p-Index From 2020 - 2025
21.493
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan El-HARAKAH : Jurnal Budaya Islam Shaut Al-'Arabiyah Profetika Unnes Science Education Journal AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM At-Turats Journal of Child Development Studies Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Tadarus: Jurnal Pendidikan Islam MODELING: Jurnal Program Studi PGMI al-Afkar, Journal For Islamic Studies Pendas : Jurnah Ilmiah Pendidikan Dasar Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Tadbir Muwahhid Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Alignment: Journal of Administration and Educational Management Tribakti: jurnal pemikiran keIslaman JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam Jurnal Basicedu Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam Jurnal Sosial Humaniora AT-TURAS: Jurnal Studi Keislaman Journal of Humanities and Social Studies TSAQAFAH Generasi Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Jurnal Penelitian Tarbawi: Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman KOLOKIUM: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, Dan Bisnis Rayah Al Islam : Jurnal Ilmu Islam Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Cendekia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran RESLAJ: RELIGION EDUCATION SOCIAL LAA ROIBA JOURNAL Jurnal Abdidas Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Al-Mubin: Islamic Scientific Journal Jurnal Pendidikan Guru (JPG) Berajah Journal EduInovasi: Journal of Basic Educational Studies Ar-Rasyid: Jurnal Pendidikan Agama Islam Prophetic Guidance and Counseling Journal Proceedings of The International Conference on Social and Islamic Studies Jurnal Al-Fawa'id : Jurnal Agama dan Bahasa Jurnal Impresi Indonesia JURNAL PENDIDIKAN INDONESIA: Teori, Penelitian, dan Inovasi Journal of Social Research Idarah Tarbawiyah: Journal of Management in Islamic Education Tadbiruna: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam English Didactic Jurnal Basicedu Bandung Conference Series: Economics Studies Aurelia: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Penamas International Journal of Education and Digital Learning (IJEDL) International Journal of Science Education and Cultural Studies IJOEM: Indonesian Journal of Elearning and Multimedia Journal of Research and Publication Innovation Civilization Research: Journal of Islamic Studies Jurnal Pendidikan Islam Jurnal Global Ilmiah Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal EduInovasi: Journal of Basic Educational Studies Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman International Journal of Education, Vocational and Social Science TARBIYAH: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Al Hikmah: Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education Al-Risalah Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Claim Missing Document
Check
Articles

CIVIC EDUCATION AT MUHAMMADIYAH HIGHER EDUCATION: DEVELOPMENT STUDY OF HAND BOOK OF MENUJU KEHIDUPAN YANG DEMOKRATIS DAN BERKEADABAN Suidat, Suidat; Husaini, Adian; Saefuddin, Didin; Mujahidin, Endin
Profetika: Jurnal Studi Islam Vol, 18. No, 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/profetika.v18i1.6295

