Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pemanfaatan Ruang Publik Di Kampung Lemak Mendak: Utilization of Public Space in the village of Lemah Mendak I Wayan Andhika Widiantara; Miftah Wijayanti; Ulin Nuha Bilangga
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 17 No. 1 (2023): January 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v17i1.417

Abstract

Kampung Lemah Mendak memiliki berbagai ruang publik yang ada di lingkungan itu. Dengan adanya ruang publik masyarakat secara tidak langsung juga telah memanfaatkan ruang tersebut dengan berbagai kegiatan mereka, terlebih lagi kampung ini tidak membatasi warganya untuk beraktivitas. Tetapi di kampung Lemah Mendak ini sangat diperlukan penataan ruang publik. Meskipun jumlah ruang terbuka di kampung Lemah Mendak sudah relatif cukup banyak, akan tetapi pemanfaatannya perlu diatur kembali karena seringkali aktivitas pemanfaatan ruang publik masih tidak pada tempat yang seharusnya. Selain aktivitas pemanfaatannya, ruang publik di kampung Lemah Mendak masih harus ditata sedemikian rupa agar sesuai dengan aktivitas kegiatan pemanfaatan ruang publik. Kurang optimalnya tersebut dikarenakan beberapa ruang publik masih hanya memiliki mono fungsi atau hanya terdapat satu fungsi saja, dimana suatu ruang publik sebaiknya terdapat beberapa macam fungsi dan kegiatan atau multi fungsi. Namun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut terkait pengkajian ketepatan dalam pemanfaatan ruang publik yang ada pada Kampung Lemah Mendak ini.
Perancangan Tepi Sungai Banjir Kanal Barat Sebagai Taman Olahraga dan Rekreasi I Wayan Andhika Widiantara
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 16 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v16i2.1083

Abstract

Ruang Terbuka Hijau mempunyai manfaat yang sangat penting bagi wilayah perkotaan. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan yaitu melalui kenyamanan fisiknya yang tertata dengan baik, serta memiliki fungsi penunjang bagi warga kotanya. Bantaran sungai Banjir Kanal Barat Semarang merupakan salah satu potensi ruang terbuka hijau yang mampu dimaksimalkan melalui pemanfaatan ruang terbuka hijau sebagai sarana olahraga dan rekreasi. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana data diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi. Hasil dari studi ini adalah konsep perancangan ruang tebuka hijau dengan berdasarkan teori yang tellah dikaji lalu kemudian di intrepetasikan ke dalam sebuah gagasan desain perancangan sarana olahraga dan rekreasi. Green open space has very important benefits for urban areas. One of the benefits that can be felt is through physical comfort that is well organized, and has a supporting function for the citizens of the city. The Riverbank of Banjir Kanal Barat Semarang is one of the potential green open spaces that can be maximized through the use of green open spaces as a means of sports and recreation. This research uses a qualitative method where data is obtained by making direct observations at the location. The result of this study is a concept for designing green open spaces based on theories that have been studied and then interpreted into a design idea for designing sports and recreation facilities.  
Perancangan Kawasan Rest Area Tipe A di Ruas Tol Semarang - Tegal Eko Yusmawan Widodo; Hetyorini; I Wayan Andhika Widiantara
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 15 No. 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v15i2.152

