Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

SUMBER DAYA LOKAL SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PROGRAM GIZI DAERAH URBAN Oktia Woro Kasmini H; Bambang Budi Raharjo; Efa Nugroho; Bertakalswa Hermawati
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.006 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1575

Abstract

Prevalensi gizi lebih dan buruk di Indonesia dan Kota Semarang, meningkat dari tahun 2007 sampai 2013. Program yang ada belum mengoptimalkan potensi yang dipunyai daerah. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan sumber daya lokal yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan program gizi untuk daerah urban. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan fokus penelitian adalah potensi lokal yang terdiri dari unsur modal sosial, sistem sosial, sistem budaya. Penelitian dilakukan di Kota Semarang. Penentuan informan menggunakan teknik purposive dan snow ball. Instrumen yang digunakan adalah panduan observasi,wawancara, Focus Group Discussion dan Strengths Weaknesses Opportunities Threats Analysis. Hasil yang didapat, sumber daya lokal yang dipunyai dalam rangka perencanaan program gizi adalah: 1) adanya citizenship yaitu keaktivan dankreativitas kader, social organization terutama dari posyandu didukung dengan rumah gizi, dan sosial support dari keluarga. 2) Potensi lain berkaitan dengan efek dari daerah urban yaitu: (1) Ketersediaan bahan pangan yang mudah didapat, (2) Informasi kaitannya dengan kesehatan dan gizi lebih mudah didapat, dan (3) Tersedianya sarana transportasi dan infra struktur yang memadai. Sumber daya lokal di daerah urban dapat dimanfaatkan untuk perencanaan program gizi sehingga memberi peluang keberhasilan perbaikan status gizi di masyarakat menjadi lebih tinggi.
Media edukasi untuk peningkatan pengetahuan orang tua berkaitan dengan keamanan pangan anak usia dini Bertakalswa Hermawati; Efa Nugroho; Sofwan Indarjo; Fitriana Dewi Rahayu; Hauna Anja Ramadhanty; Farah Azizah Mukti
Darussalam Nutrition Journal Vol 4, No 1 (2020): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v4i1.3840

Abstract

Latar belakang: Prevalensi penyakit akibat makanan yaitu diare dan hepatitis lebih tinggi terjadi pada anak usia dini di wilayah pedesaan Indonesia. Pengetahuan mengelola pangan yang aman menjadi hal yang mendasar untuk diketahui ibu. Tujuan: Menganalisis tingkat pendidikan dan pernah mendapatkan informasi dengan pengetahuan mengenai keamanan pangan serta peningkatan pengetahuan orang tua anak usia dini sebelum dan setelah diberikan intervensi keamanan pangan dengan media edukasi. Metode: Studi ini menggunakan pendekatan purposive sampling. Sampel sejumlah 48 ibu dengan anak usia dibawah  lima tahun di desa Mluweh kabupaten Ungaran, Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan before and after experimental design. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuisioner, multimedia film dan booklet. Kuisioner terkait tingkat pendidikan, pernah mendapatkan informasi berkaitan dengan keamanan pangan dan pengetahuan keamanan pangan. Hasil: Analisis dengan uji man whitney membuktikan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan keamanan pangan dengan tingkat pendidikan (p=0.759) dan tidak ada perbedaan pengetahuan keamanan pangan dengan pernah mendapatkan informasi (p=0.136). Kesimpulan: Ada peningkatan pengetahuan keamanan pangan pada ibu dengan anak usia dini setelah diberikan intervensi (p=0.016). Backgroud: The prevalence of foodborne diseases such as diarrhea and hepatitis is higher in early childhood in rural areas of Indonesia. Knowledge of managing safe foodis fundamental for mothers. Objective: Analysis of media use of parents' knowledge about food safety for young children.This study used a purposive sampling approach. Sample of 48 mothers with children under five years old in Mluweh village, Ungaran district, Semarang. This study used pre-post test experimental design. The instruments in this study were questionnaires, educational multimedia (films and booklets). This questionnaire related to the level of education, had received information relating to food safety and food safety knowledge. Analysis with the Man Whitney test found that there was no difference in food safety knowledge with level of education (p 0.759) and there was no difference in food safety knowledge by evergetting information (p 0.136). Where as, sample T Test found there was an increase in food safety knowledge in mothers with children under five after being given an intervention (p 0.016). Conclusion: There is no difference in food safety knowledge with education level and there is no difference in food safety knowledge with ever getting information. But there is an increase in food safety knowledge in the parents of early childhood after being given an intervention.
Edukasi Kesehatan Mengenai Praktik Cuci Tangan pada Guru sebagai Upaya Pencegahan Covid-19 Bertakalswa Hermawati; Oktia Woro Kasmini Handayani; Dyah Sukendra Mahendrasari; Farah Azizah Mukti; Aprilia Wijayanti
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i2.1060

