Proses koagulasi dan flokulasi dalam sistempengolahan air dipengaruhi oleh pemberian cairan koagulandan flokulan untuk membentuk flok yang optimal dalammengikat partikel koloid. Penggunaan cairan koagulan danflokulan yang tidak sesuai mengganggu efisiensi proses dankualitas air yang dihasilkan. Oleh karena itu, diperlukansistem kontrol kekeruhan air pada proses koagulasi-flokulasidalam pengolahan air bersih menggunakan kontroler PID(Proporsional, Integral, Derivatif) digital. Penggunaankontroler PID untuk mengatur pompa peritaltik secaraotomatis pada pemberian cairan koagulan. Sistem inidirancang untuk mendapatkan nilai kekeruhan air sebesar20 NTU. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan modelFirst Order Plus Dead Time (FOPDT) dan penalaan ZieglerNichols. FOPDT digunakan untuk mengkompensasi adanyawaktu tunda hingga sistem mulai bereaksi terhadapperubahan input yang diberikan. Sistem dirancang untukmengatur pemberian koagulan (aluminium sulfat) danflokulan (polimer kationik) secara otomatis melalui pompaperistaltik berdasarkan pembacaan sensor turbidity dalamsatuan Nephelometric Turbidity Unit (NTU). Pengujianmenunjukkan bahwa sistem mampu mencapai settling timesebesar 101 detik dengan error steady state (ESS) 6,86% padasetpoint 20 NTU, dan efisiensi penyisihan partikel koloidsebesar 86,03%, dengan turbiditas stabil sekitar ±21,5 NTU.Sensor turbidity memiliki akurasi 93,7%, mendukung kinerjasistem yang efektif. Hasil ini menunjukkan bahwa sistemkontrol berbasis FOPDT dan PID Ziegler-Nichols dapatditerapkan untuk menghasilkan air bersih sesuai standarkualitas, seperti Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MENKES/PER/IX/1990, dengan kekeruhan maksimal 25NTU.Kata Kunci: Koagulasi - Flokulasi, Sensor Turbidity, FirstOrder Plus Dead Time (FOPDT), PID, Zieghler-Nichols