Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efektivitas Terapi Hipnotik Lima Jari Pada Gangguan Stres Pasca Trauma Pasca Bencana: Effectiveness Of Five-Finger Hypnotic Therapy With Post-Traumatic Stress Disorder Post-Disaster Rahmawati, Primasari Mahardhika; Pebriyanti, Dwi Ochta; Sulistyono, R. Endro; Suhari
Binawan Student Journal Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Direktorat Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Dan Kerjasama Universitas Binawan (DPPMK Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/jbp0t543

Abstract

Bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh terjadinya serangkaian peristiwa alam, seperti gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, dan erupsi gunung. Peristiwa erupsi Gunung Semeru tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi penyintas juga dapat mengalami dampak psikologis jangka panjang dan berpengaruh pada kesejahteraan psikologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas Terapi Hipnotik Lima Jari terhadap Post Traumatic Stres Disorder pasca Bencana. Penelitian ini menggunakan metode quasy experiment pre post test dengan responden sejumlah 60 orang dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di wilayah relokasi penyintas erupsi semeru Kabupaten Lumajang, dengan menggunakan instrument berupa PCL-C dilakukan pada bulan Mei-Juni tahun 2023. Tingkat gejala PTSD secara keseluruhan menunjukkan penurunan setelah dilakukannya intervensi berupa terapi hipnotik lima jari. Terapi hipnotik lima jari ini dapat dinyatakan efektif terhadap penurunan gejala Post Traumatic Stres Disorder (uji Wilcoxon p-Value = 0.039, α 5%), yang bermakna terdapat perbedaan PTSD pre dan post diberikan terapi hipnotik lima jari. Hasil penelitian diharapkan mampu mempermudah pengembangan intervensi keperawatan khususnya yang berkaitan dengan penurunan tingkat kecemasan. Terapi hipnotik lima jari ini dapat dinyatakan efektif terhadap penurunan gejala Post Traumatic Stres Disorder. Terapi hipnotik lima jari mampu mengalihkan pemikiran seseorang yang sedang mengalami trauma.
The Effect of Distraction Therapy in Reducing Children's Anxiety During Circumcision: Pengaruh Terapi Distraksi dalam Mengurangi Kecemasan pada Anak yang Disunat Rahmawati, Primasari Mahardhika; Sulistyono, R. Endro; Suhari; Ochta Pebriyanti, Dwi
Journal of Community Empowerment for Multidisciplinary (JCEMTY) Vol. 2 No. 1 (2024): May (2024)
Publisher : KHD Production

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53713/jcemty.v2i1.159

Abstract

Circumcision or circumcision is a surgical procedure that involves removing all or part of the foreskin of the penis with the aim of keeping the vital area clean so that it is not easily infected. By 2020, 85% of boys will be circumcised, equating to around 8.7 million boys annually. The circumcision rate will increase along with population growth in Indonesia. Most children who undergo circumcision will encounter obstacles such as fear, crying, refusing to enter the room and having to ask their parents to accompany them when they want to enter the room. This shows that there are fundamental problems in children who will be circumcised. Anxiety is one of the things a child will face before being circumcised. Anxiety can cause prolonged trauma, causing children to experience stressor crises. The cause of anxiety is pain and fear during the circumcision process. Often parents and medical personnel think this is trivial, but in fact if left unchecked it will have a serious impact on the child's mental condition. Distraction therapy is an example of therapy that can help reduce a child's anxiety about circumcision. Children who are circumcised will naturally feel afraid and anxious, so play therapy is carried out to reduce these feelings of anxiety. This therapy involves diverting attention to the child who will be circumcised. The goal is to change the child's orientation and thinking, which was initially focused on circumcision, towards the proposed therapy. This will create a feeling of security and comfort, thereby helping the circumcision process run smoothly.
Optimizing Mental Health Cadres In Disaster Response: Stress Management and Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) in Agricultural Communities Rahmawati, Primasari Mahardhika; Rondhianto, Rondhianto; Pebriyanti, Dwi Ochta; Suhari, Suhari; Sulistyono, R Endro
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 11, No 2 (2025): June
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpkm.104898

Abstract

Natural disasters produce both immediate and prolonged psychological consequences, including stress, anxiety, and depression. These effects require comprehensive interventions combining stress management strategies with the Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). This study aimed to enhance mental health cadres' capacity to support disaster resilience programs in agricultural communities, focusing on Indonesia's disaster-prone Lumajang District. The research implemented a two-phase intervention: First, 30 health cadres received training using a quantitative pre-experimental design with pre-test and post-test evaluations. Second, these trained cadres conducted home visits for 80 community members, with outcomes measured using the PTSD Checklist (PCL-5). Results demonstrated significant improvements across both cadres and community members. Cadres' stress management knowledge increased substantially from an average pre-test score of 50% (poor category) to 76.6% (good category) post-intervention. Most importantly, SEFT implementation reduced PTSD symptoms among community members from 41.25% to 11.25%. The study also revealed high participant engagement, with all 30 cadres completing training and demonstrating strong knowledge retention. These findings confirm that targeted training in SEFT and stress management can effectively enhance mental health cadres' professional capabilities. By strengthening frontline responders' skills, communities gain greater capacity to address post-disaster psychosocial challenges and build long-term resilience. The research highlights the value of integrating evidence-based psychological interventions with community health worker programs, particularly in vulnerable agricultural regions facing recurrent disasters. This cadre-centered approach offers a sustainable model for improving mental health outcomes in disaster-affected populations while supporting broader disaster preparedness initiatives. Where it will also support the achievement of SDG 3.
Studi Kasus Implementasi Pemberian VCO dan Edukasi Kesehatan pada Keluarga Penderita Penyakit Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Sukodono: Case Study of the Implementation of VCO and Health Education for Families of Leprosy Patients in the Sukodono Health Center Working Area Rahmawati, Primasari Mahardhika; Suhari; Sulistyono, R Endro; Pebriyanti, Dwi Ochta; Triana, Dinda; Purwanto, Alvin Ferdian
Binawan Student Journal Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Direktorat Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Dan Kerjasama Universitas Binawan (DPPMK Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/xh6jqp47