Abstract

Civic education is one of the basic courses that must be taken by every student at the College. The regulation of the course is based on the mandate contained in the law on the National Education System. Through Civic Education courses, the students can be directed national personality, that is how they love their homeland Indonesia, being a democratic, civilized, tolerant and so on. Muhammadiyah through the Council of Higher Education, Research and Development of Muhammadiyah head quarter published a textbook on Civic Education with the title Civic Education toward a Democratic and Civilized Life. The book became a staple in reference Civic Education Course in Universities of Muhammadiyah (PTM). However when elaborate on the Indonesian ideology or, in the book does not contain the formulation history of state basic ideology which was done by the founding fathers. Also how the role and Islamic thought figures who participated in formulating the state basic ideology be part of the material that was duly presented in the book. It is important that students who study in PTM to know and understand the history and struggle of Islamic figures in formulating the basis of the state and the dynamics that occurred at that time. So that their knowledge is complete and in understanding the Pancasila as the state basic ideology of Indonesia. Ki Bagus had very important role in the Committee for Indonesian Independence (PPKI) experienced of dead lock about the change of first principle of Pancasila, and there was serious debate and dynamic. Likewise, the role and thought of Kasman Singodimedjo was also important on the basis state in both the trial PPKI, as well as in the Constituent Assembly. Perpsektif Kasman about Pancasila based on Islam became important after the implementation of 1945 Constitution and Presidential Decree July 5th 1959. The role of Abdul Kahar Mudzakkir as a witness to the history of the struggle of Muslims cannot be neglected; especially Mudzakkir included in the Committee of Nine which develops the basic state eventually became the Jakarta Charter and accepted unanimously by BPUPKI. Furthermore, in the Constituent Assembly Mudzakkir remain committed to make Islam as the basis of the state, where the Constituent Assembly is the foundation of the momentum of the second volume formulation. The core of the Civics book is how the problem of state ideology especially Pancasila can be described in a comprehensive, complete and not partial. Including the relationship between the Jakarta Charter and the Constitution 1945. Other matters concerning aspects of citizenship is derived and the meaning of ideology or basic state. Therefore, this paper presents the role and thought of Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, and Abdul Kahar Mudzakkir become material development of Civic Education in the book of Civic Education toward a Democratic and Civilized Life.Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah dasar yang mesti ditempuh oleh setiap mahasiswa dalam studinya di Perguruan Tinggi. Ketentuan adanya mata kuliah ini berdasarkan amanat yang tertuang dalam undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional. Melalui mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini mahasiswa diarahkan dapat berkepribadian nasional, yaitu bagaimana mereka cinta tanah air Indonesia, bersikap demokratis, beradab, toleran dan lain sebagainya. Muhammadiyah melalui Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) menerbitkan satu buku teks tentang Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) dengan judul Pendidikan Kewarganegaraan Menuju Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban. Buku ini menjadi referensi pokok dalam Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Akan tetapi ketika menguraikan tentang ideologi atau dasar negara Indonesia pada bagian yang membahas tentang “Membangun  Identitas Nasional”, tidak memuat bagaimana sejarah perumusan dasar negara yang dilakukan para founding fathers. Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh Islam seperti Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, dan Abdul Kahar Mudzakkir tidak menjadi bagian dalam materi yang sepatutnya disajikan dalam buku tersebut. Hal ini penting agar mahasiswa mengetahui dan memahami sejarah dan perjuangan tokoh-tokoh Islam dalam merumuskan dasar negara serta dinamika yang terjadi saat itu. Sehingga pengetahuan mereka menjadi utuh dan tidak parsial dalam memahami Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Peran Ki Bagus sangat penting ketika Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengalami deadlock soal perubahan sila pertama dasar negara Indonesia. Demikian juga pemikiran Kasman Singodimedjo tentang dasar negara baik dalam sidang PPKI, maupun dalam sidang Konstituante. Perpsektif Kasman tentang Pancasila yang berbasis pada Islam menjadi penting setelah diberlakukan kembali UUD 1945 dengan lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Demikian juga pemikiran Abdul Kahar Mudzakkir sebagai saksi sejarah perjuangan umat Islam tidak bisa dilupakan begitu saja, Abdul Kahar Mudzakkir termasuk dalam Panitia Sembilan yang bertugas menyusun dasar negara yang pada akhirnya menjadi Piagam Jakarta. Dalam Sidang Konstituante Mudzakkir tetap komitmen menjadikan Islam sebagai dasar negara, di mana Sidang Konstituante adalah momentum perumusan dasar negara jilid kedua. Inti dari buku PKn adalah bagaimana masalah ideologi negara khususnya Pancasila dapat dijelaskan secara komprehensif, utuh dan tidak parsial. Termasuk hubungan antara Piagam Jakarta dan UUD 1945. Oleh karena itu disertasi ini membahas pemikiran Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, dan Abdul Kahar Mudzakkir menjadi bahan pengembangan materi Pendidikan Kewarganegaraan dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan Menuju Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban.  
TELAAH MATERI DONGENG PADA MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA SEKOLAH DASAR (ANALISIS KURIKULUM BAHASA SUNDA SEKOLAH DASAR BERBASIS TAUHID) Risnawati, E; Mujahidin, Endin
Jurnal Sosial Humaniora Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.06 KB) | DOI: 10.30997/jsh.v4i2.469

