Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Training and empowerment of health activists on physical activities for optimizing cognitive function in the elderly Anugrahanti, Wisoedhanie Widi; Ariyanti, Rea
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The covid 19 pandemics that hit Indonesia also impacted aspects of public health, especially for the elderly. The implementation of physical distancing to prevent the transmission of Covid 19 will impact discomfort for all individuals, including the elderly. The elderly are forced to be in their respective homes, which causes the reduced physical activity to reduce endurance. This service aims to improve the understanding and skills of health cadres about physical activity for the elderly and the benefits obtained, including body fitness, increased endurance, and optimization of cognitive function in the elderly. The method used is to provide counseling and skills training for cadres in demonstrating the appropriate forms and types of physical activity for the elderly. The target of this service is Health Cadres in Kalimeri Hamlet, Tambakasri Village, T Kerajinan Subdistrict, Malang Regency. The result of the implementation of this community service activity is that there has been an increase in the knowledge or understanding and skills of health cadres about physical activity for the elderly, where the cadres have become more aware of the importance of carrying out physical activity, especially for the elderly and types of physical activity that are suitable for the elderly.
EDUKASI KESEHATAN TERKAIT UPAYA SWAMEDIKASI PENYAKIT OSTEOARTHRITIS PADA LANSIA Ariyanti, Rea; Sigit, Nanta; Anisyah, Luluk
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.4779

Abstract

ABSTRAKOsteoarthritis adalah salah satu penyakit degeneratif yang paling sering mengenai lansia. Penyakit ini hampir 70% dialami oleh mereka yang berusia diatas 50 tahun, dan menyebabkan kegagalan fungsi yang dapat mengurangi kualitas hidup manusia seperti terhambatnya ruang gerak penderita, penurunan kemampuan kerja, nyeri hebat dan cacat. Sebanyak 80% penderita mengalami keterbatasan dalam bergerak, dan sisanya bahkan tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan menunjukkan bahwa masih banyaknya kader kesehatan yang belum mengetahui upaya swamedikasi penyakit osteoarthritis pada lansia. Selain itu diketahui pula Mayoritas pendidikan formal yang ditempuh oleh penduduk di Kelurahan Karang Anyar adalah SLTA (34,6%), diikuti dengan SD (21,9%), SLTP (20,8%), dan PT (5,7%), sisanya belum sekolah/belum tamat SD (17%). Program kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader kesehatan terhadap upaya swamedikasi penyakit osteoarthritis, sehingga dengan adanya peningkatan pemahaman diharapkan para lansia dan kader dapat melakukan upaya pengobatan secara mandiri penyakit osteoartritis. Kegiatan ini meliputi survei awal, pendidikan kesehatan melalui pemberian materi dan video pembelajaran, serta melaksanakan diskusi interaktif. Hasil dari kegiatan kemitraan ini adalah adanya peningkatan pemahaman kader kesehatan terkait upaya swamedikasi penyakit osteoarthritis pada lansia di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan yang dibuktikan dengan adanya  peningkatan nilai saat pre-test sebesar 62,00 dan meningkat menjadi 86,00 saat post-test. Kata kunci: edukasi kesehatan; lansia; osteoarthritis; swamedikasi. ABSTRACTOsteoarthritis is one of the most common degenerative diseases affecting the elderly. This disease is  almost 70% experienced by those aged over 50 years, and causes malfunctions that can reduce the quality of human life such as obstruction of the patient's range of motion, decreased ability to work, severe pain, and disability. As many as 80% of patients experience limitations in moving, and the rest cannot even carry out daily activities. Based on a preliminary study conducted in Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, it shows that there are still many health cadres who do not know about self-medication efforts for osteoarthritis in the elderly. In ad dition, it is also known that the majority of formal education taken by residents in Kelurahan Karang Anyar is Senior High school (34.6%), followed by Elementary School (21.9%), Junior High School (20.8%) and PT (5.7%), the rest have not attended school / have not finished elementary school (17%). This partnership program aims to increase the understanding of health cadres towards self-medication efforts for osteoarthritis so that with an increased understanding, it is h oped that the elderly and cadres can make efforts to treat osteoarthritis independently. These activities include initial surveys, health education through the provision of learning materials and videos, as well as conducting interactive discussions. The result of this partnership activity is an increase in the understanding of health cadres regarding self-medication efforts for osteoarthritis in the elderly in Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan as evidenced by an increase in the pre-test score of 54.00 and increased to 86.00 when post-test. Keywords: health education; elderly; osteoarthritis; self-medication.
Pelatihan Kader Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat dalam upaya Desain Formulir Resume Kesehatan Lansia Setiyoargo, Arief; Ariyanti, Rea; Maxelly, Richard One
Empowerment Vol. 4 No. 01 (2021): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v4i01.4205