Abstract

Tempat istirahat atau biasa disebut dengan Rest Area adalah suatu tempat dan fasilitas yang disediakan bagi pemakai jalan sehingga baik pengemudi, penumpang maupun kendaraannya dapat beristirahat untuk sementara karena alasan lelah. Di area inilah menjadi satu-satunya tempat untuk berhenti sesaat setelah mengemudi pada jarak jauh dengan kecepatan tinggi. Kawasan Rest Area Tipe A merupakan suatu kawasan yang digunakan sebagai tempat istirahat sementara dengan berbagai fasilitas lengkap yang bisa di perlukan saat berada pada jalur jalan tol. Adapun beberapa fasilitas yang tersedia yaitu tempat istirahat, tempat makan dan minum, tempat beribadah, tempat pengisian bahan bakar kendaraan dan lain-lain. Mempunyai fungsi fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pihak kalangan. Adapun fungsi dari berbagai kegiatan dan fasilitas yang di sediakan yaitu fasilitas utama yaitu sebagai tempat istirahat, fasilitas penunjang dan fasilitas servis dimana pengguna dapat menggunakan fasilitas yang ada seperti toilet, tempat ibadah berbagai tempat makan dan minum, taman, bengkel, fasilitas relaksasi, ataupun membeli keperluan selama perjalanan yang ada di pusat oleh-oleh/ minimarket. Fungsi ini menjadikan satu kesatuan dalam menciptakan sebuah Rest Area Tol yang layak dan memiliki fasilitas yang lengkap.Bangunan Kawasan Rest Area Tipe A di ruas Tol Semarang – Tegal yang berada di Kabupaten Pekalongan, menggunakan konsep Green Architecture dan Modern Minimalis.
Perancangan Semarang Basketball Center Agusta Dicky Ferlanda; Astari Wulandari; I Wayan Andhika Widiantara
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 14 No. 2 (2020): July 2020
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v14i2.162

Abstract

Olahraga merupakan kegiatan yang di lakukan oleh manusia untuk menjaga kebugaran tubuh. Olahraga juga dijadikan ajang kompetisi didunia dengan berbagai cabang olahraga yang dilakukan secara individu dan olahraga yang memerlukan kekompakan kelompok. Salah satu olah raga yang membutuhkan kerja kelompok adalah cabang olahraga bola basket. Bola basket dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari lima orang pemain, yang memiliki posisi dan peran masing-masing. Dalam pertandingan bola basket dimainkan dalam waktu 4 x 10 menit dalam aturan Federasi Bola Basket Internasional. Bola basket di Semarang saat ini juga makin berkembang pesat seperti halnya olahraga sepakbola, banyak lapangan bola basket di tiap sekolahan negeri maupun swasta, di taman kota maupun di taman kawasan permukiman bahkan ada beberapa kelurahan yang terdapat lapangan bola basket. Namun itu semua merupakan lapangan outdoor yang fasilitasnya kurang memadahi. Di Semarang juga terdapat beberapa lapangan bola basket indoor namun fasilitasnya kurang lengkap seperti kapasitas penonton sedikit dan fasilitas penunjang lainnya. Perancangan bangunan Semarang Basketball Center merupakan bangunan Gedung olahraga yang digunakan untuk menggelar pertandingan dan pelatihan olahraga Bola Basket dan terdapat area bisnis berupa foodcourd, cafe dan sportstore yang bertemakan Basketball. Bangunan Semarang Basketball Center terdapat tiga bagian lapangan yaitu lapangan pertandingan, latihan indoor dan outdoor.
Karakteristik Aktivitas Pengguna Ruang Terbuka Publik di Alun-Alun Purworejo: Characteristics of Open Space Users Activity in Alun-Alun Purworejo Ifalia Lutfiah; Astari Wulandari; I Wayan Andhika Widiantara
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 17 No. 2 (2023): July 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v17i2.342

Abstract

Alun-Alun Purworejo sebagai ruang terbuka publik merupakan alih fungsi sejak didirikan pada tahun 1830 digunakan sebagai kerperluan latihan militer dan kini sebagai ruang terbuka publik. Selain letaknya yang strategis, kehadirannya berfungsi sebagai pusat pemenuhan kebutuhan sarana interaksi masyarakat. Maka dari itu, dilakukan penelitian dengan metode deskriptif kualitatif dan memanfaatkan teknik observasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aktivitas pengguna ruang terbuka publik di Alun-Alun Purworejo dengan melakukan pembagian zonasi menjadi empat zona. Dengan adanya keragaman aktivitas, fungsi Alun-Alun Purworejo sebagai ruang terbuka publik terpenuhi dengan intensitas aktivitas paling tinggi terdapat pada zona 1. Perubahan fungsi dari Alun Alun Purworejo terjadi sesuai dengan perubahan kebutuhan pengguna ruang publik kawasan perkotaan. Klasifikasi aktivitas yang terdiri dari;  aktivitas proses dominan pada area kulit luar, aktivitas transisi dominan pada kulit dalam, dan aktivitas fisik pada area inti. Meskipun demikian perlu perhatian lebih terhadap aspek filosofi, makna, dan kontekstualitas dalam proses desain dan penataan Alun – Alun Purworejo dimasa yang akan datang.
Perancangan Tepi Sungai Banjir Kanal Barat Sebagai Taman Olahraga dan Rekreasi I Wayan Andhika Widiantara
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 16 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v16i2.1083

