Articles
PENCOCOKAN OBYEK WAJAH MENGGUNAKAN METODE SIFT (SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM)
Koeshardianto, Meidya
Network Engineering Research Operation [NERO] Vol 1, No 1 (2014): Nero
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pengenalan obyek merupakan penelitian yang menggabungkan konsep citra digital, pengenalan pola, matematika, dan statistik. Pengenalan obyek berarti memberikan klasifikasi terhadap obyek, benda atau bentuk tertentu yang terdapat pada suatu citra digital. Pengenalan obyek umumnya terdiri dari deteksi dan pengenalan. Pada deteksi, komputer mencari dan mengidentifikasi komponen-komponen penting pada suatu citra digital untuk mengetahui ada atau tidaknya obyek yang ingin dikenali pada citra tersebut. Identifikasi wajah adalah salah satu tahap praproses yang sangat penting di dalam sistem pengenalan wajah yang digunakan untuk sistem biometric sebagai proses identifikasi autentik seseorang berdasarkan ciri-ciri yang sesuai dengan citra wajah. Namun dalam penerapan fungsi citra tersebut dibutuhkan keakuratan. Untuk itu diperlukan aplikasi pencocokan obyek wajah guna memberikan informasi identifikasi wajah sebagai bukti autentik seseorang. Aplikasi pencocokan wajah ini menggunakan metode Scale Invariant Feature Transform (SIFT) untuk pendeteksian keypoint. Jumlah keypoint dapat berubah berdasarkan nilai threshold yang ditentukan. Nilai threshold 0,1 pada beberapa citra masukan jumlah keypoint yang berkesesuaian bernilai 0, sehingga tidak dapat dilakukan proses pencocokan obyek wajah. Pada nilai threshold 0,8 jumlah keypoint yang berkesesuaian bernilai sedang dan dapat menunjukan hasil yang diperlihatkan pada result matching. Sedangkan pada nilai threshold 0,9 jumlah keypoint yang berkesesuaian semakin banyak ditemukan, hal ini dapat diproses pada registrasi keypoint dan dapat ditunjukan pada result matching. Kata kunci: Object Recognition, keypoint, SIFT, result matching
RANCANG BANGUN APLIKASI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF (E-LEARNING) MANASIK HAJI MENGGUNAKAN PENDEKATAN LTSA
Rahmanita, Eza;
Koeshardianto, Meidya
Rekayasa Vol 5, No 2: Oktober 2012
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (331.426 KB)
|
DOI: 10.21107/rekayasa.v5i2.2129
Haji merupakan rukun islam ke lima, ibadah haji adalah perjalanan suci yang memerlukan kesiapan fisik dan mental serta pengetahuan tentang manasik haji dan proses pelaksanaan ibadahnya. Media pembelajaran interaktif mengenai tata cara pelaksanaan manasik haji akan sangat mendukung niat seseorang untuk melaksanakan ibadah haji ini, karena media ini menjadi alat bantu ajar bagi para calon jemaah haji supaya dapat melaksanakan ibadah haji ini dengan benar ketika nantinya mereka benar-benar berada di tanah suci. Sehingga setelah mempelajari media ini mereka nantinya akan memiliki keinginan juga untuk menunaikan ibadah haji. Aplikasi ini mengadopsi sebuah standar teknologi, Learning Technology System Architecture (LTSA), yaitu sebuah standar internasional untuk penunjang sistem pembelajaran yang didukung oleh teknologi informasi. Aplikasi ini menggunakan layer 3 yang mendiskripsikan komponen dasar Arsitektur pada LTSA, standar ini dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi multimedia pembelajaran interaktif yang di dalamnya memuat tentang tata cara atau tutorial manasik haji, drill and practice, simulasi dan problem-solving, dowload materi atau file manasik haji. Sedangkan berdasarkan polling atau quisioner yang di lakukan oleh penulis terhadap 74 orang yang terdiri dari masyarakat muslim secara umum, KBIH (Kelompok Bimbingan Haji), Orang yang sudah pernah menunaikan ibadah haji dan orang yang sudah mengikuti manasik haji tapi belum melaksanakan haji, maka dihasilkan sebagai berikut : yang mengatakan bahwa web manasik haji ini sangat bagus ada sekitar 42 %, yang mengatakan bagus 31 % , 23 % mengatakan biasa dan 4 % mengatakan jelek.