Abstract

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan mengenai desain formulir untuk pendokumentasian kesehatan lansia oleh kader kesehatan. Kegiatan ini diawali dengan pertemuan awal dengan tokoh masyarakat untuk mengetahui kondisi posyandu lansia di Dusun Sukosari. Hasil survey menunjukkan belum dimilikinya pengetahuan dan keterampilan kader pemberdayaan kesehatan masyarakat tentang desain formulir kesehatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader pemberdayaan kesehatan masyarkat di Dusun Sukosari, Desa Pandansari, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang tentang desain formulir kesehatan guna meningkatakan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Perencanaan dan kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan disusun untuk memberikan solusi dari permasalahan yang muncul, diantaranya melalui penyusunan contoh desain formulir resume kesehatan lansia dan buku saku desain formulir yang digunakan pada pelatihan kader pemberdayaan kesehatan masyarakat. Sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan, dilakukan evaluasi untuk menilai kemampuan kognitif dan psikomotor kader pemberdayaan kesehatan masyarakat sebagai salah satu alat ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan program pengabdian kepada masyarakat.
Pemberian Edukasi Diabetes Mellitus Pada Kader Posyandu Lansia Desa Tambak Asri Malang Ani Riani Hasana; Rea Ariyanti
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v4i2.2161

Abstract

Peningkatan derajad kesehatan masyarakat perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit diabetes Mellitus. Salah satu cara peningkatan derajad kesehatan masyarakat melalui program pendekatan promotif, pencegahan dan kuratif, rehabilitatif. Pencapaian upaya pencegahan dan perbaikan status kesehatan membutuhkan kerjasama yang efektif dan komunikatif antara masyarakat dengan tenaga kesehatan profesional. Kerjasama dengan masyarakat diperlukan di sektor promotif karena tenaga kader kesehatan di Posyandu Lansia merupakan salah satu penggerak pembangunan khususnya di bidang kesehatan. Kader kesehatan bertugas melaksanakan edukasi pada lansia yang ada pada Posyandu Lansia. Pelaksanaan intervensi pemberian edukasi dilakukan berdasarkan permasalahan yang terjadi di Posyandu Lansia. Prevalensi yang banyak untuk penyakit pada lansia salah satunya adalah Diabetes Mellitus. Fenomena ini menjadi alasan pengabdian masyarakat dilaksanakan kepada para kader kesehatan di Posyandu Lansia, sehingga dapat meningkatkan kesehatan lansia melalui strategi pemberian edukasi pada kader kesehatan yang ada di Posyandu Lansia tersebut. Metode yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan kesehatan kepada warga dan kader kesehatan yang meliputi materi mengenai pengertian, klasifikasi, gejala, terapi secara farmakologis maupun non farmakologis penyakit diabetes mellitus. Seluruh kegiatan berjalan lancar sesuai rencana. Keberhasilan kegiatan tergantung pada peran aktif peserta dalam kegiatan. Kesimpulan tersebut sesuai dengan tingkat kehadiran 100%, artinya semua peserta mengikuti semua kegiatan dari awal hingga akhir.
Edukasi Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hipertensi Pada Lansia Rea Ariyanti; Ida Ayu Preharsini; Berliany Winny Sipolio
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v3i2.369