Abstract

Pelajaran bahasaSundadikategorikansebagaimuatan lokalyang harusdiberikan kepadasiswa Sekolah Dasar. Pelajaran ini memiliki beberapabahan ajar sepertimendengarkan(Sunda: ngaregepkeun), berbicara(Sunda: nyarita), membaca(Sunda: maca), dan menulis(Sunda: nulis). Latar belakang penelitianinididasarkankeprihatinanyang mendalam terhadap materibahasabuku teksSundayang tidakcocok dengan nilaitauhidyang dapat merusakkeyakinan para pelajarmuslim. Masalah dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimanadeskripsi isimatericeritadalam buku teksbahasaSundayang digunakandi Sekolah Dasarditinjaudarinilai ketauhidan? dan (2) bagaimanabahan alternatifuntuk cerita-ceritadalambuku teksbahasaSundadiSekolah Dasar? Dalam penelitian ini, penulismenjelaskanteoridananalisisdalam buku teksbahasaSundayang digunakandi Sekolah Dasarjikaditinjauberdasarkannilaitauhid. Metode penelitian yang digunakandalam penelitian iniadalah studiliteratur(library research) denganpendekatandeskriptif kualitatif. Sumber datapenelitian ini adalahbuku teksbahasaSundadi Sekolah Dasar. Teknik pengumpulan data menggunakandua metode, yaituobservasi dan dokumentasi. Teknikanalisis dataadalahanalisis isi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa judul kisah dalambuku pelajaranbahasaSundadiSekolah Dasar. Oleh karena itu, jumlahjudulkisahyangdianalisisadalah32, yaitu 17 (53%) judulmemilikinilaitauhid, sedangkan15 (47%) judulmemilikikontradiksidengannilai ketauhidan. Penelitian inimemilikikesimpulan bahwamasih ditemukanbahankisahdalam buku teksbahasaSundadi Sekolah Dasaryang bertentangan dengannilaitauhid.
ANALISIS MATERI DONGENG SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER PADA BUKU BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Sholiha, Iis; Mujahidin, Endin
Jurnal Sosial Humaniora Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.163 KB) | DOI: 10.30997/jsh.v4i2.471

Abstract

Pendidikan dasarberperan untuk pembentukankarakterpeserta didik. Keberhasilanpendidikan dasardalam membentukkaraktersesuaidengantujuan pendidikan nasionaladalah landasankeberhasilan dalampendidikan lanjutan. Pendidikan karakterdalam sistempendidikan nasionalberpusat padatujuan nasionalUU No.20 tahun 2003yaitu untukmengembangkan potensipeserta didikagarmenjadi manusia yangberimandantakwa kepada Allahserta menjadiwarga negarademokratisdan bertanggung jawab. Tujuan penelitianini adalah untukmenentukan isimateridongengdalam buku teksbahasa IndonesiaSekolah Dasardanmencari bahan alternatifbukudongengsesuai denganpendidikan karakter. Metode yang digunakan adalahdeskriptif kualitatifyang bertujuanuntuk menggambarkansecara sistematisfakta-faktayang ditemukandi lapangan. Jenispenelitian iniadalah kepustakaan. Sastramerupakan serangkaian metode pengumpulan dataliteratur, membaca, merekam, dan pengolahanbahan penelitian. Sumberdata penelitianberasal daridata primerdandata sekunder. Teknikanalisis data menggunakananalisis isi: analisisdongeng(materitingkat kelas)dananalisis material(juduldongeng). Penelitian ini memperlihatkan adanya materi yang sesuai (40%) dan bertentangan (60%) denganpendidikan karakter. Dari hasil analisisdapat disimpulkanbahwabahanmedia pendidikansebagaikarakterdongengdalam buku teksbahasa Indonesiadi Sekolah Dasarmasihtidak sesuaidengandongengyang bersifatpendidikan karakter, benar, mulia, mandiri, demokratis, danakuntabel.
HAK PEMELIHARAAN ANAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Abdurakhman, Omon; Mujahidin, Endin
Jurnal Sosial Humaniora Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.685 KB) | DOI: 10.30997/jsh.v4i1.445

