berupa bermain, olahraga, upacara, acara santai dan bahkan dapat di gunakan untuk rekreasi.Ruang terbuka ini dibutuhkan oleh masyarakat guna mewadahi aktivitas seperti tempat berkumpul keluarga dan tempat sosialisasi antar masyarakat. Tetapi sekarang ruang terbuka sekarang menjadi susah untuk di akses karena transportasi yang padat, sehingga susah untuk menyeberang. Lalulalang transportasi yang tidak dapat di hentikan bila menyebrang jalan sehingga masyarakat merasa kesulitan menuju ke ruang terbuka.Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan kenyamanan di dalam ruang terbuka hijau untuk akses ke ruang terbuka, sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitas di ruang terbuka dengan nyaman, tidak terkendala dengan transportasi yang padat.Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah survey lapangan , melakukan interview kepada pengunjung melalui quisioner yang ada, pemotretan terhadap aktivitas yang ada pada waktu di lapangan, pemetaan penyebrangan pengunjung yang datang ke ruang terbuka dan pintu masuk untuk akses ke ruang terbuka.Hasil dari penelitian ini yaitu ruang terbuka ini belum memenuhi standart yang ada di ruang terbuka karena akses masih sulit sehingga masyarakat untuk melakukan aktivitas di ruang terbuka ini kurang nyaman.Kesimpulan dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa untuk akses ke ruang terbuka yang berada di kawasan kota sangat sulit karena padatnya transportasi yang ada.Kata kunci: open space, tantangan open space.
Holistic pedagogy for nurturing faithful, resilient and empathetic students - in UNTAG Semarang architectural education
Eko Nursanty;
Loekman Muhamadi;
Anwar Anwar
SARGA Jurnal Arsitektur UNTAG Semarang Vol 1, No 1 (2019): Edisi Genap 2018/2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (773.32 KB)
Nowadays education is often seen as a way to improve the "quality" of human life. Education is often considered as a benchmark for future material success and strength. Some study programs are perceived as the enabler of that hopes and become the dreams of many people. On the other hand, some study programs are considered "boring" and less desirable. This study aims to provide a different perspective that the educational process is fundamentally a continuous process and not a linear progression towards a utopian goal that many people expect. Human being possesses various physical, mental and intellectual potentials that can be nurtured through various innovative pedagogical methods. The research was conducted on some architecture students of UNTAG Semarang using qualitative methods of deductive case studies with comprehensive interview techniques. The analysis was carried out using the "Butterfly" method that scrutinized two seemingly opposing sides and found a balance between the opposites. The study results are the identification and formulations of several dominant elements that equally playing important roles in the architectural educational process, specifically focusing on the human’s spiritual, intellectual, and physical sides. Those elements, supported by the environmental context, can produce various combinations of new values, knowledge, and skills, that are deeply rooted in the field of knowledge and in their daily lives.
The challenge of city competitive advantange-rethingking creative city networking
Eko Nursanty;
Indah Susilowati
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 6 No 3 (2021): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | September 2021 ~ Desember 2021
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30822/arteks.v6i3.880
Competition between cities in globalization has been made through various efforts. The city must also win a competition through brands in the form of quality of life of creative cities. UNESCO also lists the need for an optimal effort to develop the community's culture and creativity to stimulate the city's regeneration into sustainability. The study aims to dissect the city of Pekalongan as a case study. The research uses qualitative methods with data collection through the Big Data harvesting process analyzed through the interpretation process. The findings are the relationship between the physical elements of city space and the strong meaning concerning the creative abilities possessed by its people, both tangible and intangible. It is this strength that underlies the distinctive and sustainable cultural development to build a city competitive advantage.
