Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Model Health Self-Empowerment : Analisis Deskriptif Indeks Massa Tubuh dan Gaya Hidup Masyarakat di Area Agrikultural Fibriansari, Rizeki Dwi; Asmaningrum, Nurfika; Astuti, Anggia
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 10, No 1 (2025): February
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.103402

Abstract

Latar   Belakang:     : Kesehatan merupakan aspek vital dalam kehidupan manusia dan erat kaitannya dengan indeks massa tubuh (IMT) dan gaya hidup. Konsep self-empowerment atau pemberdayaan diri semakin berkembang dalam dunia kesehatan, dengan fokus pada upaya individu untuk mengambil peran aktif dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan mereka sendiri. Tujuan:        Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mengukur distribusi IMT dan gaya hidup sehat berbasis pengembangan Model Health Self-Empowerment.Metode:         Rancangan penelitian menggunakan desain diskriptif analitik. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 269 responden di area agrikultural wilayah kerja Puskesmas Sukodono. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, mengukur IMT dan kuesioner tentang perilaku gaya hidup sehat. Analisis data menggunakan statistik diskriptif.Hasil:            Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah laki-laki (88%) dan berada dalam kelompok usia <40 tahun (48%). Responden memiliki kategori IMT overweight 55 responden (20,4%) dan obesitas sejumlah 27 responden (10%) yang paling banyak berada direntang usia 60-69 tahun. Laki-laki cenderung memiliki IMT yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Aktivitas gaya hidup sehat yang dominan dilakukan adalah perilaku hidup bersih (67%) dan yang jarang dilakukan makan teratur dan bergizi (54%).Kesimpulan:        Laki-laki usia produktif dengan prevalensi overweight dan obesitas yang signifikan, terutama pada kelompok lansia. Perlunya perhatian terhadap perilaku makan dan manajemen berat badan sebagai bagian dari promosi gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat masyarakat agrikultural perlu ditingkatkan terutama dalam aspek manajemen stres, pola makan, dan cek kesehatan.
The Lifestyle of Health and Sustainability Framework in Agricultural Community Fibriansari, Rizeki Dwi; Astuti, Anggia; Ratnawati, Leersia Yusi
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol 20 No 3: July 2025
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpki.20.3.156-162

Abstract

Background: The Lifestyle of Health and Sustainability (LOHAS) concept encourages life choices and adopting behaviors that prioritize both environmental sustainability and personal well-being. Lifestyle shifts and food consumption patterns are significant factors that often hinder the pursuit of a healthy and sustainable way of living. The purpose of this research is to explore the concept of LOHAS and its role in addressing the fundamental health needs of agricultural communities.Method: This study employs a descriptive-analytic method with a cross-sectional design. A sample of 138 fish cage farmers was selected. Primary data were collected through interviews using questionnaires and direct observations, focusing on aspects such as physical fitness, mental and emotional health, spiritual well-being, environmental awareness, and social responsibility. The data were analyzed descriptively.Result: The majority of fish cage farmers are males over the age of 50 years old. Aging farmers face physical and health challenges that can impact their productivity and long-term sustainability. Optimal physical health in agricultural communities can be supported through a balanced diet and regular exercise. Moreover, mental and emotional well-being can be enhanced through stress-relief activities, meditation, and fostering positive relationships. Adopting a holistic health approach enables communities to address physical, mental, emotional, and environmental aspects in alignment with the LOHAS framework.
IMPROVING HEALTHY LIFESTYLE COMPLIANCE IN AGRICULTURAL COMMUNITIES THROUGH THE AGRONURSING MODEL: AN EXPERIMENTAL STUDY Astuti, Anggia; Fibriansari, Rizeki Dwi; Abidin, Zainal
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v10i1.2988

Abstract

Background : Agricultural workers are often overlooked, facing health risks such as pesticide exposure, poor dietary choices, and limited physical activity, which increase their vulnerability to chronic diseases. Psychosocial factors, including stress from uncertain crop yields and adverse weather, also contribute to mental health issues like anxiety and depression. This complex health landscape necessitates effective healthcare approaches that integrate traditional and contemporary systems to address both physical and mental health challenges. Aim: This study aims to evaluate the effectiveness of the Agronursing Model, which combines agronomy and nursing principles, in improving healthy lifestyle adherence among agricultural workers, ultimately enhancing their overall well-being. Method: An experimental quantitative method was employed, utilizing a descriptive analysis and survey approach to assess a Healthy Lifestyle Education intervention among 250 farmers in the Sukodono Health Center Working area, Lumajang Regency. Respondents were recruited through probability sampling, with data collected via questionnaires and observation sheets focusing on healthy lifestyle compliance. Results: The intervention resulted in notable improvements in activity patterns, dietary habits, and rest quality, demonstrating its positive impact. Enhancements included increased physical activity, better dietary adherence, reduced fatigue, and decreased financial anxiety and work-related stress.
Faktor Sosial dan Perilaku sebagai Prediktor Stunting pada Balita di Wilayah Pesisir kusuma, erik; Widianto, Eko Prasetya; Astuti, Anggia; Sugiono, Atik Tri Pratiwi; Fitriyah, Ainul
The Indonesian Journal of Health Science Vol. 17 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/tijhs.v17i1.3284

Abstract

Stunting merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang kompleks, terutama di wilayah pesisir yang rentan terhadap keterbatasan akses pendidikan, ekonomi, dan layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor sosial dan perilaku yang berkontribusi terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah pesisir. Faktor sosial yang diteliti meliputi tingkat pendidikan ibu, pekerjaan orang tua, dan jumlah anak. Faktor perilaku yang diteliti meliputi praktik pemberian ASI eksklusif, pemberian MPASI, dan inisiasi menyusui dini. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 240 ibu dengan balita dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil analisis chi-square menunjukkan hubungan signifikan antara tingkat pendidikan ibu (p=0,0001), pekerjaan orang tua (p=0,0004), jumlah anak (p=0,0000), praktik pemberian ASI eksklusif (p=0,0000), pemberian MPASI (p=0,0000), dan inisiasi menyusui dini (p=0,0335) dengan kejadian stunting. Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa jumlah anak >3 (OR=4,26) dan pemberian MPASI yang tidak adekuat (OR=3,97) merupakan prediktor paling kuat. Temuan ini mengindikasikan bahwa stunting pada balita tidak hanya disebabkan oleh kondisi biologis, tetapi sangat dipengaruhi oleh faktor sosial dan perilaku pengasuhan. Kurangnya pengetahuan gizi, beban ekonomi keluarga, serta praktik pemberian makan yang tidak sesuai usia memperburuk kondisi gizi anak. Intervensi stunting di wilayah pesisir perlu difokuskan pada edukasi ibu tentang praktik pemberian makan yang tepat dan penguatan layanan kesehatan berbasis komunitas.