Abstract

Anak merupakan bagian terpenting warga Negara Indonesia. Dengan demikian, diperlukan penelaahan konsep hak pemeliharaan anak dalam perspektif undang-undang di Indonesia yang berdasarkan pada landasan Pancasila dan UUD 1945 dengan memahami perangkat undang-undang dan peraturan terkait dengan pemeliharaan hak anak, sehingga anak dapat merefleksikan fungsi undang-undang itu dalam pendidikan dan pemenuhan hak anak-anaknya. Agar terjadi sinergi antar tinjauan konsep hak pemeliharaan anak dalam perspektif pendidikan Islam yang didasarkan pada Al-Quran dan As-Sunnah dengan hak pemeliharaan anak yang ditinjau berdasarkan undang-undang yang berkaitan dengan hak-hak di Indonesia, dilakukan komparasi Islam yang didasarkan pada Al-Quran dan As-Sunnah dengan hak pemeliharaan anak tersebut. Melalui upaya tersebut dihasilkan kesimpulan persamaan dan perbedaannya antara konsep hak pemeliharaan anak dalam tinjauan pendidikan Islam yang didasarkan pada Al-Quran dan As-Sunnah dengan hak pemeliharaan anak yang ditinjau berdasarkan undang-undang yang berkaitan dengan hak-hak anak di Indonesia.
CIVIC EDUCATION AT MUHAMMADIYAH HIGHER EDUCATION: DEVELOPMENT STUDY OF HAND BOOK OF MENUJU KEHIDUPAN YANG DEMOKRATIS DAN BERKEADABAN Suidat, Suidat; Husaini, Adian; Saefuddin, Didin; Mujahidin, Endin
Profetika Jurnal Studi Islam Vol, 18. No, 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/profetika.v18i1.6296

Abstract

Civic education is one of the basic courses that must be taken by every student at the College. The regulation of the course is based on the mandate contained in the law on the National Education System. Through Civic Education courses, the students can be directed national personality, that is how they love their homeland Indonesia, being a democratic, civilized, tolerant and so on. Muhammadiyah through the Council of Higher Education, Research and Development of Muhammadiyah head quarter published a textbook on Civic Education with the title Civic Education toward a Democratic and Civilized Life. The book became a staple in reference Civic Education Course in Universities of Muhammadiyah (PTM). However when elaborate on the Indonesian ideology or, in the book does not contain the formulation history of state basic ideology which was done by the founding fathers. Also how the role and Islamic thought figures who participated in formulating the state basic ideology be part of the material that was duly presented in the book. It is important that students who study in PTM to know and understand the history and struggle of Islamic figures in formulating the basis of the state and the dynamics that occurred at that time. So that their knowledge is complete and in understanding the Pancasila as the state basic ideology of Indonesia. Ki Bagus had very important role in the Committee for Indonesian Independence (PPKI) experienced of dead lock about the change of first principle of Pancasila, and there was serious debate and dynamic. Likewise, the role and thought of Kasman Singodimedjo was also important on the basis state in both the trial PPKI, as well as in the Constituent Assembly. Perpsektif Kasman about Pancasila based on Islam became important after the implementation of 1945 Constitution and Presidential Decree July 5th 1959. The role of Abdul Kahar Mudzakkir as a witness to the history of the struggle of Muslims cannot be neglected; especially Mudzakkir included in the Committee of Nine which develops the basic state eventually became the Jakarta Charter and accepted unanimously by BPUPKI. Furthermore, in the Constituent Assembly Mudzakkir remain committed to make Islam as the basis of the state, where the Constituent Assembly is the foundation of the momentum of the second volume formulation. The core of the Civics book is how the problem of state ideology especially Pancasila can be described in a comprehensive, complete and not partial. Including the relationship between the Jakarta Charter and the Constitution 1945. Other matters concerning aspects of citizenship is derived and the meaning of ideology or basic state. Therefore, this paper presents the role and thought of Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, and Abdul Kahar Mudzakkir become material development of Civic Education in the book of Civic Education toward a Democratic and Civilized Life.Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah dasar yang mesti ditempuh oleh setiap mahasiswa dalam studinya di Perguruan Tinggi. Ketentuan adanya mata kuliah ini berdasarkan amanat yang tertuang dalam undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional. Melalui mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini mahasiswa diarahkan dapat berkepribadian nasional, yaitu bagaimana mereka cinta tanah air Indonesia, bersikap demokratis, beradab, toleran dan lain sebagainya. Muhammadiyah melalui Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) menerbitkan satu buku teks tentang Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) dengan judul Pendidikan Kewarganegaraan Menuju Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban. Buku ini menjadi referensi pokok dalam Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Akan tetapi ketika menguraikan tentang ideologi atau dasar negara Indonesia pada bagian yang membahas tentang “Membangun  Identitas Nasional”, tidak memuat bagaimana sejarah perumusan dasar negara yang dilakukan para founding fathers. Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh Islam seperti Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, dan Abdul Kahar Mudzakkir tidak menjadi bagian dalam materi yang sepatutnya disajikan dalam buku tersebut. Hal ini penting agar mahasiswa mengetahui dan memahami sejarah dan perjuangan tokoh-tokoh Islam dalam merumuskan dasar negara serta dinamika yang terjadi saat itu. Sehingga pengetahuan mereka menjadi utuh dan tidak parsial dalam memahami Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Peran Ki Bagus sangat penting ketika Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengalami deadlock soal perubahan sila pertama dasar negara Indonesia. Demikian juga pemikiran Kasman Singodimedjo tentang dasar negara baik dalam sidang PPKI, maupun dalam sidang Konstituante. Perpsektif Kasman tentang Pancasila yang berbasis pada Islam menjadi penting setelah diberlakukan kembali UUD 1945 dengan lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Demikian juga pemikiran Abdul Kahar Mudzakkir sebagai saksi sejarah perjuangan umat Islam tidak bisa dilupakan begitu saja, Abdul Kahar Mudzakkir termasuk dalam Panitia Sembilan yang bertugas menyusun dasar negara yang pada akhirnya menjadi Piagam Jakarta. Dalam Sidang Konstituante Mudzakkir tetap komitmen menjadikan Islam sebagai dasar negara, di mana Sidang Konstituante adalah momentum perumusan dasar negara jilid kedua. Inti dari buku PKn adalah bagaimana masalah ideologi negara khususnya Pancasila dapat dijelaskan secara komprehensif, utuh dan tidak parsial. Termasuk hubungan antara Piagam Jakarta dan UUD 1945. Oleh karena itu disertasi ini membahas pemikiran Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, dan Abdul Kahar Mudzakkir menjadi bahan pengembangan materi Pendidikan Kewarganegaraan dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan Menuju Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban.  
MODEL REGENERASI DAN KADERISASI KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM Falah, Saiful; Hafidhuddin, Didin; Mujahidin, Endin; Bahruddin, E.
EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, Dan Bisnis Vol 2, No 2 (2016): JURNAL EDUKA
Publisher : Faculty of training and education, Pamulang university