Abstract

AbstrakLansia (lanjut usia) adalah seseorang yang berusia 60 tahun keatas. Lansia dikatakan memiliki risiko untuk mengalami berbagai penyakit degeneratif dibandingkan dengan usia muda. Salah satu penyakit degeneratif yang sering timbul tanpa gejala adalah hipertensi. Hipertensi disebut sebagai “silent killer” karena bisa muncul tanpa gejala atau tanda-tanda peringatan, sehingga banyak yang tidak menyadarinya. Penyebab terlambatnya penanganan pada pasien dengan hipertensi adalah mayoritas pasien datang ke fasilitas kesehatan apabila telah terjadi komplikasi, dan kurangnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sehingga mengakibatkan kurangnya kontrol terhadap keadaan penyakitnya khususnya pada lansia. Oleh karena itu, dengan dilakukannya pemberdayaan kader terkait hipertensi diharapkan peran kader dalam upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi pada lansia dapat berjalan optimal. Program kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader terhadap upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi pada lansia. Target utama program ini adalah kader kesehatan di Dusun Sukosari, Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Kegiatan ini meliputi survei awal terkait hipertensi pada Lansia, dan melaksanakan penyuluhan tentang upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi pada lansia dengan menggunakan metode penyuluhan dan diskusi interaktif. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pemahaman kader kesehatan terkait Penyakit Hipertensi khususnya upaya dalam pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi pada lansia di Dusun Sukosari, Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.Kata Kunci: Degeneratif, Hipertensi, LansiaAbstractLansia is someone who is at the age of 60 years and above. lansia Elderly have the risk to experience a variety of degenerative diseases compared with young age. One of the many degenerative diseases that often arise without symptoms is hypertension. Hypertension is referred to as "silent killer" because it can appear without any symptoms or warning signs, so many do not realize it. Due to the delay of treatment in patients with hypertension is the majority of patients come to health facilities when there have been complications, and because of lack of public access to health services, resulting in lack of control of the condition of illness especially in the elderly. Therefore, the empowerment of cadres related to hypertension is expected the role of cadres in the prevention and control of hypertension in the elderly can run optimally. This Program aims to improve cadre's understanding of prevention and control of hypertension in the elderly. The main target of this program is elderly cadres in Sukosari Hamlet, Pandansari Village, Poncokusumo District, Malang Regency. This activity includes preliminary surveys related to hypertension in the elderly, and further conducting counseling on prevention and control of hypertension in the elderly. The result of this activity is the increase in understanding health cadres related to hypertension, especially efforts in the prevention and control of hypertension disease in the elderly in Sukosari Hamlet, Pandansari Village, sub-district Poncokusumo, Malang.Key Word: Degenerative, Elderly, Hypertension.
DYSLIPIDEMIA INCREASES THE RISKS FOR CEREBRO VASCULAR ACCIDENT: A CASE-CONTROL STUDY IN PANTI NIRMALA HOSPITAL, MALANG Rea Ariyanti; Cecilia Widijati Imam
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30650/jik.v8i2.1379

Abstract

Cerebro Vascular Accident (CVA) is one of the major causes of morbidity and mortality in the worldwide. Globally in 2013, stroke was the highest cause of death after heart disease and was the number three cause of long-term disability. Indonesia ranks fourth in the world after India, China and the United States and has the highest proportion of stroke sufferers in Asia.This study aims to determine the relationship of dyslipidemia and cerebro vascular accident in the Panti Nirmala Hospital. Research design is case controll study. The sample amounted to 84 respondents, consisting of 42 case groups and 42 control groups. Data analysis using logistic regression analysis. The finding shows, in patients with CVA, the percentage of respondents with dyslipidemia is 59,5%, while non-CHD is 21,4%. After controlled by a family history of CVA, Smokers, Hypertension or a history of Hypertension, and Hyperirucemia, respondents with dyslipidemia were 5.9 times more likely to have CVA than non-dyslipidemic respondents.It is recommended to the public to carry out regular medical checkup, and changing lifestyles by consuming healthy foods to control lipid profiles.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER KESEHATAN TERKAIT PENTINGNYA PENGKAJIAN DATA KEBIDANAN DALAM REKAM KESEHATAN IBU HAMIL Rea Ariyanti; Romaden Marbun; Vincensia Dea
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7172