Abstract

Ruang Terbuka Hijau mempunyai manfaat yang sangat penting bagi wilayah perkotaan. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan yaitu melalui kenyamanan fisiknya yang tertata dengan baik, serta memiliki fungsi penunjang bagi warga kotanya. Bantaran sungai Banjir Kanal Barat Semarang merupakan salah satu potensi ruang terbuka hijau yang mampu dimaksimalkan melalui pemanfaatan ruang terbuka hijau sebagai sarana olahraga dan rekreasi. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana data diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi. Hasil dari studi ini adalah konsep perancangan ruang tebuka hijau dengan berdasarkan teori yang tellah dikaji lalu kemudian di intrepetasikan ke dalam sebuah gagasan desain perancangan sarana olahraga dan rekreasi. Green open space has very important benefits for urban areas. One of the benefits that can be felt is through physical comfort that is well organized, and has a supporting function for the citizens of the city. The Riverbank of Banjir Kanal Barat Semarang is one of the potential green open spaces that can be maximized through the use of green open spaces as a means of sports and recreation. This research uses a qualitative method where data is obtained by making direct observations at the location. The result of this study is a concept for designing green open spaces based on theories that have been studied and then interpreted into a design idea for designing sports and recreation facilities.  
Heritage and identity: The vernacular transformation of De Tjolomadoe Widiantara, I Wayan Andhika; Pratama, Rama N.; Kamal, Astia
Journal of City: Branding and Authenticity Vol. 2 No. 1: (July) 2024
Publisher : Institute for Advanced Science Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jcbau.v2i1.2024.913

Abstract

Background: This research paper focuses on the adaptive reuse of the De Tjolomadoe (Colomadu) heritage sugar factory within the field of vernacular architecture. Methods: Utilizing qualitative research methods such as in-depth interviews, site observations, and archival analysis, it examines the preservation of industrial heritage through its integration into vernacular architectural practices, yielding insights for sustainable development. Findings: The De Tjolomadoe factory, a prominent Indonesian historical and cultural landmark, serves as a compelling case study in adaptive reuse, offering significant findings. Firstly, it illustrates how adaptive reuse effectively preserves cultural identity by seamlessly blending vernacular design elements and traditional building techniques, thereby maintaining a strong connection to its historical and cultural heritage. Secondly, the De Tjolomadoe case exemplifies adaptive reuse as a sustainable development strategy. By utilizing local resources and adhering to vernacular construction methods, the project minimizes environmental impact while generating economic and social benefits for the community. Community engagement emerges as a crucial factor in the success of adaptive reuse projects, as actively involving local communities ensures the authenticity and relevance of such initiatives. Moreover, the transformation of the De Tjolomadoe factory into a cultural destination underscores its substantial economic impact on the region. Similar adaptive reuse projects have the potential to boost tourism, stimulate local economies, and preserve cultural heritage. Conclusion: The lessons drawn from the De Tjolomadoe case offer practical insights and principles guiding future adaptive reuse endeavours, emphasizing cultural preservation, sustainability, community participation, and economic viability. Novelty/Originality of this article: These findings contribute to the growing knowledge base on the adaptive reuse of industrial heritage sites within the context of vernacular architecture, inspiring and informing initiatives aimed at revitalizing our industrial heritage for future generations.
INTEGRATION OF ARCHITECTURE AND LANDSCAPE ON SLOPING SITES: A SUSTAINABLE APPROACH TO BUILDING DESIGN Widiantara, I Wayan Andhika; Nursanty, Eko; Cauba, Arturo G
Border: Jurnal Arsitektur Vol. 6 No. 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Architecture and Design, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/border.v6i2.779