REGISTRASI PERMUKAAN OBJEK TIGA DIMENSI BERBASIS FITUR ANGULAR INVARIANT
Koeshardianto, Meidya;
Mulyanto, Eko
Rekayasa Vol 3, No 2: Oktober 2010
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1134.232 KB)
|
DOI: 10.21107/rekayasa.v3i2.2296
Registrasi citra sangat penting dalam semua tugas analisis gambar di mana informasi yang diperoleh dari berbagai sumber data seperti penggabungan citra, deteksi perubahan serta perbaikan citra. Bahkan dalam perkembangannya, registrasi citra juga dapat digunakan sebagai identifikasi objek dengan objek yang lain. Dalam penelitian ini membahas tentang registrasi citra tiga dimensi menggunakan fitur angular invariant. Registrasi dapat dilakukan pada objek sebelum terdeformasi. Akan tetapi fitur ini kurang efektif pada objek terdeformasi. Pada objek-objek homogen deformasi maksimum yang dilakukan sebesar 0,4 pada objek beetle dan 0,25 pada objek holes. Kata kunci: angular invariant, registrasi, ekstraksi fitur. AbstractImage registration which of vital importance in all analysis duties draw where obtained information from various data source like merger of image, detect change and also repair of image. Even in growth, image registration also can be used as to identify object with other object. In this research study concerning 3D image registration use angular invariant feature. Registration can be conducted for image before deformation. However this feature is less effective for deformation image. For homogeneous images like ball and tub, This feature give less individuality for homogeneous images. Maximum conducted deformation equal to 0.4 for beetle image and 0.25 for holes image. Keywords: angular invariant, registration, feature extraxtion.
Perancangan Sistem Tracking Optimal Linear Quadratic Gaussian (LQG) untuk Pengaturan Posisi Antena Parabola Mobile
Koeshardianto, Meidya
Rekayasa Vol 1, No 2: Oktober 2008
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1177.521 KB)
|
DOI: 10.21107/rekayasa.v1i2.2182
Antenna parabolic mobile is a system that used in communication data at the sea. Although satellite PALAPA B4 at the orbit geostationary but has a troublefor pointing elevation and azimuth. This trouble decide because of rolling, pitching, and yawing move that then pointing and the values is difficult suggested. This system is building a optimal control with a Linier Quadratic Gaussian Method (LQG). Get the set point with rolling, pitching and yawing noises.
PENCOCOKAN OBYEK WAJAH MENGGUNAKAN METODE SIFT (SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM)
Meidya Koeshardianto
Network Engineering Research Operation Vol 1, No 1 (2014): Nero
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1874.126 KB)
|
DOI: 10.21107/nero.v1i1.25
Pengenalan obyek merupakan penelitian yang menggabungkan konsep citra digital, pengenalan pola, matematika, dan statistik. Pengenalan obyek berarti memberikan klasifikasi terhadap obyek, benda atau bentuk tertentu yang terdapat pada suatu citra digital. Pengenalan obyek umumnya terdiri dari deteksi dan pengenalan. Pada deteksi, komputer mencari dan mengidentifikasi komponen-komponen penting pada suatu citra digital untuk mengetahui ada atau tidaknya obyek yang ingin dikenali pada citra tersebut. Identifikasi wajah adalah salah satu tahap praproses yang sangat penting di dalam sistem pengenalan wajah yang digunakan untuk sistem biometric sebagai proses identifikasi autentik seseorang berdasarkan ciri-ciri yang sesuai dengan citra wajah. Namun dalam penerapan fungsi citra tersebut dibutuhkan keakuratan. Untuk itu diperlukan aplikasi pencocokan obyek wajah guna memberikan informasi identifikasi wajah sebagai bukti autentik seseorang. Aplikasi pencocokan wajah ini menggunakan metode Scale Invariant Feature Transform (SIFT) untuk pendeteksian keypoint. Jumlah keypoint