Abstract

Kasus Covid-19 semakin meningkat namun praktik mencuci tangan dengan benar belum diterapkan sebagai upaya pencegahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan praktik mencuci tangan pada guru anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan  a quasi‑experimental study dan The One-Group Pretest-Posttest Design. Pengambilan sampel secara purposif (Purposive Sampling) yakni 15 guru di taman kanak-kanak di kelurahan Petompon, kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Instrumen penelitian ini adalah observasi dengan check list prosedur mencuci tangan sebelum dan sesudah intervensi. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan simulasi serta menggunakan media promosi yakni film dan leaflet. Data dianalisa dengan Wilcoxon Rank tests. Hasil penelitian membuktikan ada peningkatan praktik mencuci tangan secara signifikan setelah diberikan intervensi dibandingkan sebelum diberikan intervensi (p=0.001 0.05). Metode dan media promosi kesehatan efektif meningkatkan praktik cuci tangan pada guru anak usia dini
Eco-health survey effort to diagnose readiness for sustainability dengue prevention and control Nur Siyam; Bertakalswa Hermawati; Lukman Fauzi; Fahma Nur Fadila; Niken Lestari; Sifa Ul Janah; Sungatno Sungatno; Nadia Insrswari Utomo
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 12, No 2: June 2023
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v12i2.22797

Abstract

The prevention and control of dengue fever with the eco-health approach are crucial especially at the household level. However, the implementation is still limited and has continued to experience several obstacles. This study aimed to analyze the eco-health-based dengue vector control at the household level, identify the factors influencing decision-making, and assess household readiness towards the implementation. The study was conducted in Bandarharjo Village, the coastal area of Semarang City and the samples were residents who had settled for at least six months, selected using the purposive sampling technique. Furthermore, the household survey used a mixed method with quantitative and qualitative approaches. Data were collected through a Google Form, which consists of a questionnaire, an observation checklist by respondents, and interview guidelines with open- ended answer questions. The data were further analyzed with Univariate Analysis and qualitative data were processed with the Uwe Flick method. The results showed that the majority or 65.1% of the community is ready to carry out prevention and control with the eco-health method as indicated by the excellent and good readiness criteria of 14.7% and 50.5% respectively. Social capital and support from stakeholders, as well as community leaders, were found to strengthen community readiness for sustainable eco-health prevention and control of dengue fever.
Program Percontohan Pencegahan Stunting Anak Usia Dini Melalui Kolaborasi Mitra Oktia Woro Kasmini Handayani; Widya Harry Cahyati; Irwan Budiono; Bertakalswa Hermawati
Journal of Community Empowerment Vol 3 No 1 (2023): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v3i1.73692

