Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendampingan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada UMKM Pempek BRN di Kota Palembang M. Aris Ganiardi; Syariful Maliki; Sulastriani; Linda Ekawati; Zulkarnain, Muhammad
jurnal ABDIMAS Indonesia Vol. 1 No. 4 (2023): Desember : Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jurai.v1i4.691

Abstract

Pempek merupakan salah satu makanan khas di Kota Pelembang Sumatera Selatan. Pempek di suguhkan beserta dengan pelengkap yaitu cuko. Pempek terbuat dari tepung, ikan, serta bahan pelengkap lainnya, sementara cuko terbuat dari gula, air, bawang putih, asam serta cabai. Baik pempek maupun cuko memiliki daya tahan yang tidak lama, sehingga bila ingin menjual (berdagang pempek) harus segera habis, bila tidak pempek akan rusak dan tidak layak konsumsi. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan pendampingan pada pelaku usaha pempek BRN di kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang, sehingga produk yang dibuat dapat bertahan lebih lama dan tidak merugikan pelaku usaha. Pemberian informasi berupa penggunaan bahan tambahan pangan berupa na-benzoat dan Sodium Tripolyphosphate (STPP). Berdasarkan hasil pendampingan pelaku usaha merasa senang telah memperolah informasi terbaru untuk usaha pembuatan pempek
PENGARUH LAMA PEMANASAN TERHADAP pH, VITAMIN C, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SARI LEMON (Citrus limon L.) Dewi Sartika Saragih; Yunita Cucikodana; Sulastriani; Ayu Kalista; Endang Verawati
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol. 10 No. 3 (2025): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63071/y1sfwk24

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh lama proses pemanasan terhadap kandungan vitamin C, aktivitas antikosidan, dan nilai pH pada sari lemon yang dihasilkan dari dari buah lemon varietas lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan empat taraf perlakuan waktu pemanasan pada variasi suhu 0 menit, 5 menit, 10 menit dan 15 menit dengan penggunaan suhu 60-70oC. Pengukuran pH dan vitamin C dilakukan terhadap tiap variasi pemanasan, dan uji aktvitas antioksidan dilakukan terhadap nilai vitamin C terbaik dari pemanasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi pemanasan berpengaruh nyata terhadap vitamin C, pH, dan aktivitas antioksidan. Dimana nilai Vitamin C mengalami penurunan dari sebelum pemanasan (0 menit) yakni dari 21,2 menjadi 16,13 (5 menit), 14,67 (10 menit), 13,43 (15 menit), sehingga pemanasan pada waktu 5 menit dianggap terbaik, dengan menghasilkan pH 2,36 dan aktivitas antioksidan sebesar 44 %. Semakin lama waktu pemanasan maka kadar vitamin C semakin menurun, sehingga aktivitas senyawa antioksidan juga menurun. Sementara untuk pH mengalami peningkatan seiring lama pemanasan yang dilakukan.
Investigating Junior High School Students' Scientific Thinking Ability in Understanding Global Warming Nur Rahmah; Mohammad Jamhari; Ratman; Sulastriani
DIROSAT: Journal of Education, Social Sciences & Humanities Vol. 3 No. 2 (2025): Innovation in Education and Social Sciences Research
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58355/dirosat.v3i2.140

Abstract

Science education in junior high school plays a crucial role in developing students' scientific thinking, particularly in understanding global issues like global warming. This study aims to assess the scientific thinking abilities of seventh-grade students at three state junior high schools in Palu City, using a descriptive approach and a test based on seven aspects of scientific thinking as defined by GarcĂ­a-Carmona (2023). The findings reveal that approximately 80% of students showed progress in scientific thinking, with 12% achieving a competent level and 8% remaining in the beginner category. However, their understanding of scientific information from discourse and graphics averaged only 26%. Overall, students demonstrated developing scientific thinking skills, which could enhance their comprehension of scientific concepts, especially related to everyday experiences and environmental issues shared on social media. The role of teachers is essential in guiding students to understand and critically evaluate scientific information, such as articles on global warming. The study recommends developing interactive, problem-based teaching strategies to further improve students' scientific thinking skills. Future research should explore the role of media technology, teachers, and parents in supporting the development of scientific thinking regarding natural phenomena to advance science education in Palu and its surrounding areas.
ANALISIS PENGGUNAAN RADAR PADA SAAT BERNAVIGASI GUNA MENINGKATKAN KESELAMATAN PELAYARA DI MV. SINAR KINTAMANI Sahabuddin Sunusi; Barnabas Fendy Tallu; Sulastriani; Novianty Palayukan
JURNAL VENUS Vol 13 No 2 (2025): September
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48192/vns.v13i2.807

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pelayaran melalui kajian mendalam mengenai penggunaan radar kapal, khususnya dalam pengoperasian yang tepat dan aman guna mencegah bahaya navigasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa studi lapangan melalui wawancara dengan kru kapal, observasi langsung penggunaan radar, serta telaah terhadap prosedur standar operasional di kapal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan radar secara optimal berkontribusi terhadap peningkatan keselamatan pelayaran, terutama dalam mendeteksi objek sekitar, memantau kondisi cuaca, serta memastikan posisi kapal di perairan yang tidak terlihat oleh mata. Pada studi kasus di MV. Sinar Kintamani, penggunaan radar telah sesuai dengan prosedur yang berlaku, namun efektivitasnya terhambat oleh kendala teknis berupa magnetron scanner yang sudah melewati batas usia pakai, sehingga memunculkan false echo. Kesimpulannya, meskipun radar merupakan instrumen vital dalam mendukung keselamatan pelayaran, efektivitasnya sangat bergantung pada kondisi teknis peralatan dan pemeliharaan yang berkelanjutan.