Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pendampingan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada UMKM Pempek BRN di Kota Palembang M. Aris Ganiardi; Syariful Maliki; Sulastriani; Linda Ekawati; Zulkarnain, Muhammad
jurnal ABDIMAS Indonesia Vol. 1 No. 4 (2023): Desember : Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jurai.v1i4.691

Abstract

Pempek merupakan salah satu makanan khas di Kota Pelembang Sumatera Selatan. Pempek di suguhkan beserta dengan pelengkap yaitu cuko. Pempek terbuat dari tepung, ikan, serta bahan pelengkap lainnya, sementara cuko terbuat dari gula, air, bawang putih, asam serta cabai. Baik pempek maupun cuko memiliki daya tahan yang tidak lama, sehingga bila ingin menjual (berdagang pempek) harus segera habis, bila tidak pempek akan rusak dan tidak layak konsumsi. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan pendampingan pada pelaku usaha pempek BRN di kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang, sehingga produk yang dibuat dapat bertahan lebih lama dan tidak merugikan pelaku usaha. Pemberian informasi berupa penggunaan bahan tambahan pangan berupa na-benzoat dan Sodium Tripolyphosphate (STPP). Berdasarkan hasil pendampingan pelaku usaha merasa senang telah memperolah informasi terbaru untuk usaha pembuatan pempek
Pembuatan Gas Hidrogen dari Silika Hasil Ekstraksi Bottom Ash Batubara dan Serbuk Alumunium Limbah Kaleng Minuman Setiawan, Farah Kania; Junaidi, Robert; Ekawati, Linda
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 5, No 3 (2024): Oktober 2024
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2024.24342

Abstract

Alternatif bioenergi yang dapat digunakan salah satunya hidrogen. Hidrogen memiliki tingkat energi H2 286 kJ/mol merupakan sumber bahan baku yang melimpah dan juga bermanfaat bagi lingkungan. Hidrogen bisa dibuat menggunakan teknik menjadi biomassa, air, dan bahan bakar fosil. Dalam pembuatan hidrogen diperlukan silika, Bottom Ash mengandung senyawa silicate glass yang mengandung silika (34,29%). Tujuan dari penelitian ini menentukan morfologi silika yang terbentuk dari hasil ekstraksi, menganalisa pengaruh variasi massa silika dan alumunium dalam pembuatan hidrogen, menentukan konsentrasi optimum NaOH sebagai katalis untuk mengkonversi hidrogen, dan meningkatkan % Yield gas hidrogendengan cara menaikan variasi berat silika dan alumuium dan konsentrasi katalis NaOH. Pada penelitian ini juga ditambahkan alumunium dari limbah kaleng minuman dengan perbandingan silika dan alumunium 1:1, produksi gas hidrogen dilakukan dengan memvariasikan berat total dari alumunium dan silika sebesar 2,3,4,5 dan 6 gram, kemudian divariasikan konsentrasi NaOH 3,5 M dan 4 M. Pembuatan silika dilakukan dengan mengekstraksi Bottom Ash menggunakan NaOH dan dinetralkan menggunakan HCl. Jenis silika yang terbentuk dari hasil ekstrasi adalah jenis silika amorf.  Kemudian silika dan alumunium ditambahkan ke dalam fix bed reactor. Hasil terbaik pada pembuatan hidrogen dengan silika dan alumunium ini  berada pada berat sampel 6 gram dan konsenntrasi NaOH 4 M sebesar 41% dengan yield  10,06%.
PEMANFAATAN FLY ASH SEBAGAI ADSORBEN LOGAM Co PADA LIMBAH CAIR Wardana, Safril Kartika; Ekawati, Linda; Pradipta, Primadya; Assyffa, Syahna Nur
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2024
Publisher : Chemical Engineering Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v13i1.16310

Abstract

Logam cobalt (Co) dalam perairan dapat mengganggu kesehatan dan mencemari lingkungan. Penurunan kadar logam Co dalam perairan dapat dilakukan dengan metode adsorpsi menggunakan adsorben fly ash sisa pembakaran batu bara. Aktivasi dilakukan untuk meningkatkan jumlah sisi aktif adsorben sehingga dapat meningkatkan kapasitas adsorpsi. Optimasi dilakukan untuk memperoleh kondisi adsorpsi yang optimum. Kondisi optimum adsorpsi Co menggunakan fly ash terjadi pada massa adsorben sebesar 3,25 g, waktu adsorpsi selama 240 menit dengan nilai efisiensi adsorpsi 90%. 
PEMANFAATAN SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM MENGURANGI KADAR Mn (II) DENGAN SISTEM ADSORPSI KONTINYU Maliki, Syariful; sulastriani, sulastriani; Ekawati, Linda
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2024
Publisher : Chemical Engineering Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v13i1.16411

