Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EDUKASI KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) SERTA PAKET MANFAAT BPJS KESEHATAN UNTUK PENYAKIT KRONIS Marbun, Romaden; Setiyoargo, Arief; Dea, Vincensia
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5342

Abstract

ABSTRAKPenyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu atau masalah kesehatan Dunia dan Indonesia yang sampai saat ini masih menjadi perhatian dalam Dunia kesehatan karena penyakit ini merupakan salah satu dari penyebab kematian. Penyakit Tidak Menular juga dikenal sebagai penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang, mereka memiliki durasi yang panjang dan umumnya berkembang lambat. Pemerintah membuat program pengelolaan program penyakit kronis sebagai upaya pengendalian risiko dan menekan kejadian kasus PTM begitu juga dan dalam rangka mencapai universal health converege Badan Penyelenggara Jaminan Sosial  (BPJS) juga membuat program untuk para pesertanya yang menderita penyakit kronis guna mereduksi kejadian kasus PTM yang dikenal dengan Program Pengelolaan Penyakit Kronis yang disingkat dengan Prolanis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga terkait Penanggulangan Penyakit Tidak Menular serta Paket Manfaat BPJS Kesehatan untuk Penyakit Kronis. Kegiatan dilakukan dalam bentuk diskusi secara online maupun offline melalui grup whatsapp dan pertemuan terbatas dengan kader kesehatan dan perangkat desa. Dari kegiatan ini masyarakat dan kader kesehatan telah memperoleh pemahaman mengenai Penanggulangan Penyakit Tidak Menular serta Paket Manfaat BPJS Kesehatan untuk Penyakit Kronis. Kata kunci: penyakit tidak menular; badan penyelenggara jaminan sosial ABSTRACTNon-Communicable Disease (PTM) is one of the health problems in the world and Indonesia which is still a concern in the world of health because this disease is one of the causes of death. Non-Communicable Diseases are also known as chronic diseases, they are not transmitted from person to person, they have a long duration and generally develop slowly. The government makes a chronic disease management program as an effort to control risk and reduce the incidence of PTM cases as well and in order to achieve a universal health converege the Social Security Administration (BPJS) has also created a program for participants who suffer from chronic diseases to reduce the incidence of PTM cases known as The Chronic Disease Management Program, abbreviated as Prolanis. This community service activity aims to increase citizens' understanding regarding the Prevention of Non-Communicable Diseases and the BPJS Health Benefit Package for Chronic Diseases. Activities carried out in the form of online and offline discussions through the whatsapp group and limited meetings with health cadres and village officials. From this activity, the community and health cadres have gained an understanding of the Prevention of Non-Communicable Diseases and the BPJS Health Benefit Package for Chronic Diseases. Keywords: non-communicable diseases; social security administering bodies
EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA MENJAMIN KERAHASIAAN MEDIS PASIEN PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Setiyoargo, Arief; Imam, Cecilia Widijati; Maxelly, Richard One
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5407

Abstract

ABSTRAKKegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien secara berkelanjutan pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui pemahaman kerahasiaan medis pasien. Kegiatan ini diawali dengan pengkajian awal terhadap keadaan lapangan saat ini pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui tenaga kesehatan/kader kesehatan dan warga. Pengkajian awal didapati masih kurangnya edukasi mengenai kerahasiaan medis pasien, terutama di saat pandemi Covid 19 saat ini fokus pelayanan kesehatan masih terpusat pada protokoler kesehatan atau physical distancing. Hasil survei menunjukkan bahwa masih kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan/kader kesehatan dalam menjaga kerahasiaan medis, pengetahuan terkait hak dan kewajiban antara dokter dan pasien serta prosedur pelaksanaan kerahasiaan medis di fasilitas kesehatan. Kegiatan dilanjutkan dengan menyusun perencanaan dan jadwal kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan. Bentuk kegiatan dikemas dalam bentuk materi dan video yang dibagikan melalui google drive secara online melalui grup whatsapp. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi menggunakan google form. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdapat sebanyak 69,25% pemahaman warga dalam katergori baik, cukup sebanyak 11,5% dan kurang sebanyak 19,25%. Kegiatan berjalan dengan baik dan perlu adanya monitoring lebih lanjut. Kata kunci: informed consent; kerahasiaan medis; pasien ABSTRACTThis Community Service activity aims to improve patient safety in a sustainable manner in health care facilities through understanding patient medical confidentiality. This activity begins with an initial assessment of the current state of the field in health care facilities through health workers/health cadres and residents. The initial assessment found that there was still a lack of education regarding patient medical confidentiality, especially during the Covid 19 pandemic, currently the focus of health services was still focused on health protocols or physical distancing. The survey results show that there is still a lack of knowledge of health workers/health cadres in maintaining medical confidentiality, knowledge regarding rights and obligations between doctors and patients and procedures for implementing medical confidentiality in health facilities. The activity is continued by compiling a plan and schedule of activities as well as the necessary equipment. The form of activities is packaged in the form of materials and videos that are shared via Google Drive online via WhatsApp groups. The activity ended with an evaluation using a google form. The results of community service activities there are as many as 69.25% of citizens' understanding in the good category, 11.5% sufficient and 19.25% less. Activities are going well and need further monitoring. Keywords: informed consent; medical confidentiality; patient
Pelatihan Kader Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat dalam upaya Desain Formulir Resume Kesehatan Lansia Setiyoargo, Arief; Ariyanti, Rea; Maxelly, Richard One
Empowerment Vol. 4 No. 01 (2021): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v4i01.4205