Abstract

ABSTRAKProvinsi Jawa Timur, Khususnya Kota Malang belum mampu memenuhi target SDG’s untuk penurunan AKI yang ditergetkan sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup. Dusun Sukosari, Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo merupakan salah satu daerah di kabupaten Malang. Kurangnya pengetahuan masyarakat di Dusun Sukosari terkait pentingnya data rekam medis bagi pelayanan kesehatan, menyebabkan masih banyaknya masyarakat di Dusun Sukosari yang tidak jujur dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh tenaga kesehatan, padahal hal tersebut sangat berpengaruh terhadap tindakan yang akan diberikan karena terlambatnya pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan risiko kematian. Dengan dilakukan pemberdayaan kader kesehatan ini diharapkan masyarakat dapat memberikan informasi yang jujur, lengkap, dan jelas sesuai yang dibutuhkan oleh tenaga Kesehatan. Program kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para kader dan juga masyarakat terkait pentingnya pentingnya pengkajian data kebidanan dalam rekam Kesehatan ibu hamil. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 kali dengan metode sosialisasi dan diskusi interaktif kepada 25 orang kader kesehatan. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa pengetahuan kader kesehatan antara sebelum dan sesudah diberikan sosialisasi meningkat 31%, dimana sebelum diberikan edukasi, rerata nilai pretest sebesar 64.60, dan setelah diberikan edukasi, rerata nilai postest menjadi 84.80.  Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran, dan mendorong masyarakat khususnya ibu hamil dalam memberikan informasi yang sesuai kepada tenaga Kesehatan. Kata kunci: kebidanan; pengkajian data; rekam kesehatan. ABSTRACTEast Java Province, especially Malang City, has not been able to meet the SDG's target for reducing the MMR which is targeted at 70 per 100,000 live births. Sukosari Hamlet, Pandansari Village, Poncokusumo District is one of the areas in Malang Regency. The lack of public knowledge in Sukosari Hamlet regarding the importance of medical record data for health services, causes there are still many people in Sukosari Hamlet who are dishonest in providing the information needed by health workers, even though this greatly affects the actions to be taken due to delays in decision making that can lead to delays in decision making. increase the risk of death. By empowering health cadres, it is hoped that the community can provide honest, complete, and clear information as needed by health workers. This partnership program aims to increase the understanding of cadres and also the community regarding the importance of reviewing midwifery data in the health records of pregnant women. This activity was carried out 3 times with the method of socialization and interactive discussion to 25 health cadres. From the evaluation results, it is known that the knowledge of health cadres between before and after being given socialization increased by 31%, where before being given education, the average pretest score was 64.60, and after being given education, the average post-test score was 84.80. This activity needs to be carried out as an effort to increase awareness, and encourage the public, especially pregnant women, to provide appropriate information to health workers. keywords: midwifery; data assessment; health record
EDUKASI KESEHATAN TERKAIT UPAYA SWAMEDIKASI PENYAKIT OSTEOARTHRITIS PADA LANSIA Rea Ariyanti; Nanta Sigit; Luluk Anisyah
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.243 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.4802

