Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Economic Dispatch Thermal Generator Using Modified Improved Particle Swarm Optimization Andi Muhammad Ilyas; M. Natsir Rahman
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 10, No 3: September 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/telkomnika.v10i3.824

Abstract

Fuel cost of a thermal generator is its own load functions. In this research, Modified Improved Particle Swarm Optimization (MIPSO) is applied to calculate economic dispatch. Constriction Factor Approach (CFA) is used to modify IPSO algorithm because of the advantage to improve the ability of global searching and to avoid local minimum, so that the time needed to converge become faster. Simulation results achieved by using  MIPSO method at the time of peak load of of 9602 MW, obtained generation cost is Rp 7,366,912,798,34 per hour, while generation cost of real system is Rp. 7,724,012,070.30 per hour. From the simulation result can be concluded that MIPSO can reduce the generation cost of  500 kV Jawa Bali transmission system of Rp 357,099,271.96 per hour or equal to 4,64%.
Bubur Kertas Untuk Perekat Briket Serbuk Gergaji Sebagai Sumber Energi Alternatif Andi Ilyas
Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-elektronika-telekomunikasi-komputer Vol 5, No 2 (2016): Edisi Desember 2016
Publisher : Fakultas Teknik Elektro - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.578 KB) | DOI: 10.36055/setrum.v5i2.966

Abstract

Pemanfaatan serbuk gergaji sebagai bahan dasar pembuatan briket dapat dijadikan sebagai solusi energi untuk rumah tangga. Dewasa ini di sebahagian daerah masih merupakan sampah atau limbah yang belum termanfaatkan. Dengan mengubah serbuk gergaji menjadi briket memudahkan masyarakat dalam penggunaannya.  Selain itu, kualitas panas yang dihasilkan dapat berupa nyala api, sedangkan jika dibakar dalam bentuk serbuk gergaji hanya berupa barah api saja. Kertas bekas dan kardus kemasan merupakan bahan yang mudah terbakar, hal ini dapat dijadikan sebagai indikator bahwa bahan tersebut memiliki energi. Kertas yang direndam dalam jangka waktu tertentu dapat menghasilkan bubur kertas yang dapat didaur ulang menjadi kertas, hal ini memungkinkan untuk dijadikan sebagai bahan perekat dalam pembuatan briket serbuk gergaji. Penelitian dilakukan menggunakan metode experiment. Pengujian tingkat kepadatan briket yang paling tinggi didapatkan pada perbandingan 1:1 dengan tingkat kepadatan sebesar 1,63 Kg. Pengujian panas tertinggi pada perbandingan 2:1 dengan waktu untuk memanaskan air sebanyak tiga liter selama 21,67 menit, akan tetapi asap yang dihasilkan sangat banyak. Pengujian panas yang terbaik diperoleh pada perbandingan 4:1 dengan durasi waktu untuk memanaskan air sebanyak tiga liter selama 24,00 menit, nyala api yang dihasilkan tidak menimbulkan asap.
Economic Dispatch Thermal Generator Using Modified Improved Particle Swarm Optimization Andi Muhammad Ilyas; M. Natsir Rahman
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science Vol 10, No 3: July 2012
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fuel cost of a thermal generator is its own load functions. In this research, Modified Improved Particle Swarm Optimization (MIPSO) is applied to calculate economic dispatch. Constriction Factor Approach (CFA) is used to modify IPSO algorithm because of the advantage to improve the ability of global searching and avoid local minimum so that the time needed to converge become faster. Simulation results achieved by using  MIPSO method at the time of peak load of of 9602 MW, obtained generation cost is Rp 7,366,912,798,34 per hour, while generation cost of real system is Rp. 7,724,012,070.30 per hour. From the simulation result can be concluded that MIPSO can reduce the generation cost of  500 kV Jawa Bali transmission system of Rp 357,099,271.96 per hour or equal to 4,64%. DOI: http://dx.doi.org/10.11591/telkomnika.v10i3.880
TEKNOLOGI SOSIALISASI INOVATIF UNTUK PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI PILAR EKOWISATA PULAU MAITARA Ridwan, Mutmainnah; Yuliana, Yuliana; Ilyas, Andi Muhammad; Djamhur, Martini; Putri, Saptariani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Undana Vol 18 No 2 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jpkmlppm.v18i2.19978

Abstract

Maitara Island, as a potential ecotourism destination in Tidore Islands City, faces serious challenges in managing plastic waste that could threaten its environmental sustainability. This research aims to develop innovative socialization technology to enhance public awareness and behavioral change in plastic waste management through recycling practices. The research uses a mixed-methods approach (qualitative and quantitative), involving 100 respondents from the community of Maitara Island who were selected through purposive sampling. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and surveys using questionnaires. Qualitative data analysis was conducted using thematic analysis techniques, while quantitative data was analyzed using descriptive and inferential statistics. The research results show that the applied socialization technology increased the community's understanding of the importance of recycling by up to 85% and encouraged 70% of respondents to practice waste sorting at home. This technology also reduced the volume of unmanaged plastic waste by 30%, supporting the sustainability of Maitara Island as an ecotourism destination. This research provides a theoretical contribution to the literature on technology-based social change and offers a practical model that can be adapted in other regions. The social implications of this research include empowering local communities and strengthening technology-based environmental sustainability initiatives.
EDUKASI LINGKUNGAN UNTUK KONSERVASI PENYU: KOLABORASI AKADEMISI DAN MASYARAKAT PESISIR TOBOLOLO, KOTA TERNATE Mutmainnah, Mutmainnah; Kaidati, Bahar; Yuliana, Yuliana; Putri, Saptariani; Ilyas, A. Muhammad; Muksin, Darmiyati; Djamhur, Martini; Darmawaty, Darmawaty
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH Vol. 3 No. 2 (2025): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jamka.v3i2.621

Abstract

Kelurahan Tobololo di Kota Ternate merupakan salah satu kawasan pesisir yang memiliki potensi penting sebagai habitat peneluran penyu. Namun, aktivitas masyarakat pesisir dan rendahnya kesadaran lingkungan berpotensi mengancam kelestarian spesies tersebut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat setempat terhadap pentingnya konservasi penyu sebagai bagian dari ekosistem laut yang berkelanjutan, yang dilaksanakan pada bulan Maret 2024. Metode yang digunakan adalah sosialisasi interaktif melalui penyuluhan, diskusi kelompok, serta pemutaran media edukatif yang melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk nelayan, pelajar, mahasiswa dan tokoh lokal. Pada kegiatan ini juga dilengkapi diberikan materi dengan cara pembagian materi edukasi cetak kepada peserta dan penguatan pesan konservasi melalui media sosial lokal. Hasil dari kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta mengenai siklus hidup penyu, ancaman terhadap kelestariannya, serta tindakan sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mendukung upaya konservasi. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal pembentukan jejaring konservasi berbasis komunitas dan berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin 14 mengenai ekosistem laut. Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat lokal menjadi strategi penting dalam mendorong konservasi berbasis partisipatif yang berkelanjutan.