Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MUTU KIMIA TERIPANG HITAM (HOLOTHURIA VACABUNDA) ASAP PADA BERBAGAI LARUTAN KOSENTRASI GARAM Finarti, Finarti; Aristawati, Anita Treisya; Renol, Renol; Nirtayanti, Nirtayanti
KAUDERNI : Journal of Fisheries, Marine and Aquatic Science Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan (STPL) Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.547 KB)

Abstract

Pengasapan adalah salah satu cara memasak, memberi aroma, atau proses pengawetanmakanan, terutama daging, ikandan hasil laut lainnya. Makanan diasapi dengan panas dan asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu, dan tidak disimpandekat dengan api agar tidak terpanggang atau terbakar.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu kimia teripang hitamasap dengan berbagai konsentrasi larutan garam yang berbeda. Sedangkan manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang analisa mutu kimia teripangsetelah pengasapan yang mendapat perlakuan garam yang berbeda.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4perlakuan. Sebagai perlakuan adalah berbagai konsentrasi larutan garam dengan level TA1 (5%), TA2(10%), TA3(15%), dan TA4(20%) dan pengulangan sebanyak 4kali sehingga jumlah satuan percobaan sebanyak 16 unit percobaan. kadar air teripang hitam pada kosentrasi garam yang berbeda berkisar antara 9.44 ? 12.09%. Kadar air teripang hitam pada kosentrasi garam yang berbeda dengan perlakuan 5% (TA1) sebesar 12.09% merupakan kadar air yang tertinggi yang diperoleh dalam penelitian ini. Sedangkan kadar air yang terendahnya pada kosentrasi garam 20% (TA4) sebesar 9.44%.kadar abu tertinggi diperoleh pada kosentrasi garam 20% (TA4) sebesar 25.15% serta terendah diperoleh pada kosentrasi 5% (TA1) sebesar 21.83%.kadar protein teripang hitam  berkisar antara 7.51 ? 8.78%. Kadar protein teripang hitam pada kosentrasi garam 20% (TA4) sebesar 8.78% merupakan kadar protein tertinggi yang diperoleh dalam penelitian ini. Sedangkan kadar protein yang terendah diperoleh darikosentrasi garam 5% (TA1) sebesar 7.51%.
Kualitas Kimia Mie Basah Rono Tapa Mubin, Mubin; Aristawati, Anita Treisya; Ula, Radhiyatul; Pramita, Eka Aji; Hermawan, Roni; Akbar, Mohamad; Syahril, Mohamad
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 4 No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v4i1.514