dapat berubah berdasarkan nilai threshold yang ditentukan. Nilai threshold 0,1 pada beberapa citra masukan jumlah keypoint yang berkesesuaian bernilai 0, sehingga tidak dapat dilakukan proses pencocokan obyek wajah. Pada nilai threshold 0,8 jumlah keypoint yang berkesesuaian bernilai sedang dan dapat menunjukan hasil yang diperlihatkan pada result matching. Sedangkan pada nilai threshold 0,9 jumlah keypoint yang berkesesuaian semakin banyak ditemukan, hal ini dapat diproses pada registrasi keypoint dan dapat ditunjukan pada result matching.Kata kunci: Object Recognition, keypoint, SIFT, result matching
Akuisisi Foreground dan Background Berbasis Fitur DTC pada Matting Citra secara Otomatis
Meidya Koeshardianto;
Eko Mulyanto Yuniarno;
Mochamad Hariadi
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 3: Juni 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25126/jtiik.2020732195
Teknik pemisahan foreground dari background pada citra statis merupakan penelitian yang sangat diperlukan dalam computer vision. Teknik yang sering digunakan adalah image segmentation, namun hasil ekstraksinya masih kurang akurat. Image matting menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki hasil dari image segmentation. Pada metode supervised, image matting membutuhkan scribbles atau trimap sebagai constraint yang berfungsi untuk melabeli daerah tersebut adalah foreground atau background. Pada makalah ini dibangun metode unsupervised dengan mengakuisisi foreground dan background sebagai constraint secara otomatis. Akuisisi background ditentukan dari varian nilai fitur DCT (Discrete Cosinus Transform) yang dikelompokkan menggunakan algoritme k-means. Untuk mengakuisisi foreground ditentukan dari subset hasil klaster fitur DCT dengan fitur edge detection. Hasil dari proses akuisisi foreground dan background tersebut dijadikan sebagai constraint. Perbedaan hasil dari penelitian diukur menggunakan MAE (Mean Absolute Error) dibandingkan dengan metode supervised matting maupun dengan metode unsupervised matting lainnya. Skor MAE dari hasil eksperimen menunjukkan bahwa nilai alpha matte yang dihasilkan mempunyai perbedaan 0,0336 serta selisih waktu proses 0,4 detik dibandingkan metode supervised matting. Seluruh data citra berasal dari citra yang telah digunakan para peneliti sebelumnyaAbstractThe technique of separating the foreground and the background from a still image is widely used in computer vision. Current research in this technique is image segmentation. However, the result of its extraction is considered inaccurate. Furthermore, image matting is one solution to improve the effect of image segmentation. Mostly, the matting process used scribbles or trimap as a constraint, which is done manually as called a supervised method. The contribution offered in this paper lies in the acquisition of foreground and background that will be used to build constraints automatically. Background acquisition is determined from the variant value of the DCT feature that is clustered using the k-means algorithm. Foreground acquisition is determined by a subset resulting from clustering DCT values with edge detection features. The results of the two stages will be used as an automatic constraint method. The success of the proposed method, the constraint will be used in the supervised matting method. The difference in results from In the research experiment was measured using MAE (Mean Absolute Error) compared with the supervised matting method and with other unsupervised matting methods. The MAE score from the experimental results shows that the alpha matte value produced has a difference of 0.336, and the difference in processing time is 0.4 seconds compared to the supervised matting method. All image data comes from images that have been used by previous researchers.