Abstract

ABSTRAKOsteoarthritis adalah salah satu penyakit degeneratif yang paling sering mengenai lansia. Penyakit ini hampir 70% dialami oleh mereka yang berusia diatas 50 tahun, dan menyebabkan kegagalan fungsi yang dapat mengurangi kualitas hidup manusia seperti terhambatnya ruang gerak penderita, penurunan kemampuan kerja, nyeri hebat dan cacat. Sebanyak 80% penderita mengalami keterbatasan dalam bergerak, dan sisanya bahkan tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan menunjukkan bahwa masih banyaknya kader kesehatan yang belum mengetahui upaya swamedikasi penyakit osteoarthritis pada lansia. Selain itu diketahui pula Mayoritas pendidikan formal yang ditempuh oleh penduduk di Kelurahan Karang Anyar adalah SLTA (34,6%), diikuti dengan SD (21,9%), SLTP (20,8%), dan PT (5,7%), sisanya belum sekolah/belum tamat SD (17%). Program kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader kesehatan terhadap upaya swamedikasi penyakit osteoarthritis, sehingga dengan adanya peningkatan pemahaman diharapkan para lansia dan kader dapat melakukan upaya pengobatan secara mandiri penyakit osteoartritis. Kegiatan ini meliputi survei awal, pendidikan kesehatan melalui pemberian materi dan video pembelajaran, serta melaksanakan diskusi interaktif. Hasil dari kegiatan kemitraan ini adalah adanya peningkatan pemahaman kader kesehatan terkait upaya swamedikasi penyakit osteoarthritis pada lansia di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan yang dibuktikan dengan adanya  peningkatan nilai saat pre-test sebesar 62,00 dan meningkat menjadi 86,00 saat post-test. Kata kunci: edukasi kesehatan; lansia; osteoarthritis; swamedikasi. ABSTRACTOsteoarthritis is one of the most common degenerative diseases affecting the elderly. This disease is  almost 70% experienced by those aged over 50 years, and causes malfunctions that can reduce the quality of human life such as obstruction of the patient's range of motion, decreased ability to work, severe pain, and disability. As many as 80% of patients experience limitations in moving, and the rest cannot even carry out daily activities. Based on a preliminary study conducted in Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, it shows that there are still many health cadres who do not know about self-medication efforts for osteoarthritis in the elderly. In ad dition, it is also known that the majority of formal education taken by residents in Kelurahan Karang Anyar is Senior High school (34.6%), followed by Elementary School (21.9%), Junior High School (20.8%) and PT (5.7%), the rest have not attended school / have not finished elementary school (17%). This partnership program aims to increase the understanding of health cadres towards self-medication efforts for osteoarthritis so that with an increased understanding, it is h oped that the elderly and cadres can make efforts to treat osteoarthritis independently. These activities include initial surveys, health education through the provision of learning materials and videos, as well as conducting interactive discussions. The result of this partnership activity is an increase in the understanding of health cadres regarding self-medication efforts for osteoarthritis in the elderly in Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan as evidenced by an increase in the pre-test score of 54.00 and increased to 86.00 when post-test. Keywords: health education; elderly; osteoarthritis; self-medication.
PENINGKATAN PENGETAHUN MASYARAKAT TERKAIT PEMAHAMAN ALUR PELAYANAN GAWAT DARURAT DI RUMAH SAKIT Romaden Marbun; Rea Ariyanti; Vincensia Dea
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7251

Abstract

ABSTRAKRumah Sakit merupakan pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Instalasi Gawat Darurat (IGD) berfungsi menerima, menstabilkan dan mengatur pasien yang membutuhkan penanganan kegawatdaruratan segera, baik dalam kondisi sehari-hari maupun bencana. Kasus kematian dan kecacatan akibat pertolongan yang salah atau  lambat pada pasien terutama di IGD sering terjadi. Keterlambatan dalam penanganan pasien gawat darurat dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan bukan saja dari tenaga kesehatan tetapi juga masyarakat baik pasien, keluarga pasien atau orang yang hendak menolong pasien tersebut dari segi pemahaman alur pelayanan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya warga Dusun Sukosari Poncokusumo dalam pemahaman alur gawat darurat di fasilitas pelayanan kesehatan. Metode penyuluhan dilakukan secara luring bersama ibu-ibu PKK Dusun Sukosari yang merupakan warga dan kader kesehatan dusun. Kegiatan dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan penjelasan materi melalui powerpoint, pembagian flyer dan video pelmbelajaran. Masyarakat yang terlibat sebanyak 25 orang. Tahap evaluasi dilakukan melalui pertanyaan evaluasi terkait tema yang diambil. Hasil kegiatan diperoleh peningkatan pengetahuan masyarakat dari rata-rata 38,4 menjadi 90,4 dengan skor maksimal 100. Kegiatan berjalan dengan baik dan perlu adanya monitoring lebih lanjut. Kata kunci: pengetahuan; masyarakat; gawat darurat; alur pelayanan. ABSTRACTHospital is a health service that provides complete individual health services that provide inpatient, outpatient and emergency services. The Emergency Department functions to receive, stabilize and manage patients who need immediate emergency treatment, both in daily conditions and in disasters. Cases of death and disability due to wrong or slow help in patients, especially in the emergency departement, often occur. Delays in handling emergency patients can occur due to lack of knowledge not only from health workers but also from the community, both patients, patients' families or people who want to help these patients in terms of understanding the flow of services. The purpose of this activity is to increase public knowledge, especially the residents of Sukosari Poncokusumo Hamlet in understanding the emergency flow in health care facilities. The counseling method was carried out offline with PKK Sukosari women who were residents and hamlet health cadres. The activity was carried out for 3 meetings with material explanations through powerpoint, distribution of flyers and learning videos. There were 25 people involved. The evaluation stage is carried out through evaluation questions related to the chosen theme. The results of the activity showed an increase in community knowledge from an average of 38.4 to 90.4 with a maximum point of 100. The activity went well and needed further monitoring. Keywords: knowledge; public; emergency; service flow.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGASUH LANSIA TERKAIT PERAN LATIHAN FISIK DALAM MANAJEMEN TERPADU OSTEOARTHRITIS Rea Ariyanti; Cecilia Widijati Imam
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6403