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.555 KB) | DOI: 10.32493/eduka.v2i2.222

Abstract

This study aimed to find the model of regeneration in Islam as a solution to the above problems. Muhammad saw as the role model of Muslim leader has given us an example of how to grow leaders in a community. His model handed down to the companions and the previous followers. Therefore, his model in regenerating leaders can serve as a model for recent Muslim leaders to reproduce high quality leaders.The approach used in this study is library research. The research process begins with a search-related book titles, specify the primary sources about the history of Islam, including the life of The prophet, the chalips and muslim leaders. From those sourcesfoundedthe prohet and the chalips? thought about regeneration. Then the analysis is done and conclusions are drawn. The study also called qualitative research, therefore qualitative methods applied to use descriptive writing techniques.This research concludes that, the model of regeneration served by the prophet and the chalips is important for the recent Muslim leaders to reproduce high quality Muslim leaders. The model includes; regeneration in Islam based on Syura, akhlak as the basic value of regeneration, the program of regeneration including appreciation, direction, assignment and modeling, the modeling or giving good example is the main program.  Keywords: Islam, Kaderisasi, Kepemimpinan, Regenerasi
Character Education Through Eating Together In Boarding School Mujahidin, Endin; Bahagia, Bahagia; Wibowo, Rimun; hati, Livia; Lathiefah, Sayyidah Laila; Rifa'i, Muhammad Nur
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.7 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendidikan karakter melalui pembiasaan makan berjamaah di pesantren. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pondok pesantren hidayatullah telah membuat suatu program yang telah diterapkan oleh para santri, salah satunya yaitu makan berjamaah atau tajammu’. Makan berjamaah merupakan cara makan yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. terdapat beberapa nilai dan dalam pelaksanaannya yaitu nilai sosial kebersamaan, silaturahim dan nilai solidaritas, misalnya ketika ada salah satu santri yang tidak hadir ketika waktu makan di dapur maka teman sekelompoknya akan mencari santri yang tidak makan tersebut, juga ketika para santri telah selesai makan, maka mereka akan bergantian mencuci nampan yang telah dipakai sesuai dengan jadwal yang telah dibagi oleh pihak pondok. Temuan lain dalam penelitian ini adalah menghilangkan hierarki sosial atau status sosial dikalangan para santri karena ketika dibentuknya suatu kelompok makan oleh para pengasuh dan guru dipondok tidak terfokus hanya pada status sosial dan kondisi perekonomian santri saja. Terdapat juga pendidikan agama di dalamnya yang mampu melatih jiwa para santri agar memiliki sifat rendah hati, selalu melakukan adab makan sesuai yang dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW seperti membaca doa, menggunakan tangan kanan dan selalu duduk sunnah. Bahkan Makan berjamaah yang diterapkan pada santri juga sangat membantu para pengasuh dan guru untuk membangun prilaku disiplinan pada diri santri dan dapat menghemat dalam penggunaan air dan pemakaian sabun cuci piring.
Nilai Tradisi Bersih-Bersih di Lingkungan Sosial Mujahidin, Endin; Bahagia, Bahagia; Wibowo, Rimun; Dipa, Laudza Zulfa Nur; Ningsih, Sri Rahayu
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.675 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang nilai tradisi bersih-bersih di lingkungan sosial tepatnya di kampung Seremped. Penelitian memfokuskan terhadap apa saja nilai tradisi besih-bersih yang ada di di lingkungan tersebut, dampak yang akan terjadi jika tradisi besih-bersih di lingkungan tidak dijaga, dan cara kerja warga terhadap lingkungan agar tetap besih dan terjaga. Pada zaman kemoderanan ini sangat banyak alternatif teknologi dalam penggunakan sistem teknologi untuk menyelesaikan permasalahan dan ini merupakan salah satu solusi yang terbaik. terkait nilai bersih-bersih yang ada di kampung Seremped tidak lain menggunakan teknologi sumber daya manusia (SDM), dengan mengadakannya kerja sama antar masyarakat atau yang di sebut dengan gotong royong. Antusiasi antar masyarakat terkait tradisi bersih-bersih sangat berpengaruh terhadap lingkungannya, seperti cara masyarakan peduli dengan lingkungan, saling menjaga kebersihan satu sama lain, dan menumbuhkan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Dalam penelitian ini kami menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan nilai-nilai yang bisa di ambil melalui tradisi bersih-bersih di lingkungan sosial. Dalam penelitian ini pula kami menggunakan pengumpulan data dengan indept interview, dokumentasi dan observasi. Adapun hasil penelitian kami yaitu para warga kampung Seremped sangat berkontribusi dan berperan aktif dalam melaksanakan kegiatan bersih-bersih di mulai dari anak-anak sampai yang dewasa. Untuk tempat yang sering di bersihkan itu seperti lingkungan rumah, tempat ibadah, kali, got, jalanan dan masih banyak lagi. Mereka melakukan dengan sukarela dan semangat yang tinggi. Dengan melaksanakan tradisi bersih-bersih ini ada nilai yang terkandung di dalamnya yakni nilai religi, pendidikan dan kesehatan.
EFFECTIVE SELF-RELIANCE TEACHING MODEL USING VISUAL STORYTELLING FOR ELEMENTARY STUDENTS IN INDONESIA Mujahidin, Endin; Ruhenda, Ruhenda; Nasution, Syamsuddin Ali
Unnes Science Education Journal Vol 7 No 2 (2018): July 2018
Publisher : Department of Integrated Science, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Semarang in Collaboration with Perkumpulan Pendidikan IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/usej.v7i2.22091