Abstract

Penelitian ini adalah mempelajari tentang efisiensi penyerapan logam Mn dengan menggunakan bioadsorben sekam padi. Proses adsorpsi dilakukan secara kontinyu dengan lajur alir limbah 100 ml/menit. Sekam padi dijadikan karbon/biochar dengan memanaskan sekam padi didalam furnace secara pirolisis dengan suhu 400oC selama 90 menit. Sekam padi yang telah dijadikan biochar dilakukan perlakuan dengan ativasi kimia dengan NaOH 2 M. Pada proses penelitian  berat adsorben di variasikan 10 dan 5 gram didalam kolom adsorpsi, sedangkan konsentrasi Mn yang dialirkan ke kolom adsorpsi sebanyak 10 ppm. Adsiopsi koninyu berlanngsung selama 240 menit, dengan pengambilan sampel setiap 30 menit. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa efisien terbaik pada berat adsorben 10 gram dengan perlakuan aktivasi kimia, mencapai efisiensi 89,13%. Sedangkan adsorben dengan berat 5 gram dengan aktivasi kimia  efisiensi mencapai 77,43%. Jika di bandingkan  adsorben dengan perlakuan aktivasi kimia dan tanpa aktivasi memiliki efisiensi yang berbeda yang dapay dilihat hasilnya pada berat adsorben 10 gram tanpa aktivasi memiliki  efisiensi lebih rendah dari yang aktivasi kimia, yaitu 77,44%. 
Pembuatan Sabun Padat Dari Minyak Jelantah Sebagai Solusi Limbah Cair Domestik Pada Pesantren Zaadul Ma’ad Kota Palembang Didiek Hari Nugroho; Linda Ekawati; Safril Kartika Wardana; Ayu Kalista; Yuliansyah Yuliansyah
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 3 (2024): Juli-September 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i3.749

Abstract

Produksi limbah domestik berupa minyak jelantah di lingkugan pesantren Zaadul Ma’ad mencapai ± 50 liter per hari. Permasalahan tersebut memerlukan penanganan untuk mengurangi limbah yang diproduksi. Salah satu solusi penanganan minyak jelantah adalah konversi minyak jelantah menjadi sabun padat. Tujuan dari kegiatan yang telah dilakukan adalah untuk memberikan sosialisasi cara pengolahan limbah domestik yaitu minyak jelantah. Kegiatan dibagi menjadi dua yaitu Focus Grup Discussion (FGD) dan workshop. Peserta kegiatan workshop pembuatan sabun yang terdiri dari guru dan santri dibagi menjadi 3 kelompok kecil dengan jumlah peserta 5 orang untuk masing-masing kelompok. Setiap kelompok tersebut membuat sabun padat dari minyak jelantah, karbon aktif, natrium oksida (NaOH) dan pewangi. Dari hasil evaluasi, program ini berhasil memberdayakan civitas pesantren Zaadul Ma’ad, meningkatkan nilai guna limbah dan mengurangi limbah minyak jelantah.
Synthesis of Asymmetric Curcumin Analogue (2,6)-2-(3-bromo-4-methoxybenzylidine)-6-(3,4-dimethoxybenzylidine)cyclohexanone with a Base Catalyst Nafillah, Khoirotun; Ekawati, Linda; Purwanto, Purwanto
Indonesian Journal of Chemical Research Vol 13 No 2 (2025): Edition for September 2025
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ijcr.2025.13-kho

Abstract

Curcumin analogs are phenolic secondary metabolites that are more stable than curcumin because they do not contain active methylene groups. Generally, these compounds have a symmetric structure, while asymmetric curcumin analogs with higher frequency and potency are rarely synthesized. This study aimed to synthesize asymmetric curcumin analogs from 2-(3,4-dimethoxybenzylidene)cyclohexanone and bromoanisaldehyde. The synthesis was conducted using the Claisen-Schmidt condensation method with a base catalyst in ethanol at 25 °C for 12 hours. The intermediate compound available in the laboratory was characterized using GC-MS, showing a molecular ion (M⁺) at m/z 246. Meanwhile, bromoanisaldehyde was characterized by GC-MS and FT-IR, yielding a molecular ion at m/z 215 and a C–Br stretching vibration peak at 812 cm⁻¹. The study yielded a yellow solid weighing 0.13 g (yield percentage: 2.93%) with a melting point of 143-147 °C. UV-Vis, FT-IR, and HR-MS analysis confirmed the successful synthesis and characterization of the asymmetric curcumin analog, as evidenced by the molecular ion (M⁺) at m/z 443.06274 in the HR-MS spectrum. However, further analysis, such as ¹H-NMR and ¹³C-NMR, is needed to confirm the structure of the compound. Furthermore, research related to bioactivity testing is crucial for obtaining more stable and effective drug candidates.