Abstract

ABSTRAKAdanya kebijakan dari pemerintah terkait pandemi covid 19 turut memberikan dampak bagi masyarakat, salah satunya dari aspek kesehatan seperti terhambatnya akses untuk mendapatkan layanan fasilitas kesehatan, terutama pada lansia. Salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada lansia adalah osteoarthritis. Osteoarthritis merupakan penyakit rematik akibat gangguan metabolisme yang diikuti oleh beberapa perubahan pada sistem muskuloskeletal pada lansia. Dengan diberikannya pelatihan pada pengasuh lansia terkait peran latihan fisik dalam manajemen terpadu osteoarthritis diharapkan pengasuh lansia dapat membantu lansia dalam upaya pencegahan secara mandiri penyakit osteoartritis. Program kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pengasuh lansia terhadap peran latihan fisik dalam manajemen terpadu osteoarthritis. Kegiatan ini dilaksanakan di Panti Werdha Tresno Muti Turen Kabupaten Malang, sebanyak 3 kali melalui pemberian materi dan video pembelajaran, serta melaksanakan diskusi interaktif kepada 25 orang pengasuh lansia. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman para pengasuh lansia, dimana sebelum diberikan penyuluhan, rata-rata nilai pre test sebesar 60,00 dan setelah diberikan penyuluhan terjadi peningkatan nilai post test menjadi 84,00. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran, kepedulian dan mendorong keterlibatan peran pengasuh lansia dan para lansia dalam upaya manajemen terpadu pencegahan osteoarthritis melalui latihan fisik. Kata kunci: lansia; latihan fisik; manajemen terpadu; osteoarthritis ABSTRACTThe existence of policies from the government related to the COVID-19 pandemic also has an impact on the community, one of which is from the health aspect such as hampering access to health facilities, especially for the elderly. One of the most common diseases in the elderly is osteoarthritis. Osteoarthritis is a rheumatic disease due to metabolic disorders followed by several changes in the musculoskeletal system in the elderly. By providing training to elderly caregivers regarding the role of physical exercise in the integrated management of osteoarthritis, it is hoped that elderly caregivers can help the elderly in efforts to independently prevent osteoarthritis. This partnership program aims to increase the understanding of elderly caregivers on the role of physical exercise in the integrated management of osteoarthritis. This activity was carried out at the Tresno Muti Turen Nursing Home, Malang Regency, 3 times through the provision of learning materials and videos, as well as carrying out interactive discussions with 25 elderly caregivers. From the results of the evaluation, it was found that there was an increase in the understanding of the elderly caregivers, where before being given counseling, the average pre-test score was 60.00 and after being given counseling there was an increase in the post-test score to 84.00. This activity needs to be carried out as an effort to increase awareness, concern and encourage the involvement of the role of elderly caregivers and the elderly in an integrated management effort to prevent osteoarthritis through physical exercise. Keywords: elderly; integrated management; osteoarthritis; physical training