Abstract

The aim of this study was to design the visual storytelling teaching model addressed to self-reliance and implement it for increasing self-reliance of elementary students. This self-reliance study was focused on three main parameters which were self-command in daily activities, self-confidence and self-decision. This study was performed by survey, teaching materials designing and teaching delivery method implementation. The developed teaching materials were serial stories in animated pictures. Self-reliance was classified in three categories which were very good, good and enough. The result showed that average score of self-reliance of 1,805 students (from 6 schools) for three parameters above was in enough categories. After coaching by storytelling teaching model that involved 287 students and 12 teachers, the score of self-reliance were come up into good categories. The score increased 1.00 and 0.79 point for younger and older class respectively. This visual storytelling strategy was effective for self-reliance development in Indonesia and teachers should be involved intensively more than delivering only. Materials developed in this study are recommended to be applied as co-curricular activities or introduce in regular curriculum.The beneficial of this study is information on the importance of interesting teaching method and role of teacher in building self-reliance.
CHILD DISCIPLINE EDUCATION CONCEPT IN THE PERSPECTIVE OF BUKHARI HADEETHS Nesia Andriana; Endin Mujahidin
International Conference on Social and Islamic Studies Proceedings of the International Conference on Social and Islamic Studies (SIS) 2021
Publisher : International Conference on Social and Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self-discipline is one of the fundamental characters in education. The elementary school age is a critical age in child education. This research aims to extract the educational concept within Bukhari’s hadeeths. This research employs a qualitative method through quasi experiment. The result shows the concept of child discipline education in Bukhari’s hadeeths pervades educator elements, material aspects, methods and character indicators. In details, educators are parents, teachers and community; material aspects are moral/religion, environment and hidden curriculum; methods are reward and sanction, habituation, discussion and role model; character indicators are obedience, responsibility, absence from bullying and good manner and attitude.
Co-Authors ., Bahagia ., Sadan A. Rahmat Rosyadi Abas Mansur Tamam Abbas Manshur Tamam Abbas Mansur Tamam Abd. Rohim Abdul Hayyie Al-Kattani , Abdul Abdul Karim Halim Abdullah Nuruz Zaini Abdurakhman, Omon Adian Husaini Affandi, Erna Rooslyna Ahmad Ahmad Alim Ahmad Daudin Ahmad Mulyadi Kosim Ahmad Tafsir Ahmad Tafsir, Ahmad Ainiyah Hidayanti Yusup Akhmad Alim Akhmad Alim, Akhmad Akmad Alim al Maududi, Abul A’la Al Musayyieb, Said Ali Al-Hamat, Anung Alam, Muhammad Fahrul Alim, Akhmad Alim, Akmad Alya Riani Amirudin, Arif Amirullah Amirullah Andiana, Nesia Andra Maya Kusuma Paramata Andriana, Neisa Andriani, Nesia ANI SAFITRI, ANI Aprillia Kumala Yuani Ardiansyah, Anas Ardiansyah, M. Nurman Arifin, Hairul Aris Kusnadi, Aris Asep Dawami Azizah, Asma Azwar Anas Badruzaman Badruzaman, Badruzaman Bahagia Bahagia Bahagia Bahagia Baharuddin, Ending Bahrin, Sitirahma Bahruddin, AH. Bahrudin, Ending Bahrum Subagiya Bawazier, Farhad Ali Budi Handrianto Bunyanul - Arifin Candraini, Hesti Damanhuri, Ahmad Damanhuri, Faiz Madani darwis darwis, darwis Dedi Supriadi Dedi Supriadi Dewi Kartika Dewi, Rifkah Dianing Sapitri Didin Hafidhuddin MS Didin Saefuddin Didin Saefuddin Didin Saefudin Didin Saefudin Dini Puji Astuti Dipa, Laudza Zulfa Nur Djamdjuri, Dewi Suriyani E Bahruddin E Risnawati Eko Riyanto Ela Susilawati Elita, Desi