Abstract

Latar Belakang: Penyakit kusta masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, termasuk di Provinsi Jawa Timur, dengan prevalensi yang meningkat. Penyakit ini tidak hanya memengaruhi fisik penderita tetapi juga berdampak pada aspek psikologis dan sosial, terutama akibat stigma negatif yang berkembang di masyarakat. Pengetahuan keluarga mengenai penyakit kusta dan cara perawatan penderita menjadi kunci utama dalam pengelolaan penyakit ini. Tujuan: untuk menganalisis pengaruh edukasi kesehatan dan pemberian terapi Virgin Coconut Oil (VCO) dalam meningkatkan pemahaman keluarga dan kualitas hidup penderita kusta di Desa Selokgondang, Kabupaten Lumajang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil: setelah tiga kali kunjungan, keluarga dan partisipan menunjukkan bahwa edukasi kesehatan yang diberikan dapat meningkatkan pemahaman keluarga mengenai penyakit kusta, serta pentingnya pengobatan dan pencegahan penularan. Selain itu, pemberian VCO terbukti efektif dalam meningkatkan  kelembapan kulit dan mengurangi keluhan kulit kering pada penderita. Kesimpulan: intervensi edukasi kesehatan yang diikuti dengan pemberian terapi VCO dapat meningkatkan pemahaman keluarga dalam merawat penderita kusta serta memperbaiki kondisi fisik pasien, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup penderita kusta.  
Strategies to Increase Family Resilience to Disasters Based on Pentahelix Perspectives: A Qualitative Study Suhari, Suhari; Sulistyono, R Endro; Rahmawati, Primasari Mahardhika; Pebriyanti, Dwi Ochta
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol. 18 No. 2 (2025): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bik.v18i2.8655

Abstract

Disasters affect family dynamics as the smallest social unit in society. Disasters that occur in communities have a considerable impact on the lives and property, and mental health of survivors. In addition, it also affects human health, which risks undermining the well-being of families, due to the health problems that can occur. The family's unpreparedness in these tasks can increase the psychological and physical impacts experienced by its members. Therefore, strategies in disaster preparedness are important to reduce the impact. This study aims to explore strategies to improve family resilience in disaster mitigation. The number of interviews is 21 people, consisting of women and men with an average age of 45 years, who have different backgrounds. Including academians, business, community, government, and journalists. The results showed that the strategy to increase family resilience to disaster is based on 5 family tasks from Maglaya's theory, including that families must have a preparedness plan and knowledge about disaster management through education to families about the steps that must be taken before, during, and after a disaster is very helpful in increasing family resilience. The conclusion is that disaster training and simulation programs involving family members have proven effective in building confidence and necessary skills. This research can be concluded that family disaster preparedness depends on good knowledge and planning. Disaster nurses play an important role in education and training, which helps reduce psychological and physical impacts. Thus, community safety and well-being can be improved by exploring strategies to improve family resilience in disaster mitigation  
IMPLEMENTASI SENAM KUSTA TERHADAP KESIAPAN PENINGKATAN MANAJEMEN KESEHATAN DI WILAYAH UPT PUSKESMAS PADANG : STUDI KASUS Pebriyanti, Dwi Ochta; Sulistyono, R Endro; Suhari, Suhari; Rahmawati, Primasari Mahardhika; Parwati, Lia; Setyawan, Handhi Agung
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47281

Abstract

Kusta merupakan penyakit infeksi kronik akibat Mycobacterium leprae yang menyerang kulit dan saraf tepi, serta berisiko menyebabkan kecacatan permanen jika tidak ditangani secara tepat. Untuk mencegah komplikasi penyakit dan mencapai kondisi kesehatan yang optimal, diperlukan kesiapan peningkatan manajemen kesehatan untuk meningkatakan kualitas hidup penderita yang lebih baik. Salah satu intervensi yang dapat diterapkan yaitu senam kusta. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi senam kusta sebagai upaya peningkatan manajemen kesehatan dan pencegahan komplikasi pada penderita kusta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan pada satu partisipan berinisial Tn. M di wilayah kerja UPT Puskesmas Padang Kabupaten Lumajang. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta dianalisis secara tematik berdasarkan proses asuhan keperawatan. Hasil: Setelah dilakukan implementasi selama tiga kali kunjungan, partisipan menunjukkan peningkatan kemampuan dalam melakukan gerakan senam, penurunan frekuensi kram, peningkatan motivasi menjaga kesehatan, serta adanya keterlibatan keluarga dalam mendampingi. Selain itu, dukungan keluarga terbukti berperan penting dalam meningkatkan motivasi partisipan dan keberhasilan terapi. Simpulan: Implementasi senam kusta efektif sebagai terapi nonfarmakologis yang mudah diterapkan, mampu mencegah kontraktur, meningkatkan fungsi motorik, serta memperkuat dukungan keluarga dalam proses pemulihan. Oleh karena itu, senam kusta dapat menjadi rekomendasi dari intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup penderita kusta.