Abstract

Rono tapa (teri panggang) adalah ikan teri yang dibungkus daun pisang lalu dipanggang. Rono dan tapa, adalah dua suku kata dari bahasa Kaili. Rono artinya ikan teri dan Tapa artinya panggang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia mie basah rono tapa, sedangkan manfaatnya adalah untuk dapat memberikan informasi ilmiah mengenai kualitas kimia mie basah rono tapa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2023. Pembuatan Mie Basah Rono Tapa dilaksanakan di Laboratorium THP STPL Palu. Analisis protein, kadar air, kadar abu dan kalsium dilaksanakan di Laboratorium Kimia FMIPA Universitas Tadulako Palu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu pengujian kadar air dan kadar abu yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan. sedangkan pengujian kalsium dan protein menggunakan deskriptif dengan formulasi mie basah empat taraf perlakuan, yaitu 0%, 15%, 25%, dan 35% rono tapa setiap perlakuan dilakukan 3 ulangan dan dilanjutkan dengan uji Anova. Hasil dari pengujian analisis didapatkan diantaranya; rata-rata kadar kalsium tertinggi adalah pada perlakuan P3 yaitu 0,035 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan P0 yaitu 0,020 %. Rata-rata kadar air tertinggi adalah pada perlakuan P3 yaitu 44 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan P0 yaitu 38 %. Rata-rata kadar protein tertinggi adalah pada perlakuan P3 yaitu 7,975 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan P0 yaitu 4,706 %. Rata-rata kadar abu tertinggi adalah sama untuk 3 perlakuan yaitu 3 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan P0 yaitu 2 %. Analisis kimia pada mie basah rono tapa yang terbaik adalah pada perlakuan P3 yaitu kadar kalsium 0,035%. kadar air 44%. kadar protein 7,975%. Kadar abu adalah sama untuk 3 perlakuan yaitu 3%.
CEMARAN LOGAM BERAT (Cd, Pb, Hg, Sn), KAPANG DAN BAKTERI (Salmonella, Staphylococcus aureus, Escherichia coli) PADA STIK IKAN LAYANG : Heavy Metal (Cd, Pb, Hg, Sn), Fungal and Bacterial Contaminants (Salmonella, Staphylococcus aureus, Escherichia coli) In Fish Sticks Aristawati, Anita Treisya; Finarti; Dewanto, Didit Kustantio; Mohamad Syahril
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 12 No. 3 (2024)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Layang fish (Decapterus sp), which contains high nutritional value, is very good for preventing stunting. Fish sticks are a snack that many people like. Testing for metal and biological contamination is very important to ensure the safety and quality of sticks. Food contaminated with heavy metals or bacteria can cause poisoning and disease. The aim of this research is to determine heavy metal contamination (Cd, Pb, Hg, Sn) and bacteria (Mould, Salmonella, Staphylococcus aureus, and Escherichia coli) in Layang fish sticks. The ingredients used are Layang fish meat, tapioca flour, wheat flour, eggs, garlic and salt. Testing for metal contamination of Layang fish sticks using the ICP-MS method. Making sticks with the addition of fish is a food processing innovation with the aim of increasing nutritional value. The formulation used in this research was flying fish meat at 0% (D1), 10% (D2), 20% (D3), 30% (D4), and 40% (D5) of the amount of tapioca flour used three times. test. The research results showed that the heavy metals mercury, tin and cadmium were not found, but the heavy metal lead was found with values ​​of 0.09 to 0.14. This value does not exceed the threshold of SNI 0.2 - 2 mg/kg and BPOM 2022, namely 0.3 mg/kg. Likewise, in microbiological tests, Layang fish sticks are safe from mold, Salmonella bacteria, Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Kata kunci:    heavy metal, bacteria, laying fish, fish stick   Ikan layang (Decapterus sp) yang mengandung nilai gizi tinggi, sangat baik untuk mencegah stunting. Stik ikan merupakan cemilan yang banyak disukai. Pengujian cemaran logam dan biologi sangat penting untuk menjamin keamanan dan mutu stik. Makanan yang tercemar logam berat atau bakteri dapat menyebabkan keracunan dan penyakit. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui cemaran logam berat (Cd, Pb, Hg, Sn) dan bakteri (Kapang, Salmonella,Staphylococcus aureus, dan  Escherichia coli) pada stik ikan layang. Bahan yang digunakan adalah daging ikan layang, tepung tapioka, tepung terigu, telur, bawang putih, dan garam. Pengujian cemaran logam stik ikan layang menggunakan metode ICP-MS. Pembuatan stik dengan penambahan ikan merupakan inovasi pengolahan pangan dengan tujuan meningkatkan nilai gizi. Formulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daging ikan layang sebesar 0% (D1), 10% (D2), 20% (D3), 30% (D4), dan 40% (D5) dari jumlah tepung tapioka yang digunakan dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan logam berat merkuri, timah, dan kadmium, namun ditemukan logam berat timbal dengan nilai 0.09 sampai 0.14. Nilai ini tidak melebihi ambang batas dari SNI 0.2 - 2 mg/kg dan BPOM tahun 2022 yaitu 0,3 mg/kg. Demikian pula dalam uji mikrobiologi, stik ikan layang aman dari Kapang, bakteri Salmonella, Staphylococcus aureus, dan  Escherichia coli. Kata kunci:    logam berat, bakteri, ikan laying, stik ikan
IDENTIFIKASI POPULASI BULU BABI DI TELUK PALU Aristawati, Anita Treisya; Renol, Renol; Finarti, Finarti; Akbar, Mohamad; Salanggon, Alismi M; Syahril, Mohamad; Wahyudi, Deddy; Adel, Yeldi S
Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan Vol 2 No 2 (2022): OCTOBER
Publisher : Fisheries Science Study Program, Faculty of Science and Technology, Muhammadiyah University of Sidenreng Rappang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jikan.v2i2.726

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas perairan fisika dan kimia mengkaji biodiversitas bulu babi di perairan Teluk Palu; serta mengkaji distribusi bulu babi di perairan Teluk Palu. Metode penentuan populasi bulu babi menggunakan Line Transect. Pengamatan yang dilakukan dilokasi penelitian terdiri dari Diadema savignyi, Diadema setosom dan Echinothrix calamaris. Hasil perhitungan kelimpahan yang paling tinggi pada D. setosom 74%, D. savignyi 21%, dan terendah E. calamaris 5%. Dibandingkan dengan tahun 2018, jumlah individu bulu babi yang ditemukan pada tahun 2020 mengalami penurunan. Hal ini diduga disebabkan oleh bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2018, sehingga diindikasikan ekosistem habitat bulu babi di perairan Kadongo belum pulih seperti keadaan sebelum tsunami. Indeks keanekaragaman spesies setelah dilakukan perhitungan yaitu D. savignyi dengan nilai indeks keanekaragaman sebesar 0,32803, D. setosom sebesar 0,22502 serta E. calamaris dengan nilai indeks keanekaragaman 0,15497. Jika ditotalkan, indeks keanekaragaman berdasarkan jenis diperoleh nilai 0,70802; bulu babi pada lokasi penelitian masuk pada kategori rendah. Hasil perhitungan indeks keseragaman adalah 0,40500; menunjukkan sebaran individu antar jenis cukup seragam. Perhitungan hasil indeks dominasi diamati pada lokasi penelitian yakni D. savignyi sebesar C = 0,04432, spesies D. setosom sebesar C = 0,54294, serta spesies E. calamaris sebesar C = 0,00277. Hasil perhitungan menunjukkan untuk spesies D. setosom mendominasi pada lokasi pengamatan.