Abstract

Jumlah kasus stunting di Semarang mengalami peningkatan pada masa pandemic. Di wilayah mitra, di Kecamatan Gajah Mungkur, jumlah kasus stunting sebanyak 89 anak, dengan masalah mendasar terdapat pada pola asuh gizi keluarga yang dipengaruhi oleh factor kurangnya pengetahuan. Intervensi melalui pencegahan stunting anak usia dini dengan memperhatikan kolaborasi mitra dan memperbaiki pola asuh gizi keluarga yang didukung penilaian status gizi secara berkala merupakan solusi masalah dalam kegiatan ini. Tujuan kegiatan ini untuk memperbaiki pengetahuan terkait pola asuh gizi keluarga, khususnya untuk pencegahan stunting anak usia dini. Metode kegiatan terdiri dari penilaian status gizi, edukasi, diskusi, Pemberian Makanan Tambahan (PMT)penyuluhan, pendampingan dan konseling, monitoring evaluasi. Kolaborasi mitra dalam kegiatan ini dengan institusi sekolah, orang tua siswadan Institusi Perguruan Tinggi (PT) bidang kesehatan masyarakat. Instrumen pengabdian ini adalah kuisioner pengetahuan dan pola asuh gizi orang tua dalam upaya pencegahan stunting dan formular monitoring dan evaluasi, serta booklet. Analisis data menggunakan uji t-test. Hasil kegiatan menemukan: 1) adanya peningkatan pengetahuan orang tua tentang pola asuh gizi, 2) adanya kemitraan sekolah, guru, orangtua dan PT melalui peran masing-masing yang dapat merupakan potensi untuk keberlanjutan kegiatan dan pengendalian stunting di masyarakat, 3) PT terutama pada program studi yang terkait dengan bidang kesehatan merupakan mitra yang sangat potensial untuk pemecahan masalah-masalah kesehatan di masyarakat termasuk masalah stunting. The number of stunting cases in Semarang has increased during the pandemic. In partner areas, in Gajah Mungkur District, the number of stunting cases was 89 children, with the basic problem being the family's nutritional care pattern, influenced by the factor of lack of knowledge. Intervention through the prevention of early childhood stunting by paying attention to partner collaboration and improving family nutritional care patterns supported by periodic nutritional status assessments is a solution to the problem in this activity. The main objective of this activity is to improve knowledge related to family nutrition parenting, especially for early childhood. The method of activity consists of assessing nutritional status, education, discussion, providing supplementary food (PMT) counseling, mentoring and counseling, and monitoring evaluation. Partner collaboration in this activity with school institutions, parents of students, and Higher Education Institutions in the field of public health. The instruments for this service are a questionnaire on knowledge and parenting of parents' nutrition to prevent stunting and a monitoring and evaluation formula, as well as a booklet. Data analysis using t-test. The results of the activity found: 1) there was an increase in parents' knowledge about parenting nutrition, 2) there was a partnership between schools, teachers, parents, and PT through their respective roles which could be a potential for continuation of activities and stunting control in the community, 3) PT especially in Study programs related to the health sector are very potential partners for solving health problems in society, including the problem of stunting.
Nutritional Literacy as An Effect Modifier on Undernutrition Incidence among Poor Urban Family in Semarang City Budiono, Irwan; Hermawati, Bertakalswa; Rochmayani, Dewi Sari; Fauzi, Lukman
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 19, No 3 (2024)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v19i3.49965

Abstract

Kemiskinan merupakan akar dari penyebab masalah gizi kurang. Wilayah Gunung Brintik Kelurahan Randusari Kota Semarang merupakan wilyah kantung kemiskinan di pusat Kota Semarang dengan jumlah penduduk miskin sebesar 28.48% serta prevalensi gizi kurang sebesar 60%. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor risiko gizi kurang serta menganalisis literasi gizi ibu sebagai efek modifikasi kejadian gizi kurang pada balita. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional melibatkan 97 balita di wilayah Gunung Brintik RW III dan IV Kelurahan  Randusari Kota Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara responden ibu balita. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji chi square, sedangkan analisis multivariat menggunakan multiple logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 12 variabel yang memiliki asosiasi dengan kejadian gizi kurang pada balita, yaitu jenis kelamin, riwayat IMD, riwayat imunisasi, riwayat penyakit infeksi, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, pendidikan ibu, pendidikan ayah, pendapatn keluarga, dan literasi gizi. Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya interaksi antara pendapatan keluarga dengan literasi gizi sebagai variabel interaksi (nilai p: 0,044). OR adjusted pendapatan keluarga dan literasi gizi terhadap kejadian gizi kurang diperoleh OR = 2,37 (1,07-9,38). Keluarga yang mampu secara ekonomi, tetapi memiliki literasi gizi yang kurang berisiko sebesar 2,37 kali lebih besar untuk memiliki balita yang mengalami gizi kurang daripada keluarga yang mampu secara ekonomi dan memiliki literasi gizi yang baik. Dengan demikian, efek risiko pendapatan keluarga yang kurang terhadap kejadian gizi kurang termodifikasi oleh literasi gizi sebagai effect modifier.
PENGETAHUAN TERHADAP PENCEGAHAN MYOPIA DENGAN WEBINAR BERPERILAKU SEHAT SECARA DIGITAL Hermawati, Bertakalswa; Handayani, Oktia Woro Kasmini; Indrawati, Fitri; Siyam, Nur; Tamalla, Putri Nur; Ananditya, Vika Rifti; Shanisa, laurell
Jurnal Pendidikan Kesehatan Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Kesehatan (E-Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jpk.v11i1.2907