PENGUKURAN KUALITAS WEBSITE AKADEMIK MENGGUNAKAN WEBQUAL 4.0 DAN IMPORTANCE-PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) UNTUK PENINGKATAN LAYANAN PENGGUNA (Studi Kasus : Universitas Trunojoyo Madura)
Novi Prastiti;
Meidya Koeshardianto;
Reyna Apriliana
Jurnal Simantec Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21107/simantec.v10i1.12168
Website adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam sebuah institusi, karena website dapat menggambarkan kondisi institusi tersebut. Universitas Trunojoyo Madura belum melakukan pengukuran terhadap kualitas websitenya. Maka, dalam penelitian ini akan mengukur kualitas website akademik pada Universitas Trunojoyo Madura. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner yang telah dibuat oleh peneliti dengan bersumber Webqual 4.0 terdiri dari variabel bebas yaitu kegunaan (usability), kualitas informasi (information quality), dan kualitas layanan interaksi (service interaction quality), selain itu, ada satu variabel terikat yaitu kepuasan pengguna yang diukur dengan satu pertanyaan berupa penilaian kualitas situs secara keseluruhan. Responden dalam penelitian ini adalah dosen, mahasiswa dan administrator yang menjadi responden penelitian ini, dengan pengumpulan sampel sebanyak 645 responden. Teknik analisis menggunakan analisis perbedaan (uji T) dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat perbedaan (gap) antara persepsi aktual dan harapan ideal mahasiswa pada masing-masing dimensi kegunaan, kualitas informasi dan kualitas layanan interaksi, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kualitas website Universitas Trunojoyo Madura belum sesuai dengan harapan mahasiswa dan Nilai WQI yang di peroleh adalah 0.76, Nilai yang cukup baik karena nilai telah mendekati angka satu. Hasil analisis diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi Universitas Trunojoyo Madura dalam mengembangkan website yang berkualitas sehingga perkembangan website akademik dapat ditingkatkan.
Classification of Corn Seed Quality using Residual Network with Transfer Learning Weight
Meidya Koeshardianto;
Wahyudi Agustiono;
Wahyudi Setiawan
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education) Vol 8, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Department of Electronic and Informatic Engineering Education, Faculty of Engineering, UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/elinvo.v8i1.55763
Corn is one of the main ingredients in farm animal feed. Currently, corn is preferable because widely available and cheaper in the market than others. However, it needs quality control on corn production. The company that manufactures animal feed has certain quality standards to receive corn material. On the other hand, the quality of corn produced varies greatly. Thus, quality control when receiving corn from suppliers greatly affects the quality of animal feed. The quality of feed ingredients is classified into physical properties and analytical values. Physical properties are determined so that the resulting corn can be accepted or rejected, while the analytical value is used as the basis for formulating the diet. The physical properties of corn are determined by the human senses, such as sight and smell, while the analytical value is by chemical analysis. Physical quality control by relying on human senses is certainly limited and takes time. Based on these problems, it needs to make a classification system of corn seeds automatically. This study uses corn seed images as classification data. The system uses public data from Naagar which consists of four classes: pure, discolored, silk cut, and broken. Image classification uses a Convolutional Neural network (CNN) with ResNet152v2 architecture. The hyperparameters used consist of a learning rate of 0.001, a batch size of 512, and an epoch of 25. Adaptive Moment Estimation (Adam) for the optimizer. Percentage of data training vs validation 80:20. The validation results show an accuracy of 65%, precision of 66%, and recall of 64%.