Pengenaan Hukum Pajak Pada Cryptocurrency Dan NFT Di Indonesia
Retno Mawarini Sukmariningsih;
Agus Nurudin;
Eko Nursanty
Owner : Riset dan Jurnal Akuntansi Vol. 6 No. 2 (2022): Artikel Volume 6 Nomor 2 April 2022
Publisher : Politeknik Ganesha Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33395/owner.v6i2.781
This research aims to look at the potential of government revenue through taxes on digital currencies or better known as cryptocurrencies and against digital assets called NFT. With normative research methods to analyze how cryptocurrencies and digital assets (NFT) should be taxed at low or high tax rates. In addition to understanding cryptocurrency taxation policies as well as NFT, the study also looked at the taxation policies of various countries on cryptocurrencies and digital assets. Each country has different guidelines and considerations for the legal status and policies of the regulation of cryptocurrencies and NFT. There is no consensus between countries about this. Keywords; taxes, cryptocurrencies, digital assets, NFT
Pembuatan Peta Digital Informasi Warisan Budaya Indonesia sebagai Aplikasi Kurikulum MBKM
Eko Nursanty;
Djoko Darmawan;
M. Fahd Diyar Husni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2 No 3 (2022): JPMI - Juni 2022
Publisher : CV Infinite Corporation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52436/1.jpmi.518
Kurikulum MBKM adalah wujud baru dalam Pendidikan Indonesia yang diharapkan mampu memberikan warna baru didalam memunculkan keunikan dan otentisitas dari keberagaman Indonesia. Peluang yang ada didalam IKU 3 berupa dosen berkegiatan di luar kampus diharapkan mampu menunjang keunikan pembelajaran yang diharapkan pada IKU 7 yaitu kelas yang kolaboratif dan partisipatif. Prodi Arsitektur adalah Pendidikan yang yang menghasilakn lulusan dengan kemampuan seseorang dalam menciptakan wadah kehidupan manusia berupa ruang dan tempat baik di dalam maupun di luar bangunan, dalam wujud fisik maupun non fisik yang berada pada sebuah lingkungan yang berkelanjutan. Indonesia memiliki 1.239 warisan budaya tak benda yang memberikan peluang bagi para arsitek untuk mewujudkan karya-karya bermuatan lokal dalam kerja profesinya. Metode pengabdian ini dilakukan dengan cara menyiapkan informasi dan meyusun gambaran secara utuh dalam bentuk peta digital pada 12 program studi Arsitektur penerima Hibah Penyusunan Kurikulum MBKM dari Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia sejak tahun 2020 hingga saat ini. Informasi yang dikumpulkan adalah gambaran jumlah dosen yang berprofesi sebagai arsitek dan upaya penciptaan kelas kolaboratif dan partisipatif yang telah dilakukan. Peta yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu memberikan manfaat guna mendukung pelaksanaan kurikulum MBKM di Prodi Arsitektur manapun di wilayah Indonesia bahkan yang belum mendapatkan kesempatan hibah MBKM.
Pelatihan E-commerce dan Pemulihan Ekonomi Nasional: Pengembangan Industri Kreatif Produk Unggulan Kota Tasikmalaya
Eko Nursanty;
Djoko Darmawan;
I Wayan Andhika Widiantara
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2022): JAMSI - Januari 2022
Publisher : CV Firmos
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (324.554 KB)
|
DOI: 10.54082/jamsi.160
Pandemik yang telah berlangsung lebih dari satu tahun memberikan dampak yang cukup signifikan berupa menurunnya pertumbuhan ekonomi masyarakat dunia, tidak terkecuali masyarakat Indonesia. Kota Tasikmalaya yang memiliki sejumlah pengrajin juga tidak terkecualikan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kemampuan lebih bagi para pengusaha dalam mengembangkan produk baik peingkatan mutu, pengemasan dan terakhir pemasaran secara elektronik. Produk yang telah dikenal luas secara lokal dan nasional, diupayakan mampu juga dikenal secara internasional. Metode yang dilakukan berupa daring dan luring. Sebagian narasumber membimbing secara langsung di lapangan pada workshop teknis yang dilaksanakan secara langsung dan narasumber lain memberikan materi pengetahuan melalui media daring. Hasil kegiatan ini diharapkan munculnya produk-produk lokal bertaraf internasional dan mampu berkembang menjadi Industri Kreatif unggulan Kota Tasikmalaya. Selain mampu memberikan nilai tambah dan ketangguhan ekonomi, produk-produk unggulan ini dianggap mampu memberikan nilai otentik yang tinggi pada identitas kota Tasikmalaya guna memenangkan persaingan antar kota.
