Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penentuan Posisi Titik Tetap Menggunakan Satu Receiver GPS Yang Diolah Secara Diferensial dengan Titik Ikat Cors Menggunakan Software, Diolah Secara On-Line, dan Diolah Secara Statistik Hardianto, Budi; Sudarman, Sudarman; Setiyadi, Johar; Trijoko, Trijoko
Jurnal Hidropilar Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL HIDROPILAR
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.203 KB) | DOI: 10.37875/hidropilar.v4i1.94

Abstract

Pada umumnya, survei geodetik guna penentuan posisi titik tetap sebagai titik ikat dalam survei batimetri, garis pantai, dan detail pantai dilaksanakan menggunakan metode diferensial dengan diikatkan pada titik-titik Kerangka Dasar Geodesi Nasional (KDGN) orde-0 dan orde-1. Solusi alternatif penentuan posisi titik tetap dapat dilaksanakan dengan pengamatan GPS secara stand-alone.Dalam penelitian ini, pengamatan dilaksanakan menggunakan receiver GPS Trimble 5700 di titik N1.0294 dan HP.090053, kemudian data hasil pengamatan diolah secara diferensial dengan titik ikat Continuously Operating Reference Stations (CORS) menggunakan software Trimble Business Center (TBC), diolah secara on-line melalui layanan AUSPOS dan OPUS serta diolah secara statistik posisi absolut.
Pendidikan Calon Ibu dan Implementasinya pada Pendidikan Pranikah pada Dirjen Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama Amin, Adih; Hafidhuddin, Didin; Indra, Hasbi; Hardianto, Budi
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 3 No. 7 (2024): Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v3i7.2997

Abstract

Pendidikan pranikah merupakan langkah penting dalam mempersiapkan calon pasangan suami istri untuk menghadapi kehidupan berumah tangga. Di Indonesia, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Kementerian Agama memiliki peran krusial dalam menyediakan pendidikan pranikah yang mencakup berbagai aspek, termasuk kesehatan, hukum, dan agama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendidikan calon ibu dalam Pendidikan Pranikah (Penpran) yang diselenggarakan oleh Dirjen Bimas Kementerian Agama. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi Pustaka dengan merujuk kepada kitab klasik dan tafsir klasik dan kontemporer juga menyertakan kajian lapangan dengan melakukan kunjungan ke salah satu kantor urusan agama. Hasil penelitian menunjukan bahwa Integrasi pendidikan calon ibu ke dalam pendidikan pranikah pada Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama merupakan langkah penting untuk mempersiapkan calon pengantin dalam membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah, serta melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas.
IMPLEMENTATION OF HABITUATION AND ASSIGNMENT METHODS IN CONGREGATIONAL PRAYER AND DHUHA PRAYER FOR MAN 1 STUDENT OF BOGOR REGENCY Iskandar, Sofwan; Mujahidin, Endin; Hardianto, Budi
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v7i3.1939

Abstract

The implementation of habituation and assignment of something good to students is something positive, especially what is accustomed to congregational prayer and dhuha prayer. This habituation will be very memorable in the minds and behavior of students. Including the assignment to be an imam, the reading of prayers after congregational prayers and dhuha prayers is more memorable than just religious knowledge. The implementation of this observation method shows that the habituation and assignment method for students at MAN 1 Bogor shows quite satisfactory results. For congregational prayers zhuhur and ashar 80% and for dhuha prayers reaching 90%, this is something extraordinary. MAN 1 Bogor whose students learn more religion than schools, such as high schools or vocational schools, has not been able to apply the habit of congregational prayer and dhuha prayer 100%. This is caused by several factors, one of which is diverse student input, and awareness for it has not been maximized. But the author is optimistic that if this method of habituation and assignment continues, it will become a habit for students in the future.