Implementasi Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Rokok (Studi Kasus : Perusahaan Rokok PintuMas)
Liana, Novi;
Soesilo, Budi;
Koeshardianto, Meidya
Jurnal Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM) Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM) April 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31102/jatim.v5i1.2580
ABSTRAK Optimalisasi merupakan suatu persoalan untuk membuat nilai suatu fungsi tujuan berubah menjadi maksimum atau minimum dengan sumber daya yang terbatas. Optimalisasi produksi merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan keuntungan dalam proses produksi mereka. Perusahaan rokok PintuMas merupakan pabrik hasil industri tembakau tingkat menengah ke bawah yang bersaing dengan sesama perusahaan rokok dengan tingkat ekonomi yang sama sehingga manajemen produksi sangat di perlukan untuk mengoptimalkan kebutuhan produksi rokok. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan rokok PintuMas yaitu produksi rokok tergantung terhadap permintaan konsumen sehingga hari kerja karyawan tidak tetap sehingga mengakibatkan kurang optimalnya produksi dan kurang optimalnya keuntungan laba bagi perusahaan rokok PintuMas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan implementasi metode simpleks untuk menghitung jumlah produksi rokok yang optimal sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. Dari hasil optimasi perusahaan rokok PintuMas harus menambah produksi rokok PintuMas (X1) sebanyak 4.93 pack dari produksi sebelumnya sehingga total produksi optimal sebanyak 3614 pack sedangkan untuk rokok Armous Merah (X2) harus menambah produksi sebanyak 2.12 pack dari produksi sebelumnya sehingga total produksi optimal sebanyak 1964 pack. Keuntungan optimal yang diperoleh perusahaan rokok PintuMas sebesar Rp. 21.940,00 dengan perbandingan keuntungan faktual sebesar Rp. 19.612,00 dengan selisih keuntungan sebesar Rp. 2.328,00 untuk produksi per packnya. Kata kunci: optimasi, produksi rokok, metode simpleks ABSTRACT Optimization is a problem of making the value of an objective function change to a maximum or minimum with limited resources. The PintuMas cigarette company is a middle to lower level tobacco industry factory that competes with fellow cigarette companies at the same economic level, so production management is very necessary to optimize cigarette production needs. The problem faced by the PintuMas cigarette company is that cigarette production depends on consumer demand so that employees' working days are not fixed, resulting in less than optimal production and less than optimal profits for the PintuMas cigarette company. This research aims to implement the simplex method to calculate the optimal amount of cigarette production so that it can increase company profits. From the optimization results, the PintuMas cigarette company must increase the production of PintuMas (X1) cigarettes by 4.93 packs from the previous production so that the optimal production amount is 3614 packs, while for Red Armous cigarettes (X2) it must increase production by 2.12 packs from the previous production so that the total optimal production is 1964 pack. The optimal profit obtained by the PintuMas cigarette company is Rp. 21,940.00 with a factual profit ratio of Rp. 19,612.00 with a profit difference of Rp. 2,328.00 for production per pack. Keywords: optimization, cigarette production, simplex method
IMPLEMENTASI CHATBOT MENGGUNAKAN FRAMEWORK LANGCHAIN BERBASIS LLM GPT: STUDI KASUS : PANDUAN AKADEMIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO
Dimas Arya Muhajir, Muhammad;
Prastiti, Novi;
Koeshardianto, Meidya
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 9 No. 2 (2025): JATI Vol. 9 No. 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36040/jati.v9i2.13003
Pada saat ini, pelayanan akademik atau informasi di program studi Sistem Informasi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) masih manual yaitu menggunakan fitur chatting seperti Whatsapp. Namun, pelayanan informasi manual tersebut belum berjalan dengan maksimal. Jumlah pengurus atau staff dan banyaknya pesan yang dikirim oleh mahsiswa tidak sebanding sehingga respon pengurus lambat atau tidak terbalas. Dari permasalahan yang ada, diperlukan sebuah chatbot yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mahasiswa secara instan dan otomatis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah chatbot dengan menggunakan framework Langchain dan Large Language Models (LLM) GPT-3.5 Turbo. Implementasi Langchain dan LLM membuat chatbot dapat merespon pertanyaan mahasiswa sebagaimana bahasa manusia. Aplikasi yang dihasilkan dari penelitian ini berupa aplikasi python berbasis web dan menggunakan tampilan streamlit chat. Dari penelitian ini diharapkan chatbot yang dibuat dapat meningkatkan pengalaman mahasiswa dalam mendapatkan layanan informasi atau akademik dan mendapatkan nilai User Acceptance Test (UAT) yang tinggi. Pengujian akurasi dilakukan sebanyak lima kali dengan pendekatan yang berbeda tiap pengujian. Hasil pengujian nilai akurasi yaitu sebesar 96,66%. Pengujian usability sistem menggunakan User Acceptance Test (UAT) mendapatkan presentase sebesar 82,79% dan dapat dikategorikan dalam kategori sangat kuat.