Pengembangan Wisata Air Bendungan Logung di Kudus
Muhammad Dandi Yahya;
Eko Nursanty;
Wawan Destiawan
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 16 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1496.933 KB)
|
DOI: 10.56444/sarga.v16i2.144
Pengembangan Wisata Air Bendungan Logung di Kudus ini mempunyai latar belakang mengembangkan area wisata air di sekitar bendungan. Mengangkat sektor pariwisata untuk wisatawan yang berkunjung ke Kudus dengan menggunakan konsep perancangan dasar sebagai tumpuan untuk membantu menopang ekonomi daerah dan masyarakat sekitar Kabupaten Kudus. Tujuan perancangan untuk meningkatkan ekowisata yang ada pada Bendungan Logung serta mengedukasi masyarakat untuk menjaganya serta meningkatkan kualitas dan kuantitas dari sarana prasarana yang tersedia di kawasan wisata air Bendungan Logung di Kudus. Memiliki kondisi tapak yang berkontur sangat membantu Analisa desain untuk menentukan zoning dan gubahan massa pada desain bangunan. Menggunakan konsep Arsitekur Neo Vernakular yang mengusung tema kearifan lokal pada Kabupaten Kudus, sehingga membuat hasil perancangan pada desain semakin menarik dan membuat terciptanya nuansa kearifan lokal pada desain. Material yang digunakan juga menjadi daya tarik dengan menggunakan batu bata ekspos dan kayu. Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Air Bendungan Logung yang berlokasi di Kudus adalah sebuah kawasan wisata air yang berada di lingkungan Bendungan Logung yang terdiri dari beberapa wahana watersport, restoran, cottage, dan fasilitas pendukung lainnya yang diharapkan berguna untuk daya tarik dari sektor pariwisata dan perekonomian. Pengaplikasiannya dilakukan secara zoning, denah, sirkulasi, maupun fasad. Diharapkan rancangan ini berguna dan memberikan inspirasi bagi pembaca.
Perancangan Museum Sastra Indonesia di Surakarta
Muhammad Fahmi Syarofi;
Eko Nursanty;
Astari Wulandari
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 15 No. 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1062.911 KB)
|
DOI: 10.56444/sarga.v15i2.149
Perencanaan arsitektur mencakup berbagai jenis proyek pembangunan. Salah satunya pembangunan museum. Museum merupakan tempat untuk menyimpan benda-benda bersejarah. Museum memiliki peran penting dalam suatu peradapan salah satunya sebagai pusat untuk penelitian terkait benda yang dikoleksi sehingga dapat dikembangkan dari masa ke masa. Museum sasatra indonesia merupakan museum khusus yang menyimpan benda mengenai sastra. Kota Surakarta dipilih sebagai tempat berdirinya museum sastra indonesia karena di kota ini menyimpan berbagai peninggalan sastra kuno yang masih terjaga namun belum ada tempat khusus untuk menyimpan sastra kuno ini sehingga jarang diketahui oleh masyarakat khususnya peneliti sastra. Memiliki fungsi utama sebagai tempat untuk menyimpan dan memamerkan benda-benda bersejarah, upaya pelestarian, penelitian, konservasi dan rekreasi. Penekanan konsep desain yang direncanakan pada Museum Sastra Indonesia adalah menerapkan konsep arsitektur neo vernakular dengan bentuk yang diolah secara simbolis dan memiliki nilai filosofi terhadap kebudayaan dan tradisi lokal yang ber-akulturasi dengan perkembangan zaman di era modernKonsep Arsitektur Neo-Vernakular menjadi dasar konsep arsitektur pada perancangan Museum Sastra Indonesia ini yang dimana fasad pada bangunan menggunakan atap joglo yang merupakan rumah ada khas jawa dan penggunaan material bata ekspos, kayu, serta ukiran kearifan lokal. Pengaplikasiannya dilakukan secara zoning, denah, sirkulasi, maupun fasad. Diharapkan rancangan ini berguna dan memberikan inspirasi bagi pembaca.
Yoghurt making training to build women’s resilience in developing local economy and healthy lifestyle
Eko Nursanty;
Honorata Ratnawati Dwi Putranti;
Ery Fatarina Purwaningtyas
Journal of Community Service and Empowerment Vol. 3 No. 2 (2022): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/jcse.v3i2.21034
Lifestyle modifications are becoming increasingly important, especially following the epidemic era. Healthy living is a continual lifestyle that aids the attempt to transform a healthy culture and the production of healthy cells. A healthy lifestyle is one that consider all facets of a person's health. Not only about food but also about exercise and lifestyle practices. Health is vital to all our actions. One of the important things in supporting health can be done with healthy food intake. Making homemade yogurt, changing other foods, and changing one's lifestyle are all part of this activity. Thus, this activity aims to train partners in yogurt making to build women's resilience in developing local economies and healthy lifestyles. Activities are hybrid, with some participants and resource personnel working online and others offline at the activity site. The method of activities is carried out using lectures, discussions and hands-on practice which is carried out in a hybrid between online and offline. Some participants and resource persons carry out activities online and partly offline at the activity location. This activity is women's independence to build a home industry producing yogurt and other nutritious foods has increased, as has the production of processed yogurt. It is anticipated that the independence of these women will encourage the self-assurance necessary to construct a healthy family and environment, making their residence a place of business and a healthy gastronomic destination at home.