Emmy Hamidiyah Endang Sri Rejeki Endang Surahman Eri Nurul Fahmi Erick Yusuf Evie, Salma Fachruddin Majeri Mangunjaya Fachruddin Majeri Mangunjaya Fachruddin Majeri Mangunjaya Fachrudin Majeri Mangunjaya Fakhruddin, Udi Fath, Amir Faishol Fatryani, Ariqo Feryani, Elsa Fitrah Satrya Fajar Kusumah Fitriani Fitriani Fuzna Nur 'Aqilah Fuzna Nur Aqilah Gani, Syarif H Gani, Syarif Hidayatullah Gunarti Sukriyatun Hamat, Anung Al Hamat, Anung Al- Hamidah, Astri Hana Tazkiyatunnisak Hardianto, Budi Haris, Abdul Rauf Hartono, Rudi Hartono6, Rudi Hasan Basri Tanjung Hasanah, Amalia Hasbi Indra hati, Livia Haya Najma Husniyyah Hendri Tanjung Herawati, Rina Heriyanto Slamet Herman Huda, Syirojul Ibdalsyah Ibdalsyah Ibrahim Ibrahim Ibrohim Iis Sholiha Imam Ikhsan Nurkholis Imas Kania Rahman Indah Kurniasih Indra Prianto, Sigit Indupurnahayu Irfan Ilahi Dhohir Irfan Maulana, Irfan Irfan Wahyu Syifa Iskandar, Sofwan Ismanti, Kiki Izzuddin Hamas Ja'far Shidiq, Ahmad Jaffar Syiddiq Kamal, Muhamad Royhan Kamil, Imanuddin Kartiwi Siswanty Khairul Umam Khairul Umam Khairul Umam Khoirul Umam Khumayroh, Siti Lailatul Mufarohah Lathiefah, Sayyidah Laila Latip, Reni Susilowati Laudza Zulfa Nur Dipa Lukman Anwar Lukman Nol Hakim Lutfi Zulkarnain Luthfi Fatia M. Dahlan R. Maemunah Maemunah Sadiyah Maemunah Sa’diyah Maemunah Sa’diyah Mahasina, Muhammad Ghoris Arkan Malik Ibrohim Mangunjaya, Fachruddin Majeri Mangunjaya, Fachrudin Majeri Mansur, AH Manti, Biltiser Bachtiar Martanegara, Irfan Habibie Mas'udin Mas'udin Masdalipah, Masdalipah Maulana, Syafiq Ma`sum, Ali Muchtar, Affandi Muhamad Azhar Alwahid Muhammad Ardiansyah Muhammad Frandani Muhammad Hamka Muhammad Irfan Zain Muhammad, Rio Ravi Mukhlisin Mukhlisin Mukri, Rusdiono Muntolib Muntolib Muntolib, Muntolib Musyahadah, Arsyis Mu’tasim Lidinillah Nabhaan, Fadhiil Nana Mardiana Nanang Fattah Nanik Retnowati Nasution, Syamsuddin Ali Nesia Andriana Nesia Andriana, Nesia Ningsih, Sri Rahayu Nirwan Syafrin Nirwan Syafrin Manurung Nol Hakim, Lukman Novita Br Ginting Nur Amanah Nur Amanah Nuraeni Nuraeni Nuralim, Nuralim Nurhayati, Immas Nurhikmah, Rani Omon Abdurakhman Pawitasari, Erma Qorni, Agung Wais Al Qutub, Sayid R.,, M. Dahlan Rachmat Rachmat RACHMAT RACHMAT Raden Tamtam Kamaluddin Rafika Waty, Hilda Rahayu, Anissa Maila Rahendra Maya Rahman, Imas Kania Rahmi Alendra Yusiyaka Rambe, Rina Desianti Rasmitadila, Rasmitadila Reni Susilowati Latip Rifa'i, Muhammad Nur Rimun Wibowo Rimun Wibowo Rimun Wibowo Rimun Wibowo, Rimun Risnawati, E Riyanto, Eko Rizky Tri Mardiansyah Rohim, Abd. Rosyadi, A. Rahmat Ruhenda, Ruhenda Rusdiono Mukri Ruswati, Deulis Sa'diyah, Maemunah Sadiah, Sadiah Sadiyah, Maemunah Saefuddin, Didin Saefuddin, Didin Said Ali Al Musayyieb SAIFUL FALAH Saiful Falah Saiful Falah, Saiful Sakinah, Kafa Salamun, Ade Salmon, Yoseph Samsuddin Samsuddin SANTI LISNAWATI Sari, Anggita Sastra, Ahmad Sastra, Ahmad Sholiha, Iis Sigit Indra Prianto Silviani, Meliza Siska Handayani Siswanty, Kartiwi SITI NURJANAH Siti Qomariyah Siti Rosidah Siti Sabilah Salmah Siti Zulfah Jaelillah Soleha Soleha Solehudin, Ahmad Solly Aryza Sri Rezeky Astuti Suhadi, Edi Suhendra, Hilmatun Solihat Suidat Suidat Suidat, Suidat Sukriyatun, Gunarti Supi Amaliah Suprayitno, Sigit Suryana, Bunyamin Susilawati, Ela Sutiono, Sutiono Suyadi, Didik Syafrin, Ulil Amri Syafrudin, Amang Syahadah, Syifa Syamsuddin, Zaenal Abidin Syamsudin Syamsudin Syamsul Rizal Mz Syarifuddin Mukhtar, Amir Syiddiq, Jaffar Syirojul Huda Tamam, Abas Mansur Tatang Hidayat Teguh Prasetyo Tohir Solehudin Tri Yulianto Ulil Amri Syafri Unang Sodikin Usman, Dia Hidayati Wahyudin Ismail Wahyuni, Selvi Sri Waidi Waidi Waidi Waidi Wasto Wendy Asswan Cahyadi Wido Supraha Yasyakur, Moch Yuhdi, Yuhdi Yusup, Ainiyah Hidayanti Zainal Abidin Arief Ziyad Rais Zulkifli Rangkuti Zulkifli Rangkuti