Abstract

Cases of myopic visual impairment in school age children increased during the pandemic. The purpose of this study was to increase parents' knowledge of the protection of myopia health in children during a pandemic after being given an intervention. This study used a quasi experimental study approach and the design of The One Group Pretest Posttest. The population was parents with school age children between 6 until 10 years old at SD Al Huda. The sample in this study were 28 parents with school age children between 6 until 10 years old at SD Al Huda who were willing to be involved in this intervention. The method used is a lecture with a webinar using a zoom application about myopia visual impairment. The components of interventions are the definition, the classifications, the impact, the risk factors, and the protective factors of myopia. The research instrument is a questionnaire in a google form. It is given before and after the intervention. Data analysis used the Wilcoxon Rank Test. The results found an increase in the knowledge of parents on myopia health protection by 0.019
Adolescents and the Prostitution Industry: Changing Patterns of Prostitution, Motivations, Assessments, and Risks Faced Nugroho, Efa; Nisa, Alfiana Ainun; Hermawati, Bertakalswa; Raharjo, Bambang Budi; Kamka, Erry H; Saputri, Erina Slamet; Hermawan, Dwi Yunanto; Widyaningrum, Heny
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 20 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang in collaboration with Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI Tingkat Pusat) and Jejaring Nasional Pendidikan Kesehatan (JNPK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v20i3.16651

Abstract

The phenomenon of adolescents involved in the prostitution industry was widespread globally, including in Indonesia. This study focused on the changing patterns of prostitution, motivations, perceptions, and risks faced by adolescent sex workers. The research used a mixed-method approach, employing both quantitative and qualitative designs. Data were collected through surveys involving adolescent sex workers and general adolescents, as well as in-depth interviews with adolescent sex workers. The quantitative study included 360 respondents, comprising 180 general adolescents and 180 adolescent sex workers, while the qualitative study involved 30 adolescent sex workers as informants. The research was conducted in Bali, South Kalimantan, West Java, North Sulawesi, North Sumatra, and Central Java provinces. The findings revealed a shift in prostitution patterns among adolescents from conventional (street-based) prostitution to online prostitution via digital platforms. Adolescents had greater opportunities to become online sex workers due to the diversity of social media platforms and service types available. Economic factors accounted for 81.7% of adolescents' reasons for becoming sex workers. There was a disparity in perceptions between general adolescents and the actual challenges faced by adolescent sex workers. Among adolescent sex workers, 80% had low reproductive health knowledge, 23% had experienced sexually transmitted infections (STIs), 16% had faced unwanted pregnancies, and 7% had undergone abortions. It was concluded that there were significant changes in the patterns, motivations, perceptions, and risks associated with adolescent sex work.
Implementasi Senam Kebugaran dan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Di Sendangmulyo, Kota Semarang Indarjo, Sofwan; Isniyati, Heni; Hermawati, Bertakalswa; Yamini, Ismatul; Ardiansyah, Irman Syahrul; Aziza, Kalifa Azmi Nur
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2025): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/abdi.v7i2.365

Abstract

Peningkatan populasi pada usia lanjut menunjukkan capaian keberhasilan pembangunan kesehatan, meskipun tidak terlepas dari munculnya tantangan berupa peningkatan kejadian penyakit tidak menular (PTM) di masyarakat. Hal ini seringkali dikaitkan dengan penurunan fungsi fisiologis seseorang sering dengan bertambahnya usia. Penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu upaya preventif dan promotif bagi lansia melalui screening kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM) di posbindu. Metode pelaksanaan pengabdian teridiri dari identifikasi potensi, penentuan pihak-pihak yang terlibat, pembentukan tim koordinasi kader kesehatan, penentuan program dan kegiatan Posbindu PTM, pelaporan, serta evaluasi dan pemantauan. Kegiatan ini dilaksanakan bulan Juli tahun 2025 dan diikuti oleh 70 orang lansia, 15 kader posbindu dan 10 tim kesehatan serta perwakilan dari Asosiasi Senam Kebugaran Indonesia (ASKI). Kegiatan ini diawali dengan senam kebugaran dilanjutkan dengan posbindu PTM yang dilaksanakan dengan 5 langkah dan mendapat respon positif dari masyarakat. Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan bahwa 65,7% responden memiliki kadar kolestoreol tinggi dan 60% memiliki asam urat tinggi. Kecenderungan pola makan yang tidak sehat serta aktivitas fisik yang rendah berpotensi menjadi faktor risiko penyakit tidak menular bagi lansia. Melalui kegiatan ini, diharapkan menjadi salah satu upaya screening atau deteksi dini terhadap PTM pada lansia.