Abstract

This paper investigates the adaptation of sustainable architectural designs for sloping sites by building in the natural context. While sloping sites can create certain design restrictions, they can also be a source of design innovation that takes advantage of the existing topography. The present research aims to determine design approaches, which build both visual and functional equilibrium to the buildings, while efficiently providing comfort and ecological nature of the buildings. The use of qualitative analysis of four case studies, Ncaved House in Greece, UCCA Dune Art Museum in China, La Escondida Apartments in Mexico, and Private House in Thusis in Switzerland reveals that the successful integration of buildings into the landscape is aided by the usage of local materials, use of daylight and cross-ventilation and shelter from extreme weather conditions among other factors. Each case study looks at how the design resolved the challenge of a sloped site and perspectives of ecology and aesthetics. These insights are important for designers as they address the issue of how to maximize the design’s ecological sensitivity and beauty, without shunning sloped sites but instead using them as positives in the overall architectural design scheme.
Karakteristik Aktivitas Pengunjung Taman Banjir Kanal Barat Characteristics of Visitor Activity of Banjir Kanal Barat Park Pascal Galih Sadana; I Wayan Andhika Widiantara; Astari Wulandari
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 16 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v16i2.16

Abstract

Taman Banjir Kanal Barat merupakan salah satu ruang terbuka publik yang dibangun pada area bantaran Sungai Banjir Kanal Barat yang dibangun pada 2009. Sebagai ruang terbuka publik aktif, taman ini merupakan salah satu sarana edukasi dan relaksasi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya dengan berbagai aktivitas yang berlangsung didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aktivitas pengunjung Taman Banjir Kanal barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang memanfaatkan observasi dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menujukkan, berdasarkan jenis ruangnya, karakteristik aktivitas pada Taman Banjir Kanal Barat Semarang diklasifikasikan menjadi dua. Pertama, aktivitas pada badan air yang diklasifikasikan sebagai necessary activity. Kedua, aktivitas pada tepi air yang diklasifikasikan sebagai optional activity dan social activity. Keberadaan fasilitas taman, elemen keras (hard scape) serta elemen lunak (soft scape) menjadi satu faktor penentu dalam menunjang aktivitas pengunjung Taman Banjir Kanal Barat.
Perancangan Semarang Basketball Center Agusta Dicky Ferlanda; Astari Wulandari; I Wayan Andhika Widiantara
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 14 No. 2 (2020): July 2020
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v14i2.162

Abstract

Olahraga merupakan kegiatan yang di lakukan oleh manusia untuk menjaga kebugaran tubuh. Olahraga juga dijadikan ajang kompetisi didunia dengan berbagai cabang olahraga yang dilakukan secara individu dan olahraga yang memerlukan kekompakan kelompok. Salah satu olah raga yang membutuhkan kerja kelompok adalah cabang olahraga bola basket. Bola basket dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari lima orang pemain, yang memiliki posisi dan peran masing-masing. Dalam pertandingan bola basket dimainkan dalam waktu 4 x 10 menit dalam aturan Federasi Bola Basket Internasional. Bola basket di Semarang saat ini juga makin berkembang pesat seperti halnya olahraga sepakbola, banyak lapangan bola basket di tiap sekolahan negeri maupun swasta, di taman kota maupun di taman kawasan permukiman bahkan ada beberapa kelurahan yang terdapat lapangan bola basket. Namun itu semua merupakan lapangan outdoor yang fasilitasnya kurang memadahi. Di Semarang juga terdapat beberapa lapangan bola basket indoor namun fasilitasnya kurang lengkap seperti kapasitas penonton sedikit dan fasilitas penunjang lainnya. Perancangan bangunan Semarang Basketball Center merupakan bangunan Gedung olahraga yang digunakan untuk menggelar pertandingan dan pelatihan olahraga Bola Basket dan terdapat area bisnis berupa foodcourd, cafe dan sportstore yang bertemakan Basketball. Bangunan Semarang Basketball Center terdapat tiga bagian lapangan yaitu lapangan pertandingan, latihan indoor dan outdoor.