Abstract

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan mengenai desain formulir untuk pendokumentasian kesehatan lansia oleh kader kesehatan. Kegiatan ini diawali dengan pertemuan awal dengan tokoh masyarakat untuk mengetahui kondisi posyandu lansia di Dusun Sukosari. Hasil survey menunjukkan belum dimilikinya pengetahuan dan keterampilan kader pemberdayaan kesehatan masyarakat tentang desain formulir kesehatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader pemberdayaan kesehatan masyarkat di Dusun Sukosari, Desa Pandansari, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang tentang desain formulir kesehatan guna meningkatakan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Perencanaan dan kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan disusun untuk memberikan solusi dari permasalahan yang muncul, diantaranya melalui penyusunan contoh desain formulir resume kesehatan lansia dan buku saku desain formulir yang digunakan pada pelatihan kader pemberdayaan kesehatan masyarakat. Sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan, dilakukan evaluasi untuk menilai kemampuan kognitif dan psikomotor kader pemberdayaan kesehatan masyarakat sebagai salah satu alat ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan program pengabdian kepada masyarakat.
Edukasi Kesehatan Dalam Upaya Menjamin Kerahasiaan Medis Pasien Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Setiyoargo, Arief; Imam, Cecilia Widijati; Maxelly, Richard One
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i2.1539

Abstract

Kegiatan Pengabdian Masyarakat “Edukasi Kesehatan Dalam Upaya Menjamin Kerahasiaan Medis Pasien Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan” diawali dengan pengkajian awal terhadap keadaan lapangan saat ini pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui tenaga kesehatan/kader kesehatan dan warga. Pengkajian awal didapati masih kurangnya edukasi mengenai privasi dan kerahasiaan medis pasien terutama di saat pandemi Covid 19 saat ini fokus pelayanan kesehatan masih terpusat pada protokoler kesehatan atau physical distancing. Hasil survey menunjukkan bahwa masih kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan/kader kesehatan dalam menjaga kerahasiaan medis, pengetahuan terkait hak dan kewajiban antara dokter dan pasien serta prosedur pelaksanaan kerahasiaan medis di fasilitas kesehatan. Kegiatan dilanjutkan dengan menyusun perencanaan dan jadwal kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan. Bentuk kegiatan dikermas dalam bentuk materi dan video tentang pentingnya menjaga kerahasiaan medis dalam pelayanan kesehatan, pemahaman tentang hak dan kewajiban antara dokter dan pasien serta prosedur pelaksanaan kerahasiaan medis melalui pelaksanaan informed consent. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi di setiap kegiatannya. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdapat sebanyak 61,5% pemahaman warga dalam katergori baik, cukup sebanyak 23% dan kurang sebanyak 15,5%. Kegiatan berjalan dengan baik dan perlu adanya monitoring lebih lanjut.
FUNGSIONALISASI PASAL 44 KUHP DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (SUATU RE-ORIENTASI & RE-EVALUASI MENUJU REFORMULASI) Ohoiwutun, Y A Triana; Nugroho, Fiska Maulidian; Martua Samosir, Samuel Saut; Setiyoargo, Arief
Veritas et Justitia Vol. 5 No. 2 (2019): Veritas et Justitia
Publisher : Faculty of Law, Parahyangan Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25123/vej.v5i2.3613

Abstract

Uncertainty with regard to the proper implementation of Article 44 of the Criminal Code is to be discussed.  In legal practice, the existence of mental disorder in those who are accused of murder or homicide will be made dependent on the decision of psychiatrist (authorized to conduct forensic psychology or psychiatry). In the case that such mental disorder is determined to be existing during a pre-trial hearing, the court is under no obligation to order cessation of the criminal proceeding. It is noted that in a number of cases the decision to terminate investigation or cease court proceeding falls completely under the Judge discretionary power.  The author’s recommendation is that a reformulation of Art. 44 of the Criminal Code is in order.